Dibandingkan Terowongan Ledakan yang dibuka Root di Peak Battle S1 dulu, struktur data terowongan yang muncul di hadapan para pemain kali ini jauh lebih sempurna.
Seperti dikatakan Link, "Bandwidth terowongan ini sudah cukup untuk melewatkan data apapun."
Artinya, data yang melewati terowongan ini…tidak perlu seperti saat Root dulu, dimana Ego harus melakukan 'degradasi diri' belasan kali untuk mengkompres kekuatannya.
Kali ini, mereka datang dalam kondisi puncak…
"Hey…kayaknya ada sesuatu yang sangat berbahaya akan datang nih…" Setelah ledakan mereda, Atobe bergumam sambil menatap langit.
Tapi karena sebagian besar pemain di sekitarnya masih mengalami telinga berdenging, tak ada yang mendengar ucapannya…
"Sial…apapun itu, pasti niatnya jahat." Barcode, penembak jitu kelas satu, sudah mengarahkan senjatanya ke langit, "Saat mereka keluar dari terowongan, itu adalah momen serangan pasti kena!"
Penilaiannya tepat. Siapapun yang diserang mendadak saat berpindah dimensi…hampir mustahil untuk menghindar.
Jadi, Barcode menaruh harapan besar pada tembakan ini.
Dia mengeluarkan satu-satunya Skill Level S yang dimilikinya——
【Nama: Philosophy Cannon】
【Atribut Kartu Skill: Skill aktif, dikuasai secara permanen】
【Kategori Skill: Menembak】
【Efek: Mengaktifkan serangan "filosofi" presisi (harus menggunakan senapan runduk, waktu tunggu sepuluh jam).】
【Konsumsi: Tidak hanya tidak ada konsumsi energi, tetapi juga membuatmu memahami sedikit filosofi】
【Syarat Belajar: Spesialisasi Menembak Level S】
【Catatan: Perancang skill ini sudah kami pecat karena berbagai alasan, katanya sekarang dia sedang melakukan tur ceramah aneh di India dan sangat populer.】
Barcode tidak tahu siapa atau apa yang pertama kali keluar dari Terowongan Ledakan, tapi dia bersedia bertaruh dengan tembakan ini...
Jika 【Philosophy Cannon】 ini hanya mengenai prajurit rendahan biasa, itu adalah takdir.
Tapi... jika yang terkena adalah jenderal perintis musuh, dan menyebabkan kerusakan parah atau langsung terbunuh seketika... maka taruhan ini sepadan.
Bzzz——
Tak lama kemudian, disertai suara aliran energi, sebuah wajah muncul dari Terowongan Ledakan.
Saat "wajah" itu terlihat, Barcode langsung menarik pelatuk dan mengaktifkan skill.
"Cahaya siang, mana bisa memahami kedalaman malam!"
Kalimat di atas bukan teriakan Barcode sendiri, melainkan "ditembakkan" keluar dari lubang laras senapannya.
【Philosophy Cannon】Skill ini memang demikian... Setiap kali jurus ini diaktifkan, lubang laras senapan akan menyemburkan kutipan filsuf secara acak yang berubah menjadi gelombang kejut tak kasatmata yang menerjang target.
Meskipun bentuk skill ini terlihat aneh dan unik, efeknya benar-benar kuat. Walaupun tidak tertulis dalam deskripsi skill, jurus ini setidaknya memiliki empat karakteristik tersembunyi: Pertama, bisa diaktifkan tanpa perlu mengisi peluru; Kedua, tidak menghasilkan panas atau recoil setelah menembak; Ketiga, serangan tidak bisa dihindari sama sekali ketika menargetkan "objek yang memiliki kesadaran berpikir"; Keempat, tidak bisa diblokir oleh metode pertahanan fisik maupun non-fisik.
Belum lagi... jurus ini memiliki keunggulan mutlak berupa "kekuatan dahsyat" dan "tidak mengkonsumsi energi".
Dengan semua pertimbangan tersebut, Skill Level S ini pantas menyandang gelarnya...
Chiii——
Kata orang, lambat dalam bicara tapi cepat dalam aksi!
Satu detik kemudian, Infinit yang baru saja mengeluarkan bagian tubuh atasnya dari Terowongan Ledakan... langsung dihujani filsafat tepat di wajah.
