Huhuhu...
"Meteor Fist Pegasus benar-benar muncul!" Kilatan putih yang menderu itu menghujani tubuh Hagen bagai hujan peluru.
Dalam hitungan detik, "roh jahat" itu menjerit ketakutan sebelum berubah menjadi gumpalan asap tebal yang terhempas kembali ke neraka.
"Kalau terus begini, situasinya bakal kacau..." gumam Feng Bujue sambil mengernyitkan matanya memandang semburan energi pukulan di kejauhan, "Nanti gimana mau jelasin semuanya..."
Rupanya, ia masih meremehkan kemampuan masyarakat dalam memproduksi alasan.
Di tengah masyarakat yang menjadikan sains sebagai keyakinan utama, justru orang-orang yang tak paham sains seringkali menggunakan pola pikir setengah hati dan zì qī qī rén untuk menjelaskan segala fenomena...
"Apa ini?"
"Memang cuma proyeksi holografik ya?"
"Oh~ Jadi ini pertunjukan yang disiapkan panitia. Pantasan... monster nya terlihat begitu nyata."
"Ternyata pemain bintang memang ada kerja sama dengan Dream Company."
"Sial... ternyata cuma akting. Bikin kaget aja..."
Lihat... mereka bahkan tak butuh penjelasan, bisa menipu diri sendiri dengan mudah.
Sebaliknya, Hong Hu dan ketiga rekannya terpaku dalam keterkejutan...
Sebagai partisipan langsung, mereka jelas tahu kejadian di depan mata bukanlah pertunjukan, melainkan realitas sesungguhnya.
"Mustahil!" teriak Juanmenghuan tak percaya.
"Hmph..." Hong Hu berusaha tenang, "Tetap kalem... pasti ada penjelasan logisnya."
"Ya~ Misalnya... Di aula ini tersebar gas dengan komposisi mirip ganja." Zhao Ying Wang si komedian dingin melanjutkan obrolan kosongnya, "Dan kita semua sudah mabuk sampai berhalusinasi."
"Kalau benar begitu, aku akan menusukmu sampai mati dalam halusinasiku..." Hong Hu menoleh sambil bergumam.
"Sudahlah... Berdebat tanpa dasar tidak akan membuahkan hasil, lebih baik kita tanyakan langsung pada yang bersangkutan." Paman Fei Chai yang lebih bijak segera menghentikan celaan kedua rekannya dan mengajukan saran konstruktif.
Tapi tak disangka... Saat mereka hendak mendekati Tianma Xingkong, tiba-tiba kedua kakinya lunglai dan ia berlutut di lantai.
"Hei!" Juanmenghuan yang paling dekat dengan Xiao Ma Ge langsung melesat mendekat sambil berteriak, "Kamu tidak apa-apa?"
Sebelum kata "apa" selesai diucapkan, Xiao Ma Ge sudah terjungkur wajahnya ke lantai.
Seketika itu juga, Hong Hu dan kawan-kawannya langsung berubah ekspresi menjadi serius dan tegang, tanpa basa-basi langsung berlarian mendekat.
Bagaimanapun ini terjadi di dunia nyata, seseorang pingsan adalah masalah besar. Xiao Ma Ge yang jujur dan blak-blakan ini cukup akrab dengan mereka, sebelumnya mereka berlima bahkan sedang bermain bersama; kini ia tiba-tiba kolaps, tentu saja keempat rekannya panik bukan main.
"Aduh... jangan bilang..." Juanmenghuan dengan gerakan menggeser sampai pertama di samping Tianma Xingkong, membalikkan tubuhnya dengan hati-hati, "Hey... Xiao Ma, jangan nakut-nakuti gitu dong."
Selama proses ini, ketiga anggota tim lainnya juga sudah sampai bergantian.
"Hanya saja... menghadapi Xiao Ma Ge yang kedua matanya tertutup dan tidak bereaksi sama sekali, keempat orang ini benar-benar berada dalam kondisi tidak tahu harus berbuat apa."
"Semuanya minggir, biar aku lihat..." Tepat saat mereka kebingungan, seseorang dengan sukarela mengulurkan tangan.
Para hadirin menoleh ke sumber suara dan melihat versi tiruan Thor...
"...Aku dokter." Wang Tanzhi berbicara dengan nada tenang dan tatapan mantap.
"Hah?" Keempat orang itu serempak memberikan respons ini.
Meski mereka semua mengenal Xiao Tan, tak satu pun yang tahu atau menyangka... Wang Tanzhi yang berpenampilan polos ini ternyata seorang dokter.
