Tanpa ragu, Feng Bujue berjalan beberapa meter menuju sumber cahaya dan melangkah masuk ke ruang luas yang terang.
Saat keluar dari "sandbox", peringatan sistem kembali bergema di telinganya.
【Semua batasan karakter Anda telah dicabut】
"Jue Ge pernah memainkan N Quest dengan kemampuan terbatas, tapi ini pertama kalinya dia mendengar notifikasi seperti ini di tengah permainan……"
Tampaknya, Sistem benar-benar ingin dia menaklukkan Foundation; ini juga secara tidak langsung membuktikan——Foundation di dimensi ini sangat hebat, intervensi mereka telah membuat Sistem tidak bisa beroperasi normal.
Karena itu, hari ini Sistem mengirim setan kecil yang bahkan bisa menembus sandbox untuk menghadapi Foundation secara langsung.
"Berdiri!"
Begitu mata Feng Bujue beradaptasi dengan cahaya sekitar, terdengar teriakan keras.
Seperti dugaan, begitu masuk ke ruang ini, puluhan senjata langsung membidiknya.
Jue Ge menoleh ke arah suara, memandang puluhan anggota tim penyergap lengkap persenjataan di hadapannya, dan segera menemukan si pembicara di kerumunan.
Meski seragam mereka sama dan semua wajah tertutup helm full-face, tapi...si pembicara memiliki lencana bahu lebih banyak dan senjata api yang sedikit berbeda dari anggota lain; dengan pengamatan sekilas, mudah ditebak dia adalah leader tim penyergap ini.
"Angkat kedua tangan, letakkan di belakang kepala!" Dua detik kemudian, sang leader kembali memberikan perintah.
"Hmph..." Feng Bujue menyeringai sinis, lalu...mengangkat kedua tangan sesuai perintah.
"Sekarang, jangan bergerak." Melihat kerjasama Jue Ge, mereka langsung melanjutkan prosedur standar.
Tak lama kemudian, dua anggota tim penyergap—atas perintah komandan mereka—maju dan memborgol kedua tangan Feng Bujue.
"Ho~ Desain seperti ini baru pertama kulihat..." Jue Ge langsung menoleh memeriksa pergelangan tangannya setelah diborgol dari belakang.
Rasa ingin tahu muncul terhadap borgol mutakhir berteknologi futuristik yang mengikatnya, karena jelas-jelas ini adalah produk baru hasil rekayasa sains masa depan.
"Materialnya pasti bukan logam, lebih mirip semacam bahan nano..." gumam Feng Bujue dalam hati. "Setelah terpasang, borgol ini akan menyesuaikan ukuran pergelangan tangan secara otomatis, mengunci erat kedua tangan." Ia mencoba meronta perlahan. "Materialnya menggabungkan keunggulan fleksibilitas dan kekuatan, sepenuhnya menghalangi metode dislokasi ibu jari. Bahkan... jika orang yang diborgol mendapatkan alat, mustahil menekuk pergelangan tangan ke sudut tepat untuk membobol kunci."
Sementara Jue Ge mempelajari borgol tersebut, komandan pasukan penyergap sedang berbicara melalui alat komunikasi di bahunya.
Meski tak mendengar langsung, Feng Bujue bisa menebak isi percakapan itu kira-kira: "Target telah dinetralisasi, mohon instruksi lebih lanjut".
"Bawa dia ke Ruang Penampungan Nomor Lima Belas dulu." Benar saja, setelah lebih dari sepuluh detik, sang komandan mengakhiri komunikasi dan memberi perintah.
"Jalan." Anggota tim yang bertugas mengawal segera menggoyang-goyangkan lubang laras senapan mereka, mendesak Jue Ge untuk bergerak maju.
"Feng Bujue masih tetap diam. Ia hanya menoleh ke belakang melihat pintu yang baru saja dilewatinya, lalu mengintip sekali lagi ke ruang kegelapan di balik pintu itu."
