Menghadapi reaksi tenang Jue Ge, Alkaline Man menyusun beberapa kemungkinan dalam hitungan detik, namun tak satu pun yang berdasar secara logika.
"Apa sebenarnya yang ingin dilakukan orang ini..." Alkaline Man terus bertanya pada dirinya sendiri, namun jawaban paling masuk akal yang bisa dia dapatkan adalah,"Apakah dia terlalu sibuk pamer sampai lupa dengan kemungkinan serangan balik kita? Atau... dia mengira bisa mengandalkan satu orang saja untuk menahan serangan mendadak empat orang dalam lingkungan dan jarak seperti ini?"
Di sisi lain, Feng Bujue masih terlihat santai sambil berkata pada Huang Dachui di hadapannya:"Kenapa diam saja? Mau atau tidak?"
"Sial... Siapa... siapa yang takut!" Huang Dachui yang sedang sangat grogi menjawab dengan kalimat tidak jelas, lalu menyambar serum antiracun dari tangan lawannya.
Saat itu, Alkaline Man buru-buru maju dua langkah dan berkata pada Huang Dachui:"Tunjukkan deskripsi itemnya pada kami."
Satu detik kemudian, Huang Dachui mengangguk dan menuruti permintaan itu.
Maka, sekumpulan data berikut segera muncul di depan mata empat anggota Tim Palu Emas.
【Nama: Serum Antiracun*4】
【Jenis: Consumable】
【Kualitas: Normal】
【Fungsi: 39.48% kemungkinan membuat pengguna terbebas dan kebal terhadap efek Virus Z】
【Dapat dibawa keluar dari quest: Tidak】
【Catatan: Dapat disuntikkan atau diminum, tidak efektif terhadap monster dan pemain yang sudah sepenuhnya jadi zombie】
Saat Feng Bujue pertama kali memasuki dunia naskah ini, 【serum antiracun】 ini dikategorikan Sistem sebagai "Terkait alur cerita". Tapi sekarang item ini sudah digolongkan sebagai "consumable", menandakan benda ini tidak lagi berkaitan dengan alur cerita utama quest kali ini. Meski begitu, efek item tetap sama, hanya memiliki kemungkinan keberhasilan sekitar 40%.
"Hei! Ini tidak sesuai dengan perjanjian!" Xuanling Wangzhe langsung marah setelah membaca deskripsi item, menatap Jue Ge sambil menuntut penjelasan, "Mengapa tingkat keberhasilannya kurang dari 40%? Masih pantas disebut penawar?"
"Ha! Hahaha..." Feng Bujue tertawa terbahak-bahak, "Pertama, ini tetap disebut penawar selama bisa menetralisir efek Virus. Soal probabilitas..." Dia menyeringai, "...meski hanya 39.48%, bahkan 1% pun - bukankah kalian tetap harus memakannya?" Dia berhenti sejenak, "Kedua, apa maksud 'tidak sesuai perjanjian'? Apa yang pernah aku janjikan?" Feng Bujue berbalik membelakangi mereka, mengangkat kedua tangan dengan gaya sombong, "Pernahkah kukatakan tingkat keberhasilan penawar ini 100%? Tidak kan? Lagipula... saat aku bernegosiasi dengan kalian, tidak ada protokol yang disepakati. Aku hanya menjelaskan situasi sepihak, lalu kalian langsung mengepungku. Sebenarnya... apa konsekuensinya kalau aku tidak memberi serum sama sekali?"
"Perkataannya benar setiap kalimat, masuk akal setiap kata. Bahkan jika kita mundur sepuluh ribu langkah... sekalipun dia sudah membohongi lawan sejak awal, itu wajar belaka. Karena... inilah kompetisi. Dalam kompetisi, selain 'Protokol' yang diakui Sistem, semua interaksi antara musuh dan sekutu tak bisa dipercaya. Jika tak paham prinsip perang bahwa tipu daya tak pernah cukup, terjebak dalam skenario buruk pun harus mengaku kalah.
