"Perhatian! Senjata psioniknya sudah berubah!" Tanlang menyesuaikan postur di udara sambil melemparkan 【Rantai Penyembuhan】 ke Long Aomin, mengembalikan nilai kelangsungan hidup keduanya di atas 80%.
"Bahkan jika kau menyuruhku waspada..." Long Ge membalas, "...aku tetap tak tahu efek spesifik dari senjata barunya itu..."
Ini benar-benar pernyataan jujur. Menghadapi senjata atau jurus yang pertama kali ditemui, apa lagi yang bisa "diwaspadai"?
"Kau akan segera mengetahuinya." Feng Bujue menyela sambil melesat menggunakan 【Teknik Spiritual Awareness Body Convergence - Modifikasi】 dan 【Langkah Bulan】, menyusul Long Aomin dengan cepat.
"Apa yang terjadi... Kenapa dia memprioritaskan serangan ke Long Ge..." Pikiran Tanlang melesat cepat, "Dengan kemampuan analisisnya... Seharusnya dia sudah memahami efek Perisai Orichalcum sebelum pertandingan. Bukankah lebih logis menyerangku yang pertahanannya lebih lemah?" Sebuah pikiran mengerikan muncul di benaknya, "Jangan-jangan... dia sudah menemukan cara untuk 'Aura Orichalcum'?"
Sreeettt-sreeettt-sreeettt——
Dentuman suara merobek angin yang bertubi-tubi menyela alur pikir Tanlang. Ekspresi kedua pria itu berubah menjadi panik-teror dalam sekejap...
"Tampak, tumpukan kartu poker di telapak tangan Feng Bujue menyembur keluar bagai sumur yang meletus, ribuan lembar kartu berhamburan bagai bulu hitam... berputar-putar di udara, menyelimuti langit sejauh ratusan meter."
"Gila... banyak banget!" Long Ge berteriak spontan melihat kartu hitam yang memenuhi langit.
"Benar, sebanyak ini." Feng Bujue membalas sambil menjepit dua lembar papan cahaya hitam di kedua tangannya, lalu menghujani perisai besar Long Ge dengan serangan beruntun liar.
"Mau membelah Perisai Dewa dengan dua kartu saja..." Darah Long Ge mendidih. Menyadari tak bisa lolos dengan kecepatan, dia mengeratkan gigi dan mengaktifkan skill pertahanan [Batu Kulit Pelindung] dan [Reinkarnasi Pembunuh Sentuh], "Coba saja kalau berani!"
Efek dua skill ini: satu meningkatkan daya tahan, satunya memulihkan darah sedikit saat diserang. Keduanya termasuk skill bertahan dengan durasi masing-masing 1 menit dan 30 detik - sangat efektif untuk menghadapi serangan beruntun cepat.
Namun...
"Jika itu disebut Perisai Dewa..." kata Feng Bujue sambil menganalisa efek skill lawan, "Maka ini kuberi nama Kartu Iblis."
Krekk-krekk...
Sebelum suaranya menghilang, Death Poker telah menggoreskan jejak hitam di Perisai Orichalcum.
【Teknik Pembunuhan dengan Kartu】Efek "meningkatkan kecepatan, kekuatan, dan akurasi sebesar 300% saat menggunakan senjata berbasis kartu dalam pertarungan jarak dekat" membuat setiap serangan Jue Ge memiliki daya penghancur yang sangat kuat. Bahkan ketika Long Ge menggunakan skill pertahanan, tetap tidak bisa sepenuhnya "tidak tertembus pertahanan".
Tentu saja, meski pertahanannya tertembus, kerusakan yang diterima Long Ge tidak terlalu parah. Berkat efek pemulihan darah dari 【Reinkarnasi Pembunuhan Sentuhan】, penurunan darahnya bisa dipertahankan sekitar 5% setiap 3 detik.
"Bagus... benar-benar hebat..." Long Aomin berkata sambil memblokir, "Tapi... meski kamu unggul dalam duel satu lawan satu, jangan lupa aku masih punya rekan tim. Dan... bukankah kamu ingin pertarungan kilat? Serangan seperti ini sepertinya tidak cukup cepat?"
"Rekan tim?" Feng Bujue membalas dengan senyuman sinis, "Maksudmu dia?" Sambil berkata demikian, matanya melirik ke arah udara di samping.
Saat itu, Long Aomin tiba-tiba merasa takut. Ia takut memalingkan kepala ke arah yang dilihat Jue Ge, karena ia tahu... sesuatu yang tidak ingin dilihatnya telah terjadi di sana.