Kemudian, ia mulai melangkah sesuai perintah anggota tim penyergap tersebut.
"Senjata di tangan mereka sepertinya semuanya senjata energi..." gumamnya sambil berjalan, "Apakah aku berada di dunia yang sudah mengeliminasi 'peluru' sepenuhnya..."
……
Lima belas menit kemudian, Feng Bujue telah diawalkan menuju sebuah ruangan.
Setelah anggota tim mengusirnya ke tengah, pintu ruangan itu menutup secara otomatis.
Berbeda dengan lingkungan beton empat sisi dalam quest sebelumnya, markas tempatnya berada sekarang ini... dipenuhi produk logam di mana-mana.
Bukan hanya pintu, ruangan itu sendiri terbuat dari paduan logam yang tidak dikenali oleh Feng Bujue.
Selain itu, dari suara katup udara yang terdengar saat pintu menutup, dapat disimpulkan bahwa tekanan udara dan kandungan oksigen dalam ruangan ini sepenuhnya terkontrol.
"Hmm... ini sulit..." Hal pertama yang dilakukan Feng Bujue setelah masuk ke "ruang penampungan" ini adalah mengamati secara detail ruang seluas dua puluh meter persegi di sekitarnya. Hasil pengamatannya menunjukkan... enam sisi ruangan ini benar-benar tanpa celah; bahkan strip pencahayaan yang tertanam di dinding pun dipasang tanpa sambungan.
"Apakah tingkat teknologi sudah mencapai tahap di mana perangkat pengawasan dan pengontrol tekanan udara bisa disembunyikan seluruhnya di dalam dinding..." Sambil berpikir demikian, Jue Ge kembali mengalihkan pandangannya ke satu-satunya pintu di ruang penahanan ini, "Saat membuka dan menutup pintu tadi, orang yang mengawalku tidak melakukan operasi apapun. Lagipula di kedua sisi pintu ini tidak ada lubang kunci atau panel operasi. Ini menunjukkan... pintunya dikendalikan dari jarak jauh."
Bzzz——
Saat Feng Bujue sedang merenung, tiba-tiba terdengar suara dengungan mesin.
Bersamaan dengan suara itu, salah satu dinding ruangan ternyata berfungsi sebagai layar LCD raksasa... menampilkan sebuah gambar.
Di layar tersebut terlihat seorang wanita cantik berbaju jas lab dan berkacamata hitam.
Dua detik kemudian, wanita itu menatap Feng Bujue, atau lebih tepatnya... ke arah "layar" di sisinya, lalu berbicara: "Selamat siang, Tuan Feng Bujue."
Meski penampilan Dr. Cox terlihat muda, nada bicara dan aura kematangan yang terpancar dari raut wajahnya menunjukkan kualitas perempuan dewasa.
Feng Bujue tentu menyadari... usia sebenarnya orang di depannya ini mungkin jauh lebih tua dari penampilan luarnya.
"Selamat siang, Nyonya yang tak dikenal." Saat menjawab, Jue Ge sudah mengenali... pemilik suara ini adalah orang yang sebelumnya berusaha menghalanginya membunuh Igor.
"Anda bisa memanggilku Dr. Cox, Tuan Feng Bujue." Dr. Cox segera menanggapi.
“Kamu bisa memanggilku dengan nama apa saja, Doktor Cox.” Feng Bujue meniru pola bicara lawannya, menjawab dengan nada mengejek.
“Hmph...” Menghadapi reaksi Jue Ge, Doktor Cox mendengus dingin sebelum melanjutkan, “Pertama-tama, saya ingin mewakili Foundation menyambut kedatanganmu.”
“Terima kasih.” Kemampuan mengejek Feng Bujue benar-benar terbuka, “Cara kalian menjamu tamu benar-benar meninggalkan kesan mendalam.” Katanya sambil memiringkan badan, dengan sengaja memperlihatkan kedua tangannya yang diborgol.
