Waktu kembali ke masa kini.
Pukul sebelas dua belas, Feng Bujue telah kembali ke Ruang Takhta.
Sebenarnya... untuk mencapai ruangan ini cukup mudah. Misalnya Ruo Yu dan Xiao Ling naik sapu sihir sendiri, sedangkan Feng Bujue saat ini langsung menggunakan 【Langkah Bulan】 melompat dari luar kastil.
Tentu saja, ada prasyarat untuk metode masuk seperti ini, yaitu... Dracula "mengizinkan" kalian masuk.
Seperti yang pernah dijelaskan Jue Ge sebelumnya, kastil ini dilapisi dua lapis barrier. Secara spesifik... Lapisan luar berbentuk kubah setengah lingkaran yang menyelimuti area luar parit pertahanan. Sedangkan lapisan dalam menutupi permukaan dinding kastil seperti lapisan pelindung.
Trio Blade tidak menyentuh barrier luar, karena saat "Rumah Tua" berubah menjadi kastil, mereka sudah berada di dalam barrier. Sedangkan barrier dalam... Karena mereka tidak mencoba menyusup lewat jendela atas kastil, melainkan langsung masuk lewat pintu utama, mereka juga tidak menemukannya.
"Yo, aku kembali." Saat Feng Bujue melompat masuk lewat jendela, dia menyapa Ruo Yu dan Xiao Ling, "Bagaimana perkembangan tugas pengawasan kalian?"
"Dua menit yang lalu, Long Ge dan yang lain berhasil menggiring manusia serigala, manusia insang, dan mumi ke satu tempat, lalu menggunakan jurus kombinasi super kuat..." jawab Xiao Ling.
"Efek spesifik skill itu tidak kami ketahui..." Ruo Yu di sampingnya melanjutkan, "Dari umpan balik bola kristal, mereka sampai membuat celah data di map... Tiga monster itu pasti sudah binasa."
"Oh..." Feng Bujue mengangguk, "Bagaimana dengan Pangeran?"
"Aku di sini." Sebelum suara Jue Ge menghilang, suara Dracula sudah bergema dari atas.
Feng Bujue menengadah mengikuti sumber suara, segera menemukan kelelawar terbalik di sudut langit-langit.
"Hē hē... Tiga bawahanmu sudah dikalahkan, tidakkah kau mau keluar mengendalikan situasi?" tanya Feng Bujue sambil menatap kelelawar itu dengan senyum.
"Tidak apa-apa." Dracula menjawab sambil berubah kembali ke wujud manusia dan turun perlahan, "Yang kau sebut 'kekalahan'... hanyalah sementara. Kami Klan Kegelapan... tidak akan benar-benar mati."
“Oh? Bagaimana maksudnya?” Feng Bujue bertanya penuh minat, “Mungkinkah kalian memiliki kemampuan 'begitu lawan meninggalkan ruangan ini dan kembali, aku bisa langsung hidup kembali di tempat ini'?”
Ucapan Jue Ge ini jelas sedang mencela mekanisme penyegaran monster dalam seri "Kota Iblis". Namun Dracula tidak mengetahui hal ini dan tidak menggali lebih dalam. Ia hanya menjawab dengan serius: “Setelah manusia mati, akan menjadi arwah yang masuk surga, neraka, atau mengembara di dunia; sedangkan ras kami setelah mati... akan masuk ke 'neraka'.” Ia berhenti sejenak, “Bagi kalian, kematian biasanya bersifat abadi. Sedangkan kami... pada dasarnya adalah 'keabadian'. Saat tubuh fisik kami di dunia ini dihancurkan, kesadaran akan kembali ke neraka. Kami akan menunggu di sana untuk kemunculan kembali berikutnya.” Sambil berkata demikian, ia mengibaskan jubah merah di punggungnya, “Selama masih ada kegelapan dalam hati umat manusia, kami akan terus hidup kembali. Faktanya... seringkali kami dipanggil secara pasif ke dunia ini. Agama jahat, kelompok otoriter yang rakus, ilmuwan gila... tak pernah kekurangan di setiap zaman.”