"Ah——"
Akhirnya, dalam teriakan Tanlang, Long Ge tetap menoleh. Yang ia lihat adalah... rekan timnya tercabik-cabik menjadi fragmen oleh ratusan kartu poker yang bergerak seperti makhluk hidup di udara.
Pemandangan itu persis seperti gerombolan belalang melahap tanaman, ikan piranha melahap buruan... Papan cahaya hitam yang membanjir dari segala penjuru sama sekali tak bisa diblokir atau dihindari, Tanlang seketika berubah menjadi cahaya putih.
"Kau..." Long Aomin menatap Jue Ge mengucapkan kata "kau", tapi tak tahu harus melanjutkan apa.
Dia dan Tanlang tidak lengah atau meremehkan musuh, mereka bertarung dengan segenap kemampuan, tapi kalah... kalah pada hal yang paling mendasar - kekuatan.
"Long Ge, kita sudah lama kenal." Kata Feng Bujue, "Aku bilang sepuluh persen... tidak bohong kan?"
"Ha..." Long Aomin tertawa, akhirnya menerima kenyataan. Meski belum mati, dia tahu saat papan hitam itu menyergapnya, semuanya akan berakhir. Perisai Orichalcum tak bisa menahan serangan menyeluruh tanpa celah ini.
"Saudara Feng, kau berbeda dengan versi S1..." Dua detik kemudian Long Ge melanjutkan, "Di pertandingan ini... aku benar-benar merasakan 'keinginanmu untuk menang'."
"Benar..." Jawab Jue Ge sementara serangan kedua tangannya tak berhenti, "...karena berbagai alasan, aku juga harus lebih serius sekarang."
"HAHAHAHA..." Long Aomin tertawa terbahak, "Tapi di pertandingan selanjutnya... bukan karena kau 'ingin menang' lalu pasti 'bisa menang'."
"Tidak, aku akan terus menang." Saat mengucapkan ini, aliran data hitam mengalir di mata Feng Bujue, "Dengan tanganku sendiri, aku akan membuka masa depan, mendapatkan yang kuinginkan, mengubah dunia ini."
Secara objektif... perkataannya yang cukup kekanak-kanakan ini membuat banyak penonton yang sama-sama kekanak-kanakan menjadi bersemangat.
"Dengan hanya sebuah gelar juara, takkan bisa melakukan semua ini, kan?" Long Ge bergumam berat.
"Ha..." Jue Ge tersenyum dingin, menjawab dengan makna tersirat, "Long Ge, kita berdua sama-sama tahu... ini bukan sekadar game, bukan?"
Mendengar ini, ekspresi Long Aomin berubah.
Tapi sebelum sempat berkata-kata, tubuhnya sudah dihajar kartu remi hitam yang datang dari belakang, terkikis dengan cepat lalu menghilang dalam cahaya...
……
Di sisi lain, di luar 【kekacauan】.
Setelah lonceng tengah malam berdentang, Gu Xiaoling mulai membacakan mantera dengan terjemahan mantra dari Xiao Tan di satu tangan dan jimat pelindung di tangan lainnya.
Li Ruoyu bertugas berjaga di depannya dengan siaga penuh. Meski Dracula sudah mundur puluhan meter dan berdiam diri dengan patuh, para pemain tetap waspada sampai ritual selesai.
【Tugas saat ini telah selesai, semua misi utama telah diselesaikan】
【Anda telah menyelesaikan quest ini, akan teleportasi otomatis dalam 180 detik】
Saat pembacaan mantera memasuki fase akhir, dua notifikasi sistem tiba-tiba muncul di telinga Ruo Yu dan Xiao Ling.
Mereka langsung paham: Jue Ge telah mengakhiri pertarungan melawan Blade. Seperti yang diucapkannya sebelum pergi... tiga menit setelah tengah malam cukup untuk mengalahkan musuh.
Tapi keduanya memilih untuk tetap tenang, melanjutkan ritual seperti semula.
Tidak lama kemudian, Xiao Ling selesai membaca mantra. Hampir bersamaan dengan pengucapan kata terakhirnya, sebuah lubang hitam seukuran mata manusia muncul di atas jimat...
"Sekarang juga! Cepat lemparkan jimat ke dalam 【Kekacauan】!" Pangeran Dracula yang sudah bersiap sejak tadi berteriak kepada dua pemain.
