Di Lembah Duanhun, situasi pertempuran berliku-liku.
Awalnya, pihak Lembah menguasai keuntungan, mengepung para pendekar. Lalu, Yuan Qi sendirian menyelamatkan situasi, membalikkan keadaan. Kemudian, kemunculan Du Ying seolah menstabilkan keadaan, tapi... Pemimpin Aliansi Yuan kembali mengubah situasi.
Saat penghuni Lembah mengira segalanya telah berakhir, tiba-tiba empat gadis cantik berbaju jubah putih bunga darah turun dari langit. Dengan senjata rahasia aneh, mereka membantai faksi dunia persilatan dengan kejam, dan berhasil mengendalikan Yuan Qi.
Bisa dikatakan, baik penghuni Lembah maupun para pendekar, perasaan mereka selama setengah jam ini seperti bermain bungee jumping...
Saat Feng Bujue muncul, perjalanan emosi naik-turun mereka mencapai puncaknya...
“Pemimpin Aliansi Yuan, Xu Huai Shang dan yang di langit itu kutangani. Dua yang di tanah serahkan padamu.” Sebelum mendarat, Feng Bujue sudah menyusun strategi. Tanpa buang waktu, dia langsung memberi perintah pada Yuan Qi.
Yuan Qi tidak mengenal Feng Bujue, juga tidak tahu dari mana asalnya. Tapi beberapa tendangan 【Rankyaku】 tadi jelas terlihat olehnya.
Saat ini, Pemimpin Aliansi Yuan berpikir dalam hati: "Mengingat anak muda ini juga seorang jago, dan bermaksud membantuku bertarung, tentu tak ada alasan untuk menolak. Lagipula aku sedang dalam posisi lemah, lebih baik biarkan dia mencoba..."
"Baik!" Dua detik kemudian, Yuan Qi membalas dengan suara keras, "Ksatria Muda, berhati-hatilah!" Sebelum meninggalkan pertarungan, dia sengaja mengingatkan Jue Ge karena sungguh merasa Xu Huai Shang adalah lawan yang sulit. Bagaimana jika "Ksatria Muda" itu langsung dihabiskan dalam sekejap?
"Tenang saja, Pemimpin Aliansi Yuan. Untuk menanganinya... aku punya cara sendiri..." Saat membalas, Feng Bujue sekalian melancarkan serangan beruntun Rankyaku ke arah Du Ying di kejauhan, membuat si tua itu kaget dan terus mundur sambil memblokir dengan energi internal. "Omong-omong, tolong sampaikan pada semua pahlawan di sini... untuk mengendalikan Du Ying dan orang-orang lembah itu."
Jue Ge sangat paham, perkataannya sendiri mungkin tak akan didengar. Para pendekar itu mungkin akan mengabaikannya. Jadi dia harus memanfaatkan otoritas Yuan Qi untuk mengatur komando.
Mendengar ini, Yuan Qi segera menghitung untung-rugi dalam hati dan menarik kesimpulan - ini ide bagus.
Pada detik yang sama, Feng Bujue telah menyambar dari udara dengan sudut miring, mengayunkan pisau dapur dan sekop militer ke arah Xu Huai Shang.
Xu Huai Shang menggerakkan sepasang pedangnya dalam tiga perubahan jurus, menciptakan bayangan pedang yang memenuhi langit. Tidak hanya berhasil menahan serangan Jue Ge, tapi juga memaksa Yuan Qi mundur sejauh satu zhang.
Dalam selisih waktu itu, Yuan Qi berhasil meninggalkan pertarungan. Tanpa basa-basi, ia segera memerintah para hadirin sesuai instruksi Feng Bujue, lalu berlari kencang mengejar Wind Letter dan Iron Begonia.
“Dengan kemampuan Yuan Qi, dalam keadaan sudah waspada, tentu dia tidak akan terluka oleh peluru (sudah ada perisai energi pelindung), ini juga alasan mengapa Feng Bujue mengatur dia untuk menghadapi kedua orang dari Hongying itu.
Saat Ketua Aliansi Yuan mendekat, Hyacinth dan Iron Begonia terpaksa mengubah taktik tempur untuk menghadapi NPC super kuat ini; dengan demikian, para pendekar yang sempat disiksa tembakan akhirnya bebas bertindak.
Para pendekar yang masih bertahan saat ini umumnya memiliki ilmu bela diri setara level ketua sekte atau mendekatinya, memaksa mereka melawan pemain... mungkin agak memaksa, tapi setidaknya seimbang saat melawan Du Ying yang sudah kehilangan pertahanan energi dan tiga puluh lebih orang lembah.
