"Sial! Tidak mungkin!"
"Itu proyeksi holografik?"
"Omong kosong, dia meninggalkan jejak kaki di tanah!"
"Tak peduli apa itu, buruan lari!"
"Dengan dialog serupa, kerumunan orang yang berkelompok tiga dua mulai berlarian ke segala arah. Beberapa tim kecil yang awalnya berkumpul tercerai-berai dalam kepanikan. Teriakan histeris yang sambung-menyambung di kegelapan malam menjadi bukti nyata 'kenyataan' game ini."
"Hmm... FLAG yang kamu pasang benar-benar langsung berefek ya." Xiao Ling menyampingkan pandangannya ke Xiao Tan sambil melontarkan celaan.
"Apa hubungannya denganku?! Ini jelas cuma kebetulan!" teriak Xiao Tan sambil menoleh.
"Sudah, bicaranya nanti saja." Feng Bujue memotong dengan serius, "Ikut aku dulu."
Di saat seperti ini, mental dingin dan strategi brilian Jue Ge membuatnya terlihat sangat bisa diandalkan.
"Putar ke belakang tenda di sana." Sambil berkata demikian, Feng Bujue sudah menarik tangan Ruo Yu dan berlari ke arah tersebut, sambil memberi isyarat tangan ke Xiao Tan dan Xiao Ling.
Di bawah pimpinannya, ketiganya bergerak cepat dan senyap menyusuri garis diagonal, melintasi zona di depan bayangan itu, dan bersembunyi di balik tenda besar.
"Sekarang gimana?" Xiao Tan langsung bertanya begitu berhenti.
"Tunggu." Feng Bujue hanya membalas satu kata.
"Hah?" Xiao Tan juga hanya mengeluarkan satu kata untuk menyatakan kebingungannya.
"Aduh~ bego banget sih." Xiao Ling mengetuk-ngetuk kepala Xiao Tan, "Tadi kamu nggak liat map? Monster itu menghalangi jalan wajib kita. Kita harus tunggu sampai dia agak menjauh baru bisa lewat."
"Oh..." Xiao Tan mengkerutkan lehernya, menjawab dengan gemetar.
Dia benar-benar malu mengakui bahwa dirinya tidak paham membaca map, apalagi mengakui bahwa dia bahkan tidak mengerti topografi sekitar, terlebih lagi mengungkapkan bahwa sejak masuk ke venue dia terus dalam keadaan setengah tersesat - hanya sekadar mengikuti pacarnya berkeliling tanpa arah.
"Inikah salah satu dari seratus roh jahat itu..." Saat ini perhatian Feng Bujue telah beralih ke bayangan hitam puluhan meter di kejauhan, "Hanya dengan cahaya bulan, wujudnya tidak jelas terlihat..."
"Apa kamu ingin berlari ke sana dan menyorotinya dengan senter dari kepala sampai kaki?" Ruo Yu mengalihkan pandangan matanya ke Jue Ge.
"Aku tidak akan melakukan hal nekad seperti itu," jawab Feng Bujue, "Aku hanya penasaran... Semoga ada orang bodoh yang menyorotinya sambil menguji kekuatannya dengan tubuh sendiri."
Sebelum suaranya habis...
"Hah~ Hahahahaha..." Gelak tawa lepas menggema di langit malam.
Begitu mendengar tawa itu, Feng Bujue langsung tahu siapa yang datang. Hampir secara refleks dia mengucap: "Gila..."
"Sudah lama kutunggu hari ini!" Setelah tawa, terdengar suara lantang meneriakkan, "Pahlawan... hadir!"
Tak-tak-tak-tak——
Sesaat kemudian, empat cahaya senter menyala serentak dari empat sudut berbeda, menyinari puncak sebuah game arcade.
Di sana berdiri seorang pria mengenakan Cloth Pegasus zodiak Pegasus.
"Hei... Itu Tianma Xingkong dari studio Bintang?"
"Benar, dia juara Peak Battle S1."
"Apa yang terjadi? Apa dia bukan cuma pemain profesional tapi juga cosplayer profesional?"
"Kurasa ini cuma sindrom chuunibyou biasa... Masih sengaja naik ke tempat tinggi..."
"Jangan-jangan dia mau lawan monster itu..."
"Ini kan dunia nyata... Apa tidak apa-apa..."
Dalam hitungan detik, para pemain di sekitar langsung terpana oleh sosak Xiao Ma Ge, sampai lari pun terlupa...
Bukan berarti mereka suka melihat keributan, tapi penampilan Xiao Ma Ge terlalu mencolok sampai mata tak bisa berpaling...
Tentu saja ini juga berkat empat orang yang memegang senter untuk pencahayaannya - Hong Hu, Zhao Ying Wang, Paman Fei Chai, dan Juanmenghuan.
"Ah... Kenapa aku ikut-ikutan begini..." 【Juanmenghuan】yang berpakaian jenderal kuno bergumam, "Seperti ada rasa malu."
"Tanya saja ke pilar Qingxue itu..." Necromancer Zhao Ying Wang membuat ekspresi menyebalkan dengan wajah NPC-nya, "Aku cuma ikut-ikutan."
"Siapa itu pilar Qingxue?!" Hong Hu yang berpakaian biasa tapi tanpa sengaja meniru karakter dari The Prince of Tennis membentak kesal.
