Pertarungan epik siap meletus.
Raja Anak Nakal vs… Deva Perang Taman.
【Hei… Ini bagaimana sih?】
Situasi yang tak terduga siapa pun, apalagi akhir yang bisa ditebak.
【Kenapa aku berbicara dalam tanda kurung siku lagi?】
"Ayo ayo ayo! Pasang taruhan selagi masih awal!" Di sisi lain, di area "zona taruhan" pinggir medan perang, Wu Xu Maro membuktikan dirinya sebagai bandar ulung. Begitu melihat perubahan situasi, dia langsung menuliskan nama "Ta San dari Markas" di papan pengumuman disertai odds, "Tuan Markas ini sangat kuat, odds satu banding satu koma lima~ Buruan pasang taruhan!"
【Begitu ya... Taktik yang pernah digunakan di bab "Monolog Skofield" itu muncul lagi ya...】
Saat itu, suara musik sudah berhenti, tapi Wu Xu Maro masih berteriak menggunakan pengeras suara hingga terdengar sampai ke sisi medan perang.
【Apa pantas penulisan dengan terus-menerus menyindir dari perspektif Tuhan seperti tokoh utama ini? Benar-benar penulis sudah menyerah pada hidup kali ini? Kamu ini split personality atau gimana?】
"Hmph... Brengseknya Si Ying itu, benar-benar pandai cari celah..." Gumam Markas dalam hati sambil terus berjalan maju saat mendengar teriakan dari sana, "Sudahlah... Di sini dia yang paling kuat, biarkan saja..."
Markas adalah orang yang berpengalaman. Dia sangat paham - di tempat dan waktu ini, orang terkuat sebenarnya adalah si bandar taruhan itu.
Sayangnya, remaja bermasalah, para pahlawan Liga Super Semesta (termasuk Jue Ge), serta berbagai alien dari berbagai ras yang hadir, sama sekali tidak menyadari hal ini.
【Dengan ditulis seperti ini kan aku jadi tahu? Atau di bab berikutnya aku harus pura-pura tidak tahu lagi?】
Wu Xu Maluo terlihat mengucapkan odds Dewa Perang Taman dengan santai, namun sebenarnya... Baik Remaja Penuh Kekecewaan, Bibir Kelinci, maupun Tai San dari Markas Besar, odds mereka semuanya sangat objektif.
Karena... Wu Xu Maluo sama sekali tidak perlu bertarung untuk mengetahui kekuatan ketiga orang ini dengan jelas.
【Kenapa? Mengandalkan energi untuk merasakan kekuatan tempur lawan? Apakah kamu juga murid Bick?】
"Hei! Si Kepala Jerami di sana." Tak disangka, kali ini Remaja Penuh Kekecewaan malah menoleh ke kerumunan di area taruhan, "Aku sudah mengawasimu lama!"
Papan taruhan di sana sangat besar, dengan penglihatan Remaja Penuh Kekecewaan tentu bisa melihat tulisan dan odds di atasnya.
"Bahkan menganggap oddsku yang tertinggi?" Tanpa peduli Tai San yang sedang mendekat, dia berteriak ke Wu Xu Maluo, "Bibir Kelinci 0.1 lebih rendah dariku masih bisa dimaklumi, tapi si gelandangan ini oddsnya 0.4 lebih rendah dariku? Apakah matamu buta?"
【Sekarang bukan waktu untuk memikirkan hal seperti itu! Ada paman aneh yang mendekatimu, fokuslah!】
"Hm?" Wu Xu Maluo langsung berhenti berteriak dan menatapnya, "Dasar setan kecil, cara aku menetapkan odds bukan urusanmu!"
"Apa katamu?" Mata Remaja Penuh Kekecewaan menyipit, "Kau si kepala jerami... mencari mati?!"
【Dia hanya menyatakan fakta saja.】
Ucapan Remaja Penuh Kekecewaan jelas bukan pertanyaan, karena saat mengucapkan kata "mati", dia sudah mulai menyerang.
Terlihat, ia menunjuk dengan jari, sinar biru melesat dari ujung jarinya menghantam zona taruhan yang dipadati kepala manusia.
Pada detik itu, banyak jagoan di sekitarnya, termasuk alien biasa... merasakan dengan kuat - jurus ini akan meledakkan semua orang di sana menjadi debu.
【Sekuat itu? Meriam penetrasi kah?】
Namun!
