“Ternyata... bertambah lagi jumlahnya...” Melihat kerumunan yang turun dari langit, mata Shiva yang sudah kelelahan akhirnya menunjukkan warna putus asa.
Sejujurnya, jika bukan karena Shiva, garis pertahanan para pemain mungkin sudah hancur diterjang pasukan Link...
Dalam kondisi serangan maksimal, Shiva seorang diri menahan serbuan lebih dari lima puluh Link.
Dia terus memperbarui efek tumpukan armor【Abu Pelindung】dengan【Tinju Api Terbang】, menciptakan serangan area dengan【Api Penjemput Bulan】, memulihkan nilai kelangsungan hidup menggunakan【Amukan Sang Tiran】; Saat benar-benar terjepit, Shiva masih memiliki dua jurus pembunuh jarak dekat【Telapak Satu Pukul Dua Cerai】dan【Gigi Dewa Tajam】, serta dua teknik penyelamatan【Hukum Kebal Tombak dan Pisau】dan【Semangat Pantang Menyerah】; Sementara perlindungan silang dari【Jam Pasir Tarian Surgawi】memberikannya ruang strategis yang sangat baik.
Bisa dikatakan, dalam pertempuran ini Shiva sepenuhnya menunjukkan kekuatannya sebagai "Pemain Terkuat Kedua di Taman Horor".
Mungkin ilmu tinjunya kalah dari Qisha dan Drunk Lying Melancholy, ilmu pedangnya kalah dari Wu Dao Ke dan Xu Huai Shang, ilmu pedangnya kalah dari Kuangzong Jianying dan Meng Jingchan, kemampuan ilmu spiritualnya bahkan kalah dari Atobe... Tapi "kelengkapan" Shiva sulit ditandingi orang lain.
Sayangnya... kekuatannya hanya bisa bertahan sampai di sini.
"Satu ratus lebih Link yang awalnya sudah membuat para pemain kewalahan dan kelelahan, kini bertambah tiga ratus orang lagi. Situasi ini bagaikan longsor salju…"
Hampir bersamaan dengan pendaratan Link-Link itu, para pemain mulai mundur. Mereka semua sadar, mempertahankan garis pertempuran sudah mustahil. Tetap di garis depan… nyaris pasti tewas mengenaskan.
Benar saja, beberapa detik kemudian, pasukan Link melancarkan charge momentum tak terbendung… Di bawah gempuran lebih dari 400 individu super kuat, bahkan【Batu Iblis Berdarah Biru】Zhao Ying Wang yang terkenal tangguh pun hancur lebur berantakan. Berkat "Life Link", Zhao Ying Wang sendiri juga menerima damage dahsyat, untung masih bisa bertahan nyawa.
Sedangkan berbagai robot yang dikerahkan Mo Cha Su, dalam ronde serangan ini juga hancur total menjadi besi tua.
Tentu, pengorbanan mereka berdua tidak sia-sia. Berkat waktu yang dibeli oleh Batu Iblis dan konstruksi mekanis, Shiva dan pemain lain berhasil mundur dengan selamat.
"Hmph… Jerit terakhir." Link menyeringai dingin, lalu membentak keras, "Apa artinya ini!"
Usai teriakan, pasukan Link yang telah mendarat langsung membentuk formasi pertahanan dan mulai mengejar para pemain yang mundur.
"Cukup sampai di sini…" Gumam Shiva dengan suara berat, posisinya yang terdekat dengan musuh.
“Kalian cepat lari.” Pojun muncul di sampingnya, “Aku dan Tanlang masih punya stamina, kalau kami mempertaruhkan nyawa... mungkin bisa mengulur waktu untuk kalian.”
“Lebih baik tidak...” Xu Huai Shang maju selangkah sambil menggelengkan kepala, “Dengan stamina kita sekarang, lawan hanya perlu mengirim 10 orang untuk mengejar dan menahan kita.”
“Benar...” Atobe menambahkan, “Jumlah musuh terlalu banyak, dan setiap dari mereka kuat... Kalian tidak mungkin bertahan saat formasi mereka benar-benar menyebar.”
“Kalau begitu...” Cái Bù Pà Ne menarik tubuh terlukanya sambil mengeluarkan senjata kembali, berdiri di garis depan, “Bertarung habis-habisan, kita lawan mereka!”
Ucapannya mengakhiri diskusi singkat itu.
Tak ada yang mengajukan usulan lain lagi, karena semua tahu dalam hati... ini sudah situasi genting, mereka tidak punya pilihan lain.
……
Di sisi lain, wilayah Infinite.
“Ha... Teman-teman kalian sepertinya sudah hampir tamat.” Infinite menghadapi serangan tiga orang sambil melirik ke arah Link dengan santai, lalu menoleh ke lawannya, “Berapa lama lagi kalian bisa terus menggangguku seperti ini...”
“Telapak Pengangguran & Bangkrut!” Paman Fei Chai membalas dengan aksi.
“Tombak Meraung·Long Berputar!” Juanmenghuan juga tak ketinggalan.
“Super Elastis... Gelombang Vakum!” Hong Hu tentu tak mau kalah.
Tim Aliansi Sampah yang terdiri dari tiga orang ini memiliki kemampuan menyerang paling top-tier di seluruh game. Mereka setara level dengan Mabuk Hidup Mati dari Order, Empat Raja Langit dari Para Dewa, dan Dao Jian Xiao dari Jianghu. Bahkan komposisi kemampuan mereka lebih rasional - memiliki jangkauan jauh-dekat, damage dan kontrol yang seimbang. Susunan personilnya juga ideal: ada Jenderal Cerdik, prajurit garang, plus seorang super kuat dengan kombinasi sempurna antara ofensif dan defensif sebagai penopang.
