"Apa yang terjadi?!" Guixiao menatap mayat di lantai sambil berteriak kaget.
"Ngapain heboh begitu?" Feng Bujue menyahut dengan nada malas khasnya, "Belum pernah lihat mayat?"
"Omong kosong!" Guixiao membalas, "Seberapa banyak pun kita lihat di game, itu semua virtual. Ini dunia nyata! Siapa yang tiap hari lihat mayat?!"
"Hmm... Waktu kuliah di sekolah kedokteran aku tiap hari lihat..." Xiao Tan menengadah sambil bergumam, "Sampai agak mati rasa juga..."
"Bukan itu intinya..." Meng Jingchan tiba-tiba mengeluarkan sebotol bir mini dari entah mana. Dengan satu tangan ia membuka tutup botol lalu meneguknya untuk menenangkan diri. Seluruh proses ini dilakukan sambil matanya tetap menatap mayat di lantai, "Hiks... Kalian semua sadar nggak situasi kita sekarang...?"
"Kamu sendiri yang harus sadar!" Guixiao langsung membentak senior yang suka "menarik pedang, minum alkohol, dan merokok" ini.
"Ah——" Raungan mengerikan dari luar pintu kembali menggema, menyita perhatian semua orang.
Enam pasang mata tertuju ke luar. Di bawah cahaya bulan, terlihat siluet raksasa sedang melayang mendekat.
"Meskipun ukuran tubuh roh jahat ini besar, gerakannya cukup sunyi. Penampilannya sangat mirip dengan Djinni (Genie dalam mitologi Arab dan Islam; biasanya digambarkan dengan tubuh bagian atas manusia dan bagian bawah berupa kabut biru). Namun, bagian tubuh atasnya jauh lebih perkasa dari manusia biasa, sementara kabut di bagian bawahnya berwarna hitam."
"Hei hei... ini bukan proyeksi holografik kan? Benar-benar bisa membunuh ya!" Guixiao menatap roh jahat yang semakin mendekat, suaranya semakin tinggi seiring dengan ketakutannya yang memuncak.
Di dunia nyata, Guixiao sama sekali tidak memiliki karakter fanatik seperti jago monster dalam game. Dia justru terlihat seperti pemuda biasa yang sangat rasional.
"Hmm... Haruskah kita mempertimbangkan untuk kabur?" Xiao Ling tidak terlihat panik, namun tetap mengajukan saran tersebut.
"Lari ke dalam rumah dulu, tunggu sampai dia menjauh dari pintu, lalu manuver keluar..." Feng Bujue berkata tenang sambil menarik tangan Ruo Yu, "Lagipula, bergerak berenam bersama terlalu merepotkan, lebih baik pisah jalan..."
"Lalu kita akan bertemu di mana nanti?" Xiao Tan bertanya.
"Tidak perlu bertemu." Ruo Yu malah menjawab demikian.
"Ya, tidak perlu bertemu." Feng Bujue menyambung, "Metode mencari petunjuk dan pola pencarian permen sudah kuajarkan... Mulai sekarang, bergerak terpisah justru lebih efisien."
"Mengerti." Xiao Tan mengangguk lalu menggandeng Xiao Ling menaiki tangga.
"Feng Bujue segera membawa Ruo Yu berbelok ke sebuah koridor di samping."
Dalam sekejap mata, keempat anggota Garis Depan Neraka telah menghilang tanpa jejak, menyisakan Meng Jingchan dan Tun Tian Gui Xiao yang terpaku di tempat dengan kebingungan...
"Ah—!" Roh jahat di luar pintu telah tiba di ambang, kedua lengannya mengembang menghancurkan kusen pintu hingga membentuk lubang besar.
Kak Zen dan Guixiao saling pandang, sementara yang pertama masih sempat menenggak seteguk minuman.
"Lari!" Detik berikutnya, keduanya berteriak keras sambil berlari pontang-panting.
……
【Hehehe... Selamat siang~】 Dua jam setelah game dimulai, tawa mesum kembali bergema dari pengeras suara,【Masih aku, Tuan W.】
Suaranya menggema di setiap sudut aula, tapi tak ada lagi yang mendengarkan dengan santai sambil berkomentar.
