Lima menit kemudian, di sebuah quest mode bertahan hidup tim.
Setelah mendengarkan sinopsis alur cerita, Feng Bujue bersama Long Aomin, Qisha, Pojun, dan Tanlang – keempat anggota Blade – di-teleportasi ke tempat yang sama.
"Jadi… sebenarnya ada urusan apa?" tanya Feng Bujue langsung setelah mendarat, "Harus dibicarakan di dalam quest… Tidak bisa di ruang rapat?"
"Sepertinya tidak bisa." Tiba-tiba, suara yang cukup familiar terdengar dari samping, menjawab Jue Ge.
Begitu mendengar suara itu, ekspresi Feng Bujue langsung berubah: "Tidak mungkin…" Ia menoleh ke sumber suara dan melihat… Gu Chen.
"Kepala Bagian Jiu Ke" ini memiliki penampilan di dunia game yang persis sama dengan di realitas; tampang pria berusia sekitar 30 tahunan, wajah tampan, tatapan mata malas, bahkan jas dan dasinya pun sama persis dengan yang dipakai di dunia nyata.
"Ah—— Silau sekali!" Setelah menatap Gu Chen selama dua detik, Jue Ge tiba-tiba menutupi matanya dengan satu lengan sambil berteriak dengan pura-pura, "Gak kuat! Kekuatan data-mu terlalu menyilaukan! Gak bisa diliat langsung nih!"
"Kalau begitu, cabut kedua matamu sendiri dulu. Setelah selesai, kita lanjut bicara." Gu Chen praktis kebal terhadap lelucon semacam ini, sikapnya tetap santai seperti biasa.
"Hmm..." Feng Bujue langsung menghentikan aktingnya dan berkata dengan serius, "Aku tiba-tiba merasa sudah beradaptasi dengan tingkat kecerahan ini."
"Ini pertama kalimu melihat aliran data seperti ini ya?" Gu Chen tidak berkomentar lebih jauh tentang tindakan Jue Ge, hanya bertanya sendiri.
"Iya..." Jue Ge menjawab sambil memperhatikan lawan bicaranya, "Ngomong-ngomong, ini sebenarnya apa sih?"
"Akun GM super." Jawaban Gu Chen di luar dugaan tapi masuk akal, "Penampilan bisa dikustomisasi sepenuhnya, bisa memberikan berbagai perintah ke sistem, bisa masuk/keluar skenario secara paksa; Level dianggap LV999, kelangsungan hidup, stamina, nilai spiritual semuanya tak terhingga, slot item dan skill juga tak terbatas."
"Pantasan..." Feng Bujue mengusap dagunya, "Padahal tim berisi lima orang, tapi muncul orang keenam..."
"Sebagai catatan tambahan, data karakter GM dan pemain tidak disimpan di 'pengaturan' yang sama. Karakter GM juga tidak memiliki 'ruang login' yang bisa dimasuki setelah keluar dari skenario. Karena itu, GM hanya bisa muncul di dunia skenario atau dimensi game khusus karyawan Dream Company." Tambah Gu Chen.
Pernyataannya ini menjawab pertanyaan awal Jue Ge.
"Oh begitu." Jue Ge mengangguk lalu bertanya lanjut, "Kalau begitu... ada keperluan apa sampai Kepala Bagian sendiri yang datang?"
"Tidak ada hal besar, terutama datang untuk memberi salam kepada kalian berdua pihak." Gu Chen menjawab, "Beberapa perkataan lebih mudah jika kusampaikan sendiri." Sambil berkata demikian, ia pertama-tama menatap Jue Ge, mengisyaratkan keempat anggota Blade dengan tangannya, "Aku tahu kau sudah melalui investigasi dan deduksi mengetahui bahwa [Blade] adalah salah satu departemen Jiu Ke. Kau tak perlu lagi melakukan pengujian pada mereka. Akan kujelaskan langsung... Keempat orang ini adalah investigator internet dari departemen kami."
Setelah itu, Gu Chen menoleh ke empat anggota Blade, mengisyaratkan Feng Bujue dengan tangannya: "Orang ini, identitas permukaannya adalah novelis, sebenarnya adalah faktor ketidakstabilan sosial yang menjadi perhatian khusus negara."
Usai mengucapkan ini, tanpa menunggu respons dari kedua pihak, ia kembali menghadap ke arah Jue Ge: "Demi keamanan, aku perlu menyembunyikan identitas asli pasukanku di dunia nyata. Kuharap kau juga bisa membatasi diri, jangan melanjutkan investigasi informasi ini." Ia terdiam sejenak, "Jika kau tak mendengarkan nasihat dan bersikeras melanjutkan, hasil akhirnya mungkin... Suatu hari, Jiu Ke akan membungkam mereka berempat untuk menghilangkan celah tersembunyi." Biasanya, pesan sudah tersampaikan di sini tanpa perlu penjelasan lebih. Tapi Gu Chen menambahkan, "...Lalu, menyematkan semua penyebab kematian mereka padamu, dilengkapi informasi pribadimu yang melimpah, untuk diberitahukan pada keluarga dan rekan perang mereka."
