Di dunia naskah, Feng Bujue jelas tidak perlu ke kamar mandi.
Sistem tidak akan menciptakan kebutuhan fisiologis yang sesuai untuknya, apalagi mengizinkannya melepas celana.
Namun, orang-orang Foundation tentu tidak tahu hal ini…
Di mata mereka, permintaan Jue Ge ini cukup masuk akal.
Pertama, dia sudah berada di generator cerminan alam semesta paralel selama empat atau lima jam (sebenarnya sebagian besar waktu digunakan untuk menulis novel), kemudian datang ke ruang ini, menghabiskan puluhan menit lagi, dan meminum secangkir kopi.
Dengan semua faktor ini, permintaannya untuk buang air tampaknya tidak mencurigakan.
"Hah…" Dr. Cox menghela napas dengan wajah pasrah, "Baiklah… ikut aku."
Karena dia tetap harus menunggu Feng Bujue untuk pergi bersama, akhirnya dia langsung mengantar Jue Ge ke kamar mandi.
Sesampai di depan kamar mandi pria, sang Doktor memberi isyarat agar para penjaga masuk bersama Jue Ge.
Feng Bujue tidak berkomentar—perkembangan seperti ini jelas sudah diprediksinya.
Setelah masuk, Jue Ge langsung mengamati lingkungan sekeliling, lalu bergegas menuju sebuah ruang terpisah.
"Apa maksudnya?" Feng Bujue melihat tiga penjaga terus mengikuti, "Kalian mau masuk bantu aku cebok?"
Mendengar ini, ketiga penjaga saling pandang. Setelah ragu sebentar, akhirnya mereka tetap berdiri di ambang pintu ruang terpisah…
"Ini juga tidak bisa dihindari. Ruang terpisah itu memang terbatas. Begitu orang dewasa duduk di toilet, 80% ruang sudah terisi. Jika ada orang lain berdiri di sekitarnya, pasti akan terjadi kontak fisik yang sangat erat antar satu sama lain..."
"Tunggu..." Dua detik kemudian, saat Jue Ge masuk ke ruang terpisah dan hendak menutup pintu, seorang penjaga tiba-tiba berkata, "Tolong biarkan pintu ruangan terbuka."
"Buat apa dibiarkan terbuka?" Feng Bujue membalas, "Agar mudah kulempari tahi? Kau tidak jijik, tapi aku jijik sendiri."
Penjaga mengabaikan ucapannya yang tidak tahu malu itu, menjawab dingin: "Kami tidak boleh melepas penglihatan dari Anda."
"Wah~ Hentai kamu." Feng Bujue memandang sinis, "Mau lihat apa nih?" Aksennya tiba-tiba berubah seperti logat Dongbei, "Berani taruhan? Begitu kubuka celana, orientasimu bisa berubah!"
Menghadapi orang tak tahu malu dengan ucapan kasar seperti ini, tiga penjaga itu hanya bisa memutar mata putih, tak bisa membantah.
"Ruang ini segini besar, mana mungkin aku masuk ke toilet dan kabur?" Sambil berkata demikian, Feng Bujue mengambil kesempatan saat para penjaga lengah, menyentak menutup pintu ruangan, "Kalau tidak percaya, tiaraplah dan awasi kakiku!"
Dalam situasi seperti ini, para penjaga pun tak bisa berkata apa-apa lagi...
Tentu saja mereka tidak perlu benar-benar "tiarap" untuk melihat kaki Jue Ge. Cukup dengan berjongkok...
Bagian bawah pintu ruang terpisah ini memiliki jarak sekitar 12 cm dari lantai. Orang di luar cukup berjongkok untuk melihat tidak hanya sepatu Feng Bujue, tapi juga pergelangan kakinya. Jadi penjaga tidak perlu khawatir lawan menggunakan "trik mata dengan melepas sepatu" untuk melakukan gerakan mencurigakan.
Beberapa menit berikutnya, suasana di kamar mandi menjadi sangat aneh...
Tiga pria berjongkok di luar ruang terpisah, dengan sikap penuh kecurigaan, mengawasi proses buang hajat pria lain... Benar-benar situasi yang ganjil.
