Dari sudut pandang lima pemain periode Negara Berperang, "dua belas detik" tadi tidak pernah ada.
“Karena itu, perasaan mereka... pada dasarnya seperti menonton video yang bagian tengahnya dipotong.”
“Meskipun mereka tidak berkedip, pemandangan di depan mata tiba-tiba berubah dengan sangat drastis.”
“Baru saja...” Oda Ai bereaksi dengan cepat, “Apakah waktu kembali dijeda...”
“Ah... Sepertinya iya.” Takeda Satoshi yang sudah mengobati lukanya berdiri dari lantai, “Tapi yang aneh... Dari posisi dan postur Wang Tanzhi sebelum-sesudah time stop, sepertinya dia... bergerak?”
“Lihat saja lantainya...” Sasaki Mei masih terbaring seperti ikan mati, tapi sepertinya memahami semua kejadian, “Lubang sebesar kepalan Time Lord ada di tempat Wang Tanzhi berdiri sebelum time stop, tapi Wang Tanzhi sendiri tidak berada di lubang itu. Bukankah ini sudah menjelaskan segalanya?”
“Maksudmu...” Uesugi Jin yang kini duduk bersila sambil memulihkan diri, “Dia sama seperti Time Lord... Bisa bergerak bebas dalam bidang waktu yang terhenti?”
“Bukankah ini satu-satunya penjelasan?” Sasaki Mei menyahut, “Masak iya Time Lord sengaja memindahkan lawannya lalu meninju udara kosong selama time stop?”
“Artinya...” Akechi Shin menyambung analisisnya, “Dari empat kemampuan Time Lord... dua sudah di- (counter) oleh Wang Tanzhi...”
“Sial...” Detik berikutnya, Oda Ai mendengus sambil menghunus pedang di pinggangnya dan melangkah gesit ke depan.
"Hei... Kau ini..." Takeda Satoshi bermaksud memanggil lawan bicaranya.
Tapi Akechi Shin segera menyelanya, berkata cepat: "Lupakan... Biarkan dia pergi. Dengan karakter seperti Ai, wajar jika tidak bisa menerima kenyataan bahwa 'lawan yang tidak bisa dikalahkan oleh lima orang termasuk dirinya sendiri, malah ditaklukkan sendirian oleh orang lain'."
"Takeda Satoshi terdiam beberapa detik setelah mendengar, lalu menghela napas: "Hah... Baiklah. Lagipula dia seharusnya sudah lama curiga——Skill Menghentikan Waktu Time Lord hanya bisa diaktifkan setiap satu menit penuh; Selain itu... Celah di medan pertahanan itu juga tidak menunjukkan tanda-tanda akan dipulihkan; Dengan kekuatan Ai, selama bisa masuk ke dalam penghalang, bahkan tanpa menggunakan skill pun bisa sangat efektif.""
"Kalau begitu..." Saat mengucapkan dua kata ini, Sasaki Mei langsung bangkit dari tanah dengan gerakan karp melompat, "Bukankah kita juga harus... bersiap-siap dari sekarang?""
"Hei... Ternyata lukamu sama parahnya dengan Ai? Lalu buat apa kau pura-pura mati di sana?" Takeda Satoshi berteriak melihat kejadian ini, dia benar-benar ingin menghampiri dan memukuli cadangan yang suka pura-pura mati ini."
"Berbaring bisa mengurangi tekanan." Sasaki Mei menjawab dengan suara muramnya, "Dokter psikologiku yang mengajariku.""
"Kau ini..." Takeda Satoshi mulai ingin mengumpat kasar."
Akechi Shin sekali lagi menghentikannya: "Sudah... Sekarang bukan waktunya mencela dia; Lagipula... Sasaki benar, kita juga harus mulai bersiap.""
"Mempersiapkan apa?" Uesugi Jin yang di samping bertanya."
Ekspresi Akechi Shin berubah samar, bergumam berat: "Masih perlu ditanya? Tentu saja persiapan..."
……
Mari kita alihkan pembicaraan. Saat keempat orang di Periode Negara Berperang itu berbicara, pertarungan di sisi Time Lord tidak berhenti sejenak pun.
Satu menit penuh - inilah "batas waktu membunuh dewa" yang dideklarasikan Xiao Tan.
Dia bukan tipe orang yang suka bluffing. Jadi... ketika mengucapkan kata-kata seperti itu, pasti ada persen peluang tertentu.
Namun Time Lord tidak sependapat...