“Begitu rupanya.” Feng Bujue tersenyum setelah mendengar, “Singkatnya... anak buahmu hanya dikembalikan ke titik kebangkitan, jadi kau tak peduli ya?”
“Aku tak mengerti omonganmu.” Jawab Dracula, “Tapi kurasa... kau berusaha mengalihkan perhatianku?”
“Hah?” Feng Bujue mengangkat alis dengan nada berubah, “Mengapa tiba-tiba bicara begitu? Sama sekali tak ada maksud seperti itu.”
“Hmph……” Dracula menatap Jue Ge dalam-dalam, mendengus dingin, lalu melanjutkan, “Kalau kau ingin berdiskusi secara pribadi dengan temanmu, aku takkan mengganggu.” Setelah mengucapkan itu, dia benar-benar pergi……
Setelah Pangeran meninggalkan Ruang Takhta, Xiao Ling berbisik, “Aku merasa orang ini sangat sinis……” Dia menoleh ke Jue Ge, “Jangan-jangan rencana kita sudah ketahuan olehnya?”
“Kemungkinan itu memang ada, tapi kecil…” Feng Bujue menjawab, “Dracula bukan Derivator, mustahil bisa melihat ‘misi sampingan’ kita.”
Saat ini,【misi sampingan】yang disebut Jue Ge ini jelas merupakan kelanjutan dari【Berusahalah untuk bergabung dengan rekan timmu】yang telah diselesaikan tim Garis Depan Neraka.
Untuk misi yang sama, kelanjutan yang didapat Blade adalah【Masuk ke kastil Dracula】. Sekadar info, misi ini sudah dicoret ketika anggota Blade tiba di【Koridor Gelap Kota Terlantar】, lalu berubah menjadi【Jelajahi kastil Dracula】. Mengapa saat itu tidak kutulis? Jelas karena aku lupa.
Kembali ke misi sampingan Garis Depan Neraka, tugas mereka diperbarui setelah Ruo Yu dan Xiao Ling tiba di platform tinggi kastil menemui Jue Ge. Isinya adalah——【Selesaikan ritual yang tercatat dalam Buku Harian Van Helsing, bukalah Pintu Limbus】.
Sejujurnya, saat melihat misi ini… Feng Bujue cukup frustasi. Saat itu dia sudah bergabung dengan kubu para penjahat, sementara isi misi ini jelas bertolak belakang dengan posisinya, secara paksa meningkatkan tingkat kesulitan penyelesaian.
"Tapi Jue Ge bukanlah tipe orang yang menyerah melihat kesulitan, dia adalah pria yang menemukan hiburan dalam mengatasi rintangan..." Oleh karena itu, dalam perjalanan kembali ke Ruang Takhta—saat dia bertukar intelijen dengan dua rekan timnya—dia telah merancang strategi dan taktik selanjutnya, serta menyampaikannya ke anggota tim seefisien mungkin.
Setelah kembali ke Ruang Takhta, Jue Ge awalnya berpura-pura mengobrol dengan monster-monster itu, lalu mengajak Hill untuk mencari buku harian. Sebenarnya dalam rencana awalnya... dia ingin mengirim monster untuk menemani Hill mengambil buku harian. Namun karena munculnya misi sampingan tadi, dia mengubah keputusannya... Untuk memastikan tak ada kesalahan, Jue Ge memutuskan ikut sendiri.
Bisa dikatakan... setiap langkah Feng Bujue dalam quest ini selalu memiliki rencana sekaligus fleksibilitas; sambil menjaga ruang gerak, dia tetap memegang inisiatif.
"Bahkan jika Dracula benar-benar membaca niatku..." lanjut Feng Bujue, "Apa yang bisa dia lakukan?" Dia menoleh ke Ruo Yu, "Jimat pelindung ada di tangan kita." Sambil menepuk tasnya, "Buku harian Van Helsing juga ada pada kita." Pandangannya beralih ke Xiao Ling, "Bahkan jika aku gagal mengambil buku harian, kita masih memiliki transliterasi fonetik yang Xiao Tan salin..." Dia membentangkan kedua tangan dengan santai, "Semua item krusial penentu alur cerita sudah dalam kendali kita. Anggota tim lawan sudah saling melukai dengan BOSS penjahat. Sementara kita bertiga dalam kondisi hampir penuh, siap bertempur dengan tenang... Situasi ini sudah hampir tak ada variabel lagi."