Karena orang-orang sibuk berteriak ketakutan, menangis, memohon pertolongan, dan berlarian...
Karena karnival ini... telah dipenuhi mayat bergelimpangan.
【Kini kalian pasti telah merasakan hiburan sejati dari game ini...】 Kata Woody dengan nada jahat,【Jauh lebih menegangkan daripada pengalaman di dunia virtual, bukan?】
"Tolong! Siapa pun tolong aku!"
"Orang gila! Pembunuh berantai!"
"Apa yang sebenarnya terjadi! Ada yang bisa jelaskan?!"
Teriakan-teriakan sporadis bergema di berbagai sudut aula, tapi tangisan putus asa ini sia-sia belaka.
【Hehehe……Aku perhatikan, beberapa dari kalian bahkan mencoba minta tolong lewat ponsel……】Nada suara Woody penuh dengan cemoohan,【Hah……Sungguh menggelikan, kalian pikir aku akan lupa memblokir sinyal di sini?】
【Selain itu, performa kalian dalam mencari permen juga sangat mengecewakan.】Woody melanjutkan,【Total ada tiga puluh tiga zona di venue ini. Di setiap zona, aku menyembunyikan tiga buah permen.】Di tahap permainan ini, dia sudah tak ragu untuk membocorkan informasi,【Setiap permen kubekali dengan sepuluh jenis petunjuk berbeda yang direkam melalui koordinat, rasi bintang, teka-teki, puzzle, dll di area yang sesuai; Satu petunjuk saja bisa menunjukkan lokasi permen, tapi……】Dia menghela napas,【Ah……Padahal sudah satu jam berlalu, hanya segelintir orang yang berhasil memecahkan teka-teki dan melakukan scan permen.】Diam sejenak,【Tapi……Coba tebak berapa jumlah korban tewas?】Langsung dia menjawab sendiri,【Tujuh ratus tujuh puluh lima! Kalian semua tolol!】
Si penjahat yang melepaskan roh jahat ini malah menunjukkan kemarahan:【Aku cuma menempatkan seratus roh jahat dengan kekuatan terbatas dan gerakan lambat di venue, tapi kalian? Bertingkah seperti orang bodoh, mati dengan mudahnya. Sepertinya……kalian tidak terlalu menghargai nyawa sendiri ya……】
Ucapannya membuat para penyintas merinding, firasat buruk yang sangat mengerikan mulai merayap di hati setiap orang.
【Mengingat Tuan-tuan tidak menghargai nyawa sendiri, aku tidak punya pilihan... terpaksa mengubah aturan game sementara.】Suara Woody tiba-tiba menjadi dingin,【Mulai sekarang tidak ada lagi hadiah, karena kalian tidak layak mendapat permen.】Dia mendengus dingin,【Menghadapi tamu seperti kalian... Trick or treat, aku pilih menghajar dua kali lipat.】
“Ah——”
“Eh——”
“Ha——”
Pada detik ini, semua roh jahat di berbagai sudut ruangan serentak mengeluarkan suara mendesah rendah.
"Resonansi" mereka melesat ke langit, mengkristal menjadi energi aneh, lalu berubah menjadi kabut tebal yang menutupi cahaya bulan seperti awan gelap.
【Kalau begitu... dengarkan baik-baik, aturan baru...】Woody berhenti beberapa detik, lalu melanjutkan dengan suara berat,【Mengingat korban jiwa kalian, hampir mustahil menemukan semua permen. Jadi, aku akan menurunkan standar... Mulai sekarang hingga pukul satu dini hari, asal kalian bisa temukan total tiga puluh tiga permen, itu dianggap MENANG. Yang selamat boleh pergi. Tapi jika gagal...】Tawanya kembali menggemakan suara seram,【Hehehe... Selain itu, aku putuskan meningkatkan kecepatan gerak roh-roh jahat ini agar sesuai dengan ritme game baru.】
Mendengar ucapannya bagai naik lift; dalam hitungan detik, perasaan berayun liar antara harap dan kecewa...
【Baiklah, seperti biasa, semoga kalian menikmati permainan... Hehehe...】
Siaran kembali terputus.
Ketenangan yang tiba-tiba datang membuat suasana di ruang pertemuan turun ke titik beku.