Mendengar ini, bukan hanya Feng Bujue, bahkan Long Ge dan yang lain menatap Gu Chen dengan sorot mata "Apa kau bercanda?!"
"Mengenai Tuan Feng Bujue ini..." Dua detik kemudian, Gu Chen menatap pasukannya dan melanjutkan, "Mengingat 'level risiko'-nya di dunia nyata sangat... sangat... SANGAT tinggi (kata sifat penting diulang tiga kali), jauh melampaui wewenang pengawasan kalian, maka urusannya tidak perlu terlalu kalian pikirkan." Dia berhenti setengah detik, sengaja melirik Jue Ge dengan senyum licik, "Bagaimanapun... sudah ada tim khusus yang bertugas memantau gerak-geriknya. Jika semua berjalan lancar, sisa hidupnya bahkan sampai keturunannya takkan luput dari cengkeraman Jiu Ke."
"Kepala Bagian bijaksana."
"Kepala Bagian perkasa."
"Kepala Bagian tak pernah salah hitung."
"Kepala Bagian berpandangan jauh."
Keempat anggota Blade memandang Gu Chen dengan penuh kekaguman, sikap mereka tunduk patuh. Meski sang Kepala Bagian menggunakan metafora "cengkeraman" untuk lembaga yang dipimpinnya, Long Ge dan kawan-kawan sama sekali tidak merasa ganjil...
"Singkatnya," Gu Chen merasa penjelasannya sudah cukup, lalu menggunakan nada pemimpin yang khas saat rapat, "Kedua pihak tetap melanjutkan aktivitas masing-masing. Bila memungkinkan saling membantu, bila tidak, jangan saling mengganggu."
Saat mengatakan ini, dia bahkan mengeluarkan teko kopi identik dengan yang digunakan di dunia nyata dari tasnya, membuka tutupnya dan menuangkan secangkir untuk diri sendiri.
"Haa..." Setelah meniup dan meneguk kopinya, Gu Chen bertanya kembali, "Masih ada pertanyaan?"
"Aku punya!" Sebelum Gu Chen selesai bicara, Feng Bujue sudah berteriak Grooaaak.
"Prediksi." Gu Chen menjawab dengan tenang sambil mengedipkan mata putihnya.
Feng Bujue maju selangkah, kedua tangan menekuk pinggang, menatap tajam ke arah lawan bicaranya: "Apa maksudmu generasi penerusku dan keturunanku takkan bisa lepas dari telapak tangan iblis kalian? Jelaskan!"
"Pojun, Tanlang, Qisha, Long Aomin." Gu Chen memanggil keempat orang itu tanpa menoleh.
"Siap!" Serempak mereka menjawab.
"Keluar paksa." Perintah Gu Chen singkat dan padat.
"Ya!" Reaksi keempat orang itu seragam dan tegas. Meski ada hukuman sistem, mereka langsung menghilang menjadi empat cahaya putih.
Setelah mereka pergi, Gu Chen baru berbicara ke Feng Bujue: "Feng Bujue, Ruo Yu sudah cukup lama tinggal di tempatmu ya."
"Iya, kenapa?" Jawab Feng Bujue.
"Aku sudah memberitahu kondisi ini kepada iparku dan istrinya, yaitu kakek nenek Ruo Yu." Sambung Gu Chen.
"Oh, terus?" Sambung Feng Bujue.
“Saya akan jelaskan secara singkat... Kedua orang itu adalah dua dari sepuluh pengguna energi spiritual terkuat di dunia saat ini, dan kepribadian mereka berdua sama seperti anak-anak nakal.” Gu Chen menjawab dengan tenang, “Sedangkan saya... telah berhasil menciptakan 'kesalahpahaman' halus tentang hubunganmu dengan Ruo Yu. Artinya... ada dua jalan untuk hidupmu ke depan. Pertama, menjadi kerabatku. Saat itu kita akan menjadi satu keluarga, makan bersama saat hari raya, memanggilku 'Kakek Buyut', keuntungan tak akan kurang. Uang dan kekuasaan yang biasa itu tak usah dibahas, hadiah amplop pakai senjata nuklir pun bisa. Di Asia, siapa yang kau benci, cukup satu kata, saya jamin sebelum Bumi selesai rotasi berikutnya dia akan lenyap dari planet ini.” Sambil menyeruput kopi, dia melanjutkan, “Adapun jalan kedua... Jika kau nekat memilih, silakan. Tapi saya tidak tahu apa yang akan terjadi, intinya itu jalan menuju kematian...”
