Saat Sheriff Dost mengucapkan "Silakan lanjutkan investigasi", barulah Feng Bujue menerima notifikasi penyelesaian quest 【Ikut Campur Tangan dalam Investigasi "Kasus Pembunuhan John Herbert"】.
Meski tidak tahu bagaimana persisnya sistem menentukan ini, tapi jelas…aksi sepihak Jue Ge yang ikut menyelidik sebelumnya tidak mendapatkan pengakuan.
Kemunculan Zuo Yan, atau lebih tepatnya kehadiran dua "lawan" yakni Zuo Yan dan Vidocq, barulah membuat duel detektif ini resmi dimulai dan membawa quest scenario ke tahap berikutnya.
Sedangkan tentang "tahap berikutnya" ini harus bagaimana…sistem tidak memberikan petunjuk lebih lanjut. Rantai sub-quest di bawah misi utama pun berakhir di sini.
"Dengan kata lain, fokus aksi Feng Bujue kembali ke【menggunakan tiga puluh tiga bab untuk menyelesaikan quest ini】; Dalam lima belas bab berikutnya, bagaimana mencegah Zuo Yan dan Vidocq memecahkan kasus dengan cepat dan memproklamasikan kebenaran menjadi tantangan utama di depan Jue Ge..."
……
Dini hari, 03:07, di sebuah ruangan di lantai satu Kediaman Herbert.
Di dalam ruangan, hanya ada dua orang yang duduk.
"Hmm... Anggur ini enak." Feng Bujue mencicipi cairan merah dalam gelas anggur tinggi, memberikan penilaian yang sangat objektif.
Saat itu, ia duduk bersila di kursi sofa sambil menggoyangkan gelas di tangannya dengan santai. Di atas meja kopi di depannya, terpajang sebotol anggur merah yang sudah dibuka.
"Ha... Tentu saja, botol ini awalnya kupersiapkan untuk Paus di Paskah tahun ini..." Di seberangnya, ekspresi John Herbert menunjukkan "apa lo becanda"; Ia duduk di kursi sofa berlawanan dengan Jue Ge, menanggapi pujian setengah hati itu dengan nada getir.
"Oh?" Feng Bujue mengangkat alis sambil tersenyum, "Kalau begitu... Aku harus berterima kasih secara khusus atas keramahan Tuan Herbert."
"Jangan sungkan..." John bergumam berat, "Rumahku sudah lama tak menerima tamu. Kebetulan Tuan Feng juga penikmat anggur... Koleksiku ini akhirnya bisa digunakan sebagaimana mestinya."
Begitu katanya, namun sebenarnya, di dalam hati John, saat ini sedang meneteskan darah...
Lebih dari sepuluh menit yang lalu, ketika Feng Bujue mengajukan permintaan untuk "mengambil sebotol anggur merah" dari gudang anggur kepada John, John membalasnya dengan senyuman menghina, dan berpikir dalam hati: "Kukira anak ini orang hebat, ternyata begitu buka mulut langsung ingin mengeruk keuntungan dari rumah orang kaya, hmph... Baiklah, mengingatmu belum pernah melihat dunia, biarkan saja kau pilih."
Saat itu John mengira, orang dari strata seperti Feng Bujue ini levelnya sama dengan Dostoy, dengan keberanian dan wawasan orang seperti ini, paling-paling hanya akan mengurasnya satu atau dua botol anggur merah seharga seribu pound.
Tak disangka... Setelah mendapat izin, Jue Ge masuk ke gudang anggur dan malah memilih botol termahal di seluruh gudang anggur, bahkan bisa dibilang yang termahal di seluruh Wales saat ini.
Anggur ini, tepat sepuluh tahun yang lalu, dibuat dan dibotolkan oleh sebuah kebun anggur ternama di Prancis. Faktor-faktor seperti iklim, tanah, panen anggur tahun itu yang mempengaruhi kualitas pembuatan semuanya sempurna, bisa disebut satu abad sekali, sehingga menghasilkan banyak anggur berkualitas; dan anggur merah yang dijuluki "Tunas Bunga" ini, adalah yang terbaik di antara yang terbaik...
Beberapa tahun lalu, dalam sebuah lelang, John menghabiskan puluhan ribu pound untuk membeli "Tunas Bunga" ini. Tentu saja, sejak membelinya dia tidak pernah berniat meminumnya sendiri, dia membelinya khusus untuk digunakan dalam acara-acara tertentu.