Setelah terkena serangan, kepalanya meledak hebat, pecah menjadi serpihan data bercahaya yang bertebaran seperti kembang api.
Dan... bukan hanya itu.
Hampir bersamaan, tubuh Infinit juga menerima puluhan serangan jarak jauh dengan kekuatan dan bentuk beragam dari berbagai arah.
Tampaknya... pemain spesialisasi jarak jauh yang ingin melakukan serangan preventif bukan cuma Barcode, banyak pemain di bawah terowongan juga menyadari hal ini.
"Berhasil kah..."
"Sepertinya efektif."
“Sepertinya bukan pasukan rendahan, bagus, langsung menghabisi seorang kader musuh.”
Para pemain yang melihat ke atas dan menyaksikan pemandangan ini, meski belum bisa berkomunikasi dengan baik, memiliki pemikiran yang sama di hati——orang yang pertama kali keluar dari terowongan itu sudah ditaklukkan.
Namun……
“Hē hē……cara kalian menyapa benar-benar kasar.” Setelah satu tarikan napas, sosok berpendar muncul dari tepi terowongan, berbicara dengan nada mengejek kepada orang-orang di bawahnya.
Itu adalah pria berpakaian seperti pria terhormat Inggris abad ke-19. Wajahnya……semua orang mengenalinya, karena saat invasi multidimensi dimulai, Derivator yang menyebut diri "Link" ini sudah memperkenalkan diri di hadapan semua orang.
“Ya……” Di sisi lain, dalam waktu kurang dari dua detik, leher kosong Infinitas tiba-tiba tumbuh kepala baru. Dengan tenang dia melanjutkan, “Baru mengintip langsung dengar 'Siang tak paham gelapnya malam', lalu hujan peluru……” Sambil berbicara, dia melayang keluar dari Terowongan Ledakan dan mengambang di udara, “Ini benar-benar……sangat tidak sopan.”
“Tak masuk akal……”
“Malah bersikap arogan begitu.”
“Kepala hilang masih bisa bereinkarnasi ya……”
“Kecepatan penyembuhan diri ini belum pernah terlihat sebelumnya.”
Saat itu, sebagian besar pendengaran para pemain sudah pulih. Banyak yang mendengar perkataan Link dan Infinitas.
Meski setiap orang di hati mereka sebenarnya paham... dua Derivator di depan mata ini sangat kuat, namun dalam situasi saat ini, mereka masih meremehkan kekuatan musuh...
Dan karena itulah, semangat juang mereka masih sangat tinggi.
"Orang di sebelah Link itu..." Shiva menatap ke langit, berpikir dalam hati, "Seharusnya itulah 'Infinity' yang disebut Feng Bujue."
Meski Jue Ge sebelumnya telah mendeskripsikan perkiraan intensitas kedua makhluk itu, Shiva tidak sepenuhnya percaya... karena menurutnya deskripsi Jue Ge saat itu terdengar terlalu berlebihan.
"Hanya dua orang... pasti masih ada cara." Detik berikutnya, Shiva sudah menyusun rencana pertempuran dalam pikirannya, "Aku sudah banyak melihat monster dengan kemampuan regenerasi diri. Seberapa hebat pun kemampuan pemulihannya, pasti ada 'inti' di dalam tubuhnya. Asal bisa menemukan dan menghancurkan inti itu, regenerasi sekuat apapun hanya akan jadi hiasan..." Sambil berpikir, dia memanggil Jam Pasir Tarian Surgawi, "Untuk sementara... gunakan serangan generik bertekanan tinggi sampai dia menunjukkan kelemahan... lalu gunakan [Mata Penghancuran] untuk mengakhiri segalanya."
Setelah merencanakan, dia langsung berbicara kepada beberapa rekan tim di sampingnya: "Pendengaran... sudah pulih semua kan?"
"Ah, sudah lama pulih." Yama yang pertama menjawab.
"Bos, kamu sudah punya ide ya?" Brahma bertanya.
"Aku siap kapan saja." Vishnu juga menyahut.
“Baiklah…” Shiva menatap langit, bergumam berat memberi perintah, “Kalau semua sudah siap, mari langsung gunakan ‘jurus kombinasi’ itu.”