Maka, kurang dari dua menit setelah Feng Bujue turun ke Jurang Pemutus Nyawa.
Situasi pertempuran kembali memihak kekuatan dunia persilatan, pertarungan sengit babak baru pun dimulai...
“Di mana rekan timmu?” Xu Huai Shang langsung bertanya setelah bertarung dengan Jue Ge.
Meski dirinya sangat ingin duel satu lawan satu dengan Jue Ge, ini tetap pertandingan tim... Sebagai leader Hongying, Xu Huai Shang wajib mempertimbangkan faktor lain di medan perang untuk menghindari jebakan lawan.
“Hmph...” Feng Bujue mendengus dingin, “Kenapa? Tidak melihat mereka... malah lebih gelisah, ya?”
Dia tidak memberikan jawaban yang jelas, malah balik bertanya dengan sikap ambigu untuk menciptakan tekanan psikologis yang lebih besar.
"Sudahlah..." Ekspresi Xu Huai Shang tiba-tiba menjadi tajam, "Aku memang tidak mengira kau akan bicara..."
Usai berkata, tubuh Xu Huai Shang bergerak cepat seperti bayangan. Dengan mengeluarkan skill legendaris 【Mengangkangi Burung Layang-layang】, dia melompat ke udara.
Kemudian, dengan memutar pinggang rampingnya, dia langsung menghubungkannya dengan jurus 【Bei Tian Shi Zi Huang】.
Pada detik itu, auman Phoenix membelah langit, gelombang pemenggalan mendarat ke bumi.
Api merah dingin menyambar dari jarak beberapa meter, menyelimuti seluruh tubuh Feng Bujue dalam serangan mematikan.
Namun...
"Kombo seperti ini sudah lama kupahami..." komentar Jue Ge dengan tenang, sambil menyongsong pisau yang melesat. Dia berlari menentang arah lintasan sinar pisau berbentuk salib.
Di detik berikutnya, tubuhnya terlihat seperti gurita yang sedang berakselerasi dalam air... Kepalanya menjulur ke depan menyeret seluruh tubuh, sementara badannya tetap rileks, lurus alami, dengan sedikit putaran pada porosnya...
Feng Bujue "menyelip" keluar dari sudut sinar pisau salib dengan gerakan ekstrem yang sangat aneh ini, melewati gelombang pemenggalan dalam posisi bersilangan.
Di dunia ini, mungkin tak ada orang kedua yang menggunakan cara seperti ini untuk memecahkan jurus... Hanya dia yang memiliki Kalkulasi Tanpa Jeda Waktu dan pola pikir aneh yang bisa merancang dan melaksanakan hal ini.
"Ha ha ha ha..." Setelah berhasil mematahkan jurus, Jue Ge dengan cepat menyambar Xu Huai Shang yang masih belum stabil pasca menarik jurus, tertawa angkuh, "Serangan silangmu sulit dihindari! Maaf ya harus membalas seperti ini!"
Ping——Klang——
Sejenak kemudian, dua dentingan logam bergema.
Dentuman pertama adalah suara Xu Huai Shang menangkis 【Blade Penembus Pertahanan】 dengan pedang kiri. Dentuman kedua adalah suara pedang kanannya menangkis 【Sekop Militer WJQ-308】.
"Oh? Ini cukup mengejutkan..." Setengah detik kemudian, ekspresi Feng Bujue yang gagal membalas menjadi dingin, bergumam berat, "Aku sudah menghitung celah saat kau menarik jurus, tapi kau masih bisa bertahan?"
"Hah... Berpura-pura tidak tahu..." Sorot kemarahan singkat melintas di wajah Xu Huai Shang, membentak keras, "Bukannya kau 'sudah lama melihat melalui' 'kombo tim' kami ini?"
Saat ucapannya habis, bayangan raksasa telah menyambar dari langit.
Bayangan itu tak lain adalah elang raksasa tunggangan Blood Rose. Serangan ini merupakan salah satu skill bawahan makhluk panggilannya——【Serangan Senyap】.
Sesuai namanya, ciri khas jurus ini adalah tidak mengeluarkan suara sama sekali saat diaktifkan, bahkan getaran udara maupun tekanan angin. Target biasanya baru menyadari serangan ketika elang sudah sangat dekat.
Dalam pertempuran nyata, dengan bantuan rekan tim, Blood Rose sering menggunakan jurus ini untuk mengeliminasi musuh dalam satu pukulan.
