"Catatan: Lagu bajak laut dalam bab ini diadaptasi dari 'Lagu Bajak Laut Somalia' di South Park S13E07. Kemiripan yang ada bukanlah kebetulan."
……
"Selamat datang di Taman Horor!"
Suara pria bergema nan menggema, seolah mengandung semangat mabuk, membacakan narasi pembuka kali ini.
【Pemuatan selesai. Anda saat ini berada dalam Mode Perburuan Harta.】
【Mode ini menyediakan deskripsi quest, dengan kemungkinan munculnya misi sampingan/tersembunyi dan worldview khusus.】
【Hadiah penyelesaian quest: Sebagian dari harta karun yang ditemukan.】
【Hadiah tambahan mode: 300% EXP dasar penyelesaian misi.】
【Segera akan diputar deskripsi quest. Permainan akan dimulai segera setelahnya.】
Begitu narasi selesai, CG pembuka pun mulai berderai.
Adegan pertama... Langit hitam bergulung-gulung, kilat menyambar-nyambar, angin menderu-deru, ombak menggulung setinggi langit.
【Langit hitam itu, bagaikan binatang buas yang mengamuk; lautan hitam itu, seperti jurang yang kacau balau.】
【Pada titik ini, angin, guntur, air, kegelapan... empat kekuatan alam yang jauh melampaui kemampuan manusia ini sedang bercampur aduk, menghancurkan sebuah kapal layar bermast ganda yang sedang berlayar di permukaan laut.】
【YOO~HOO~YOO~HOO~】
【Awalnya, dalam CG hanya terdengar suara gemuruh guntur yang kacau dan tak teratur, namun setelah beberapa saat... samar-samar, suara dari trek audio lainnya mulai jelas dan mengeras.】
【Feng Bujue segera menyadari... ini adalah seseorang yang sedang menyanyi (dalam bahasa Inggris).】
【Si penyanyi itu, dengan suara serak seperti gong pecah, menggunakan kualitas vokal unik layaknya kanker tenggorokan stadium akhir, dalam kondisi agak mabuk, melantunkan lagu dengan aura yang liar tak terkekang namun penuh semangat maskulin.】
【Kami minum dan kami merampok dan kami melakukan semau kami (We drink and we pillage and we do what we please）……】
【Kami mendapatkan semua yang kami mau tanpa bayar sepeserpun (And we get all we want for free）】
【Kami akan menghajarmu dulu, lalu memperkosa gadismu, kami adalah bajak laut Chaos (We'll kick your ass, Then rape your lass，Chaos pirates we）！】
【Mari berseru "Yo ho ho" (So with a yo ho ho）~】
【Saat sampai di bagian ini, suara itu berhenti sebentar.】
【Sedetik kemudian, puluhan suara pria serentak menyahut: 【YO~HO~HO~】】
【Kemudian suara itu kembali bernyanyi: 【Lanjutkan dengan "Yee hee hee" (and with yee hee hee）~】】
【Para hadirin kembali menyambut: 【YEE~HEE~HEE~】】
Setelah berinteraksi sebentar, suara serak seperti gong pecah itu kembali menyanyi:【Kami menjelajahi lautan kekacauan（We take to the chaos sea）！】
【Kami berani menghadapi badai, membuat testismu hancur, kami adalah bajak laut kekacauan（We'll brave the squalls, And bust your balls，Chaos pirates we）！】
Di sini, para hadirin menyambung:【Kami adalah bajak laut kekacauan（Chaos pirates we）~】:
Setelah itu, bagian solo lagu ini selesai, langsung berubah menjadi paduan suara...
【Kami meninggalkan kampung halaman, meninggalkan ibu, demi merampok dan berpesta pora（We left our homes and we left our mudders to go on a pillaging spree）~】
【Kami akan memotong telingamu, mematahkan jari kakimu, memaksamu minum kencing kami（We'll cut off your ears and break your toes and make you drink our pee）~】
【Jika kau berlayar ke perairan kami, dengarlah dekrit ini（And if ye sail into our waters you best hear this decree）~】
【Kami akan merebut kapalmu, melemparkanmu ke laut~ Karena kami bajak laut kekacauan（We'll take your boat, And set yer ass afloat, Chaos pirates we）！】
Feng Bujue mendengar sampai di sini, berpikir lagu yang kurang disensor ini seharusnya sudah selesai...
