Pagi hari tanggal 9 November, laporan pertempuran babak ketiga Pertempuran Sengit Empat Dunia telah dirilis, 32 besar Peak Battle S2 pun telah ditetapkan.
Tiga hal patut dicatat setelah babak ini.
Pertama, dari 32 tim yang tersisa, hanya ada dua tim yang tidak dioperasikan studio: 【Garis Depan Neraka】dan 【Aliansi Sampah】. Mengingat empat anggota utama 【Aliansi Sampah】adalah pemain profesional... 【Garis Depan Neraka】kini menjadi satu-satunya tim non-profesional dalam kompetisi.
Kedua, hingga babak ini, seluruh tim dari Studio Mayat Pedang telah tereliminasi. Meskipun jumlah tim yang mereka kirimkan merupakan terbanyak di antara studio besar, dalam 32 besar... mereka bahkan tidak berhasil merebut satu kursi pun.
Ketiga, pada pagi hari setelah berakhirnya babak ketiga babak semifinal, Dream Company tiba-tiba merilis pengumuman mengejutkan di situs resmi mereka.
Sebelum pengumuman ini dirilis, termasuk Feng Bujue, sebagian besar individu atau organisasi yang memantau kompetisi mengira final Peak Battle S2 akan dimulai setelah tersisa dua tim di babak semifinal. Namun, prediksi ini... pagi itu dibatalkan seluruhnya oleh tindakan Dream Company.
Berdasarkan informasi resmi, babak semifinal Peak Battle S2——【Pertempuran Sengit Empat Dunia】, akan berakhir setelah menentukan "Empat Besar". Sedangkan final——【Senja Para Dewa】, akan menjadi pertarungan kacau dengan partisipasi empat tim sekaligus.
Kabar ini bagai melemparkan batu ke genangan air... Strategi kompetisi berbagai studio besar langsung berantakan. Final yang semula membutuhkan empat kemenangan lagi untuk lolos, kini hanya perlu tiga kemenangan. Faktor ketidakpastian di final juga berlipat ganda. Maka, serangkaian pekerjaan pengumpulan data, kalkulasi, deduksi, dan penyesuaian... tiba-tiba bermunculan.
Tentu saja, bagi Feng Bujue dan Hong Hu, tekanan dari situasi mendadak ini justru tidak terlalu besar. Karena di belakang mereka tidak ada dukungan sumber daya studio, artinya... sejak awal memang tidak banyak ruang untuk penyesuaian. Berapapun perbedaan format pertarungan selanjutnya dengan yang mereka bayangkan, yang bisa mereka lakukan hanyalah penyesuaian kecil sebelum pertandingan sambil bertindak sesuai situasi.
……
10 November, pukul 8 pagi, daftar duel ronde keempat babak semifinal diumumkan.
Dari 16 duel di ronde ini, ada empat yang layak disebut sebagai fokus pertempuran——
Pertama, Garis Depan Neraka VS Tim Kedua Para Dewa.
Alasan pertandingan ini menjadi sorotan sangat sederhana: saat ini semua hal terkait "Garis Depan Neraka" pasti akan menjadi pusat perhatian.
Performa rendah hati di babak penyisihan membuat ledakan performa Jue Ge dan kawan-kawan di babak semifinal terlihat sangat mencolok. Tiga pertandingan semifinal masing-masing dimenangkan dengan kekuatan momentum yang menghancurkan lawan, catatan pertandingan seperti ini cukup membuat mereka diakui sebagai kuda hitam nomor satu.
Selain itu, kekuatan, karakter, penampilan, dll anggota tim juga memberi Garis Depan Neraka popularitas yang cukup tinggi. Meskipun dalam popularitas ini tercampur banyak pengagum Feng Bujue yang memiliki psikologi pengikut kultus...
————
Pertandingan kedua yang menjadi sorotan adalah Tim Satu Periode Negara Berperang VS Tim Satu Bintang.
Alasan kedua tim ini menjadi fokus terutama karena intelijen tentang mereka sangat berharga untuk dikumpulkan.
Seperti disebutkan sebelumnya, studio Perang (Periode Negara Berperang) adalah studio eksternal yang bergabung ke dalam game setelah S1. Pemain lokal maupun studio tidak terlalu familiar dengan berbagai aspek mereka. Selain seluruh anggota utama merupakan pemain Jepang, pada tahap ini yang bisa dipastikan adalah...【Perang Tim 1】telah lolos ke babak berikutnya dengan mudah melalui catatan kemenangan penuh, menunjukkan kekuatan yang sangat solid.
Sedangkan lawan mereka【Bintang Tim 1】, sudah tidak perlu dijelaskan lagi...Lomba "Pabrik Senjata" meski tidak ditonton pemain biasa, pasti ditonton oleh berbagai studio. Bisa jadi anggota utama tim mereka saat ini, akan menjadi anggota utama timmu di masa depan.
Selain itu,【Tianma Xingkong】sang juara S1 juga berada di dalam tim. Mengenai "hadiah misterius" yang dia dapatkan di S1, hingga kini masih menjadi bahan perdebatan...Meski Jue Ge dan segelintir orang tahu bahwa benda yang dia ambil sama sekali tidak bisa digunakan dalam game, hal ini belum dipublikasikan...
Oleh karena itu, banyak penyelidik studio masih waspada terhadap hadiah yang didapat Xiao Ma Ge di lomba sebelumnya, dan mengawasi ketat setiap gerak-geriknya; seolah-olah Xiao Ma Ge dianggap tidak normal jika tidak mengeluarkan satu dua buah item seperti bom nuklir atau menggunakan skill selevel bola energi...
