Dari lima menit pertama setelah pertandingan dimulai, tampaknya opening scene quest ini terbagi menjadi dua bagian.
Bagian pertama adalah CG pembuka dan sinopsis alur cerita oleh narator, yang ditonton bersama oleh kedua tim; sedangkan bagian kedua berbeda.
Empat anggota Garis Depan Neraka di-teleportasi ke markas kekuatan Jianghu, menyaksikan drama "Perkumpulan Persilatan" di bawah perlindungan sistem.
Sementara pihak Hongying di-teleportasi ke Lembah Zangxin, langsung bertemu dengan..."Raja Kematian".
Raja Yama adalah sebutan yang membuat hati merasakan hawa dingin, karena orang sering mengasosiasikannya dengan kematian saat menyebut gelar ini.
Mungkin memang ada orang yang tidak takut mati di dunia ini, tapi bagi sebagian besar orang, kematian adalah hal yang menakutkan.
Karena itu, Raja Yama juga menakutkan.
Tapi, Raja Yama di Lembah Pemakaman Hati sama sekali tidak menyeramkan.
Tidak hanya tidak menakutkan, malah sangat memesona.
Sebab, Raja Yama adalah seorang perempuan, seorang wanita cantik.
Kecantikannya sanggup membuat orang terengah-engah, menghanyutkan jiwa dan terus terbayang dalam mimpi.
Selain itu... Selama bertahun-tahun, penampilan dan postur tubuh Raja Yama tetap seperti gadis remaja 18-19 tahun, tanpa perubahan sama sekali.
Waktu sepertinya tidak mampu meninggalkan jejak apapun pada dirinya.
Karenanya, tak ada yang tahu berapa usia sebenarnya Raja Yama... Ada yang mengatakan empat puluh tahun, ada juga yang menyebut lima puluh tahun; sebagian lain berpendapat "Raja Yama" sebenarnya bukan hanya satu, yang sekarang ini adalah putri Raja Yama.
Tentu saja, dugaan terakhir itu jelas mustahil. Setiap bulan Raja Yama pasti bertemu dengan "hantu"-hantu di lembah setidaknya sekali, jika dia pernah hamil, tentu tidak mungkin disembunyikan.
Maka, muncullah teori tentang "teknik keabadian"...
“Hmph?” Meskipun empat pemain dari Hongying tiba-tiba muncul di hadapannya, ekspresi Raja Yan tidak menunjukkan perubahan berarti. Suaranya tetap tenang, "Hari ini benar-benar menemukan hal yang langka..." Saat ini, dia sedang bersandar dengan satu tangan menopang dahinya, berbaring miring di atas dipan giok lebar. Di balik gaun tipis transparan, tubuh proporsional dan kulit putih yang samar-samar memicu imajinasi liar, "...Ternyata ada yang bisa menyusup diam-diam ke 'Lembah Pemakaman Hati' ku dan masuk ke villa peristirahatanku."
Saat mengatakan ini, Raja Yan duduk bersila dan memandang keempat pemain, "Dan... yang datang malah empat gadis."
"Yang Mulia..." [Blood Rose] menyatukan tinju dan menganggukkan kepala, berpikir beberapa detik sebelum memilih sapaan, "...Senior. Hari ini kami tidak sengaja memasuki wilayah ini. Mohon maaf atas ketidaksopanan kami. Bolehkah kami mengetahui nama Senior?"
Blood Rose adalah wakil leader Hongyang sekaligus penasihat strategi tim. Sebagian besar interaksi dengan NPC ditangani olehnya.
Sebagai orang yang bertugas di bidang ini, dia pasti memahami prinsip dasarnya. Contohnya... Di situasi apapun, terutama saat baru masuk quest, terhadap NPC yang tidak langsung menyerang atau menunjukkan niat jahat yang jelas, lebih baik bersikap sopan. Dengan begitu mungkin bisa mendapatkan quest, informasi, atau keuntungan langsung.
"Hē hē..." Raja Yan tertawa pendek lalu berdiri, "Kalian masuk ke rumah orang, lalu meminta pemilik rumah memperkenalkan diri?"
Mendengar perkataan itu, Xu Huai Shang bereaksi paling cepat. Ia segera melangkah setengah langkah ke depan, memberi hormat sambil berkata: "Ini kesalahan kami yang kurang sopan santun, mohon maafkan Senior. Hamba adalah Xu..."