"Hmm…" Xiao Ling meletakkan jari di bawah bibirnya, berpikir sejenak, lalu melanjutkan, "Bahkan dalam skenario terburuk… kita hanya perlu menyerah pada misi sampingan dan fokus menangani Blade. Kemungkinan kalah memang sangat kecil…"
"Hei, hei… Aku saja hanya bercanda, tapi ucapanmu ini sedang membuat FLAG lho." Detik berikutnya, Feng Bujue tersenyum sambil menunjuk bola kristal di meja, "Lihat… Baru saja kau bicara, masalah sudah datang…"
Bang——
Sebelum ucapan Jue Ge selesai, pintu Ruang Takhta terbuka terdorong.
Di depan pintu berdiri sosok setinggi 1,7 meter dan dua sosok sekitar 1,2 meter.
Tanpa dialog maupun keraguan, Xiao Ling langsung mengeluarkan MP5 dan KRISS Super V dari tasnya begitu mendengar suara pintu terbuka… Dua senapan serbu ringan ini tetap bisa digunakan dengan lancar meski posturnya berubah menjadi gadis kecil.
Seketika, gemuruh tembakan "dor dor dor" bergema, hujan peluru menyapu tanpa ampun ke tiga orang di depan pintu.
"Hmph! Sudah kuduga!" Long Ge tersenyum percaya diri melihat situasi ini, mengangkat perisainya untuk bertahan.
Tanlang dan Qisha dengan kompak menyelamatkan diri di belakang Long Aomin.
"Hah? Ada apa ini!" Namun empat detik kemudian, ekspresi Long Ge berubah drastis, "Aku kehilangan darah?"
Benar, dia memang kehilangan darah… Meski berlindung di balik Perisai Orichalcum dan menghadapi dua senjata api tanpa efek khusus, nilai kelangsungan hidupnya tetap berkurang 2% per detik.
"Aduh sial! Cepat lari!" Setelah menahan beberapa detik lagi, Long Aomin akhirnya menyadari penyebabnya, "Dia ternyata mengisi senapan serbu dengan amunisi khusus!"
Setelah mengucapkan ini, dia dan dua rekan timnya langsung melompat ke sisi kiri-kanan pintu, keluar dari jaringan serangan musuh.
Bersamaan dengan itu, para penonton yang sedang menyaksikan siaran langsung juga mulai menyadari situasi...
"Ini mustahil... Benar-benar orang kaya level dewa..."
"Dalam waktu kurang dari sepuluh detik tadi, dia mungkin sudah menghabiskan RMT tiga digit..."
"Aku belum pernah dengar ada yang memasang amunisi khusus ke senjata otomatis. Itu kan barang yang dijual per 'butir'..."
"Jangan-jangan... buatan sendiri?"
"Meskipun bukan dari toko sistem, tapi dibuat menggunakan Spesialisasi Peralatan, biaya bahan mentahnya tetap tinggi."
Para penonton ramai berdiskusi, komentar dan hujan peluru video mengalami gelombang panas baru.
Hingga hari ini, Taman Horor telah beroperasi lebih dari setahun. "Ammunisi khusus" telah menjadi komoditas yang sangat familiar bagi para pemain. Mayoritas pemain membeli beberapa jenis amunisi tetap di toko sistem - barang toko memang sesuai harga dan kualitas; pemain high-end atau yang punya kebutuhan khusus akan berburu amunisi buatan pemain lain di rumah lelang; sementara pedagang gelap atau organisasi dengan kebutuhan amunisi besar bahkan melakukan grosir kustom skala besar di platform transaksi pihak ketiga...
Tentu saja, baik pembeli maupun pengguna jenis mana pun... ada satu pengetahuan umum yang sudah diketahui semua orang. Yaitu—"ammunisi khusus" harus dimuat ke senjata dengan kecepatan tembak rendah, kekuatan besar, atau memiliki efek khusus. Jika benar-benar tidak memungkinkan, menggunakan senapan runduk kualitas Normal pun bisa diterima.
