Beberapa menit kemudian, kedua kelompok hanya bertukar beberapa kalimat singkat sebelum berpisah.
Empat anggota Garis Depan Neraka terus mengejar petunjuk menuju "Rumah Permen"; sementara Paman Fei Chai dan kawanannya memutuskan untuk jeda sementara game, mencari tempat menunggu Tianma Xingkong siuman.
Sebelum pergi, Jue Ge memberi saran pada Hong Hu: angkat Xiao Ma Ge ke kamar mandi.
Sekilas ide ini terdengar tidak masuk akal, tapi Hong Hu yang berpikir sebentar langsung menyetujui...
Bagaimanapun dia adalah "Jenderal Cerdik" Hong Hu, meski lebih lambat setengah langkah dari Jue Ge, tetap lebih baik dari orang biasa.
Rahasia lampu oranye-kuning sudah dipahami Hong Hu sejak awal. Jadi saat Jue Ge menyebut kamar mandi, ia langsung menangkap maksudnya - setidaknya saat ini, kamar mandi di tiap zona relatif aman. Bukan jalur utama, tak ada petunjuk, monster kecil kemungkinan muncul disana.
Tentu saja, dari sudut pandang Feng Bujue, ada satu alasan lagi di balik usulan ini... yaitu kepercayaan pribadinya terhadap Woody.
Jue Ge yakin, Woody pasti akan menyisakan tempat perlindungan yang relatif aman dengan privasi bagi para pemain. Karena Woody adalah iblis yang berkelas dan punya prinsip... Jika bahkan kamar mandi pun tidak disediakan, mungkin akan terjadi situasi yang sangat memalukan. Dan jika situasinya menjadi benar-benar buruk, Woody sebagai penyelenggara pasti akan tidak senang.
Mungkin ada yang merasa... mental seperti ini dari Woody tidak masuk akal. Tapi Feng Bujue justru sangat memahaminya.
Mari ambil contoh penyembelihan ternak...
Misalnya menyembelih sapi, tukang jagal biasa biasanya hanya membersihkan hewan sebelum disembelih, lalu memukulnya hingga pingsan, menggantung, menyembelih, dan mengeluarkan darah.
Sedangkan Woody... dia mungkin akan memijat sapi itu, memutarkan musik simfoni, bahkan melakukan ini berhari-hari, tapi akhirnya tetap akan menyembelih...
Perbedaannya mungkin hanya pada daging sapi yang dibunuh Woody akan sedikit lebih berkualitas...
Dan hal ini sangat penting.
Inilah perbedaan antara pembunuh dan assassin, penulis biasa dan penulis sejati, jago dan grandmaster...
Karena itu, Woody lebih memilih kalah daripada mengorbankan prinsip-prinsip yang dianggap orang lain tidak masuk akal.
Mempertahankan gaya khasmu yang sakit jiwa ini dan mencapai tujuan dengan elegan, inilah Woody, inilah perbedaannya dengan iblis-iblis kelas rendah.
……
Kembali ke cerita kita...
“Cerita terbagi dua, di sisi lain karnaval ini, ada seorang kenalan Jue Ge yang juga bertemu dengan roh jahat.”
“Tapi situasi di sisinya... agak rumit...”
“Hmph... monster! Selama ada 'Pasukan Pengawal Shuang' kami, kau takkan bisa menyentuh sehelai rambut Shuangshuang!”
Seorang pemuda berbaju jas angin putih terlihat memimpin puluhan orang berpenampilan serupa membentuk formasi lingkaran, berteriak keras ke arah roh jahat.
Di punggung jas mereka, tertera karakter besar "" berwarna merah (mungkin darah). Seluruh anggota berusia 20-30 tahun dan laki-laki - tak diragukan lagi, puluhan orang ini adalah fans fanatik Xu Huai Shang. Mereka rela mengeluarkan kocek dalam-dalam untuk membeli tiket dan datang berombongan demi melihat sang dewi di dunia nyata.
“Jangan bercanda!” Di sebelah kelompok Pasukan Pengawal, sekelompok lain berbaju jas biru dengan karakter "" serupa juga bersuara keras, “Tugas melindungi Shuangshuang adalah tanggung jawab 'Fans Club Resmi Xu Huai Shang' kami! Orang luar jangan ikut campur!”