"Tunggu." Tak disangka, Raja Neraka tiba-tiba menyela ucapan Dewi Xu, lalu berjalan perlahan mendekatinya.
Seketika, suasana menjadi tegang...
Meski tidak diucapkan secara gamblang, seluruh anggota Hongying paham di hati... Melalui dua kalimat "Lembah Pemakaman Hati milikku" dan "vila milikku" tadi, kecantikan di depan mata ini kemungkinan besar adalah "Raja Neraka" yang disebut dalam pengantar. Ditambah lagi... sikap tenangnya menghadapi empat orang asing bersenjata yang tiba-tiba muncul... Logika ini hampir pasti benar.
Dung... dung...
Raja Neraka berjalan dengan kaki telanjang di atas lantai kayu, mengeluarkan suara injakan lembut.
Kakinya pun indah, lekungan anggun dan kulit halus nan kencang hampir membuat orang lupa bahwa bagian ini seharusnya relatif kasar pada tubuh manusia.
Raja Neraka terus mendekati Xu Huai Shang, lalu diam berdiri. Dua detik kemudian, ia perlahan mengangkat tangan kanan, menjulurkan jemari rampingnya, menyangga dagu Xu Huai Shang dengan telunjuk dan ibu jari, mengangkat wajahnya perlahan.
Pada detik itu, dua wajah sempurna itu saling berhadapan dalam jarak sehelai rambut, mata bertemu mata.
Waktu. Bagai membeku.
Seolah-olah sang waktu pun ingin berlama-lama di momen ini.
Suasana tegang tiba-tiba berubah, menjadi agak ambigu...
90% penonton yang sedang menonton pertandingan (baik pria maupun wanita) secara refleks menelan ludah saat melihat adegan ini, entah mengapa...
"Lanjutkan." Yan Wang menatap Xu Huai Shang dengan pandangan genit, "...Namamu siapa?"
"Hamba... Xu Huai Shang." Dewi Xu tetap terlihat tenang menjawab, namun dalam hatinya sedang mengutuk, "Apa-apaan ini... Ji Fenlong (Penguasa Harem) versi kedua?"
Yan Wang tersenyum setelah mendengarnya, lalu berbalik dan berjalan kembali ke posisi semula sambil bergumam, "Baik... Aku tidak akan mempermasalahkan kalian yang nekat masuk ini."
……
"Waduh... Gini doang bisa?"
"Dunia memang hanya melihat wajah..."
"Shuangshuang Banzai!"
"Wah! Jiwa Yan Wang bangkit nih!"
"Niat, screenshot adegan tadi buat Desktop."
……
Bukan hanya penonton yang menerima settingan ini, bahkan anggota Hongying pun...
"Kerja bagus, Leader." Blood Rose menoleh dan berbisik pada Xu Huai Shang.
"Memang Leader... Pesona sampai NPC pun takluk..." 【Hyacinth】di samping menimpali.
【Iron Begonia】ikut menambahkan, "Sepertinya... BOSS quest sudah di pihak kita."
"Huu..." Xu Huai Shang sendiri menghela napas panjang sambil menggeleng, "Entah harus senang atau tidak dengan hal begini..."
……
Mari kita alihkan pandangan ke tim Garis Depan Neraka.
"Setelah melakukan persiapan singkat di gurun, mereka dengan cepat menyusul kelompok 'jagoan dunia persilatan' di depan, lalu bersama-sama memasuki lembah."
"Meskipun Jue Ge dan kawan-kawan meremehkan tindakan bersama para bajingan ini, tak ada alasan untuk tidak memanfaatkan umpan meriam gratis yang memimpin jalan."
"Ha... Seperti dugaan..." Kurang dari dua menit setelah masuk lembah, Feng Bujue berhenti dan berkata pada rekan tim, "Keracunan..."
Alasan mengatakan 'tidak terduga' karena Jue Ge sudah lama berspekulasi tentang mode pertahanan tempat ini. Kesimpulannya - gas beracun adalah metode yang bagus.
Setelah diingatkannya, Ruo Yu, Xiao Tan, dan Hua Jian segera membuka menu permainan. Di status bar memang tertulis 【Keracunan】.
"Apa ini disebabkan kabut?" Reaksi pertama Ruo Yu cepat dan akurat.
