"Kalau begitu maksudmu..." John kembali bertanya, "Sam sebenarnya tidak mengetahui rahasia latar belakangku dari Millet, jadi kemarin dia datang ke pulau untuk berdamai denganku?"
"Benar." Feng Bujue menjawab tanpa ragu.
"Absurd!" John membantah, "Lalu bagaimana dengan rekaman Millet? Dan uang yang diberikan Sam ke Millet?"
"Sederhana saja." Feng Bujue menjelaskan, "Millet sedang memeras Sam."
“Hah?” John benar-benar terkejut, sampai-sampai dia tidak tahu bagaimana melanjutkan pertanyaan.
“Jika benar seperti katamu...” Zuo Yan yang lebih cepat berpikir langsung menyambung, “Lalu aku penasaran... dengan kemampuan apa Millet mengancam Sam? Apakah Sam punya noda masa lalu di tangannya?”
“Ada.” Feng Bujue menjawab dengan ekspresi seperti sudah menyiapkan jawaban sejak lama.
Kali ini, bahkan Sam yang di samping ikut terkejut. "Saudara Kebajikan" ini bertanya dalam hati sendiri—“Ada?”
“Biarkan aku menyusun kembali kejadian setahun lalu sambil memperbaiki kesalahan dalam deduksimu.” Feng Bujue melanjutkan dengan penuh keyakinan, “Sekitar setahun lalu, Millet tidak ‘sengaja menemukan Sam’, tapi bertemu dengannya secara kebetulan di jalan.”
“Setelah mengenali Sam, pola pikir kriminalnya yang terlatih langsung menghubungkan... ada keuntungan yang bisa diambil dari orang di hadapannya ini.”
“Dia lalu mengikuti Sam, mengetahui tempat tinggal dan lokasi kerjanya, kemudian menghadapinya dengan ancaman... ‘Aku akan memberitahu identitas aslimu pada kolega dan teman-temanmu’.”
“Tunggu...” Zuo Yan mulai menangkap kejanggalan, menyela bertanya, “Apa maksudmu ‘identitas asli’...?”
“Ha...” Feng Bujue tertawa menjawab, “Urusan ini... tidak diketahui siapa pun di sini. Tapi... sejak kemarin malam sampai sekarang, aku sudah banyak berbincang dengan Sam.” Dia berhenti sejenak, “Sam yang sekarang tinggal di New York; di Amerika, dia tidak menggunakan nama ‘Sam Herbert’, tapi ‘Sam Park’.”
"Apa?" Dost di sampingnya membelalakkan mata, terkejut.
"Ini tidak aneh." Feng Bujue berkata, "Coba bayangkan posisi terbalik... Anggaplah Anda seorang playboy anak orang kaya yang bergaul di lingkaran sosial setiap hari sebelum usia tiga puluh, sementara ayahmu kebetulan adalah seorang miliuner yang wajah dan namanya terukir di kaleng bir dan cukup terkenal di seluruh Eropa. Suatu hari, tiba-tiba kamu kehilangan semua harta dalam sebuah gugatan hukum dan dicap sebagai penipu. Saat itu... apa yang harus kamu lakukan? Bagaimana kamu bisa memulai hidup baru layaknya orang biasa?"
"Mengejar seberang samudera, menyembunyikan identitas, mengubah kepala dan mengganti wajah..." Zuo Yan bergumam, melafalkan jawaban itu.
Prak——
Jue Ge menjentikkan jari: "Benar."
Bersamaan itu, dia juga memandang Zuo Yan dengan penuh apresiasi, tapi yang terakhir sama sekali tidak merasa senang.
Beberapa detik kemudian, Feng Bujue melanjutkan: "Tak diragukan lagi... Alasan Jean-François Millet memeras Sam adalah ini..."
"Setelah tujuh tahun ini, Sam akhirnya bisa berakar di Amerika, mendapatkan pekerjaan stabil dengan penghasilan besar yang benar-benar memungkinkannya mengembangkan bakat dan merealisasikan nilai hidup. Dia juga punya pacar yang siap dinikahi, serta beberapa teman sejati yang bukan sekadar teman minum."