Karena itulah mereka bisa melakukan sesuatu yang gagal dicapai kombinasi lain: melalui serangan beruntun dengan ritme, intensitas, dan jenis yang tepat, berhasil mengendalikan Infinite.
"Lanjutkan... Jangan berhenti, jangan terprovokasi olehnya." Setelah melancarkan jurus, Hong Hu buru-buru menyela pertarungan untuk berteriak ke rekan tim.
"Memang begitu..." Juanmenghuan bicara sambil bertarung, "Tapi stamina kita pasti akan habis juga..."
"Dan jika orang di sisi lain sudah ditaklukkan, gerombolan pria berjas itu akan datang menyerbu," tambah Paman Fei Chai.
“Kalau begitu kami juga tak bisa berbuat apa-apa!” Sikap Hong Hu sangat tegas, “Yang bisa kami lakukan adalah mengurus situasi pertempuran yang menjadi tanggung jawab kami, dan percaya mereka juga bisa menyelesaikan bagian mereka!” Saat sampai di sini, dia berhenti selama dua detik, wajahnya menunjukkan kemarahan, lalu melanjutkan: “Meski enggan mengakuinya, tapi menurut analisisku... dalam situasi saat ini, apapun yang kami lakukan - termasuk semua yang hadir di sini - takkan bisa mengubah kekalahan ini.” Ekspresinya menjadi serius, “Satu-satunya yang bisa kita lakukan sekarang... adalah mengulur waktu lawan sebisa mungkin sebelum kesempatan datang, serta...” Sambil berkata demikian, dia kembali melemparkan skill level B ke Infinite, “...membatasi 'evolusi diri' lebih lanjut dari monster ini.”
“Oh?” Infinite juga mendengar perkataan Hong Hu, seketika ekspresinya berubah, “Pemuda berkacamata ini... rupanya seorang Jenderal Cerdik.” Senyuman sinisnya mengembang, “Hē hē... Kalau begitu, selama ini serangan kalian yang 'cukup melukaiku tapi tidak memicu peningkatan kemampuan regenerasi dan batas maksimum pertahananku'... itu semua adalah ide darimu ya...”
“Memang kenapa kalau iya?” Hong Hu menyempatkan diri menyentuh kacamatanya, menjawab dengan nada provokatif.
“Kenapa?” Infinite mengulangi kedua kata itu, lalu...
Chiii——
Sedetik kemudian, dia sudah berada di belakang Hong Hu.
Satu detik berikutnya, kepala Hong Hu telah terpisah dari lehernya. Hingga detik kematiannya, tak sempat terlihat sedikitpun ekspresi terkejut di wajahnya.
"Jika memang harus kujawab…" Infinit meniru nada bicara Hong Hu, provokatif berkata, "Inilah jawabannya."
"Kau…" Baru setelah Infinit selesai bicara, Juanmenghuan menoleh keras ke arahnya, melotot sambil berkata, "Tadi kau hanya mempermainkan kami saja ya…"
"Ha!" Infinit tertawa. "Bajingan yang bahkan tidak bisa menguji kecepatan maksimalku, pantas saja jadi bahan permainan." Ia membentangkan kedua tangan, arogan berkata, "Kalian pikir kenapa aku meladeni kalian?" Tanpa menunggu respons, lanjutnya, "Aku melihat potensi kalian, berpikir kalian bisa membuatku lebih kuat, jadi kumain-main sebentar." Dengus dinginnya, menoleh ke arah Hong Hu yang mulai berubah menjadi cahaya putih, "Tapi sejak 'penasihat militer' kalian itu merusak rencanaku… bukankah aku tak perlu lagi berpura-pura?"
"Brengsek…" Juanmenghuan akhirnya terprovokasi. Ia menusukkan tombaknya dengan jurus pamungkas, "Li Shen Fa Tian Gang!"
Kata-katanya belum selesai, jurusnya sudah sampai.
Menyaksikan energi tombak dahsyat yang bergulung-gulung itu, Infinit bukannya menghindar malah menunjukkan ekspresi bersemangat.
Sekejap kemudian, dengan suara boom yang menggema, bagian kanan tubuh Infinit tercerai-berai menjadi serpihan cahaya.
Tapi sama sekali tidak terpengaruh "luka" ini, ia segera memutar tubuh dan menjepit ujung tombak Juanmenghuan dengan ketiak kirinya.
"Manusia biasa..." Infinit menggenggam senjata Juanmenghuan sementara tubuhnya yang rusak dipulihkan dengan kecepatan yang terlihat mata telanjang, "...berani menyebut diri dewa dan menantang Tian?"
"Aaa——!" Juanmenghuan menggelegar, memutar pergelangan tangannya dengan cepat, meningkatkan energi internal untuk mencoba memotong lengan lawan dengan tombak panjangnya.
"Aura-nya cukup bagus." Tapi Infinit sama sekali tidak menghiraukan, "Tapi percuma! Ha ha... Ha ha ha ha!" Tertawa liar, ia mengayunkan lengan kanan yang sudah direkonstruksi, dalam sekejap menyapu bagian tubuh atas Juanmenghuan menjadi tumpukan daging cincang.