Dari kondisi di bawah sekat, seharusnya Feng Bujue sudah duduk di toilet. Tapi... Penjaga masih belum mencium bau busuk atau mendengar suara benda jatuh ke air.
Hingga tiga menit kemudian, tiba-tiba terdengar suara "dorong" dari ruang terpisah. Detik berikutnya, langsung disusul suara toilet yang disiram dan bunyi semprotan pengharum udara yang ditekan cepat oleh Jue Ge.
Secara logika, rangkaian tindakannya ini bisa dianggap masuk akal...
Banyak orang pernah mengalami hal serupa. Misalnya... Saat sedang BAB di toilet umum dan tahu ada orang menunggu di luar, bau busuk yang keluar tentu akan memalukan.
Tapi... Logika di atas berlaku untuk orang biasa di dunia nyata.
Feng Bujue bukan orang biasa. Tindakannya jelas bukan untuk menutupi bau atau semacamnya.
Perilaku Jue Ge... Jelas ingin menciptakan ilusi bahwa dia "benar-benar datang ke toilet untuk buang hajat". Hanya dengan cara ini, bisa menutupi aktivitas sebenarnya di dalam ruang terpisah.
"Huuu..." Setelah membuat serangkaian keributan itu, Feng Bujue segera menghela napas panjang dan berkata, "Jangan buru-buru, semuanya." Ia meninggikan suaranya ke arah penjaga di balik sekat, "Aku masih perlu membereskan beberapa hal."
Saat ini, para penjaga di luar saling menghindari kontak mata karena suasana yang sangat canggung... Ucapan Jue Ge seolah membuat mereka bertiga terlihat seperti sedang mendesak orang buang air.
Demikianlah... Lebih dari satu menit kemudian, pintu ruang terpisah itu terbuka.
Feng Bujue melangkah keluar dengan cepat, langsung berbelok menuju wastafel.
Pada detik itu, ketiga penjaga secara refleks melirik ke dalam ruang terpisah, namun dalam dua detik pandangan mereka sudah mengikuti gerakan Jue Ge.
Mereka tidak menemukan keanehan apapun di dalam ruang itu, juga tidak melihat untuk kedua kalinya... Lagipula ruangannya sempit, sekali pandang sudah jelas.
"OK." Belasan detik kemudian, Feng Bujue selesai mencuci tangan dan langsung berjalan ke luar kamar mandi, "Ayo kita pergi, jangan buat Ibu menunggu lama."
Sebelum kalimatnya selesai, dia sudah keluar dari kamar mandi diikuti ketiga penjaga yang bergerak gesit.
Dengan demikian, drama "ke kamar mandi" Jue Ge pun berakhir. Setidaknya bagi para penjaga, tidak ada yang mencurigakan.
Namun, tepat sepuluh detik setelah mereka berempat meninggalkan kamar mandi...
Kriiik——
Pintu ruang terpisah yang baru saja digunakan Feng Bujue bergerak... tanpa disentuh siapa pun.
Kemudian, sosok kurus dan bungkuk melesat keluar dari sudut di balik pintu.
“Sssssss……Berhasil ya……” Setelah berdiri, Musashi Koganei menurunkan suaranya dan mengeluarkan tawa seram khasnya.
Tempat kemunculannya berada di sudut mati antara pintu dan dinding. Jika dilihat dari atas, ini adalah area segitiga yang sangat sempit, mustahil bagi orang dewasa untuk menyelip ke ruang ini.
Tapi... Musashi Koganei, bisa.
Dari segi settingan, dia adalah murid kelas tiga SD bertubuh kurus dan tinggi. Tapi... hanya dengan dua hal ini saja masih tidak cukup untuk bersembunyi di sudut itu, karena tempatnya benar-benar sempit. Kalau tidak, para penjaga pasti tidak akan mengabaikannya sepenuhnya.
Rahasia Musashi Koganei bisa bersembunyi sempurna di sudut itu terletak pada fakta bahwa dia adalah karakter dari animasi komedi tidak masuk akal. Salah satu kemampuannya dalam anime adalah melenturkan tubuh hingga menjadi seperti mie atau kertas, lalu berputar cepat menciptakan bayangan wajah bertumpuk (meski terdengar seperti kemampuan bertarung, sebenarnya bukan)...
