Kapal perlahan memasuki perairan sekitar Pulau Jumo.
Pulau terkutuk yang dulu diselimuti kabut ungu dengan volume tak jelas, kini telah tercerai-berai.
Dari kejauhan, terlihat pecahan-pecahan tanah berukuran berbeda bertaburan di permukaan laut, terpapar sinar Blood Moon.
“Kapten, topografi di depan terlalu rumit, tidak bisa melanjutkan pelayaran.” Ketika Queen Anne's Revenge yang telah menurunkan layar dan memperlambat kecepatan mendekati fragmen pulau-pulau itu, pengintai kembali berteriak ke arah Blackbeard.
Reaksi Blackbeard juga tegas. Mendengar itu, hampir tanpa berpikir dia mengeluarkan perintah: "Turunkan jangkar."
……
Bagaimanapun ini adalah mode festival yang bersifat memberikan hadiah, tingkat kesulitan yang dihadapi para pemain sangat berbeda dengan saat mengikuti "Mimpi Buruk Tim" di dungeon sebelumnya.
Saat mengunjungi Pulau Jumo sebelumnya, level Feng Bujue dan Hong Hu hanya sedikit lebih tinggi dari Snow sekarang. Kekuatan tempur mereka jelas kalah dengan NPC level tinggi di pulau itu; Selain itu, langit pulau tertutup kabut racun ungu yang tidak hanya membatasi kemampuan udara pemain, tetapi juga memberikan DEBUFF "sensasi fisik tidak nyaman (seperti lapar, haus, lelah, sakit dll) akan direproduksi secara detail, jika tidak diatasi akan menyebabkan penurunan drastis statistik"; Yang lebih buruk, sistem terus memberikan quest tahapan dengan sifat "pemusnahan langsung jika gagal".
Tapi kali ini pendaratan di pulau... situasinya sangat berbeda.
Tidak perlu membahas berapa besar peningkatan kekuatan Jue Ge dan Hong Hu, atau berapa banyak urusan yang bisa dihemat dengan menghilangnya kabut racun. Poin kuncinya sebenarnya adalah... seluruh kru bajak laut Blackbeard sekarang dalam status bersekutu dengan para pemain.
Lebih gamblangnya—ada satu kapal penuh umpan meriam kuat yang bisa dimanfaatkan Jue Ge dan kawan-kawan.
“Bawang, Godfrey, Madi.” Begitu kapal berhenti, Janggut Hitam di palkon langsung menyapu pandangannya ke geladak, lalu memerintah ketiganya, "Kalian bertiga yang memimpin, bawa sepuluh orang, turun dulu untuk memeriksa."
“Siap, Kapten.” Bawang sama sekali tidak ragu dengan perintah kapten. Ia segera menyahut sambil memberikan kode mata ke Godfrey dan Madi di sampingnya (baru pada saat ini para pemain tahu bahwa Si Bulu Badan bernama seperti ini); keduanya segera memahami dan langsung bergerak...
Efisiensi ketiganya dalam mengerjakan berbagai pekerjaan sangat tinggi. Kurang dari tiga menit, Bawang dan Godfrey telah menyiapkan perahu pendaratan, sedangkan Madi bertugas memilih sepuluh kelasi yang masih hijau pengalaman dari kerumunan.
Setelah ketiga belas orang itu naik ke perahu, para bajak laut di geladak segera menurunkan perahu yang terpasang di sisi lambung Queen Anne's Revenge ke permukaan laut dengan aman melalui tali luncur.
Byur——
Begitu menyentuh air, dua belas orang termasuk Godfrey dan Madi langsung menyambar dayung dan mulai mendayung maju.
“Pelan-pelan, waspadai bagian bawah air.” Bawang adalah satu-satunya yang tidak mendayung, tapi tugasnya lebih melelahkan; saat ini ia duduk di haluan sambil memegang lampu eksplorasi berbentuk tengkorak kepala, mengawasi ketat setiap gerakan di depan.
Di daerah penuh karang tersembunyi ini, menggunakan perahu dayung relatif lebih aman karena hampir tidak perlu khawatir menabrak karang; tentu saja yang dikhawatirkan Bawang bukanlah karang, melainkan sesuatu yang lain...
……
“Tiga besar.” Setelah mengirim tim penjelajah, Janggut Hitam mendatangi tiga pemain dan berkata, “Ada beberapa hal yang sekarang bisa kuberitahukan pada kalian.”