“Aaa~” 【Paman Fei Chai】 yang masih mengenakan kostum MADAO menyambut dengan nada jahat, "Kalau begitu, area tempat empat berkas cahaya senter ini bersilangan pastilah 'Daerah Tangan Makam Legendaris' yang disebut-sebut itu..."
“Sama sekali tidak dari segi mana pun!” Hong Hu berteriak, "Setidaknya tonton dulu karya aslinya sebelum mencela!"
Suara keempat orang ini terdengar cukup jauh, bagaimanapun Feng Bujue dan kawan-kawan bisa mendengarnya dengan jelas...
“Sekelompok idiot kelas berat...” Jue Ge menutupi wajah sambil menggelengkan kepala.
“Bukankah ini sesuai keinginanmu.” Ruo Yu menyambung, "Si bodoh yang mau menguji kekuatan monster sudah muncul dengan megah."
“Ini disebut megah...?” Xiao Ling mengernyitkan matanya.
“Hmm... Rasanya seperti menonton pertunjukan tokusatsu versi panggung di teater anak-anak...” Xiao Tan berkomentar.
“Dengan efek spesial seburuk itu pula...” Xiao Ling menambahkan.
Sementara mereka berbincang, Xiao Ma Ge yang berdiri di atas mesin game arcade telah menginjakkan kaki dan melompat ke udara.
“Ha!” Teriaknya di udara sambil melakukan salto lurus satu setengah putaran disusul front flip, lalu mendarat sempurna dengan pose siap tempur.
“Sial! Benar nggak nih?!”
“Di dunia nyata juga sehebat ini ya...”
“Dia benar-benar punya kemampuan!”
“Wah! Semangat pahlawan!”
Aksi Tianma Xingkong bahkan memancing sorak-sorai penonton, beberapa mulai bersorak mendukungnya.
Mungkin... inilah daya tarik seorang pahlawan sejati.
"Hah~ Hahahahaha..." Dalam sekejap, jarak antara Tianma Xingkong dan bayangan itu sudah dalam sepuluh meter, tapi dia tetap tidak takut, mengangkat lengannya menunjuk monster itu, berseru lantang, "Roh jahat! Cepat menyerah, atau tunggulah hukuman dari pahlawan!"
Sementara itu, di sisi bayangan...
"Bego siapa nih orang..." Begitu pikirnya dalam hati, "Meskipun kekuatanku 90% diblokir Woody dan dikutip mantra jalan lambat, masak nggak bisa lawan manusia biasa yang bahkan kesadaran spiritualnya belum terbuka?"
Sosok setinggi lebih dari tiga meter ini adalah salah satu dari seratus roh jahat yang dibawa Woody dari neraka, bernama Hagen.
Di neraka, pekerjaan Hagen adalah tukang pos, sehingga sering ada orang asing (hantu) yang menyapanya dan mengobrol sebentar. Dalam percakapan, tiga kalimat yang paling sering diucapkan Hagen adalah: "Adikku bukan Das! Aku nggak punya adik! Dan aku juga nggak kenal siapa Das!"
Kurang lebih seperti itulah karakternya...
"Aarggh—" Hagen yang sudah mendekati Xiao Ma Ge langsung bersiap menyerang, mengeluarkan suara rendah yang aneh. Bukan karena tidak mau bicara, tapi memang hanya bisa bersuara seperti itu (Woody telah memblokir semua cara komunikasi mereka dengan manusia).
"Hmph! Sudah kuduga kau akan melawan..." Tianma Xingkong mendengus, mundur dua langkah sambil membentangkan kedua lengannya seolah bersiap mengeluarkan jurus.
“Hei... Ini mustahil, dia mau apa?” Ekspresi Juanmenghuan langsung berubah melihat situasi ini.
Saat itu, dia bersama Hong Hu, Paman Fei Chai, dan Zhao Ying Wang secara spontan mengarahkan senter mereka ke Hagen.
Pemain-pemain di sekitarnya pun bisa melihat jelas penampilan Hagen. Pada dasarnya... Hagen adalah monster humanoid raksasa berwarna biru kehijauan dengan wajah binatang, gigi taring, dan cakar tajam.
Namun... Semua tahu bahwa di dunia nyata, mustahil bagi manusia untuk mengalahkan monster seperti ini dengan tinju biasa.
"Tian!" Tianma Xingkong memang meneriakkan kata ini setelah mengambil posisi bertarung.
Empat kata berikutnya yang akan diucapkannya, pasti sudah bisa ditebak semua...
"Ma!"
Saat kata kedua keluar, Hong Hu bergumam, "Ini sindrom chuunibyou stadium akhir yang sudah tidak bisa disembuhkan..."
"Liu!"
Saat kata ketiga terdengar, Zhao Ying Wang berkata, "Ngomong-ngomong... Kenapa kita masih membantu memegang senter untuknya..."
"Xing!"
Saat kata keempat diucapkan, Paman Fei Chai menyahut, "Ya... Karena kita juga masih kekanak-kanakan..."
Dia benar... Pria memang makhluk seperti ini.
Kita bodoh, kita kekanak-kanakan, kita akan berdarah panas menantikan sesuatu yang disebut keajaiban.
"Quan!"
Kata terakhir... Akhirnya meluncur dari mulut Xiao Ma Ge.
Seketika, jurus pamungkas terlepas. Pukulan energi keperakan... Melesat seperti bintang jatuh!