Tentu saja, Feng Bujue tidak akan terbawa. Seperti yang dia katakan sebelumnya... kombo seperti ini sudah lama dia tembus pandangannya.
Saat 【Bei Tian Shi Zi Huang】 Xu Huai Shang masih mengumpulkan energi dan belum dilepaskan, Jue Ge sudah mencuri niat lawannya. Ini karena dia terus memantau pergerakan Blood Rose di udara...
Setelah keluar dari celah serangan tajam, Feng Bujue sengaja menggunakan ekspresi dan kata-kata untuk memberi arahan sadar, berusaha menciptakan ilusi "aku lengah" bagi lawannya.
Namun, Dewi Xu juga tidak main-main... Berdasarkan pengalaman bertarung berkali-kali dengan Jue Ge, saat mengeluarkan semburan pisau silang, dia sudah menyisipkan kewaspadaan dan tidak mengeluarkan jurus dengan kekuatan penuh.
Hasilnya sesuai dugaan, lawan berhasil melewati serangan dengan cara yang sangat ekstrim dan mendapatkan kesempatan balas dendam.
Saat ini, efek dari pembatasan kekuatan Xu Huai Shang terlihat. Dengan tidak mengeluarkan skill full power, dia tepat bisa bereaksi sebelum serangan mendatang itu tiba.
Sayangnya, saat menerima serangan pisau dan sekop dari Feng Bujue, Xu Huai Shang menyadari... lawannya tetap tidak menunjukkan celah.
Bagi jago level seperti Xu Huai Shang, sensasi pukulan yang terasa dari senjata sudah cukup memberi banyak informasi. Setelah memblokir dua serangan Feng Bujue, dia paham... tujuan dua serangan ini bukan "membunuh" tapi menggunakan gaya reaksi dari blokir untuk "mendorong" dirinya.
Dengan kata lain... Semua tindakan Feng Bujue ini dilakukan setelah menembus pandang kerja sama lawan. Setiap langkah penanggulangannya terlihat berbahaya, tapi sebenarnya dilakukan dengan santai...
"Entah dia sedang menguji batas lawan dengan cara ini atau hanya mempermainkannya, ini merupakan pengalaman bertarung yang tidak menyenangkan bagi Xu Huai Shang."
"Lumayan juga..." Feng Bujue terpental sejauh satu zhang, nyaris menghindari serangan elang raksasa, "Meski kucoba memancing, tetap tak mau menunjukkan celah."
Saat dia berbicara, elang raksasa itu telah "menembus" ke dalam tanah, bagai hantu yang bisa menembus dinding, lenyap tanpa suara dalam lumpur.
Makhluk panggilan bisa menembus dinding, tapi Blood Rose tidak. Oleh karena itu, saat【Serangan Sunyi】diaktifkan, dia telah meninggalkan punggung elang. Kini Blood Rose masih di angkasa, namun tunggangannya bukan lagi elang, melainkan...
"Yang di atas malah memanggil【Fosil Pterodactyl】, rencana menyerang NPC kah..." Feng Bujue menatap bayangan naga yang berputar di angkasa, "Ngomong-ngomong... kalian sedang mengerjakan misi sampingan ya? Konten quest-nya apa? Membasmi penyerang untuk Raja Yama?"
Xu Huai Shang tidak menjawab pertanyaannya. Dalam beberapa detik terakhir, dia sedang mengamati situasi medan perang dengan kemampuan khusus【Penglihatan Peluru】.
Meski hanya beberapa detik, itu cukup untuk menangkap setiap detail terkecil di seluruh area pertempuran...
"Rose!" Begitu Jue Ge selesai bicara, Xu Huai Shang segera berteriak ke rekan tim di atas, "Lindungi Wind Letter dan Sea Holly... mundur!"
"Kalimat ini adalah 'perintah Leader', jadi tidak perlu diragukan lagi."
Apapun keputusan ini benar atau salah, sebagai peserta profesional, anggota tim Hongying tidak akan mempertanyakan atau berdebat selama lomba berlangsung. Tugas mereka adalah mengeksekusi dengan sempurna, masalah apa pun bisa dibahas setelah lomba selesai.
Maka, seketika itu juga, Blood Rose mengontrol Aerodactyl untuk menyerang Yuan Qi.
Elang raksasa yang sebelumnya menyelinap ke dalam tanah melesat balik, tiba-tiba muncul di antara Yuan Qi dan dua pemain Hongying.