"Hmph... Waktu tidak banyak..." Saat keluar dari ruang terpisah, Musashi Koganei masih memegang dua granat tipe Mark II sambil bergumam, "Aku harus cepat..."
……
Di sisi lain, Feng Bujue yang "sudah selesai ke kamar kecil" kembali naik lift bersama Dokter Cox.
Kali ini tujuan mereka adalah lantai dasar bawah tanah di "area sayap kiri" markas ini.
“Semoga kembali ke bawah tanah tidak mengingatkanmu pada pengalaman mengerikan yang baru saja terjadi.” Dr. Cox bergumam tanpa menoleh saat lift mulai bergerak.
“Kenapa? Dekorasi lantai bawah tanah markas kalian... sama dengan laboratorium bawah tanah Uni Soviet palsu itu?” Feng Bujue menyambut.
Sebelum Dr. Cox sempat menjawab, lift telah tiba di lantai tersebut.
Bzzzt——
Diiringi suara pintu lift yang terbuka, sebuah koridor perak nan terang benderang menyambut mereka.
Seluruh permukaan koridor ini terbuat dari logam tak dikenal oleh Feng Bujue, sekilas mirip perak atau stainless steel namun memancarkan kesan kokok yang tak tertandingi.
Sistem pencahayaan koridor berupa strip cahaya yang tertanam di dinding dan langit-langit, identik dengan perangkat yang pernah dilihat Feng Bujue di Ruang Penampungan Nomor Lima Belas.
"Meskipun terdapat perbedaan besar dalam penampilan, detail, dan tingkat teknologi..." Dr. Cox berujar saat keluar dari lift, "Struktur dasar lantai kami memang mirip dengan laboratorium bawah tanah itu, terdiri dari banyak koridor yang saling bersilangan."
Ia terus berjalan sambil berbicara.
Di bawah pengawalan ketat tiga penjaga, Feng Bujue mengikuti langkah sang Doktor.
Setelah berjalan sekitar 7-8 meter dari lift, mereka tiba di persimpangan empat pertama.
Pada saat itu, Cox tiba-tiba berhenti berjalan, berbalik menghadap dinding koridor, lalu mengulurkan tangannya untuk menyentuh perlahan.
Didi——
Satu detik kemudian, dua bunyi pendek segera bergema.
Tak lama kemudian, area sekitar empat puluh sentimeter persegi di dinding yang disentuh Doktor... menyala seperti layar.
Perangkat semacam ini bukanlah hal yang aneh di dunia ini. Sepanjang koridor ini, di setiap jarak tertentu pada dinding terdapat "area layar" kecil yang bisa menampilkan gambar; selama personil internal Foundation menyentuh area layar dengan jari, peta elektronik lengkap akan muncul dengan koordinat aktual pengetuk yang ditandai.
"Pohon teknologi kalian jelas tidak menyimpang, ada banyak perangkat praktis ya." Feng Bujue mengamati gerakan Doktor dan langsung memahami prinsip perangkat di dinding itu.
"Bagaimana dengan pihak kalian?" Cox melanjutkan perjalanannya sambil bertanya setelah melihat peta, "Apakah semua kekuatan teknologi digunakan untuk 'perjalanan lintas dimensi', 'siklus kehidupan', dan berbagai 'senjata perang'?"
Ucapannya jelas merupakan pengujian. Berdasarkan pengamatannya terhadap semua SCP-3232-1 (yaitu pemain) yang muncul sejauh ini, konklusi seperti ini wajar saja.
"Hehe... nanti kamu akan tahu." Feng Bujue tersenyum misterius dan bergumam berat.
Responnya mengandung makna ganda; secara permukaan terdengar seperti "nanti saat aku jelaskan prinsip SCP-3232, kamu akan paham"; namun sebenarnya, maksud Jue Ge adalah "tunggu sebentar, saat Musashi Koganei memicu kerusuhan, kau akan menyaksikan sendiri bagaimana aku menampilkan berbagai kekuatan melampaui dimensi".
