Dari berbagai sudut pandang, tindakan Jue Ge memang terkesan mengejek.
Karena itu...
"Siapa sih orang itu? Lagi pamer ya?"
"Sial... Sok pintar. Aku juga sudah menemukan ini tanpa perlu kau kasih tahu."
"Eh... Suara itu kayaknya familiar... Bukannya itu Feng Bujue?"
"Kalau memang dia... wajar saja. Dia memang suka pamer."
Orang-orang di sekitarnya mulai berbisik-bisik. Meski mendapat keuntungan dari Jue Ge, sedikit sekali rasa terima kasih yang mereka tunjukkan...
"OK, beres." Feng Bujue tetap tidak peduli, "Mari kita mulai pencarian di area kita."
"Hmph... Menurutku lebih baik kita pisah dari kalian." Atobe yang berdiri di samping merasa semakin dalam: Jika terus bersama Jue Ge, mereka pasti akan terkena imbas. Tian tahu apa yang akan dia lakukan. Akhirnya Atobe memutuskan... membawa Trio Susah Nama untuk mundur terlebih dahulu.
“Hmm, semangat, hati-hati di jalan, tidak usah diantar.” Feng Bujue memandang Jin Fugui dengan wajah jijik sambil melontarkan delapan kata ini.
Tak lama kemudian, keempat anggota gay dari Ice Emperor segera pergi. Setelah mereka menjauh, Xiao Tan bertanya, "Eh... Jue Ge, berteriak keras cara memecahkan teka-teki... Apa tidak masalah?"
“Tentu tidak apa-apa.” Feng Bujue langsung menjawab tanpa berpikir, “Teka-teki level pemanggil seperti ini, penyelesaiannya hanya masalah waktu.”
“Betul.” Xiao Ling menyambung, “Meski tidak bisa dipecahkan dengan otak, mungkin ditemukan secara tidak sengaja.” Dia berhenti setengah detik lalu memberi contoh, “Misalnya... seseorang yang mengangkat lengannya tanpa sengaja menyinari petunjuk dengan lampu oranye di pergelangan tangan.”
“Oh...” Xiao Tan mengangguk.
“Sudah, sekarang pengganggu sudah lenyap, mari percepat progres.” Feng Bujue berkata serius, “Jumlah permen yang konkret saat ini belum jelas, Tian tahu berapa banyak yang Woody sembunyikan...”
“Seharusnya tidak terlalu banyak...” Ruo Yu menyela, “Lagi pula setiap permen bisa ditukar hadiah.” Dia berhenti sebentar, “Menurutku... maksimal tidak lebih dari seratus buah.”
“Itu sudah sangat banyak...” Feng Bujue mengernyitkan matanya, “Seperti kata pepatah, sesuatu yang disembunyikan satu orang, seratus orang belum tentu bisa menemukannya. Jika dia benar-benar menyembunyikan seratus...”
“Eh! Lihat.” Tiba-tiba Xiao Tan menyela percakapan Jue Ge dan Ruo Yu.
"Semua orang menoleh dan melihat Xiao Tan sedang mengangkat satu lengannya, menggunakan cahaya oranye dari pager untuk menyinari sebuah pilar besi di sampingnya (pilar ini digunakan untuk menggantung lampu hias, di bagian atasnya terpasang dua pengeras suara)."
"Tadi kami semua hanya berdiri di sini berbicara, tidak terlalu memperhatikan pilar di samping ini. Tak disangka..."
"Apakah ini petunjuk?" Xiao Tan menunjuk serangkaian karakter berwarna ungu kebiruan yang terpantul di badan pilar.
"Wah~ Nasibmu benar-benar baik, baru saja bilang langsung dapat..." Jue Ge maju dua langkah mendekati pilar, "Hmm..." Ia tidak langsung berkomentar, tapi mulai berpikir dalam-dalam.
"Saat ini, bukan hanya mereka, banyak pemain lain juga telah menemukan petunjuk serupa (tentu saja karena Jue Ge sudah memberitahu cara mencarinya), tapi belum ada yang mengerti arti karakter-karakter ini."
"NS-2-Putih, WE-37-Persegi, H-1..." Xiao Ling membaca rangkaian karakter itu, "Ini..." Ekspresinya juga menunjukkan kebingungan.
"Petunjuk ini mengandung huruf Latin, angka, dan karakter Tionghoa. Secara umum, huruf mungkin singkatan sesuatu, angka mungkin nilai tertentu, sementara dua karakter Tionghoa itu... Bisa berarti warna, bentuk, marga, atau berbagai interpretasi literal lainnya."
"Oh... Kurasa aku mengerti." Setelah berpikir sekitar satu menit, Feng Bujue menunjukkan senyum percaya dirinya yang khas.
"Luar biasa." Ruo Yu langsung memujinya.