“Ha...” Doktor Cox menjawab dengan sikap acuh tak acuh, “Tuan Feng Bujue, mengingat berbagai performamu sebelumnya, saya rasa cara penjagaan saat ini masih cukup sesuai dan rasional.”
“Oh begitu...” Feng Bujue bertanya dengan ekspresi santai, “Kalau begitu... saya ingin bertanya, apa rencana kalian selanjutnya?” Tatapannya penuh tantangan, “Apakah kalian akan ‘mengurung’ saya begitu saja?”
“Jika memungkinkan, saya memang ingin melakukannya.” Cox menjawab terus terang, “Tapi... dari sikapmu, saya menyimpulkan kamu pasti punya cara untuk kembali ke dimensimu kapan saja.”
“Kalau sudah tahu, buat apa repot-repot memborgolku?” Feng Bujue menyeringai.
“Tentu karena saya, dan semua penanggung jawab proyek... sepakat bahwa kamu sangat berbahaya.” Wajah Doktor Cox berubah serius saat mengucapkan ini.
“Hehe... Saya benar-benar tersanjung.” Feng Bujue tertawa menanggapi dengan omong kosong, berusaha menguji reaksi lawannya lebih jauh.
Dan Cox segera membalas, "Kamu adalah orang gila anti-sosial, Feng Bujue. Aku tidak berpikir kamu punya emosi yang disebut 'tersanjung'." Dia berhenti setengah detik sebelum melanjutkan, "Tujuanmu selalu jelas - menerobos 'alam semesta cerminan' yang kami ciptakan, datang ke sini... untuk menjalankan misi yang diminta SCP-3232 darimu."
"Oh, berbicara tentang itu..." Feng Bujue menyela pembicaraan sambil bertanya, "Aku memang ingin bertanya pada kalian..." Ekspresinya berubah, "Apa sebenarnya [SCP-3232] yang kamu sebutkan itu?"
Bagi Feng Bujue, ini memang pertanyaan penting. Karena dia pertama kali mendengar istilah ini saat sistem memperbarui misi utama.
Sebagai penggemar berat yang menguasai berbagai proyek SCP, Jue Ge tentu tahu - dalam entri SCP yang ada, tidak ada nomor identifikasi "3232". Selain itu, dia telah menyimpulkan... "3232" ini kemungkinan besar adalah "Taman Horor" itu sendiri.
Tapi dia belum melihat dokumen Foundation tentang proyek ini. Hanya dengan membaca dokumen itu dia bisa mengetahui sejauh mana Foundation memahami sifat proyek ini.
"Aku tidak wajib menjawab itu," balas Cox. "Dan kurasa kamu sebenarnya tahu apa yang dimaksud nomor identifikasi itu. Kamu hanya ingin menguji seberapa banyak yang kami ketahui."
Jelas terlihat, bukan hanya Feng Bujue yang sedang menguji mereka, mereka juga sedang menguji Feng Bujue.
"Meski hanya berkomunikasi beberapa kalimat singkat, tapi sudah terlihat... Keduanya saling berdebat sengit, masing-masing hanya mengungkapkan tiga poin pembicaraan, namun berusaha memancing sepuluh persen kata dari lawannya."
"Haa——" Feng Bujue mengangkat bahu, menghela napas panjang, "Tampaknya kita berada dalam kebuntuan."
"Mungkin." Doktor Cox mulai melangkah ke sisi ruangan, "Mungkin kita bisa membicarakan hal lain..."
Saat berbicara, dia telah sampai di meja kerjanya, dan kamera bergerak mengikuti pergerakannya.
Ketika Doktor Cox membungkuk untuk duduk, dia seolah sengaja memamerkan garis dada yang sensual.
"Kulihat kau tampaknya seorang penulis." Percakapan Cox berlanjut, dengan raut wajah lebih santai dan nuansa lembut di antara alisnya saat membahas topik ringan, "Aku cukup tertarik mendengar cerita yang kau tulis."
"Oh? Begitu..." Feng Bujue langsung membaca pikiran lawannya, tersenyum menjawab, "Kebetulan baru saja terlintas alur yang menarik, mau dengar?"