"Sepertinya iya," jawab Jue Ge.
"Kalau memang karena kabut..." Sambung Hua Jian, "Menggunakan skillpada kalian sia-sia, setelah sembuh akan langsung keracunan lagi."
"Benar... Harus pahami prinsip keracunan ini..." Xiao Tan menggaruk dagunya, "Menurut spekulasiku... Kabut 'bercahaya' ini 80% dihasilkan dari reaksi kimia tanaman tertentu dengan lingkungan lembah. Berdasarkan hukum alam saling menguasai, pasti ada antidot alami di sini..."
"Ya, di sebelah sana." Detik berikutnya, Feng Bujue malas menunjuk semak dekat mereka.
"Hah?" Xiao Tan langsung membeku.
"Sejujurnya, Xiao Tan juga jarang pamer gaya. Kalau bukan karena dia seorang mahasiswa kedokteran yang punya sedikit pengetahuan di bidang ini, mungkin dia tidak akan berkomentar. Tapi... baru saja dia selesai menjelaskan teorinya, si orang awam Jue Ge langsung memberikan jawaban. Ini benar-benar di luar dugaan."
"Teorimu tidak salah, tapi... dengan mengabaikan pengetahuan profesional dan hanya mengandalkan logika deduksi murni... hal ini tetap bisa disimpulkan." Feng Bujue yang sangat memahami Xiao Tan langsung tahu isi hati lawannya hanya dari ekspresi wajah. "Dari CG pembuka kita tahu lembah ini dihuni orang. Mereka menghirup udara lembah setiap hari, yang berarti harus terus-menerus mengkonsumsi antidot. Sumber antidot ini - entah dari air, tanaman, atau hewan - pasti berasal dari dalam lembah itu sendiri." Dia membentangkan kedua tangan sambil tersenyum, "Di zaman sekarang mustahil ada pasokan udara, apalagi Lembah Pemakaman Hati dikelilingi gurun. Kalau harus mengambil antidot dari luar lembah, betapa merepotkannya?"
"Benar... Lagipula Raja Yanwang memang melarang penghuni lembah pergi kan?" Xiao Tan menyambung.
Hua Jian juga mengangguk sambil berpikir: "Sekalipun Raja Yanwang mengizinkan, proses pengambilan antidot dari luar lembah mengandung terlalu banyak ketidakpastian. Bagaimana jika orang yang dikirim tidak kembali karena berbagai alasan? Bukankah semua penghuni lembah akan mati?"
"Kesimpulannya... antidot - atau bahan mentah untuk membuatnya - pasti hanya bisa ditemukan di Lembah Pemakaman Hati ini." Saat mengucapkan ini, Feng Bujue memberikan isyarat tangan kepada rekan timnya untuk mengikutinya.
Empat orang segera tiba di semak-semak yang sebelumnya ditunjuk Jue Ge, dan menemukan beberapa tanaman umbi-akaran yang telah dipetik di balik beberapa pohon.
"Meski terhalang beberapa pohon, aku memperhatikan ada area besar tanah yang tergali di sini." Kata Feng Bujue, "Awalnya aku tak mengerti situasi ini, tapi setelah melihat status bar, aku sadar... Ini jelas pekerjaan sumber daya manusia pemerintah untuk menetralisir kabut racun. Karena jumlah mereka banyak, mereka menggali dalam jumlah besar."
"Eh?" Xiao Tan tiba-tiba tersadar akan sesuatu, "Aneh, pasukan pemerintah... Baru sampai di sini sudah tahu mereka keracunan?"
Ini memang pertanyaan yang patut dikaji... Karena sejauh ini, para anggota Jianghu yang berjalan di depan para pemain sama sekali belum menyadari keracunan, membuktikan bahwa kabut racun di lembah ini setidaknya tidak memberikan indra perasaan yang signifikan saat pertama kali terpapar.
Pemain game bisa langsung melihat status abnormal melalui status bar, tapi... Bagaimana cara pasukan pemerintah menyadarinya?
"Tuan-tuan, tunggu sebentar!"
Saat Xiao Tan mengajukan pertanyaan, suara Pemimpin Aliansi Yuan terdengar dari jarak seratus meter di depan.
"Ada racun dalam kabut ini!"
Beberapa detik kemudian, Pemimpin Aliansi Yuan mengungkapkan fakta buruk yang membuat kerumunan menjadi gempar.