"Dalam situasi seperti ini, jika Millet tiba-tiba muncul dan memberitahu semua orang di sekitarnya bahwa dia adalah penipu dengan identitas palsu, dampak dan konsekuensinya—saya yini Tuan-tuan semua bisa membayangkan."
"Dari uraian di atas... Modal Jean-François Millet untuk memeras Sam sebenarnya cukup kuat."
Saat dia mengatakan ini, ekspresi wajah Sam jelas menunjukkan "WTF?", sementara dalam hati bergumam: "Kalau bukan karena aku sendiri tahu sedang menyewa pembunuh bayaran, aku yang brilian ini hampir saja percaya."
"Dalam kurun waktu setahun berikutnya..." Di sisi lain, narasi Feng Bujue terus berlanjut, "Sam secara bertahap memberikan banyak uang kepada Millet, persis seperti yang kau katakan..." Dia menatap Zuo Yan, "Untuk menghindari meninggalkan bukti, Millet selalu mengatur pertemuan dengan Sam melalui pesan rahasia di papan publik, dan memilih tempat umum... Mengapa dia melakukan ini? Tentu saja karena ini adalah pemerasan - dia tak ingin meninggalkan jejak seperti riwayat panggilan, sekaligus mencegah Sam berbuat jahat di tempat sepi. Saat menerima uang, Millet selalu meminta tunai seperti kemarin, sehingga tidak ada catatan transfer bank."
"Tunggu!" John menyela dengan suara keras, "Tadi kau bilang... Kehadiran Millet dan Sam di pulau ini di hari yang sama adalah 'kebetulan', tapi sekarang..."
"Tadi itu situasi berbeda." Feng Bujue bahkan tidak membiarkan lawannya menyelesaikan sanggahan, "Penjelasan tadi hanyalah respons logis terhadap omong kosongmu 'Omong kosong', sekaligus demonstrasi bagaimana 'kebetulan' bisa dengan mudah membantah tuduhanmu tanpa bukti. Tapi sekarang... barulah aku membahas fakta kasus sebenarnya..."
“Apa maksudmu...” Detik berikutnya, Zuo Yan mengernyitkan matanya, menyambung ucapan Jue Ge, "Alasan Millet dan Sam datang ke pulau di hari yang sama adalah karena Millet mengajak Sam ke pulau ini untuk menyerahkan uang?"
"Bodoh! Kau sudah terjebak dalam logikanya!" Vidocq mengingatkan Zuo Yan dari bayangan, namun sudah terlambat. Ucapan Zuo Yan tak bisa ditarik kembali.
"Hm, pantas disebut detektif terkenal, reaksimu cepat sekali." Feng Bujue melanjutkan, "Lalu... Sam yang kembali ke kampung halaman tiba-tiba diliputi kerinduan dan penyesalan, mengingat permusuhan masa lalu... Dia merasa ikatan darah paling penting. Lagipula hidupnya sekarang sudah cukup baik. Akhirnya... dia memutuskan untuk mengunjungi John dan berdamai."
"Cukup! Hentikan omong kosongmu!" John mulai kehilangan kesabaran.
John yang saat ini, bersama dua orang lainnya, bagaikan wanita yang ditindas di lantai - hanya saja kekerasan ini terjadi di tingkat pola pikir...
"Menurutmu... berarti tak ada yang menyewa Millet untuk membunuhku? Lalu mengapa dia mau membunuhku?" John membentak.
"Agar Sam bisa mewarisi harta besarmu." Jawab Feng Bujue.
"Ha?" John tak tahu ini reaksi keberapa kalinya. Dia hampir menangis.
“Bukankah ini jelas…” kata Feng Bujue, “Jean-François Millet memeras kalian berdua secara bersamaan. Meskipun Anda sangat kaya, Anda hanya memberinya recehan setiap bulan. Sedangkan Sam yang bekerja sebagai karyawan, justru bisa memberinya jumlah yang cukup besar setiap kali. Setelah membandingkan kedua hal ini, tentu Millet merasa lebih menguntungkan untuk memeras Sam. Tapi dia juga sadar… Sam tidak punya banyak uang untuk terus dihisap. Lalu… Dari sudut pandang Millet, menurutmu apa cara untuk menyesuaikan situasi ini?”