"Hmph... Tampaknya kami harus berterima kasih padamu..." Pria Alkali mendengus dingin, "Begitu menepati janji, begitu jujur dan mulia?"
"Santai~ santai~" Feng Bujue bersuara bangga sambil menyatukan tinju dan menganggukkan kepala, "Terlalu memuji~ terlalu memuji~"
Saat Jue Ge mengucapkan delapan karakter ini, Pria Alkali diam-diam memberi kode mata ke rekan tim sambil berbisik. Semua ini... tertangkap jelas oleh mata Jue Ge; meski raut wajahnya tak berubah, di dalam hati dia sangat paham - pasti mereka sedang merencanakan serangan mendadak.
Namun dibanding ancaman pembunuhan yang mendekat ini, Feng Bujue tampaknya lebih memperhatikan sesuatu yang lain...
"Heh... Tinggal tiga menit lagi." Pada detik ini, Feng Bujue berbalik setengah badan ke area kosong sambil berbisik dengan senyum, seolah sedang mengatakan rahasia.
Hanya satu orang di seluruh quest yang mendengar ucapannya: Li Ruoyu yang sedang dalam status penonton.
"Hmph... Jika benar-benar serius... tiga puluh detik saja kau bisa habisi semua empat orang ini..." Ruo Yu yang terus mengawasi juga paham maksud Jue Ge, "Menunda-nunda selama ini hanya untuk menemukan Samodiel, membuat 'Strategi' lebih matang untuk final saja."
Saat mereka berdua terlibat dalam komunikasi batin, Alkaline Man di sisi lain telah menyusun rencana dengan matang.
Kata orang, lambat dalam bicara tapi cepat dalam aksi! Empat anggota Tim Palu Perang Emas dengan cepat membagi penawar racun, masing-masing meneguk satu tabung reaksi milik mereka, lalu menyebar dan langsung melancarkan serangan ke Jue Ge.
Mereka sepenuhnya mengabaikan keberadaan Samodiel, memusatkan seluruh perhatian pada Feng Bujue. Tak diragukan lagi... penyergapan kali ini harus berhasil!
Dor——
Yang pertama berbunyi adalah senapan runduk Huang Dachui.
Meski dia anggota terlemah di Tim Palu Emas, senjata tingkat kualitas tertinggi dan amunisi khusus adalah nyata; Lagipula... meski kemampuan Huang Dachui biasa-biasa saja, Spesialisasi Menembaknya sudah mencapai Level A... Pada jarak ini, dengan keahlian ini, peralatan ini, dan amunisi ini... Jika mengenai sasaran, pasti menyebabkan kerusakan parah.
Namun, satu detik setelah tembakan terdengar, sesuatu yang tak terbayangkan terjadi.
Feng Bujue... masih berdiri tegak di tempatnya, tak bergerak. Tapi dia telah mengangkat satu tangan, di antara jari telunjuk dan jari tengahnya terjepit peluru sniper panjang.
"Ini mustahil..." Prajurit Qi yang sedang menyerang Jue Ge membeku karena terkejut. Karena penglihatan dinamisnya yang luar biasa, dia bisa melihat kejadian tadi, "Dia menangkap Peluru Penembus Emas Dachui hanya dengan dua jari..."
“Ini tidak mungkin!” Alkaline Man juga melihat adegan Feng Bujue menangkap peluru, tapi reaksinya berbeda dengan Qidou Shi. Kali ini, pria yang biasanya tenang itu justru mengangkat kedua aritnya dengan gerakan gila-gilaan, melesat maju dengan kecepatan penuh.
Mungkin hanya Alkaline Man sendiri yang tahu, dalam sekejap itu, harga diri dan kepercayaan dirinya sebagai pemain profesional telah hancur. Fakta di depan mata yang sulit dipercaya namun terpaksa diakui itu membuatnya terjerembab dalam keterkejutan dan kemarahan yang luar biasa.
Dalam kondisi mental yang hampir kolaps, tubuhnya bergerak mengikuti insting pertarungan...
“Coba tangkis jurus ini juga!” Alkaline Man menyambar ke depan Feng Bujue sambil berteriak, mengeluarkan jurus pamungkas jarak dekat terkuatnya——【Dong Hun】.
