Begitu Kerong'en selesai mengucapkan kalimat itu, terdengar suara panjang "Bung——".
Dia segera menoleh ke sumber suara, namun melihat... Pada detik ini, Idient, Tureus, dan seekor naga tulang yang berada cukup dekat dengan Feng Bujue sedang bergerak menyerang target dari tiga arah sekaligus...
Palu berkepal yang dipenuhi kekuatan gila, pedang besar yang mengandung energi suci agung, napas kematian naga yang dipenuhi hawa es... Tiga kekuatan yang hampir bisa menghabisi makhluk apapun bersamaan menghantam tubuh Feng Bujue di detik yang sama.
Namun, persis di momen ini, bersama dengungan "bungung" itu, tiga formasi magis yang terbentuk dari cahaya hitam muncul mengelilingi Feng Bujue, masing-masing menghadapi serangan dari tiga arah.
Boom——
Detik berikutnya, suara ledakan energi menggema.
Idient dan Tureus sama-sama membelalakkan bola mata mereka, memuntahkan darah sambil terpental mundur dengan wajah ngeri.
Adapun naga tulang itu, sudah kembali berubah menjadi tumpukan tulang belulang di detik pertama...
"Sial! Terjebak!" Meski Kerong'en tidak tahu persis apa yang dilakukan Feng Bujue, dia bisa menebak bahwa yang terakhir menggunakan semacam Skill yang hanya bisa diaktifkan ketika menerima serangan multi-arah.
"Jelas, penghinaan dan provokasi verbal yang sebelumnya dilakukan Feng Bujue bukanlah... atau 'tidak sepenuhnya' hanya untuk memuaskan selera jahatnya; yang lebih utama... adalah sebagai cara untuk membuat dirinya terjebak dalam situasi 'dikepung'."
"Mustahil dihindari..." Kerong'en yang sudah dalam keadaan overdraft kekuatan magis, setelah menerima serangan mental ini, tak bisa menahan diri untuk berlutut satu sambil menghela napas penuh penyesalan.
"Aaa——" Idient yang terjatuh berantakan saat mendarat menjerit kesakitan tanpa tedeng aling-aling.
"Hmm——" Hanya Tureus yang terlihat masih baik-baik saja. Bagaimanapun, Paladin adalah profesi dengan kemampuan pertahanan kuat. Sebelumnya di udara dia sudah menyesuaikan posisi dan mendarat dengan kedua kaki. Tentu saja... sebenarnya tingkat lukanya hanya sedikit lebih ringan dari Idient, tapi demi menjaga muka dia berusaha bertahan.
Prak—— Prak—— Prak——
Beberapa detik kemudian, Feng Bujue mulai bertepuk tangan dengan santai sambil menggunakan ekspresi wajahnya untuk meningkatkan tekanan pada musuh.
"Luar biasa, sungguh luar biasa." Setelah beberapa tepukan malas, Feng Bujue tersenyum dan berkata, "Pantas disebut lawan 'level Dewa', kekuatan serangan gabungan kalian jauh lebih kuat dari para 'pengelana antar dimensi' itu."
"Apa sebenarnya... yang kau lakukan?" Tureus menggosok darah di sudut bibirnya sambil bergumam berat bertanya.
“Apa perlu aku menjelaskan padamu?” Jawaban Feng Bujue sangat cepat, nadanya terdengar wajar.
Dari awal sampai akhir, dia tetap tenang-tenang saja dan penuh percaya diri.
Tapi sebenarnya... bagi Jue Ge, pertarungan ini tidak semudah yang terlihat.
Efek keempat 【Fengmo Poker】"Kegilaan" yang baru saja digunakan Feng Bujue, waktu tunggunya mencapai satu hari penuh; jika menghadapi serangan gabungan seperti ini lagi, dia tidak bisa mengaktifkannya. Jadi, dia harus meminimalisir bocornya informasi dan tetap mempertahankan sikap santai untuk bluffing... Dengan begitu, lawan akan takut dengan efek Jurus Itu tadi dan tidak berani melancarkan pengepungan lagi.
“Groooaaak!!” Percakapan di sini belum selesai, Idient di sana sudah berguling bangkit sambil mengaum ke langit dengan mata tunggalnya yang memerah.
“Sial... Masuk mode liar ya...” Melihat ini, ekspresi Tureus menjadi aneh; yang lebih mengherankan... setelah bergumam pelan, dia malah mencabut pedang besarnya dan mundur oleng-oleng.
“Oh?” Kemampuan observasi Feng Bujue memang kelas satu, langsung tahu ada yang tidak beres. Setelah berpikir sebentar, dia membuka kedua tangannya dan berteriak ke Idient: “Hei! Idient, mau ngehancurin sesuatu? Aku di sini lho.”
"Auuu——" Reaksi Idient sama seperti yang diperkirakan Jue Ge, setelah perhatiannya tertarik oleh yang terakhir, dia seperti binatang buas yang mengamuk... meraung keras lalu menerjang dengan dahsyat.
Pada titik ini, dewa kebodohan ini sudah menggunakan tangan dan kakinya untuk charge, berguling dan merangkak, bahkan palu berkepal-nya sudah dia tinggalkan... Tapi kekuatan dan kecepatannya tiba-tiba melonjak drastis, sampai-sampai Feng Bujue tidak bisa melepaskan diri tanpa mengaktifkan 【Teknik Spiritual Awareness Body Convergence - Modifikasi】.