“Oh?” Feng Bujue langsung menangkap makna tersembunyi dalam perkataannya, “Dari nada bicaramu... sepertinya hal-hal ini... sebelumnya memang sengaja tidak diungkapkan ya?”
“Benar.” Janggut Hitam menjawab dengan ekspresi datar, “Karena setelah mendengarnya, kalian mungkin akan menyesal bekerja sama denganku atau mencoba menawar-nawar.”
“Hmm...” Hong Hu juga menganalisis maksud tersirat dalam perkataan itu, “Jadi... pada saat ini, kami bahkan tidak punya ruang untuk tawar-menawar?”
“Hehe...” Janggut Hitam tertawa dengan kelihaian khas bajak laut, “Ruang ‘tawar-menawar’ itu tidak pernah ada. Jika kalian merasa itu ada, berarti aku sengaja menciptakan ilusi itu untuk tujuan tertentu...”
“Sudahlah~ Aku memang tidak pernah berharap kau punya integritas.” Feng Bujue mengangkat bahu tak acuh, “Langsung saja... masalah apa sebenarnya?”
“Ini bermula beberapa bulan lalu...” Janggut Hitam melanjutkan, “Saat baru kembali ke kapal ini, untuk meningkatkan efisiensi perjalanan, aku mengirim mata-mata berkemampuan khusus... Tugas utamanya adalah mencari informasi tentang anak buahku yang tersisa di Alam Semesta Utama, sekaligus memverifikasi perubahan di lokasi harta karunku.”
“Biar kutebak...” kata Feng Bujue, “Apakah mata-mata itu bayangan manusia yang suka menari?”
“Setelah kalimat ini diucapkan, mata Janggut Hitam sedikit berubah, namun dia segera menyembunyikan emosi di hatinya dan tersenyum sinis: "Ha... Kau tahu banyak sekali ya."
“Lumayanlah, lanjutkan saja.” Feng Bujue masih bersikap santai, memberikan kesan misterius.
“Singkatnya…” Janggut Hitam juga tidak ingin membocorkan terlalu banyak intelijen lain kepada mereka, baru dua kalimat sudah menggunakan pola "singkatnya", “【Wu Zhiying】 terakhir kali mengirim kabar kepadaku, yaitu saat dia datang ke Pulau Jumo ini.”
Sambil berbicara, Janggut Hitam memasukkan tangannya ke dalam saku jaket kaptennya, mengeluarkan siput berwarna perak yang lebih besar dari cangkir Mark biasa: “Ini adalah ‘Siput Pikiran’ yang digunakannya untuk menyampaikan pesan kepadaku, kalian bisa menyentuhnya.”
“Sentuh?” Snow langsung menunjukkan keraguan, karena saat melihat item itu, reaksi pertamanya adalah——ini seharusnya perangkat sejenis rekaman listrik yang hanya perlu ‘didengar’.
Tapi... Janggut Hitam malah menyuruh mereka untuk menyentuhnya.
“Ya, sentuh dengan tangan.” Janggut Hitam memalingkan pandangannya ke Snow, menjawab demikian.
Melihat hal ini, tiga pemain segera bertukar kode mata dan mencapai kesepakatan; hampir bersamaan mereka meletakkan tangan di atas siput perak itu...
Saat itu juga, segumpal informasi kacau seperti aliran listrik membanjiri otak mereka.
【Gereja Huanmo... Penjaga... Sungai Waktu... Kekuatan yang hilang...】
【Derivator... Memanggil... Empat Dewa... Balas dendam...】
"Konten-konten ini, bukanlah 'suara', juga bukan 'rekaman visual', murni hanyalah 'informasi'—seolah-olah sebagian ingatan seseorang langsung ditransfer ke dalam otakmu."
"Wuah~" Energi mental Snow yang relatif lemah membuatnya terhuyung beberapa langkah setelah menerima informasi dari "Spiral Pikiran", hampir terjatuh.
Feng Bujue dan Hong Hu masih bisa berdiri tegak, namun mereka juga tidak meletakkan tangan terlalu lama di atas kerang laut itu, karena sudah mulai merasakan benda ini memiliki karakteristik "item dengan sifat erosi mental".
"Berapa lama terakhir kali Wu Zhiying memberimu kabar?" Beberapa detik kemudian, Feng Bujue menatap Janggut Hitam dan melontarkan pertanyaan yang cukup konstruktif.
Jawaban Janggut Hitam justru: "Cukup lama... Sampai aku sudah tidak berharap bisa bertemu lagi dengannya..."