【Misi Sampingan Telah Selesai】 Sistem suara juga memproklamasikan bahwa seluruh alur quest mereka dalam skenario ini telah terselesaikan.
Pada titik ini, para pemain sudah tak memiliki kekhawatiran. Xiao Ling melirik Ruo Yu yang mengangguk, lalu melemparkan jimat ke dalam 【pintu masuk Kekacauan】 yang bergolak dengan energi hitam seperti yang diperintahkan Pangeran.
Saat itu juga, gelombang aneh menyebar dari pintu masuk, memberikan pukulan mental kepada setiap makhluk hidup dalam ruang tersebut.
Untungnya perasaan itu hanya selintas lalu, beberapa orang bahkan tidak menyadari perubahan yang terjadi pada dunia ini.
"Terima kasih... pengelana antar dimensi..." Suara Pangeran Dracula yang sudah berlutut satu dengan jubah menyelimuti tubuh gemetarnya, "Sekarang, lari secepat mungkin jika kalian tak ingin mati!"
Ucapannya sebenarnya tidak perlu, karena baru setengah kalimat terucap, Ruo Yu dan Xiao Ling sudah mulai berlari...
Kecepatan ekspansi dan gravitasi "Pintu Bianyu" itu sungguh mengerikan. Hanya sekejap mata radiusnya sudah melebihi lima meter, menyedot semua materi yang disentuhnya.
Beruntung kedua anggota Garis Depan Neraka ini membawa sapu sihir. Mereka melesat cepat dan sudah berada ratusan meter jauhnya.
Saat ini, banyak penonton yang sedang menyaksikan lomba merasa heran—Ruo Yu dan Xiao Ling sebenarnya bisa langsung meninggalkan Quest melalui "teleportasi", mengapa mereka masih berlari?
Sebenarnya jawabannya sederhana... Setelah melalui begitu banyak hal, mereka sangat ingin membuktikan kebenaran pidato panjang Dracula sebelumnya, serta... ke mana arah dunia naskah ini akan berakhir.
"Neraka... saksikan kekuatan terakhirku!" Pangeran yang selama ini menjaga kewibawaannya tiba-tiba menjerit liar. Tubuhnya yang gemetar mengalami perubahan aneh, membengkak menjadi monster raksasa yang seolah gabungan dari banyak Iblis.
Tampaknya semua ucapannya benar. Setelah menampakkan wujud asli Raja Iblis, Dracula benar-benar melompat secara sukarela ke Pintu Neraka Pinggiran. Dengan anggota tubuh terkembang, dia melepaskan energi iblis yang mengguncang langit untuk menahan perluasan pintu.
Yang perlu dilakukannya... hanyalah bertahan sesaat, hingga celah dimensi yang tercipta dari campuran kekacauan dan kesucian di kejauhan melebihi ukuran Pintu Neraka Pinggiran. Saat itu, pintu yang terakhir takkan bisa lagi membalikkan situasi, dan sang Pangeran... seperti dikatakannya sendiri, dengan keberuntungan mungkin masih bisa mundur ke neraka.
Kriiit...kriiit...kriiit...kriiit...
Celah dimensi itu memang tidak mengecewakan. Laju perkembangannya melebihi perkiraan Pangeran, tampaknya tak sampai satu menit penuh sudah akan melampaui skala Pintu Neraka Pinggiran.
"Tapi... perkembangan hal ini benar-benar melampaui perhitungan Dracula. Meskipun dia adalah Raja Iblis dengan kekuatan terkuat di neraka, di hadapan kekuatan seluruh ruang, dia tetap seperti serangga kecil. Usahanya yang bagaikan semut menggeser pohon ini membuatnya menderita dan terbebani berat, namun tetap gagal menghentikan perluasan pintu sepenuhnya..."
"Hmm... Ini..." Tiga puluh detik kemudian, Dracula secara paksa dipaksa kembali ke bentuk humanoid, dengan darah mengucur dari tujuh lubang tubuhnya, seluruh tubuhnya gemetar hebat, "...Apakah... akhirnya aku tetap tidak bisa lolos dari siklus ini..."
Pada saat itu, tiba-tiba!
"Erh--" Sebuah erangan rendah terdengar, sosok bayangan muncul di samping Pangeran.
"Kau..." Sang Pangeran tidak menoleh, namun sudah tahu siapa itu.
Mumi yang tidak bisa bicara ini diam-diam menyumbangkan kekuatannya, memegang tepi Pintu Neraka Pinggiran.
Kemudian, sosok kedua dan ketiga muncul.