Seketika, aura kematian berwarna ungu-hitam menyembur dari kedua arit itu, dua kilau dingin menyilang menghujam ke leher Feng Bujue.
Tapi... dia sama sekali tidak menyangka...
“Heh... Bisa saja...” Senyum tipis mengembang di wajah Feng Bujue. Kedua tangannya menyilang di depan dada, 【Lingxi Yizhi】 kembali dikeluarkan.
Kali ini, kedua tangannya masing-masing menjepit dua bilah arit maut yang sedang menghujam.
Alkaline Man yang sedang dalam momentum serangan tiba-tiba terhenti. Bukan hanya skill berbasis senjata ditangkap dengan tangan kosong, tapi momentumnya juga terpaku di tempat... tak bisa bergerak seinci pun.
“Kau ini siapa sebenarnya?” Mata Alkaline Man membelalak. Keheranannya telah melampaui batas, yang tersisa di hatinya hanyalah ketakutan murni.
“Hmph...” Feng Bujue membalas pertanyaan itu dengan senyuman sinis, tetap bungkam.
“Satu detik berikutnya, dia melepaskan jarinya, melanjutkan dengan salto belakang, dan dalam posisi ini mengeluarkan 【Rankyaku·Long Duan】.”
Nilai kelangsungan hidup Alkaline Man yang memang tidak penuh, sudah mengalami kerusakan selama pertempuran dengan monster sebelumnya. Serangan jarak dekat ini membuatnya tak mampu bertahan dan tewas seketika.
“Tidak masuk akal...”
“Sekarang ini hanya bisa bertarung habis-habisan...”
Menyaksikan "Leader" yang sebenarnya tewas oleh satu jurus lawan, Qi Dou Shi dan Xuanling Wangzhe dipenuhi kemarahan dan keterkejutan. Reaksi pertama mereka justru sama - melanjutkan serangan.
Kerjasama kedua orang ini cukup harmonis, kualitas pertarungan mereka memang pantas menyandang level profesional. Dalam situasi ini, mereka langsung mengubah posisi dan menyerang Jue Ge yang baru mendarat dari dua arah.
Tak disangka, Feng Bujue seolah sudah memprediksi lintasan gerakan mereka. Saat masih di udara, dia mengeluarkan cahaya emas dari tangannya - efek 【Zhui Po】Death Poker langsung diaktifkan.
Seratus papan cahaya itu terbelah menjadi dua jalur, meluncur dengan lintasan aneh, presisi, dan tak terduga menuju Xuanling Wangzhe dan Qi Dou Shi.
Keduanya yang ingin menyerang saat Jue Ge belum stabil, malah dibuat kalang kabut oleh serangan tiba-tiba ini. Kurang dari lima detik, tenggorokan mereka sudah terpotong oleh sinar-sinar mematikan itu.
“Heh... Masih ada satu menit tersisa.” Saat Feng Bujue mendarat, satu-satunya lawan yang tersisa di hadapannya adalah... Huang Dacui.
Saat itu, Huang Dachui sudah terdiam ketakutan, tak bisa bergerak. Menyaksikan tiga rekan tim kuat yang direkrutnya dengan mahal nyaris terbunuh seketika, pola pikirnya benar-benar macet. Ia mulai meragukan... meragukan hal-hal yang selama ini diyakininya.
"Melihat ekspresi Tuan..." Feng Bujue melangkah mendekat, "Apakah Tuan sedang berpikir... 'Jangan-jangan aku tidak sehebat yang kukira?'" Setelah mengucapkan itu, ia tepat berdiri di depan Huang Dachui sambil menampilkan senyum jahat, "Jika benar pertanyaan itu yang ada di hati Tuan, maka kuberi jawaban pasti..."
Begitu suara terdengar, api hitam menyambar. 【Yan Sha Lianyu Jiao】 menghujam tubuh Huang Dachui.
Di detik yang sama, Feng Bujue menyelesaikan kalimatnya: "...kamu lemah banget."
