Sebenarnya dibanding Guru Bi, Link-lah yang lebih pantas berteriak "Ngapain sih ini".
Perlu diketahui... sebelumnya dia benar-benar unggul, hampir saja menyelesaikan Xiao Tan. Tapi kedatangan lima bintang sial dari Aliansi Sampah ini tiba-tiba membalikkan keadaan.
Kata orang lambat dalam bicara tapi cepat dalam aksi! Begitu jawaban Paman Fei Chai, langsung mengambil posisi kuda-kuda sambil mengangkat kedua lengannya dalam gerakan mengangkat tabung klasik, seraya berteriak: "Serangan Pasrah Total!"
【Nama: Serangan Pasrah Total】
【Atribut Kartu Skill: Skill aktif, dikuasai secara permanen】
【Kategori Skill: Bertarung】
【Efek: Menciptakan medan gaya tolak yang tak tertembus (waktu tunggu 250 menit)】
【Konsumsi: 1000 Poin Stamina, sedikit kemungkinan untuk bangkit kembali】
【Syarat Belajar: Spesialisasi Bertarung S】
【Catatan: Mimpi yang pernah kugenggam erat, kini telah padam. Meski hati terasa hampa, tak ada lagi ruang untuk sesuatu apa pun masuk.】
Hauman berakhir, Skill terpicu.
Seketika, medan gaya semi-transparan berbentuk setengah lingkaran memancarkan cahaya kilat warna BAB muncul di atas kepala Paman Fei Chai, melindungi lima anggota Tim Aliansi Sampah beserta Xiao Tan dan Cái Bù Pà Ne.
duang~duang~duang……
Berikutnya, disertai dentuman beruntun, sekitar dua puluh lebih Link yang terjun dari langit menabrak medan gaya ini; pemandangannya mirip kawanan merpati menyambar kubah kaca antipeluru hingga kepala pecah berdarah.
"Orang ini... asalnya dari mana?" Link terkejut, puluhan dirinya langsung berjungkir ke belakang menjauhi lokasi Paman Fei Chai.
"OK, situasi terkendali." Melihat serangan musuh berhasil dipukul mundur, Paman Fei Chai dengan santai menyalakan sebatang rokok sambil bergumam.
"Kalau begitu..." Hong Hu menatap sekeliling lalu memandang Xiao Tan, "Bisa jelaskan kondisi di depan mata ini pada kami?"
"Orang yang pakai jas ini namanya Link, pria berotot berwarna perak itu namanya Infinite." Jawaban Xiao Tan langsung to the point dan terstruktur jelas, "Saat ini, mereka sudah menghancurkan ruang game dan membunuh sebagian besar pemain." Ia menatap Hong Hu sambil mengangkat bahu, "Kalian pasti sudah sadar, 'status bar' kalian tidak bisa ditampilkan, dan tidak bisa logout normal. Ini semua tanda batasan sistem sudah diubah."
"Hmm... Hal seperti ini, apa mungkin benar?" Tanya Guru Bei.
"Sistem game sudah mengambil langkah darurat terakhir dengan menempatkan para pemain yang bertahan di lapisan rantai data ini." Xiao Tan menjawab, "Tapi respons ini juga sudah dihitung oleh Link dan kawan-kawannya. Makanya, mereka masuk lewat Terowongan Ledakan ke sini untuk melakukan pembantaian."
"Kalau begitu..." Hong Hu bertanya lagi, "Apa yang terjadi jika semua orang di sini mati?"
"Menurut Infinite, dia akan mengambil alih tubuh kita di dunia nyata secara permanen untuk melakukan penelitian tentang 'evolusi spesies'." Xiao Tan menjelaskan, "Lalu... hal-hal seperti menguasai dunia mungkin juga akan dia lakukan sekalian."
"Ha... haha... Ini terdengar seperti obrolan kosong, bukan?" Guru Bei tertawa kering menanggapi.
"Obrolan kosong atau tidak, silakan kalian nilai sendiri." Nada suara Xiao Tan masih serius, "Tapi ada satu hal yang jelas..." Ia menyapu pandangannya ke lima anggota Tim Aliansi Sampah, "Saat ini, Tuan-tuan sama sepertiku, telah meninggalkan 'Alam Semesta Utama', alias keluar dari 'dunia naskah'; artinya... Bagaimanapun juga, gelar juara S2 ini sudah di luar jangkauan kalian."
"Ah, ini sudah kusadari." Hong Hu menjawab dengan kesal, "Makanya begitu melihatmu, langsung kukatakan... Kita kembali dijebak oleh si Feng."
"Hmm..." Juanmenghuan akhirnya menyadari, "Kalau begitu... Apakah Feng Bujue yang menyuruh Dewa Iblis mengirim kita ke sisi Wang Tanzhi?"
"Itu sudah tidak penting." Hong Hu menggeleng sambil menghela nafas, "Inti perkataan Si Wang adalah... Sekarang kita bukan lagi hubungan lawan, tidak perlu lagi memikirkan urusan lomba."
"Yang harus dipikirkan sekarang adalah..." Zhao Ying Wang memandang para Link yang mulai berkumpul dari segala arah, melanjutkan ucapan rekannya, "Bagaimana menyelesaikan para Derivator ini, benar?"
……
Mari kita alihkan pembicaraan...
Tepat saat bala bantuan sekuat Aliansi Sampah tiba di lapisan rantai data, dua pasukan di "Dunia Cermin" juga bertemu di jalan vermilion.