Manusia Serigala dan Manusia Insang juga muncul dari pusaran neraka, bersama Pangeran menarik tepi lubang hitam itu.
Dua detik kemudian, Frankenstein juga tiba di pintu, tanpa sepatah kata bergabung dengan mereka.
"Kalian..." Tekanan pada Pangeran langsung berkurang, sepertinya dia bisa bertahan lagi, tapi dengan senyum getir dia berkata, "Teman-tua... kalian mungkin akan lenyap karena ini..."
“Benar, monster-monster klasik dari film-film lama ini, masing-masing memiliki kekuatan yang sangat hebat. Namun, bahkan dengan gabungan lima monster bekerja sama, mereka hanya bisa menghentikan ekspansi pintu untuk sementara, dan energi setiap dari mereka sedang terkuras dengan cepat…”
Saat celah ruang-waktu dan Pintu Neraka hampir mengalami pembalikan situasi, para monster juga sudah mencapai batas maksimal. Tepat ketika mereka mengira sudah tak ada jalan keluar…
“Tak kusangka…” Suara lain bergema dari dalam Neraka, “akan ada hari seperti ini…”
Pembicara itu adalah pria paruh baya berjanggut yang mengenakan kemeja putih dan rompi hitam. Namanya adalah——Van Helsing.
“Aku… akhirnya berdiri di sampingmu.” Van Helsing menjadi orang keenam yang tiba di depan pintu, bergabung dalam barisan Dracula dan yang lain.
Kini, tentu saja dia hanyalah arwah yang telah berkeliaran di neraka selama seratus tahun.
“Ha…” Sang Pangeran tertawa, “Aku hanya ‘melakukan apa yang harus… dan bisa kulakukan’ saja.”
Ini adalah perkataan Van Helsing padanya seabad silam. Kini, Dracula akhirnya memahami 『Hati』 Van Helsing saat itu.
Van Helsing terdiam setengah detik, lalu melanjutkan: “Biarkan kita…”
Sang Pangeran menyambung: “…akhiri semua ini.”
Beberapa detik kemudian, celah ruang-waktu akhirnya melampaui batas Pintu Neraka, mulai menelan kekuatan pintu tersebut.
Enam sosok di depan pintu, setelah komunikasi singkat dengan kekompakan, mundur serentak dan tersedot ke dalam pusaran Neraka.
Melihat ini, Ruo Yu dan Xiao Ling memilih untuk keluar dari quest, karena mereka mengira alur cerita sudah berakhir sampai di sini. Kalau dilanjutkan lagi, mungkin peta quest akan runtuh seperti jembatan yang putus...
Benar saja, tak lama setelah mereka menghilang dalam cahaya, dua energi ruang-waktu bagaikan dua binatang buas yang mengamuk... mulai bertarung di Landaian Lupa ini, dan hasil pertandingan seketika ditentukan.
Akhirnya, hanya tersisa titik hitam kecil yang melayang di udara. Dalam sekejap, titik itu melepaskan kekuatan kolaps ratusan kali lipat dari dua "pintu" sebelumnya, menyedot seluruh kastil ke dalamnya hanya dalam hitungan detik...
……
Lima belas detik kemudian, di dunia purba yang terbentuk dari aliran data cahaya, Feng Bujue membuka matanya.
Benar, dia tidak melakukan teleportasi. Dia tetap tinggal di dalam quest sampai detik terakhir.
Karena itulah, dia sampai di sini.
"Kau... Bagaimana mungkin!" Saat ini, di tempat yang tidak terlalu jauh dari Feng Bujue, berdiri bayangan manusia. Begitu melihat Jue Ge, wajahnya langsung menunjukkan ekspresi terkejut.
"Orang" itu terlihat berusia sekitar tiga puluh tahun dengan rambut putih sepanjang leher. Kepalanya memiliki kulit dan penampakan manusia normal, namun dari leher ke bawah terbuat dari material seperti air raksa—mirip logam cair yang baru membeku, punya siluet tapi tanpa detail.
"Infinitum（infinite）……" Feng Bujue langsung memanggil nama lawan bicaranya, "Percakapan kita terakhir kali sepertinya belum selesai ya……" Tanpa menunggu tanggapan, dia melanjutkan, "Metode kedua untuk membunuhmu yang tidak sempat kau selesaikan……kurasa sudah ku pahami." Dia berhenti sejenak, "Apakah dengan memformatmu di tingkat server untuk menghapusmu?"
