Setelah masuk ke dalam kamar dan menutup pintu, ekspresi Feng Bujue langsung berubah serius.
“Ini bahaya...” gumamnya sendiri, “Benar-benar Zuo Yan dan Vidocq...”
Jelas terlihat, Jue Ge mengenal manusia dan kucing itu.
“Meski aku tahu Quest kadang menghasilkan karakter secara acak berdasarkan ingatan pemain atau rekaman visual/tulisan dari dunia nyata, tapi...” Feng Bujue bersandar di pintu, melanjutkan, “Membuatku bertemu karakter dari novelku sendiri... ini agak rumit...”
Tepat, Zuo Yan dan Vidocq yang muncul di hadapan Jue Ge adalah tokoh utama dari bukunya "Detektif Kelas Dua dan Kucing". Karena itulah, saat melihat mereka, ia merasakan déjà vu meski belum pernah bertemu.
“Nah pertanyaannya...” Feng Bujue berjalan menuju tempat tidur sambil bergumam, “Dengan dua 'barang' ini di sini... bagaimana aku bisa bertahan sampai bab tiga puluh tiga ya...”
Ini memang masalah yang sangat serius, karena naskah setiap kasus dalam "Detektif Kelas Dua dan Kucing" umumnya hanya sekitar 15.000 hingga 20.000 karakter. Jika dikonversi ke bab-bab di "Taman Horor", meskipun setiap bab dibuat sangat pendek, paling banyak hanya bisa bertahan delapan atau sembilan bab.
"Bagaimana kalau..." Dalam beberapa detik saat berjalan dari ambang pintu ke tempat tidur, sebuah ide licik telah terbentuk di otak Jue Ge, "...aku berusaha menangkap Victoria terlebih dahulu?"
Sebagai penulis, Feng Bujue memiliki keunggulan besar: ia menguasai betul tokoh-tokoh dalam tulisannya. Oleh karena itu, ide pertamanya adalah menaklukkan "si kucing" tersebut terlebih dahulu.
Jue Ge sangat paham bahwa ancaman Zu Yan tidak terlalu besar, pada dasarnya... anak ini hanyalah seorang "detektif kelas dua".
Tapi, Victoria berbeda...
Saat menulis karakter ini... eh... karakter kucing ini, Feng Bujue tidak hanya memberinya nama "Raja Detektif (François Eugène Vidocq adalah tokoh nyata yang legendaris, banyak detektif terkenal dalam karya sastra terinspirasi dari Victoria)", tapi juga dengan susah payah memberinya kemampuan detektif seperti cheat yang melebihi batas normal. Faktanya, karakter Victoria memang dirancang sebagai "cheat" untuk tokoh utama Zu Yan.
"Kucing British Shorthair ini dalam settingan pada dasarnya adalah 'puncak detektif'. Dia adalah grandmaster penyusupan, ahli pelacakan, jago mengungkap kebohongan. Dia menguasai psikologi kriminal, antropologi forensik, ilmu forensik hukum, dan berbagai keahlian profesional lainnya... Singkatnya, semua pengetahuan dan kemampuan yang berguna untuk profesi 'detektif' telah mencapai level grandmaster. Jika dia hidup di Alam Semesta DC, Batman mungkin sudah 80% terbongkar identitasnya, ditangkap di tempat, didakwa berbagai pasal, dan akhirnya dijebloskan ke rumah sakit jiwa."
Jika ditanya kenapa dia begitu kejam pada Bruce Wayne, dia akan menjawab: "Karena akulah detektif terhebat di dunia, Meong."
"Bagaimanapun juga, sebagai kucing... kelemahannya cukup jelas." Feng Bujue duduk di tepi tempat tidur sambil mengeluarkan kaleng tuna dari saku jaketnya dan memeriksanya dengan saksama; kaleng ini dia ambil dari warung pinggir jalan saat mengumpulkan intel di pulau siang tadi, jelas-jelas produksi Perusahaan Herbert. "Dengan ini sebagai umpan, tangkap dia..." Pandangannya beralih ke lemari es kecil di ruangan, "...lalu kunci dia di lemari es, cabut listriknya, kunci pintunya... Asal disisakan celah kecil untuk bernapas, mungkin dia tidak akan mati."