"Kuat sekali ya..." Namun Feng Bujue justru diam-diam senang saat kabur, "Kalau begitu aku tenang..."
Kebahagiaannya ini tentu ada alasannya...
Jue Ge menyadari satu hal saat Tureus mundur - Idient yang masuk mode liar akan "menyerang siapa saja tanpa pandang bulu"; Krong En tidak bereaksi karena sebelumnya belum pernah melihat Idient liar, tapi Tureus dan Idient sama-sama anggota Sembilan Dewa, pernah bersama melawan Empat Pilar, pastinya dia tahu hal ini sehingga memilih mundur.
Lalu, apa yang bisa dilakukan dengan "Idient liar yang menyerang siapa saja"? Jawabannya jelas... memanfaatkannya untuk membersihkan gerombolan naga tulang di sekeliling sangatlah tepat.
Maka, setelah berhasil memantapkan kebencian Idient, Feng Bujue mengaktifkan 【Teknik Spiritual Awareness Body Convergence - Modifikasi】, lalu menarik yang terakhir berkeliling area kosong dengan kecepatan "hanya sedikit lebih cepat dari Idient - cukup untuk membuatnya terus mengejar tapi tidak bisa menyusul".
Setiap kali Jue Ge yang lincah melewati, menggeser, atau mengebor melewati tulang-tulang naga, Idient yang mengikutinya seperti buldoser akan menghancurkan, menggiling, atau merobek tulang naga itu, dan melanjutkan pengejarannya...
Tureus dan Kroen menyaksikan ini, namun tak bisa berbuat apa-apa... Seperti yang dikatakan Jue Ge sebelumnya, Idient memang yang terkuat dalam formasi musuh, setidaknya dalam hal "berhadapan langsung", tipe yang mengorbankan kecerdasan untuk kekuatan seperti ini sering memiliki keuntungan.
Dalam kondisi normal, Tureus mungkin bisa bertarung imbang melawan Idien dalam kondisi normal dengan mengandalkan beberapa kemampuan khusus; tapi menghadapi tubuh liar, dia tak berdaya.
Adapun Kroen... Kekuatannya mungkin sedikit lebih lemah dari beberapa Time Officer atau juri biasa; dan dia adalah Necromancer yang menaruh semua bakatnya pada "Memanggil". Saat ini dia telah memanggil puluhan tulang naga (mayat naga yang dihancurkan "tidak lengkap" oleh Janggut Hitam tidak bisa digunakan sebagai bahan panggilan, jadi hanya bisa mengumpulkan puluhan ekor) hingga hampir menghabiskan mananya... Jangankan menghentikan Idien yang mengamuk, bahkan menghadapi rombongan pemain biasa pun dia mungkin kalah sekarang.
Demikianlah, Feng Bujue menggunakan keunggulan kecepatannya untuk "mengelabui" Idien selama lima menit penuh.
Lima menit kemudian, status mengamuk Idient akhirnya mencapai batas waktu... Saat BUFF "mengamuk" lenyap, si bodoh besar itu langsung jatuh ke tanah karena Datsuryoku, berguling-guling beberapa kali, lalu terkapar lemas.
Feng Bujue juga tidak santai... Meski menggunakan teknik "aktivasi kilat" untuk mengubah konsumsi energi 【Teknik Spiritual Awareness Body Convergence - Modifikasi】 yang "menghabiskan 1% nilai kelangsungan hidup per detik" menjadi intermiten, namun karena prosesnya lama, dia tetap kehilangan sekitar 80% nilai kelangsungan hidup.
Untungnya... dia masih punya suplemen health point.
Setelah berhenti, Jue Ge langsung tegas meminum botol besar (karena tujuan utama game telah berubah, Feng Bujue sekarang tidak lagi mempertimbangkan masalah "ekonomi", jadi hanya membawa botol darah besar), langsung memulihkan darahnya penuh.
"Haa... Beres satu..." Setelah menghabiskan suplemen health point, Feng Bujue menghela napas lega, lalu melempar botol sembarangan sambil menatap dua musuh tersisa, "Masih ada sampah yang memaksakan pamer sampai overloading sihir sehingga sampai sekarang masih lemas, dan pecundang yang terus ngotot padahal kakinya sudah gemetaran sejak terluka..." Sambil memutar lehernya, dia bertanya, "Boleh tanya... Menurut kalian sendiri, masih adakah harapan untuk membunuhku?"
Chiii——
Persis saat ucapan Feng Bujue belum selesai...
Suara merobek angin tiba-tiba menggema.
Bayangan pembunuh datang menerjang.
Ini adalah serangan yang sangat mendadak. Penyerang tiba-tiba muncul dari tepi hutan di area kosong, mendekati Feng Bujue dengan kecepatan kilat listrik. Jalur yang dilaluinya lurus mengarah ke punggung Feng Bujue, sepenuhnya berada di area buta penglihatan yang terakhir.
Serangan Ivan ini sudah pasti berhasil...
Sejak awal, dia terus menunggu momen ini. Itulah mengapa dia tidak turun dari udara bersama tiga orang lainnya, melainkan mengendap-endap di hutan, perlahan dan diam-diam mendekati area kosong ini...