Tak disangka, masih ada... Dan para bajingan itu masih ingin bermain trik.
Dua detik kemudian, terdengar para bajak laut dengan nada rendah menyanyi:【Mari YO~HO~HO~】
Disusul para bajak laut dengan suara sedang-tinggi menyahut:【YO~HO~HO~】
Bagian bas kembali menyanyi:【Lanjutkan tipu muslihat（And a trick a lotty do）~】
Bagian suara tinggi juga menyanyikan: 【Menipu dan mencuri (trick a lotty do）！】
Akhirnya, kedua pihak kembali berpadu suara: 【Dengan riang kami akan menembak wajahmu, memotong kemaluanmu untuk buaya, kami adalah bajak laut kekacauan（We'll shoot you in the face with glee, Then we'll cut off your cock and feed it to a Croco, Chaos pirates we）！】
Setelah lirik ini, akhirnya... lagu kasar penuh kata kotor dan ancaman kekerasan berjudul "Lagu Bajak Laut Kekacauan" pun selesai.
Tanpa disadari, sudut kamera telah bergeser dari pandangan jauh ke close-up...
Tadi, seiring nyanyian para bajak laut, gambar CG perlahan bergerak mendekat; sebuah adegan panjang perjuangan mereka melawan ombak lautan mengalir natural mengikuti irama lagu, lalu berakhir bersama lagu.
Saat not terakhir mengudara, kamera tepat melintasi pintu Ruang Kapten dan berhenti pada seorang pria.
Pria berbaju kapten hitam berusia awal empat puluhan ini berjanggut lebat dengan wajah sangar. Meski posturnya tidak terlalu berotot dan tinggi, aura "kekuatan mahabesar" selalu terpancar darinya... seolah lawan sebesar apapun akan hancur lebur di hadapannya.
【Runtuhnya Empat Pilar Dewa secara berturut-turut telah mengguncang lautan kekacauan.】
Detik ini, Narator sejati akhirnya muncul.
【Seharusnya tertahan lebih lama dalam "kematian"... bajak laut legendaris——Janggut Hitam, telah kembali lebih cepat ke dunia yang sedang bergolak ini.】
【Kini, ia telah mengambil kembali "Queen Anne's Revenge"-nya, memimpin banyak kru baru dan segelintir awak lama, memulai ekspedisi.】
Narator baru saja mengatakannya, kamera langsung bergeser ke meja di hadapan Janggut Hitam.
Saat itu, di atas papan terhampar peta navigasi yang kertasnya sudah menguning, tulisan di atasnya kabur, namun masih terlihat siluet-siluet dan beberapa tanda yang cukup jelas.
【Bajak laut adalah kebebasan, tapi kebebasan bukan berarti buta.】
【Janggut Hitam Yang Agung telah menyusun rencana perjalanan lengkap. Kini, ia harus pergi ke "Pulau Jumo" untuk mencari anggota lama penting sekaligus mengambil harta karun yang dulu disembunyikannya di pulau itu...】
Sampai CG pembuka berakhir, hampir bersamaan dengan pengucapan kata "harta", Feng Bujue langsung keluar dari "status pengamatan" dan segera mendapatkan kemampuan bergerak.
Namun, situasi yang dihadapinya selanjutnya adalah...
"Hmm... 'zona aman' setelah masuk dungeon ini agak sempit..." Jue Ge hanya butuh lima detik untuk memastikan——dirinya sedang bersembunyi di dalam tong kayu.
Di papan kayu yang tak jauh dari wajahnya, terdapat sebuah lubang.
"Tidak lama kemudian, Feng Bujue melihat seorang bajak laut ikan kecil melalui lubang itu. Terlihat... si brengsek itu tersenyum bodoh dengan wajah kemerahan, melangkah oleng ke arah 'tong anggur' yang merupakan dirinya..."