"Hai hai... Jangan-jangan dua ini palsu dibuat monster?" Reaksi pertama Meng Jingchan saat melihat dua bayangan manusia di kejauhan saat sedang berlari adalah ini.
"Hai hai... Ada apa di belakang mereka?" Sementara Guixiao bereaksi seperti ini saat melihat rekan-rekan timnya.
"Saat ini, pihak Order telah menggantikan Kak Zen sebagai pembuka jalan."
Karena jalan vermilion di belakang mereka terus dilahap oleh bola cahaya hitam itu, keempat orang ini terpaksa terus berlari. Selain itu, sepanjang perjalanan, monster-monster dengan intensitas yang semakin meningkat juga terus bermunculan. Tentu saja, ini bukanlah halangan bagi Mabuk Hidup Mati dari Order... Untuk menghentikan keempat orang ini sejenak, mustahil dilakukan tanpa kekuatan setara Derivator Level Dua atau lebih tinggi.
Di sisi lain, Guixiao dan Feng Bujue justru menempuh perjalanan mulus. Selain harus saling waspada, keduanya praktis berjalan santai seperti sedang berjalan-jalan hingga sampai di sini.
"Sudah, berhentilah berlari." Saat jarak antar kedua pihak menyusut hingga sekitar lima puluh meter, Feng Bujue berteriak kepada anggota Order, "Lari terus hanya akan membuang stamina saja."
"Ha... Saudara Feng." Meng Jingchan yang berlari di depan tetap melanjutkan langkahnya sambil tertawa, "Bukan aku tidak percaya, tapi kita kan sedang bertanding. Bagaimana aku tahu ini bukan jebakanmu?"
"Bagian 'jebakan' sudah selesai sejak lama." Feng Bujue menjawab dengan sikap malas, "Sekarang aku justru ingin membantumu."
"Setan saja percaya padamu..." Tiba-tiba Guixiao muncul di belakang Jue Ge, membentuk formasi kepung bersama rekan timnya, "Bocorkan! Apa sebenarnya niatmu?"
"Hah..." Feng Bujue menghela napas panjang, "Kalau sudah sampai di titik ini, baiklah..." Sambil berkata demikian, ia menjulurkan tangan ke dalam tas.
“Mau kabur?” Guixiao mengira Jue Ge hendak menggunakan 【Harmonica Dimensi】 untuk meloloskan diri, langsung melompat menyerang.
Kecepatannya benar-benar luar biasa, tendangan supersonik yang menembus penghalang suara sudah sampai dalam sekejap mata.
Tapi Feng Bujue sudah mengantisipasi ini. Sebelum Guixiao mengangkat kaki, Jue Ge sudah melompat ke samping dan melayang di udara.
“Kau salah sangka, aku tidak mau kabur.” Feng Bujue mengangkat 【Yida】, menarik karet (ketapel) dan memasang peluru 【Secepat Angin】 ke kantongnya.
“Hati-hati!” Melihat Jue Ge mengeluarkan ketapel, keempat anggota Mabuk Hidup Mati di Jalan Zhu Sha langsung siaga penuh, seluruh tubuh tegang.
Departemen analisis intelijen Order pernah memperingatkan mereka... Ketapel di tangan Feng Bujue bisa melancarkan serangan mematikan dalam hitungan menit asal kualitas amunisinya memadai.
Karena itu, Kak Zen dan kawan-kawan sama sekali tidak meremehkan ancaman ini.
“Jangan panik, targetku adalah si itu...” Detik berikutnya, Feng Bujue tersenyum sambil menggeser ketapelnya ke arah bola cahaya hitam yang melayang puluhan meter di kejauhan.
“Si... itu?”
“Kalau begitu...”
“Yang mengejar kita selama ini...”
“...ternyata makhluk hidup?”
Keempat anggota Mabuk Hidup Mati bereaksi cepat. Begitu Jue Ge selesai bicara, mereka sudah memahami intelijen krusial ini.
Boom——
Di detik yang sama, karet dilepas, peluru melesat.
"Mutiara Angin" berubah di udara di bawah kekuatan Yida, berubah menjadi binatang aneh tak berwarna dalam lintasan terbangnya.
Makhluk ini berkepala seperti burung pipit, bertubuh seperti rusa, bertanduk, berekor ular dengan corak macan tutul, bersayap besar berbulu panjang.
Seperti pepatah... "Secepat Angin menjelma burung suci, gerakan Bintang Ji melahirkan Fei Lian".
Dalam deru angin dahsyat, bola cahaya hitam itu meledak terserang, kekuatan siluman luar biasa langsung menyembur keluar, bertebaran di ruang hitam-putih yang terpisah jelas.
"Apa yang kau lakukan?" Melihat ini, Guixiao langsung menatap tajam Feng Bujue dan bertanya keras.
"Hē hē..." Feng Bujue tertawa, "Mengorbankan satu Mutiara Roh, agar kalian bisa melihat 'wujud aslinya'."
Sebelum Guixiao sempat bertanya lebih lanjut, 'itu' yang dimaksud Jue Ge sudah menampakkan wujud aslinya dari bola cahaya hitam.
Itu... adalah makhluk yang membuat merinding hanya dengan melihatnya.
Ia memiliki tengkorak mirip manusia, wajah pucat kebiruan; rambut acak-acakan, fitur wajah samar.
Di bawah lehernya terdapat bantalan bahu logam, di belakangnya terhubung jubah sutra hitam.
Di balik jubah... tidak ada pakaian maupun tubuh; yang menyambung ke tenggorokan monster ini adalah rantai besi, di bawah rantai tergantung cermin besar berbentuk oval.