"Hehe..." Jue Ge menyunggingkan senyum kecut padanya.
"Sejak kedua orang ini menjalin hubungan asmara, Ruo Yu sering memuji Jue Ge secara langsung seperti ini, dan Jue Ge juga sangat menikmatinya."
"Hei... cepat sekali!" Xiao Tan membelalakkan matanya ke arah Jue Ge, "Petunjuk aneh macam ini, bagaimana bisa melihat maknanya..."
"Bagi saya ini bukan hal yang terlalu sulit." Feng Bujue mengangkat bahunya, "Cara berpikir detektif memang berbeda dengan orang biasa."
"Jue Ge... kamu ini penulis, terima kasih." Xiao Tan mengernyitkan matanya dengan ekspresi kostum Thor-nya yang terlihat sangat komedi.
"Jangan hiraukan detail seperti itu." Feng Bujue membalas, "Intinya..." Ia menunjuk ke papan map di dekatnya (setiap zona memiliki banyak papan map), "Kemarilah, akan saya jelaskan." Sambil berkata demikian, ia langsung berjalan mendekat.
Rekan tim pun mengikuti, segera berkumpul di sekitar Jue Ge di depan peta tersebut.
"Lihat gerigi di tepi map ini?" Feng Bujue mendekati peta dan menyorotinya dengan alat panggil, "Awalnya saya tidak memperhatikan, mengira ini hanya skala gambar. Tapi tadi saya berpikir..." Jarinya bergerak cepat di atas peta sambil bergumam, "NS-2, WE-37... di..."
"Ternyata koordinat." Saat itu Ruo Yu juga telah memahami petunjuknya, berbisik pelan.
"Ya, tepat seperti itu." Kata Feng Bujue, "NS adalah north (utara) dan south (selatan), WE adalah west (barat) dan east (timur), intinya ini adalah sumbu Y dan sumbu X, sedangkan angka-angka adalah nilai pada sumbu tersebut..." Ia menunjuk peta, "Dengan memperluas gerigi di tepinya, peta ini akan berubah menjadi grid. Kita hanya perlu mencari kotak di posisi vertikal dua, horizontal tiga puluh tujuh..." Pandangannya segera tertuju ke sana, "...Oh, ini Rumah Permen."
"Eh? Tunggu dulu." Xiao Tan bertanya lagi, "Lalu apa maksud H-1, 'putih' dan 'kotak'?"
"H adalah sumbu lain - sumbu Z." Jawab Feng Bujue sambil berbalik dan melangkah menuju tujuan, "Koordinat dalam petunjuk ini bukan bidang datar, melainkan koordinat tiga dimensi yang terdiri dari tiga sumbu. Jadi H-1 mengacu pada ketinggian."
Sambil berjalan, Jue Ge terus menjelaskan. Teman-temannya segera memahami dan mengikuti langkahnya.
"Sedangkan 'putih' dan 'kotak'... mungkin adalah 'petunjuk presisi' tentang titik koordinat." Lanjut Jue Ge, "Jelas bahwa petunjuk huruf dan angka saja tidak cukup. Satu kotak kecil di peta mewakili area puluhan meter persegi di realitas. Hanya mengetahui rentang ini belum bisa mengunci objek spesifik, jadi..."
"Jadi yang kita cari adalah item yang berada dalam area koordinat dan terkait dengan kata 'putih' dan 'kotak'." Xiao Ling menyambung sambil berpikir.
Feng Bujue menjentikkan jarinya: "Benar."
"Hah? Cuma segitu saja?" Xiao Tan menyela dengan komentar naif, "Kalau gitu game ini cukup harmonis... Cuma perlu cari petunjuk di sekitar, lalu langkah demi langkah mencari permen yang disembunyikan, setelah ketemu tinggal discan saja."
"Wei!" Feng Bujue tiba-tiba berhenti dan menengok sambil berteriak.
Gerakan tiba-tiba tanpa peringatan itu membuat Xiao Tan kaget setengah mati.
"A-ada apa?" Xiao Tan bertanya dengan wajah panik.
"Ucapanmu barusan..." wajah Feng Bujue menjadi muram, "...jelas-jelas FLAG yang mencolok..." suaranya direndahkan, "Aku punya firasat buruk."
"Heh...hehe..." Xiao Tan tertawa kering sambil mengusap keringat dingin di pelipisnya, "Masa sih..."
"Aaa--"
Sebelum Xiao Tan selesai bicara, teriakan mencekam menggema di kegelapan malam.
"Liat kan..." Feng Bujue menggeleng pasrah.
Empat anggota Garis Depan Neraka segera menoleh ke arah sumber suara. Dengan cahaya bulan dan sorotan senter yang bergetar, mereka melihat bayangan humanoid setinggi lebih dari tiga meter... perlahan bergerak puluhan meter di kejauhan.