"Hmph... Menggelikan." Wu Xu Ma Luo melihat ini, mendengus dingin.
Dalam sekejap mata, dia telah menghilang dari posisi semula dan muncul di lintasan sinar cahaya yang sedang bergerak maju.
【Sepertinya ini giliranmu untuk pamer.】
Chiii——
Detik berikutnya, sinar itu menghantam tubuh Wu Xu Ma Luo, namun... dampak tumbukannya terasa seperti menabrak kerbau lumpur di laut.
Cahaya biru masuk dari dadanya, tapi tidak menembus keluar dari punggung...
Sekitar dua detik kemudian, ketika si remaja menyebalkan menyadari keanehan situasi dan buru-buru menarik kembali jurusnya, energi dalam tubuhnya telah terkuras lebih dari tiga puluh persen.
【Xixing Dafa?】
"Apa... apa!" Wajah remaja itu pucat pasi, secara refleks mundur dua langkah, "Kamu ini manusia apa sebenarnya!"
【Dialognya sangat klise.】
"Siapa aku tidak penting," balas Wu Xu Ma Luo dengan datar sambil berbalik menuju tempatnya berdiri tadi, "Yang penting... tingkah kekanak-kanakanmu barusan telah mengubur kemenanganmu sendiri."
Sebelum kata-katanya habis, perubahan dramatis telah terjadi.
Tepat saat si remaja ingin buru-buru berbalik... sepasang lengan berotot yang kuat telah mencekik lehernya.
【Ah... Sudah kubilang jangan melihat ke sana kemari.】
"Hē hē..." Menghadapi remaja menyebalkan, Taisan Honbu memiliki keunggulan mutlak dalam tinggi dan berat badan. Saat jurus cekik lehernya diaktifkan, dia sudah yakin akan kemenangannya, "Dasar setan kecil, tahu aku mendekat masih berani melihat ke sekeliling... Jangan meremehkan Sang Master!" Sambil berbicara, dia tanpa ampun menambah tekanan di lengannya, "Bayarlah mahal untuk kenakalanmu ini!"
【Diamlah, jangan pasang FLAG yang jelas-jelas kelihatan... Bisa-bisa malah menang.】
"Haa——" Tak disangka, di saat genting, remaja itu kembali berteriak panjang. Aura tempur di seluruh tubuhnya tiba-tiba melonjak.
"Jangan meremehkanku!" Setelah mengucapkan dialog klise power-up, dia kembali menggunakan tenaga mati-matian, mencoba mengaktifkan energi badai untuk melontarkan Honbu.
【Lihatlah.】
Namun...
"Hmph..." Honbu hanya mendengus dingin, "Sudah kubilang kau terlalu naif!"
Ternyata, Honbu secara bersamaan telah mengaktifkan Ilmu Penghancur Keluarga. Kedalaman ilmunya yang mumpuni berhasil menetralisir benturan sepenuhnya.
"Pertarungan sudah berakhir!" Segera setelah itu, Honbu mencekik remaja itu dan melompat ke udara, "Teknik Rahasia: Jurang Kehancuran Bersamaan!"
Entah siapa yang membuat aturan, tapi belakangan ini bertarung harus berteriak nama jurus dulu.
【Sial... Sang Master memang suka berteriak...】
Boom——
Beberapa detik kemudian, dua sosok jatuh bersamaan. Energi berpencar ke segala arah.
Gelombang energi kuat menyebar melingkar ke sekeliling, menerbangkan ikan-ikan kecil tak terhitung jumlahnya.
Tapi... "Hasil pertandingan", tidak seperti yang dikatakan Markas Besar, belum benar-benar ditentukan.
"Kau... Bagaimana mungkin?" Cahaya dan bayangan belum sepenuhnya menghilang, suara terkejut Markas Besar sudah bergema, "Mengapa kau masih bisa bangkit?"
【Paman, kalau terus pakai ekspresi dan nada bicara seperti ini sambil mengucapkan dialog-dialog begini, kau akan kalah.】
Saat ini, setelah teknik lempar yang mengerikan itu, jarak antara Markas Besar dan remaja menyebalkan kembali terbuka.
Markas Besar mengira... lawan setidaknya sudah jadi daging cincang atau minimal pingsan, tapi tak disangka...