"Jangan panik! Gunakan tenaga internal untuk melindungi meridian jantung, ini bisa memperlambat efek racun sementara."
"Lagipula Yuan adalah pemimpin aliansi dunia persilatan, sangat berpengalaman." Dia segera mengeluarkan teori serupa dengan Xiao Tan dan Jue Ge, lalu memerintahkan orang-orang dari berbagai pasukan yang menguasai ilmu pengobatan untuk segera mencari penawar racun di sekitar.
Sementara itu... keempat anggota Garis Depan Neraka sudah menetralisir racun, bahkan menyimpan beberapa antidot di tas mereka.
"Kurang lebih aku mengerti..." Setelah berpikir beberapa menit, Feng Bujue berkata, "Orang dengan kemampuan tenaga internal tinggi seharusnya bisa lebih cepat dan peka merasakan keracunan." Dia berhenti sejenak, "Jadi, Pemimpin Yuan itu yang pertama menyadarinya." Matanya berkedip samar, bergumam, "Hmm... Dari sini kita bisa dapat informasi tambahan..."
Pikiran Ruo Yu mengikuti alur Jue Ge. Mendengar ini, dia menyambung, "Di pasukan pemerintah, setidaknya ada satu orang dengan kemampuan tenaga internal setara pemimpin aliansi, dan seorang ahli dalam ilmu pengobatan yang bisa mengidentifikasi antidot dengan cepat."
"Benar," jawab Jue Ge, "Tapi mungkin kedua orang itu sebenarnya orang yang sama."
Mereka asyik mengobrol santai, sengaja tidak memberitahu lokasi antidot kepada para NPC itu...
Untungnya... di antara para pendekar dunia persilatan memang ada yang ahli dalam tumbuhan obat dan kedokteran. Setelah belasan menit mencari, mereka menemukan akar penawar racun kabut di tempat lain.
Singkat cerita, setelah hampir tiga puluh menit, ratusan orang itu akhirnya menelan antidot, selesai mentransfer energi, dan bersiap melanjutkan perjalanan.
Namun tiba-tiba, terjadi perubahan aneh.
Sreeettt——
Desau angin terdengar dari udara.
Suara ini sekilas terdengar biasa, semua yang hadir pernah mendengar suara senjata rahasia semacam ini.
Tapi ketika benda yang menciptakan desau angin mendekat, orang-orang merasakan aura pembunuhan yang intens dan menyeramkan.
Suara senjata keluar dari sarung bergema mengikuti desau angin, silih berganti...
Namun, tidak terdengar dentingan logam sama sekali.
Ini berarti... tidak satu pun senjata rahasia tadi yang berhasil ditangkis.
Maka... setelah beberapa tarikan napas, sebagian orang tewas, sebagian masih hidup.
Yang mati roboh ke tanah, yang hidup berteriak histeris.
Sementara pelempar senjata rahasia itu menyampaikan pesan dengan tenaga internal ke telinga semua orang: "Langkahi ini, yang mati akan lebih dari segelintir ini."
Bersamaan itu, Pemimpin Aliansi Yuan telah berjalan cepat mendekati mayat terdekat. Melihat senjata rahasia di luka, ekspresinya berubah drastis: "Ini... Yinyue Feixing Biao!" Gumamnya, lalu dengan tenaga internal yang dikerahkan ia berseru keras, "Hmph! Ternyata 'Song Wuqi si Dewa Bintang Bulan'..."
Nada bicaranya penuh cemooh: "Lima belas tahun lalu, kau bersekongkol dengan perampok membunuh kakak seperguruanmu sendiri, memperkosa istri dan anak perempuannya, membunuh seluruh keluarganya... Kebiadaban ini... masih melekat di ingatan dunia persilatan!" Suara Pemimpin Yuan bergemuruh penuh wibawa, "Kini berani-beraninya kau menghadang para pahlawan bak anjing penjaga jalan, benar-benar tak tahu diri!"
Suara mereda, telapak tangan diangkat.
Pemimpin Aliansi Yuan melalui suara tenaga internal ini melakukan pengujian, telah memastikan tempat persembunyian Song Wuqi. Karenanya, setelah mengucapkan ini... dia mengerahkan tujuh puluh persen kekuatan dan melontarkan telapak tangan dari jarak jauh.