Namun, tepat ketika Feng Bujue mengira rencananya telah 70-80% berhasil, sebuah perubahan situasi yang mengejutkan... terjadi.
【Misi utama telah diubah】
“Hmm?” Saat itu juga, suara sistem tiba-tiba berbunyi di telinga Jue Ge, membuat hatinya berdebar kaget, “Apa? Misi utama berubah?”
"Memang, ini sangat tidak masuk akal."
Tujuan Sistem sudah sangat jelas, yaitu membuat Feng Bujue mencegah Foundation menyelidiki "Taman Horor" lebih lanjut. Dengan premis besar ini, mungkinkah misi utama berubah?
"Ada yang aneh..." Jue Ge segera membuka menu permainan, melihat konten quest yang telah diubah——【Rencanamu sudah terpapar】.
"Apa?!" Feng Bujue hampir tidak percaya dengan matanya sendiri, dalam hati ia mengulangi dengan nada berbeda dua kali, "Apa?!"
Pada titik ini, konten yang muncul di daftar quest Jue Ge sudah tidak bisa disebut sebagai quest lagi. Itu lebih mirip... Sistem sedang berbicara dengannya melalui daftar quest.
【Lima belas detik yang lalu, Musashi Koganei telah ditangkap oleh Foundation】
Feng Bujue belum juga tersadar, sebuah peringatan sistem kembali masuk ke telinganya. Kali ini, sistem bahkan melewati langkah-langkah di daftar quest, langsung mengirimkan informasi melalui suara.
"Bagaimana mungkin ini terjadi?" Di tengah perubahan yang sangat aneh ini, Jue Ge tetap mempertahankan kewaspadaan tinggi dan pemikiran cepat, "Mungkinkah... Foundation menggunakan cara tertentu untuk mengganggu Sistem? Atau... suara ini sama sekali bukan berasal dari Sistem, melainkan penyamaran Foundation dengan metode tertentu?"
Hipotesisnya cukup masuk akal, tapi segera dibatalkan sendiri olehnya – Kemungkinan "suara" palsu memang ada, tapi informasi yang muncul di menu permainan pemain... mustahil bisa diintervensi Foundation.
【Kopi yang kamu minum mengandung robot nano】
Notifikasi berikutnya bagai siraman air dingin, membuat otak Jue Ge berdengung keras.
【Saat ini, sinyal visual yang diterima pupilmu dan sinyal auditori yang diterima gendang telinga telah disinkronkan】
"Sialan..." Feng Bujue dalam hati sudah mulai mengumpat.
Mendengar ini, ia langsung paham – semua tindakannya di kamar mandi: memanggil Musashi Koganei, menggunakan Magazen Granat Tanpa Batas, diam-diam memberi quest ke Musashi Koganei... semuanya telah terbongkar.
Tapi ini bukan alasan sebenarnya dia mengumpat.
Kemarahan Feng Bujue saat ini berasal dari rasa frustasi, perasaan kalah satu langkah yang hampir tak pernah dia alami...
Tentu saja, ini bukan berarti dia kalah dalam kecerdasan atau akting dari lawannya.
"Satu langkah" yang kurang dari Jue Ge ini tidak ada hubungannya dengan "manusia"; Dia tidak kalah dalam permainan strategi antar manusia, tapi kalah pada teknologi dan pengetahuan dari dimensi ini yang lebih maju ratusan tahun dari dunianya.
Dia bagaikan seorang penasihat strategi yang melakukan perjalanan dari zaman kuno ke medan perang modern. Meskipun keunggulan strategis dan taktisnya ribuan kali lebih brilian daripada staf militer kontemporer, tetap saja dia bisa dengan mudah dikalahkan oleh sebuah alat penyadap...
【Menu permainan dan sistem suara dipersepsikan melalui gelombang otak, tidak dapat dideteksi. Selanjutnya, ikuti instruksi saya】
Saat Feng Bujue masih berusaha memahami situasi di hadapannya, sistem Taman Horor... tiba-tiba menyebut diri sebagai "Aku" dan mulai memberikan perintah langsung padanya...
