Serangan melingkar ini tidak bisa dianggap sebagai serangan berkecepatan tinggi. Banyak pemain yang sempat bereaksi tepat waktu.
Tapi... tetap ada lebih dari seratus orang yang tereliminasi dalam gelombang ini.
Dengan demikian, jumlah pemain yang bertahan langsung turun drastis menjadi kurang dari dua ratus.
Melihat cahaya putih beterbangan di kejauhan dari Infinit, seorang pria paruh baya mulai berbicara.
"Sebenarnya..." Li Feng memandangi empat pemain yang melindunginya, berkata pelan, "Anak-anak muda..."
Mendengar suara itu, empat anggota utama Blade serentak menoleh ke arah Paman Li.
"Meski kemampuan bermain game Paman ini payah," kata Li Feng, "Paman bisa melihat... kalian semua sangat kuat. Paman sangat berterima kasih atas perlindungan kalian selama ini, dan Paman yakin pasti ada alasan penting di balik ini semua. Tapi... bukankah sekarang, melindungi semua orang lebih bermakna daripada menjaga seorang newbie seperti Paman?"
Mendengar perkataan Paman Li, Tanlang, Qisha, dan Long Aomin langsung memandang ke arah Pojun.
"Maksud mereka sudah jelas... kita juga ingin maju membantu, tapi Ketua guild harus memimpin untuk memberikan perintah. Dengan begitu kalau nanti Kepala Bagian menyalahkan, kita punya alasan."
"Hmm..." Pojun merenung beberapa detik, lalu membaca, "Sebenarnya... perintah atasan hanya dua kalimat..." Dia berhenti sebentar, "Kalimat pertama—jika ada risiko, biarkan atasan lebih tinggi yang pergi dulu." Saat mengucapkan ini, ekspresinya berubah, melontarkan pandangan penuh makna ke Tanlang, "Kalimat kedua—hadapi situasi penting dengan bertindak sesuai kondisi, patuhi arahan atasan."
"Jadi..." Tanlang sang komisaris politik langsung memahami, segera menjawab, "Sekarang adalah saatnya kita mengubah strategi sesuai instruksi Paman Li... maksudku 'arahan atasan'."
"Hehe..." Long Aomin tertawa lepas, "Aku sudah menunggu kalimat ini."
Qisha juga tertawa, langsung mengangkat tangannya dan mematahkan ruas jarinya hingga berbunyi krek: "Siap! Dari tadi pengen hajar si brengsek itu!"
"Hey hey!" Tanlang mengerutkan alis, mengingatkan, "Apa ini? Berpura-pura jadi perampok gurun untuk meningkatkan nilai trendy?"
"Hmph." Pojun juga mengambil wibawa ketua guild, berkata serius, "Komisaris politik benar." Dia menatap Qisha, "Kita pasukan disiplin, apapun situasinya harus kontrol emosi, perhatikan ucapanmu."
“Ya! Aku pasti lebih hati-hati lain kali!” Qisha membalas dengan lantang. Satu detik kemudian, dia bertanya lagi, “Kalau begitu bolehkah aku naik sekarang untuk menghabisi dia, Komandan?”
“Hmm.” Pojun dan Tanlang mengangguk serempak, “Boleh.”
Sebelum kata “boleh” selesai diucapkan, sosok Qisha sudah melesat seperti peluru yang ditembakkan.
Di detik yang sama, serangkaian data terpampang di depan mata Inferno...
Bip bip bip——
Peringatan:
——Terdeteksi reaksi energi tinggi.
Identifikasi data:
——【Langkah Bayangan】,【Tinju Melebur Bulan dan Bintang】
Opsi kendali taktis:
——Buat zirah pertahanan tahan panas berbentuk busa di permukaan tubuh.
Tingkat kelangsungan hidup:
——84%
“Oh? Ternyata ada petarung kuat yang bersembunyi di kerumunan?” Pikir Inferno sambil langsung mengaktifkan opsi kendali taktis.
Boom——
Satu detik kemudian, sebuah pukulan meledak dengan dahsyat!
Saat melancarkan skill Level S ini, Qisha tidak hanya menggunakan 【Langkah Bayangan】 sebagai persiapan, tapi juga mengaktifkan Kesadaran Jiwanya——【Bintang Kehancuran Berapi】.