"Serangga sombong, kau akan membayar mahal atas kebodohanmu!" Pada sekejap berakhirnya time-stop, Time Lord meneriakkan jurus sambil mengumpulkan momentum.
Kemampuan fisiknya tak diragukan lagi layak menyandang gelar "dewa". Meski bukan dewa pilar seperti Pemimpin Segala Iblis yang ahli bertarung fisik, tetap lebih kuat dari data unik non-dewa di Alam Semesta Utama.
Contoh konkret... Bahkan jika Time Lord harus bertanding kecepatan dan kekuatan dengan spesialis bertarung seperti Samodiel, Bill (adik Billy), atau Cao Qin, ia tetap unggul.
Makanya ia tak percaya seorang pemain biasa bisa menjadi ancaman dalam pertarungan jarak dekat.
Seketika, kedua lengan raksasa yang melayang di sisi tubuh Time Lord berayun cepat membentuk bayangan kabur, seperti angin topan yang menyergap Xiao Tan.
“Tampaknya kau tidak mengerti……” Xiao Tan berbicara dengan nada dingin sambil muncul seperti hantu di belakang lawannya, “Pada saat ini, kehadiranku di sini……” Di tengah kalimat ini, tubuh Time Lord yang berbentuk jam pasir sudah menunjukkan bekas bakar nyala api hitam, tepat di jalur pergerakan Xiao Tan sebelumnya, “……bukanlah kebetulan……”
“Mengapa……apa ini nyala api hitam?!” Time Lord masih tampak tidak mendengarkan perkataan Xiao Tan, kali ini terkejut karena kemampuan regenerasi dirinya gagal bekerja.
“Sebelum tiba di sini, aku sudah sepenuhnya memahami kemampuanmu.” Perkataan Xiao Tan terus berlanjut sementara serangannya tak berhenti, bilah 【Xiao Tan】 terus merobek tubuh Time Lord berulang kali, ukuran tubuh raksasanya justru menjadi beban tak tertahankan, “Senjataku bisa menembus penghalang pertahananmu dan menekan kekuatan regenerasimu; Tubuhku pernah bertarung melawan kekuatan Pasir Waktu cukup lama, sudah beradaptasi dengan pengaruh materinya. Sedangkan kecepatanku……juga melebihi milikmu.” Ia berhenti sejenak, “Dengan semua ini……akulah musuh alami yang dikirim khusus untuk membasmi dewa sepertimu, atau dalam kata seseorang——pria pembunuh dewa.”
Saat ia mengatakan ini, Oda Ai juga sudah menerobos celah penghalang dan langsung menghujamkan pedang ke arah Time Lord.
“Tidak mungkin…” Kepanikan Sang Time Lord telah terlihat dari nada suaranya, gerakannya juga menjadi kacau akibat kegelisahan hatinya. Untuk sementara waktu terus terdesak dan tak mampu bertahan, “Aku adalah dewa tertinggi yang tak tergoyahkan, mana mungkin kalah oleh serangga rendahan seperti…”
“Sampai sekarang kau masih berani memanggilku seperti itu!” Oda Ai tidak mendengar seluruh percakapan mereka sebelumnya. Dia mengira lawannya juga memakinya, langsung mengamuk dan mengeluarkan serangkaian jurus pedang liar.
Tubuh Sang Time Lord sudah penuh luka bakar akibat nyala api hitam. Luka-luka yang tak bisa menyembuhkan diri sendiri itu bagai sarang semut yang menutupi bendungan. Kini, serangan tajam bertubi-tubi ini menghantam “bendungan” itu hingga runtuh dalam sekejap…
Chiii ling ling——
Setelah suara retakan aneh terdengar, “tubuh jam pasir” Sang Penguasa Waktu hancur berkeping-keping. Bagian transparan luarnya pecah berhamburan, sementara pasir di dalamnya tumpah mengalir ke lantai.
Jam pasir ini tampaknya adalah “entitas” dari “makhluk” bernama “Time Lord”. Saat jam pasir hancur, kepala dan kedua tangannya juga berubah menjadi pasir perak yang berhamburan.
Demikianlah… Sang Time Lord menjadi dewa pertama dari Empat Pilar yang benar-benar “dibunuh oleh pemain”.
Hingga kini, Kepala Iblis kalah, Raja Arwah tumbang, Pengadilan terbalik, Sang Penguasa Waktu musnah.
Empat Pilar, namanya sirna, wujudnya pun binasa.
Namun, “senja” ini masih jauh dari akhir.