Rencananya terlihat sederhana dan kasar, tapi sebenarnya cukup feasible. Hanya ada beberapa masalah teknis yang perlu dipertimbangkan.
"Misalnya... bagaimana cara menjauhkan Victorian dari sisi Zuo Yan, dan bagaimana memastikan Victorian tidak ditemukan orang setelah dikurung?"
Berdasarkan settingan novel, di antara manusia, hanya Zuo Yan yang bisa berkomunikasi dengan Victorian melalui "dialog spiritual" semacam ini; meskipun komunikasi ini memiliki batasan jarak, selain jarak, dialog mereka tidak akan terpengaruh oleh "faktor penghambat transmisi suara" lainnya.
Contohnya, jika Zuo Yan dan Victorian masing-masing ditempatkan di dua ruangan kedap suara yang hanya dipisahkan satu dinding, mereka tetap bisa berkomunikasi normal; namun jika jarak antara keduanya diperlebar hingga tingkat dimana orang biasa perlu berteriak untuk saling mendengar, maka bahkan tanpa hambatan apapun di antara mereka, komunikasi spiritual tidak akan terbentuk.
"Hmm... Jika mengabaikan dinding dan pintu, jarak bersih dari lemari es ke koridor hanya sekitar lima meter." Feng Bujue juga segera menyadari masalahnya, "Seandainya aku Victorian, setelah ditangkap dan dikurung, pasti akan langsung mulai berteriak minta tolong melalui 'komunikasi spiritual' dan terus menerus melakukannya, lagipula tidak perlu menguras suara... Mengingat Zuo Yan tinggal di lantai ini, dia pasti akan melewati koridor di luar pintu. Kapan pun dia mendekati ruangan ini, pasti akan mendengar teriakan minta tolong."
Memikirkan hal ini, "Rencana Lemari Es" Jue Ge pada dasarnya sudah terbukti gagal.
“Kalau tidak… bawa dia ke tempat yang lebih jauh, pastikan tidak ada yang bisa menemukannya sebelum aku menyelesaikan quest…” Feng Bujue kemudian melanjutkan, “Atau mungkin… langsung saja…” Saat berpikir sampai di sini, dia hampir secara instingtif menggelengkan kepala, “Tidak bisa, cara seperti itu terlalu di bawah level…”
"Cara" yang dia maksud di sini tentu saja adalah membunuh Vidocq; ini lebih praktis daripada memenjarakan Vidocq. Bahkan jika terungkap, membunuh kucing tidak termasuk tindak pidana, polisi paling-paling hanya akan menyuruhnya mengganti rugi ke pemilik kucing.
Secara objektif, menghabisi Vidocq memang merupakan strategi sederhana dan sangat efektif untuk membantu Jue Ge menyelesaikan misi dengan lancar.
Tapi… ini juga merupakan strategi yang sama sekali tidak akan dilaksanakan oleh Feng Bujue.
Bagaimanapun dunia ini mendefinisikannya, di dalam hati Jue Ge, Vidocq bukan seekor kucing, melainkan seorang detektif. Dia adalah salah satu dari dua lawan paling menantang yang pernah dihadapi Jue Ge di bidang strategi (satu lagi adalah Woody), dan juga karakter yang sangat langka yang bisa membuat Feng Bujue menempatkan dirinya dalam posisi "pihak lemah" untuk menyusun strategi.
Saat ini, Feng Bujue sudah memiliki keuntungan sebagai "penulis", menguasai banyak intelijen tentang lawan, dan mendapatkan inisiatif. Dalam kondisi seperti ini, jika dia memanfaatkan keunggulan fisiknya untuk menghabisi Vidocq yang sedang lengah… kemenangan yang diperoleh dengan cara seperti ini, bagi Jue Ge, bahkan lebih memalukan daripada kekalahan, bisa dibilang sebuah penghinaan besar.
“Ha…… Ternyata…… Lebih baik kita lupakan saja……” Setelah berpikir sejenak, Feng Bujue akhirnya membatalkan rencana untuk memenjarakan Victorian, lalu menunjukkan ekspresi tidak sabar dan penuh semangat sambil berbisik pelan, "Kesempatan langka ini akan kumanfaatkan sepenuhnya—mengesampingkan harga diri, mengerahkan segala upaya... untuk menghadapi kalian berdua secara frontal dalam pertarungan penuh."