Doktor Cox menopang dagu dengan satu tangan, tersenyum memikat: "Silakan ceritakan."
"Sebenarnya alurnya sederhana, tentang percakapan video antara seorang wanita dan pria." Kata Feng Bujue.
"Kedengarannya mirip dengan kondisi kita sekarang." Ekspresi wajah Doktor Cox tiba-tiba menjadi kaku.
Feng Bujue tidak menghiraukan tanggapannya, melanjutkan: "Lebih tepatnya, dua tokoh utama dalam cerita ini masing-masing adalah... seorang 'kakak menopause yang terlihat jauh lebih muda dari usia sebenarnya', dan seorang 'pria misterius yang tampan, cerdik, dan tak ada yang tahu latar belakangnya'."
Kali ini, Doktor Cox tidak menyela. Sepertinya dia sudah terpana oleh ketidaktahuan malu Jue Ge.
"Awalnya, dialog antara mereka berdua cukup menarik. Meski tidak banyak kemajuan dalam pencarian jawaban masing-masing, permainan strategi psikologis mereka cukup patut dipuji." Feng Bujue mulai berjalan mondar-mandir perlahan seperti kebiasaannya, "Sampai... kakak itu menerima pesan melalui perangkat komunikasi yang tersembunyi di telinganya, atau lebih tepatnya... sebuah perintah. Sejak saat itu, strategi pembicaraannya berubah." Jue Ge membuat ekspresi pasrah, "Dia mulai berlagak genit, menggoda, mencoba mengalihkan perhatian pria itu dan mengulur waktu."
Mendengar sampai di sini, wajah Cox langsung menghitam.
Dengan geram, dia mengangkat tangan dan mengeluarkan alat komunikasi portabel yang tersembunyi dari telinga kirinya, menepakkannya ke meja sambil menatap Feng Bujue dengan ekspresi kesal.
"Hē hē…… Maaf, transisi dialogmu terlalu tiba-tiba. Aktingmu benar-benar tidak natural." Feng Bujue berkata, "Selain itu, kupikir lebih baik aku segera membongkar kebohonganmu... Meski sebenarnya aku bisa saja terus bermain api bersamamu, tapi jika begitu saat kebenaran terungkap nanti, kamu akan lebih malu daripada sekarang."
"Lalu aku harus berterima kasih padamu?" Balas Doktor Cox dengan tatapan bak hendak menerkam.
"Ah... Tidak perlu." Respons sinis Feng Bujue ini bagai menuang minyak ke api.
"Aku benar-benar berharap... nanti kamu masih bisa tertawa." Kesabaran Doktor Cox akhirnya mencapai batas maksimal. Ia tak lagi bisa menahan amarahnya dan mengucapkan ancaman terselubung.
"Tenang, aku selalu bisa tertawa." Jue Ge menyambung, "Jika suatu hari aku tak bisa tertawa lagi, cukup kugunting pipiku sendiri dengan pisau." Ia sengaja menunjukkan senyum ramah yang kontras, "Tentu... aku mengerti maksud tersiratmu. Sejak kamu mulai melirikku tadi, pasti sudah ada tim khusus penanganan orang sepertiku yang sedang menuju kemari. Aku bisa memprediksi gaya interogasi mereka akan sangat keras, dan mereka punya cara untuk mencegahku 'meninggalkan dimensi' kalian ini."
Deduksi nyaris sempurna ini membuat wajah Doktor Cox semakin berubah pucat.
"Tenang saja, Doktor Cox." Beberapa detik kemudian, Feng Bujue berhenti mondar-mandir, dengan ekspresi tak kenal takut bahkan penuh antisipasi, melanjutkan perkataannya, "Aku tidak akan lari... Hari ini, tak ada alasan bagiku untuk melarikan diri."
Klang——Qii——
Persis saat Jue Ge mengucapkan kalimat itu, pintu elektronik di belakangnya... terbuka.