“Apa katamu? Berani menyebut kami orang luar?!”
“Bukankah begitu? Siapa yang memberi kalian hak menyebut diri Pasukan Pengawal?”
“Jangan banyak bicara! Kami sudah jadi fans Shuangshuang sejak kalian belum tahu apa-apa! Kalian cuma dapat julukan 'resmi' lewat aktivitas surat-menyurat aneh itu! Semua tahu kalian punya koneksi internal di 'Hongying'!”
“Omong kosong! Kami menulis kartu pos sampai tangan hampir patah baru dapat Gelar resmi, ini perbedaan ketekunan! Ketekunan!”
Kedua kelompok ini membentuk barisan menghadang roh jahat sambil saling menyambung seperti paduan orkestra dalam adu mulut...
"Ah... Lama tak ke dunia manusia, kebodohan dan sifat suka bertengkar orang biasa memang tak berubah sedikitpun." Roh jahat yang sedang menyaksikan adegan ini menggerutu dalam hati.
Roh jahat ini adalah "Elemen Kegelapan". Secara penampilan, seluruh tubuhnya berwarna ungu tua dengan badan pendek dan tangan panjang ramping; kepalanya berbentuk segitiga dengan wajah berkabut seperti kabut, di belakang leher dan tulang punggungnya terdapat sulur-sulur api, sementara bagian bawah tubuhnya memiliki tujuh ekor panjang yang menjuntai seperti gaun.
"Ha... Merepotkan, tadi harusnya pulang saja." Di seberang formasi manusia, Xu Huai Shang juga menghela napas pasrah.
Malam ini, dia datang ke acara ini karena permintaan departemen perencanaan Studio Hong Ying (tentu saja, undangan memang sudah dimilikinya, hanya malas datang).
Agar tidak dikenali, dia sengaja menyamar sebagai karakter pria - Nero (tokoh utama "Devil May Cry 4").
Jas panjang hitam yang gagah, wig putih, pedang besar di punggung, sepatu bot panjang... Secara keseluruhan, kostum Dewi Xu ini memiliki tingkat kemiripan setidaknya 80% dengan karakter aslinya.
Sayang... dia tetap dikenali.
"Meskipun COS-nya sangat akurat, postur tubuh dan gaya berjalannya akhirnya mengkhianatinya... Cepat ada yang menyadari dia adalah wanita yang menyamar sebagai pria."
"Karena berjenis kelamin perempuan, pasti ada yang memperhatikan wajahnya... Dan begitu melihatnya dalam jarak sepuluh meter, hampir mustahil tidak mengenalinya."
"Memang, Xu Huaishang dan Feng Bujue sama-sama termasuk pemain terkenal yang wajah dan suaranya sudah sangat dikenal publik (satu populer, satunya lagi kontroversial). Begitu wajahnya terlihat, sulit untuk tidak dikenali."
"Tak lama kemudian, anggota 'Pasukan Pengawal' dan 'komunitas fans resmi' pun berdatangan."
"Namun para penggemar fanatik ini tidak mengganggu Xu Huaishang. Mereka hanya mengikuti idolanya dari jarak tertentu... Lalu menghujamkan tatapan mematikan ke setiap pria yang berani menatapnya."
"Saat 'permainan' ini dimulai, kedua kelompok ini semakin bersemangat..."
"Bisa dikatakan, selama Xu Huaishang mau bicara, puluhan senter di tangan mereka bisa dia gunakan sesuka hati; setelah menemukan permen, tidak perlu khawatir ada yang merebut; dan yang terpenting - mereka bisa dijadikan umpan meriam."
"Lihatlah... Saat ini mereka sedang sukarela menjadi umpan meriam."
"Arrghh—" Lebih dari satu menit kemudian, Elemen Kegelapan akhirnya terganggu oleh suara pertengkaran di depannya.
"Dengan geram, dia mengangkat kedua tangannya dan mengaktifkan serangan."
"Serangan elemen gelap... bukanlah pukulan fisik level Haken, melainkan kabut gelap yang bersifat korosif..."