Adapun dasar logika pengetahuan umum ini...
Contohnya... jika daya tembus peluru biasa dari senapan runduk adalah 10, maka senapan serbu hanya sekitar 3 (secara umum, tanpa mempertimbangkan model senjata atau kaliber peluru spesifik); ketika senapan runduk menembakkan amunisi khusus, bahkan tanpa skill atau efek item, nilai 10 akan berubah menjadi 20, 25, atau lebih tinggi; namun ketika senapan serbu menembakkan amunisi khusus, hanya mengubah 3 menjadi 6-8...
Singkatnya, dalam kondisi normal, menembakkan amunisi khusus dianggap setara dengan "mengaktifkan skill". Mengingat harga peluru ini cukup mahal (untuk ukuran peluru), memuatnya ke senjata berkecepatan tembak tinggi, kekuatan rendah, dan tanpa efek khusus jelas merupakan pemborosan.
Namun, tindakan dan pola pikir Xiao Ling jelas bertentangan dengan pengetahuan umum ini...
Pembaca yang ingatan bagus mungkin masih ingat... Xiao Ling sebenarnya sudah melakukan hal ini saat duel dengan Jue Ge dalam quest "Turnamen Beladiri Wushuang". Kini, di hadapan ribuan penonton, dia kembali memamerkan "kebiasaan menghamburkan uang dengan menggunakan amunisi khusus layaknya peluru biasa".
Alasannya hanya satu... agar setiap tembakan bisa memberikan damage lebih besar.
"Memang kejamnya, memang kaya raya, semau gue."
"Ada apa?" Setelah berguling di luar pintu dan berdiri tegak, Qisha segera menatap Long Ge dan bertanya, "Bukannya kamu jago nahan peluru sampai stabil [——]?"
"Kalau dia benar-benar pakai rifle dengan amunisi khusus untuk menyerangku mungkin lebih mudah..." Long Aomin menjawab dengan kesal, "Tembakan senapan serbu terlalu cepat, aku tidak sempat menggunakan 'Barrier Orichalcum' untuk mengubah kekuatan tiap peluru, sedangkan daya tembaknya tepat bisa menembus pertahanan normalku... Seperti tadi, kalau terus menerima serangan darahku akan terus terkuras."
"Sial... Kalau dana kita lebih banyak..." Tanlang di sampingnya menyambung dengan wajah masam, "...bisa boros seperti dia..." Dia mengepal tinju, berkata dengan geram, "Nanti aku mau pasang dua TV di ruang rapat, satu untuk Siaran Berita, satu untuk Dunia Hewan."
"Hey! Itu yang penting?!" Qisha dan Tanlang tidak sependapat, jadi suaranya lebih tinggi, "Komisaris politik, semangatlah! Aku bingung mau mencela ambisimu yang receh atau acara TV yang kamu tonton!"
Syu—— Syu——
Saat mereka berteriak, tiba-tiba... dua bayangan kilat melesat keluar dari pintu.
Sesaat, ketiga anggota Blade secara instingtif mengira yang terbang keluar adalah semacam bahan peledak... Jadi mereka langsung mengambil posisi bertahan dan menghindar.
Tapi dua detik kemudian, setelah melihat jelas... ternyata yang terbang keluar adalah tiga orang.
Saat ini, Feng Bujue dan Ruo Yu bersama-sama mengendarai sapu sihir terbang di udara, sementara Xiao Ling mengendarai sendiri.
Ketiga mereka terbang keluar dari Antara Takhta, langsung menerjang ke dalam kota, sama sekali mengabaikan tiga anggota tim lawan di belakang.
"Sial!" Dua detik kemudian, Tanlang pertama kali bereaksi, "Cepat kejar! Mereka mau kabur!"
Usai berkata, dia langsung melesat dengan langkah gesit, berlari di posisi terdepan.
Namun...
【Pembaruan Progres Misi Sampingan】Detik ini, peringatan sistem kebetulan berbunyi.
Tugas baru yang muncul di daftar quest anggota Tim Blade adalah——【Bunuh Raja Iblis Dracula】.