"Yang ini, yang itu... Jangan meremehkan orang seenaknya!" Kali ini, teriakan marah remaja menyebalkan menggema, sambil memanfaatkan keseimbangan Markas Besar yang belum pulih... Tiba-tiba menyerang!
【Wah~ Power-up nih~ Akhirnya giliranmu lagi.】
"Pukulan Hapus Save Data! Tendangan Hancurkan Model! Aksi Ngambek! Guling-guling 18 Jatuhan!"
【Nama jurus anak ini agak norak ya.】
Kata orang, lambat dalam bicara tapi cepat dalam aksi! Remaja menyebalkan itu meneriakkan nama jurusnya sambil melancarkan serangan bak badai ke Markas Besar, memaksanya mundur hanya bisa bertahan.
"Hmph... Markas Besar, pikun ya?" Di kejauhan, Wu Xu Ma Luo yang membelakangi mereka mendengus dingin, "Tak sadar lawan sudah kuasai 'Guling-guling Patung Emas' tapi nekat pakai 'Banting Jurang Bersama'... Ha... Yang naif itu kau sendiri."
【Jadi... Sekarang kau jadi komentator?】
Dor-dor-dor...
Di sisi ini dia bicara, di markas besar sisi lain pertarungan sedang berkecamuk.
Seperti kata pepatah——"Tinju takluk pada kekuatan muda", "Jurus kacau membunuh senior", semua ini membuktikan betapa pentingnya usia atau kondisi fisik dalam pertarungan.
【Kutebak selanjutnya akan ada omong kosong yang disampaikan dengan sangat serius.】
Benar, Honbu memang lebih tinggi dan berotot dibandingkan remaja menyebalkan itu, tapi... menurut standar rasnya, kondisi fisiknya sudah mulai menurun, setara dengan status "manusia bumi berusia lima puluh tahun".
Sementara Alien Anak Nakal... memiliki keunggulan bawaan dalam hal ini. Karena mereka adalah ras "tidak menua", pertumbuhan fisiologis mereka akan berhenti saat mencapai masa puber dan tetap mempertahankan kondisi tersebut sampai mati.
【Maafkan aku yang langsung membayangkan urusan reproduksi ras dan serangkaian gambaran kotor.】
Keunggulan bawaan ini tidak bisa ditandingi oleh Honbu Taizo; toh Alien Anak Nakal juga termasuk "ras petarung" (di alam semesta ini banyak ras petarung dengan kemampuan beragam, tapi dalam hal terkait pertarungan, mereka jelas lebih unggul dari ras biasa), sementara Honbu tidak punya bakat ras khusus. Prestasinya sekarang murni hasil latihan keras.
【Prestasi apaan itu? Gelandangan tak terkalahkan di taman yang menerima tunjangan khusus negara?】
【Dari sudut pandang ini, meski remaja penuh penyesalan saat ini belum sehebat markas besar, tapi dengan berjalannya waktu, selama dia terus melatih dan meningkatkan kekuatan tempurnya, pasti akan melampaui markas besar……】
【Tapi, hipotesis seperti ini sebenarnya tidak ada artinya……】
【Sama seperti ketika kita membandingkan atlet dari era berbeda, membayangkan bagaimana hasil duel mereka di puncak kejayaan.】
【Bisakah kita berhenti memakai analogi atlet? Rasanya merendahkan mereka.】
【Di dunia yang kuat memangsa yang lemah ini, hasil pertandingan mewakili segalanya; untuk membuktikan diri lebih kuat, harus menggunakan kemenangan di depan mata…】
【Ah…kemenangan bukanlah hal yang indah. Kemenangan adalah melangkahi mayat yang bertumpuk, kemenangan itu kejam. Menghancurkan, menggilas, menghancurkan lawanmu sepenuhnya, lalu menambah tusukan terakhir untuk memusnahkan sampai ke akar.】
“Hmph…memang aku kehilangan kendali.” Setelah terdiam sesaat, suara markas besar kembali terdengar, “Baiklah…kondisi sekarang tepat.”
【Sepertinya giliranmu……】
“Kau yang tidur di taman…masih punya sisa tenaga untuk bicara?” Remaja penyesalan belum menyadari: alasan lawannya masih punya "sisa tenaga" ini adalah…serangan penyesalannya sudah tidak setajam belasan detik pertama.
【Sepertinya kau akan dipukul……】
“Setan kecil!” Akhirnya markas besar menunjukkan wajah mengerikan, momentum tubuh berubah dari bertahan ke menyerang, “Jangan terlalu arogan! Aku juga akan serius!”