————
Selanjutnya, pertandingan ketiga, Ice Emperor vs Order Tim 1.
Percaya atau tidak, di mata publik, Ice Emperor adalah tim kuat yang memiliki harapan dan kemampuan untuk mengalahkan Order Tim 1. Dari segi catatan pertandingan, kedua tim sama-sama lolos dengan kemenangan penuh di babak penyisihan, dan di babak semifinal juga terlihat masih belum mengerahkan seluruh kekuatan.
Meskipun mayoritas orang masih menganggap Order Tim 1 memiliki peluang lebih besar untuk menang, mereka juga tidak menganggap Ice Emperor sama sekali tidak memiliki kesempatan. Penonton yang pernah menonton siaran langsung atau rekaman pertandingan kedua tim sepakat bahwa proses pertandingan ini akan sangat ketat, setidaknya tidak akan terjadi dominasi satu pihak.
————
Terakhir, pertandingan keempat: Hongying Tim 1 vs Order Tim 2.
Dalam arti tertentu, semua pertandingan [Hongying Tim 1] bisa dianggap sebagai fokus pertempuran. Popularitas luar biasa Xu Huai Shang sendiri sudah tak perlu dijelaskan lagi, bahkan ketiga rekan timnya juga merupakan pemain wanita cantik dengan level sangat tinggi. Tim seperti ini tentu tidak akan kekurangan penonton di setiap pertandingan.
Dan di babak ini mereka bertemu dengan [Order Tim 2], musuh yang sangat kuat.
Di antara semua tim profesional yang lolos ke babak semifinal, hanya Order dan Para Dewa yang bahkan tim "kedua"-nya dianggap memiliki kekuatan juara. Inilah... kedalaman "kelas atas industri". Terlepas dari pengakuan pihak Hongying, tim kedua lawan sebenarnya tidak jauh berbeda dengan tim utama mereka, minimal setara level.
Karena itu, pertandingan ini kemungkinan besar akan menjadi penampilan terakhir Xu Huai Shang di S2...
……
10 November, pukul 23:55, Ruang Rapat Garis Depan Neraka.
"Baik, strategi untuk pertandingan ini... sudah jelas semua kan." Feng Bujue duduk di kursi utama meja rapat, sambil mengunyah keripik kentang, dengan ekspresi malas berbicara pada rekan timnya.
"Dalam dua puluh menit tadi, dia telah menjelaskan secara rinci semua poin penting yang perlu diperhatikan dalam pertandingan berikutnya kepada rekan tim. Hanya ada satu alasan mengapa dia melakukan ini - kali ini dia memutuskan menjadi cadangan."
"Mengerti sih mengerti..." Nona An yang pertama menyahut, "Tapi... ini sudah babak semifinal keempat, apa tidak masalah kalau kau masih menyuruhku bertanding?"
"Tenang, pengaturanku pasti ada alasannya yang logis." Feng Bujue tersenyum menjawab, "Meskipun Level Spesialisasi dan Level Karaktermu agak tidak seimbang, kekuatanmu tetap solid. Jangan meremehkan diri sendiri." Dia mengangkat bahu, "Lagipula... setelah berhasil keluar dari urusan sampah Corpse Blade, bukankah kau perlu melampiaskan stres?"
"Jadi aku harus berterima kasih padamu?" An Yueqin mengernyitkan matanya, "Tapi kau masih belum memberi tahu... bagaimana persisnya kau menyelesaikan masalah itu..." Dia berhenti sebentar, "Jujur saja... pasti kau melakukan sesuatu yang ilegal kan?"
"Ya, aku melakukannya." Dua detik kemudian, Feng Bujue menjawab dengan nada datar.
"Hah?" An Yueqin terkejut, "Langsung mengaku saja..."
"Mengaku ya mengaku." Feng Bujue membalas, "Bahkan jika aku tidak mengaku, bukankah kalian semua sudah berpikir begitu?"
"Hmm." Xiao Tan langsung mengangguk polos.
Ruo Yu dan Xiao Ling tetap diam, tidak memberikan komentar.
Di mata para pengguna energi spiritual seperti mereka, otoritas "hukum" memang sangat terbatas. Faktanya, tidak hanya orang-orang dengan kekuatan supernatural seperti mereka, bahkan seseorang seperti "Jiang Daode" memiliki sudut pandang yang sangat berbeda dari masyarakat umum dalam memandang hukum.
Sedangkan untuk orang seperti Feng Bujue yang... sudah menunjukkan kecenderungan antisosial bahkan sebelum bertemu Woody, saat ini jelas telah mencapai kondisi yang semakin tak terkendali.
"Bukankah itu sudah cukup?" sambung Feng Bujue.
"Apa maksudmu 'cukup'..." An Yueqin memandang Jue Ge dengan cemas, "Aku tidak ingin penulis yang kuantar justru ditahan selama masa promosi perusahaan."
"Tenang saja," kata Jue Ge, "Aku mustahil tertangkap."
"Dari mana kepercayaan dirimu itu?" tanya An Yueqin.
"Tanya kakek buyutmu setelah pulang," jawab Feng Bujue sembari menyandarkan kedua tangan di kepala dengan santai.
"Hei! Aku khawatir padamu, sikapmu bagaimana ini?" An Yueqin menjawab dengan kesal.
"Aku serius," balas Jue Ge, "Kamu bisa pulang dan tanya kakek buyutmu - Profesor An Si, pendiri Grup Sirui... Dia akan menjelaskan... sumber kepercayaan diriku ini."