Pukulan ini bisa dibilang skill atribut api terkuat kedua yang pernah muncul di dimensi Taman Horor sejauh ini.
(Tidak perlu mengingat-ingat lagi, skill api terkuat sepanjang masa adalah Cannon Gelombang Api Neraka Tanpa Tanding yang dipicu oleh【Lihat jurus!】 dalam quest “Saudara”)
Namun Inferno tetap bisa menangkis serangan ini dengan relatif mudah...
"Hohoho... Jadi begini..." Setelah serangan itu, Infinity perlahan berbalik. Lapisan-lapisan zat seperti busa fluorida di tubuhnya mulai terkelupas dalam kobaran api, "Meski hanya 16% kemungkinan, kalau saja aku tidak bisa menghalau pukulan ini tepat waktu, mungkin benar-benar akan meleleh oleh tinju ini..."
Sebelum suaranya habis, tiba-tiba ia menyeringai dan mengaum sambil menyerang: "Hahahaha! Sayangnya! Masih percuma!"
Huh——
Seketika, angin tinju kembali berhembus.
Qisha yang belum sempat menarik kembali jurusnya kini berada sedepa dengan Infinity, posisinya jauh lebih buruk dibanding Xiao Wen Cang Tian sebelumnya. Saat kekuatan sebesar gelombang tsunami itu menyapu wajahnya, seluruh tubuhnya "menghilang".
Semua yang menyaksikan ini paham, Qisha tidak terpental melainkan hancur menjadi serpihan oleh angin tinju lalu beterbangan. Hanya karena prosesnya terlalu cepat, terlihat seperti lenyap seketika.
"Tidak masuk akal!" Sebelum tulang Qisha dingin, teriakan menggelegar menggema.
Orang yang datang... siapa lagi kalau bukan Long Aomin?
Saat ini, Long Ge telah mengaktifkan status [Ksatria Naga]. Tubuh berototnya yang sebesar Schwarzenegger membengkak 30%, permukaan ototnya tertutup sisik naga berwarna amber, mata berubah menjadi sepasang permata merah.
Karena kecepatannya kalah dari Qisha, Long Aomin datang sedikit terlambat. Namun dalam jeda sesaat itu, Qisha sudah menerima 'bekal'. Hal ini membuat Long Ge murka tak terbendung.
Oleh karena itu, dia langsung mengeluarkan serangan penuh kekuatan di kondisi terkuatnya.
"Naga Suci Menggoyang..."
"Goyang kepalamu!" Tak disangka, Infinity sama sekali tidak membiarkan Long Ge menyelesaikan jurusnya.
Terlihat, setelah teriakannya, dengan kecepatan yang jauh melampaui penglihatan dinamis Long Aomin... dia memberikan tendangan samping ke kepala lawannya.
Wah——
Suara tengkorak Long Ge yang pecah terdengar seperti tulang rawan yang dilempar ke minyak mendidih.
Perisai yang diangkatnya lemah bagai ilusi, pertahanan sisik naganya tak berdaya di hadapan daya penghancur Infinity. Kematiannya membuat jantung semua penyintas lainnya tenggelam ke dasar jurang...
"Sudah kubilang ini sia-sia..." Infinity membuktikan dengan aksi bahwa kekuatannya telah berevolusi ke tingkat yang benar-benar memutuskan harapan dalam pertarungan ini. Sikapnya semakin menjadi-jadi, "Melawan hanya menambah rasa sakit dalam ketakutan dan keputusasaan. Lari? Hē hē... Sayangnya, di rantai data, sejauh apapun kalian kabur, Link akan merasakan kalian." Sambil berbicara, dia tiba-tiba menggerakkan tangan kanannya seperti cakar, mencakar lima goresan mengerikan di dadanya sendiri, "Jadi... lebih baik mati saja dengan patuh!"
Saat selesai bicara, luka di dadanya sudah sembuh total.
"Ha... Meski enggan mengakui..." Kata Atobe yang sedang dikendalikan oleh salah satu dari lima Link, terdengar suara tertawa pahitnya, "Tapi sepertinya yang dia katakan adalah fakta."
“Jangan menyerah! Masih ada harapan!” Shiva yang sedang melawan dua musuh sekaligus mendengar gumamannya, segera berseru di samping untuk menyemangatinya.