Banyak orang memiliki kesalahpahaman tentang anggur, yaitu "anggur merah semakin tua tahunnya semakin baik", sebenarnya tidak demikian; anggur yang mengklaim sudah disimpan selama seratus dua ratus tahun sebenarnya sudah berubah rasa, jika dibeli hanya bisa dipajang sebagai koleksi, jika benar-benar dibuka dan diminum... meski tidak sampai mematikan... rasanya juga tidak akan enak.
Anggur merah yang sudah dibotolkan, masa konsumsi terbaiknya biasanya tidak melebihi lima belas tahun, sebagian besar berada dalam rentang empat hingga sepuluh tahun. Tahun ini, kebetulan adalah tahun terbaik untuk meminum "Tunas Bunga" ini. Justru karena alasan inilah John berencana memberikan anggur ini sebagai hadiah kepada Paus pada Paskah tahun ini.
Namun, di luar perkiraannya... malam ini, "investasi" puluhan ribu pound-nya justru diambil secara cuma-cuma oleh Feng Bujue yang asal-usulnya tidak jelas, ini jelas-jelas perampokan terang-terangan... tapi janji "boleh memilih sesuka hati" memang diberikan John sendiri, sehingga dia tidak bisa marah.
"Hehe... candaan sudah cukup..." Feng Bujue yang menggoyang-goyangkan gelas anggurnya mulai menghilangkan senyumnya, melanjutkan, "Aku tahu hatimu sakit, kalau aku jadi kamu juga pasti sakit hati."
Ucapan ini merobek lapisan penyamaran terakhir di wajah John, membuat sang tuan rumah menunjukkan ekspresi yang cukup suram.
“Sebelum aku masuk ke gudang anggur, kau mengira aku tak punya pengetahuan untuk menemukan botol anggur itu, juga tak punya keberanian untuk mengambilnya.” Feng Bujue melanjutkan, “Ketika aku mengeluarkan botol itu dan membukanya dengan santai, kau memendam api kemarahan sambil menipu diri sendiri dengan berkata... 'Nak ini hanya beruntung, dia sebenarnya tak tahu nilai botol ini'.”
Sampai di sini, Jue Ge berhenti sejenak: “Ha... Di dunia ini, mana ada begitu banyak kebetulan dan keberuntungan? Kalaupun ada... mungkin bukan untukku.” Dengan bangga ia mengambil gelas dan meneguk lagi, “Tuan Herbert, izinkan aku jelaskan... Hari ini saat masuk ke gudang anggurmu, targetku adalah botol termahal. Saat kau mengizinkanku 'memilih sesuka hati', saat itu juga kau telah menyumbangkan anggur senilai puluhan ribu... hm... jika perkiraanku benar, sekitar segitu... anggur merah bernilai ratusan ribu poundsterling.”
“Tentu saja, tindakanku ini bukan sekadar ingin mengeruk anggur mahalmu. Aku menggunakan benda ini... benda yang bisa diukur dengan nilai-nilai yang kau pahami... untuk menyampaikan pesan padamu.”
“——Hal yang kau kira tak bisa/tak berani kulakukan, justru mudah bagiku; Prasangka dan penilaianmu tentang diriku 15 menit lalu, sama tak berharganya dengan 'ucapan terima kasih' dan 'pujian' yang baru saja kau terima dariku.”
“Tampaknya……aku sedang membayar konsekuensi karena ‘meremehkan’mu.” John menatap tajam Jue Ge, membaca perlahan kata demi kata.
“Hmph……” Feng Bujue mendengus dingin, menjawab, “Kau harus bersyukur, aku masih memberimu kesempatan ‘membayar biaya pendidikan’ ini……” Ia mengangkat bahu, berbicara lancar, “Setiap orang belajar dan berkembang melalui kesalahan, dan ‘kesalahan-kesalahan’ ini pasti disertai harga tertentu……Kali ini, yang kau bayar hanyalah uang, jumlah remeh bagimu. Tapi lain kali, jika kau salah lagi……mungkin yang harus kau bayar bukan hanya uang.”
“Yang kau katakan……” John telah memulihkan ketenangan, bahkan mendengarkan sungguh-sungguh ucapan Feng Bujue, “……akan kuingat baik-baik.”
Percakapan mereka terhenti ketika suara ketukan pintu terdengar dari luar. Tanpa perlu bicara, Jue Ge langsung tahu siapa di balik pintu.