Xiong—— Xiong——
Yuan Qi belum sempat stabil, dua gumpalan cahaya api sudah menyambar dari udara. Untungnya kemampuan teknik ringan kaki Pemimpin Aliansi Yuan luar biasa, dengan Gaya Menghindar ia berhasil menghindari pilar api tak kasat mata dan menyelamatkan diri.
Namun, Hyacinth dan Begonia Besi memanfaatkan kesempatan ini untuk melompat ke punggung elang raksasa, terbang tinggi menunggang angin.
"Bagaimana?" Feng Bujue yang menyaksikan ini tahu lawan memutuskan untuk mundur. Tidak realistis baginya mengejar empat orang sendirian, jadi ia memilih tidak menyerang lagi. Ia menatap Xu Huai Shang, "Bukankah kamu sangat menantikan untuk bertarung denganku? Sudah mau pergi?"
"Kami ke sini untuk misi sampingan," jawab Xu Huai Shang. "Karena sekarang sudah gagal, lebih baik segera mundur untuk menghindari kerugian lebih besar..." Ia berhenti sejenak, wajah anggunnya menengadah ke atas, melirik ke arah gunung, "Rekan-rekan timmu ada di sana kan?"
"Ternyata memang menyadarinya..." Feng Bujue mengetahui efek dari 【Bullet Vision】, jadi dia juga tidak perlu menyangkal.
"Sebenarnya pandanganku tidak begitu jelas, jarak sejauh itu... terlalu jauh bagiku." Xu Huai Shang tersenyum manis, "Tapi... setelah mendengar konfirmasi langsung darimu, aku jadi lega. Tampaknya keputusanku tidak salah."
"Ha?" Feng Bujue terkejut mendengarnya, "Hoh~ Kau berani mengelabuiku?" Ada subteks yang tidak diucapkan setelah kalimatnya: "Dan itu berhasil?"
"Heh..." Senyum Xu Huai Shang semakin menggemaskan, tapi dia tidak menjawab langsung pertanyaan Jue Ge. "Hasil pertarungan kita... sudah ditunggu terlalu lama. Aku tidak terburu-buru. Jika ingin bertarung, datanglah ke 'Villa Zangxin'."
Setelah berkata demikian, Xu Huai Shang menyimpan pisau dan berbalik. Dengan skill 【Mengangkangi Burung Layang-layang】, dia dengan mudah berlari di dinding tebing dan menghilang dari ngarai.
Sebelum bayangannya lenyap di ujung tebing, dia menoleh sejenak memandang Jue Ge. Saat itu, helaian bajunya berkibar-kibar ditiup angin, rambutnya pun melambai indah. Dari kejauhan, dia tampak bagai bidadari duniawi dengan sikap kesatria yang gagah. Bahkan banyak NPC yang terpana.
"Apa yang kalian lihat?!" Tiga detik kemudian, Feng Bujue menggelegar. "Kalian kemari untuk apa?" Kali ini tanpa menunggu Yuan Qi, dia langsung berteriak dengan nada Penanggung Jawab Utama pada kerumunan dunia persilatan: "Bunuh! Bersihkan!"
Teriakannya membangunkan banyak orang dari keterkejutan. Meski orang-orang masih tidak tahu siapa lelaki ini, mereka harus mengakui... omelannya masuk akal.
……
Lima menit kemudian, Pertempuran Lembah Duanhun... berakhir.
Sekitar 200 korban jiwa dari pihak dunia persilatan yang dipimpin Pemimpin Aliansi Yuan Qi. Saat ini tersisa 48 penyintas, 13 di antaranya mengalami luka ringan hingga berat.
Sementara pihak Lembah Zangxin musnah total, hanya satu orang yang selamat...
Orang itu tak lain adalah Du Ying.
Si tua licik ini benar-benar lihai. Begitu mendengar Xu Huaishang mengucapkan kata "mundur", dia langsung kabur... bahkan lebih cepat dari anggota Hongying. Selain Yuan Qi, para jago dunia persilatan lain tak sanggup menghalanginya.
Namun... kondisi mental Du Ying kini bagaikan anjing terlantar. Dalam keadaan tertekan, dia berlari ke Vila Zangxin dengan pandangan kosong, ingin menuntut jawaban dari "Raja Kegelapan" itu.
Di sisi lain, setelah situasi mereda, Yuan Qi akhirnya menghampiri Feng Bujue. Dengan hormat dia memberi salam: "Atas nama para pahlawan, Yuan Qi berterima kasih atas bantuan Ksatria Muda." Matanya menatap Jue Ge, "Bolehkah tahu nama dan asal-usul Ksatria Muda?"