“Nani!” Dalam kilatan listrik dan percikan api ini, remaja penyesalan secara instingtif merasakan bahaya tertentu, serangannya tiba-tiba terhenti.
【Semua orang bisa lihat, karena rata-rata kualitas penulisan adegan bertarung penulis selalu di level seperti ini, aku sengaja menghindari pertarungan frontal serupa.】
“Telapak Pengangguran & Bangkrut!” Serangan balik markas besar dimulai, settingan jurusnya terasa familiar, “Tendangan Anjing Terkalahkan Hidup!”
【Dari awal sudah tahu si ini pasti punya dua jurus ini...】
Sama-sama satu telapak satu tendangan, tapi stamina yang terkandung dalam dua jurus ini sepenuhnya berbeda dengan "Tinju Hapus Save-mu" atau "Tendangan Hancurkan Model-mu".
Ilmu beladiri aliran gelandangan memiliki kekuatan kokoh yang menyimpan kelenturan, sementara ilmu beladiri aliran anak nakal memancarkan tajamnya aura pertarungan.
Masing-masing punya keunggulan, dalam pertempuran nyata pun sulit ditentukan pemenangnya...
【Menurutku penulis yang bikin settingan kayak gini pasti normal-normal aja, percaya nggak?】
“Uwaa...” Dengan cepat, remaja penuh kekecewaan menjerit kesakitan di hadapan serangan balik markas besar, terhempas sambil memuntahkan darah.
Tapi yang paham bisa melihat, damage yang diterimanya tidak besar... Remaja itu hanya mendapat "cedera keras" dari dampak benturan, "energi tersembunyi" dalam jurus sudah berhasil dinetralisirnya.
【Yang paham langsung auto jago! Ini bisa dilihat dari mana sih?】
“Hmph! Mau memancingku mengejar?” Markas besar juga langsung menembus akting kaku remaja itu, tapi... tetap maju, “Baik! Aku temani kamu bermain-main!”
【Nekat mempertahankan nilai trendy sampai segitunya ya...】
Melihat lawan menerjang, remaja menyebalkan itu menampakkan raut jahat di matanya, berpikir dalam hati: "Idiot banget, tahu ini jebakan tetap nekat... meremehkanku ya? Baik! Akan kubuatmu menyesal!"
Begitu pikirannya sampai di situ, jurus pamungkasnya sudah siap.
Remaja menyebalkan itu berputar di udara mengubah gaya, menendang dengan kaki: "Aliran Kekecewaan Ougi・Sembilan Yang Kilatan Listrik Long Liar Mengecewakan Bor!"
【Apa hubunganmu dengan Lung Fu Moon?】
Sementara markas besar melihat jurus itu... tiba-tiba tidak panik, sekejap, sudut mulutnya sedikit terangkat, entah dari bagian tubuh mana, mengeluarkan sebuah peluncur roket...
【Dan lain-lain, apa yang terjadi? Apa aku tidak salah lihat?】
"Ougi Judo Chōjitsu-ryū・Serangan RPG!" Begitu katanya, markas besar pun menembak...
Syuuuu——
RPG menggelegar dengan suara boom, sebuah misil menderu keluar dari peluncur roket, terbang menuju remaja menyebalkan yang berjarak lima enam meter, berhadapan dengan "Tanduk Bor Berenergi Kilat Listrik Long Liar yang Mengecewakan dengan Sembilan Yang".
【Buat apa ngebor apaan ini! Serangan RPG itu apaan sih? Belum lagi markas besar yang alien ini pakai peluncur roket kok namanya sama kayak di Bumi disebut RPG... Benda ini apa hubungannya sama judo? Mending pakai bom nuklir sekalian!】
Bang——boom boom boom——
Ledakan terjadi, cahaya api menyala-nyala, asap tebal mengepul.
【Dalam jarak segini markas besar sendiri juga ikut meledak mati kan?】
Tapi... hasil pertandingan, masih jauh dari kepastian.
Karena... kedua orang itu, tak satu pun yang jatuh.
【Benar juga... Lagi pula ada satu orang yang menghancurkan pesawat dengan tubuhnya seperti misil tapi sama sekali tidak terluka...】
Bersambung...
【Bersambung apanya! Kau pikir ini film animasi?!】