“Benarkah… masih ada?” Dua detik kemudian, Cái Bù Pà Ne menjawab dengan nada suara lesu.
Dalam beberapa menit terakhir, Xiao Wen Cang Tian dan Kuangzong Jianying telah terbunuh oleh Infinity. Adik Bupa, Bu Tiange, juga gugur dalam pertarungan sengit melawan Link. Sementara Bupa sendiri menderita luka akibat beberapa kali kehilangan fokus, dan kini tampak hampir tak mampu bertahan.
Bisa dikatakan, baik di sisi Infinity maupun di pihak Link... para pemain berada dalam posisi yang sangat lemah dalam pertarungan, bahkan secercah peluang untuk menang pun tak terlihat.
"Ada!" Namun Wang Tanzhi membalas dengan suara lantang dan tegas, memberikan jawaban pasti kepada Cái Bù Pà Ne sambil menyambar maju untuk menghabisi Link yang sedang bertarung dengan Bupa.
“Hē hē... Wang Tanzhi.” Salah satu dari tiga Link yang tersisa menoleh ke Xiao Tan, “Menggunakan Devouring Flame untuk menghancurkan 'dua diriku' memang layak dipuji. Tapi jangan-jangan kau pikir... dengan membasmi 'lima diriku' di sini, segalanya akan berakhir?”
Saat ia berbicara, sekumpulan bayangan manusia berjas rapi berjatuhan dari udara.
Shiva dan yang lain melirik sekilas, jantung mereka langsung berdebar kencang karena... yang muncul adalah sekitar dua puluh Link dengan penampilan identik.
“Lihat.” Salah satu Link yang baru datang menyambung ucapan Link sebelumnya, “Kehilangan satu dua ‘aku’ sama sekali tidak berarti; dalam stamina yang terbatas, berapa kali kau bisa membunuhku sebenarnya?”
“Aku tidak tahu itu.” Xiao Tan menjawab, “Tugasku hanya bertahan sampai bala bantuan tiba.”
“Bala bantuan?” Ekspresi Link berubah samar sambil menatap langit, “Ini menarik... Menurut program deteksi, kau masuk ke sini melalui lubang yang dibuka Bugs Bunny, dan hanya kau seorang yang muncul dari sana.” Dia kembali menunduk memandang Xiao Tan, “Saat ini, ruang game sudah kosong, Terowongan Ledakan yang terhubung dengan dunia dalam pun telah lenyap... Dari mana bala bantuanmu?”
“Selama aku masih hidup, Dewa Iblis akan mengantar mereka ke sisiku.” Xiao Tan menjawab jujur.
“Dewa Iblis...” Wajah Link berubah aneh disertai senyuman sinis, “Ha... Meski kukira ini cuma bluffing, untuk mengantisipasi skenario terburuk, lebih baik kubunuh kau sekarang dengan segenap kekuatan.”
Usai berkata, semua Link kecuali tiga yang masih bertarung dengan Shiva dan Atobe serempak menyerbu Xiao Tan bagai serigala mengeroyok harimau, memulai Pengepungan...
Sekalipun kecepatan Xiao Tan luar biasa, dikepung puluhan individu setara Derivator level satu, mustahil baginya meloloskan diri.
“Sial... Kematian yang...” Tepat saat Xiao Tan hendak mengeluarkan aset berharga terakhirnya.
Berdengung-dengung-dengung——
Dentuman bergema, lima bayangan manusia muncul di sekitar Xiao Tan akibat teleportasi oleh energi iblis yang dahsyat.
"Lho... ini maksudnya apa sih..." Reaksi Zhao Ying Wang justru terlihat cukup tenang.
"Sial... kita dijebak lagi oleh si Feng..." Hong Hu menggerutu kesal.
"Bagaimana kalau kita kendalikan situasi dulu?" Juanmenghuan mengajukan saran konstruktif.
"Oke, saya yang urus." Paman Fei Chai menyesuaikan kacamata hitamnya lalu menjawab dengan tenang.
Akhirnya, "Anggota Kelima Mistis" dari 【Aliansi Sampah】yaitu Guru Bi, menggunakan dialek lokal yang pas untuk menggambarkan perasaan lima anggota tim mereka: "Ngapain sih ini!!!"