"Hah apaan?" Wajah Feng Bujue dengan tatapan ikan matinya muncul tiba-tiba, "Minggir semua, biar yang profesional yang menangani." Ia mengangkat tangan seperti mengusir lalat, mendorong regu pengawal empat orang itu beberapa langkah ke belakang.
Xiao Tan segera berlutut satu kaki di samping Xiao Ma Ge dan mulai melakukan pemeriksaan.
"Jangan khawatir, dia belum mati." Tiba-tiba Ruo Yu di sebelah Jue Ge berbicara. Hanya dengan melirik sekilas Tianma Xingkong yang terbaring, dia sudah bisa memastikan dengan nada tegas.
"Eh... Kami juga tidak mengira dia akan mati..." Juanmenghuan menimpali, "Hanya takut dia kambuh penyakit mendadak."
"Umumnya orang tidak akan khawatir seperti itu..." Zhao Ying Wang juga berkomentar, "Tidak semudah itu orang bisa mati."
“Benarkah……” Ruo Yu mengangkat pandangannya menyapu mereka, sorot mata bak pembunuh membuat kedua sosok itu gemetar tanpa alasan, “Baiklah, aku yang berlebihan.”
Tutur lakunya……bagi dirinya sendiri terlihat normal, mungkin di mata Feng Bujue juga; tapi di mata orang normal……memang terasa aneh.
“Bagaimana keadaannya?” Xiao Ling yang kini telah berada di belakang Xiao Tan bertanya sambil membungkuk.
“Hmm……” Xiao Tan yang baru saja sibuk memeriksa denyut nadi, mendengarkan jantung berdebar, bahkan memeriksa pupil Xiao Ma Ge dengan senter, akhirnya mengangkat kepala setelah selesai, “Pingsan karena penyebab tak diketahui……belum ada bahaya maut.”
“Hei……penjelasanmu sama dengan tidak menjelaskan……” Hong Hu menyela.
“Lalu kau ingin kukatakan apa……” Xiao Tan mengernyitkan matanya, “Fenomena hilangnya kesadaran sementara disertai hilangnya tonus otot akibat insufisiensi aliran darah sementara ke seluruh belahan otak dan batang otak?” Seketika ia melontarkan terminologi medis sepanjang itu, membuat Hong Hu terpaku.
“Lihat, kau mempermalukan diri sendiri kan.” Feng Bujue yang menyaksikan dari samping mencela, “Mentalmu mirip para lansia yang tiap hari nongkrong di puskesmas……Dokter jelasin dengan bahasa sederhana, kau ragukan kompetensinya; dokter jelasin pakai istilah profesional, kau malah bengong.”
"Sial!" Hong Hu kesal, "Sekarang ada orang terbaring di sini, kau masih sempat mengoceh dan mengejekku?"
"Hong Hu benar." Paman Fei Chai menyambung, "Kita harus segera bawa Xiao Ma ke rumah sakit."
Ucapannya sangat masuk akal dan benar, tapi...
"Hah!" Feng Bujue tertawa ke langit, tetap diam tanpa kata.
"Hei, maksudmu apa ini..." Hong Hu mulai kesal, bukan karena diejek Feng Bujue, tapi karena sikapnya saat ini, "Bahkan jika kau sama sekali tak menganggap Tianma Xingkong sebagai teman, kau tidak boleh..."
"Jangan salah paham." Feng Bujue memotong, tahu apa yang akan dikatakan Hong Hu, "Tawa ku bukan berarti meremehkan hidup matinya... Kehadiran kami di sini membuktikan kami peduli." Ia memiringkan kepala ke Paman Fei Chai, "Aku tertawa karena kalian belum paham situasi di sini..." Ia berhenti sejenak, "Tuan W sudah berulang menekankan - 'Tempat ini sudah terkunci rapat', 'Staf tidak akan membantu apapun, baik lengan patah, jatuh tersungkur, maupun teriakan minta tolong'."
Jue Ge mengulang perkataan Woody tentang dua aturan utama game ini.
Ekspresi Hong Hu dan ketiga lainnya berubah muram, namun masih ragu-ragu.
"Bukankah itu hanya untuk menciptakan suasana?" Juanmenghuan bertanya, "Acara ini benar-benar bisa membunuh orang?"
"Benar atau tidak, terserah kalian menilainya." Feng Bujue menjawab tenang, "Lagipula kalian sudah melihat Meteor Fist Pegasus tadi." Setelah berkata demikian, ia menoleh dan berkata, "Xiao Tan, kita berangkat."
Wang Tanzhi terdengar ragu sebentar selama dua detik, tapi akhirnya tetap berdiri.
Ia paham, tinggal disini pun tak berguna. Yang bisa dilakukannya sekarang... adalah melanjutkan game. Hanya dengan menemukan semua permen, semua ini bisa berakhir.
