Percakapan antara mereka berdua berlangsung sekitar sepuluh menit sebelum akhirnya dinyatakan selesai.
Bagi Feng Bujue, dia telah memperoleh intelijen yang cukup melalui pengujiannya.
Bagi Dr. Quinzel, dia sudah memiliki dasar yang cukup untuk menulis diagnosis awal pria yang menyebut diri "Jack" ini.
Setelah ucapan perpisahan singkat, Dr. Quinzel lebih dulu meninggalkan "ruang interogasi" ini.
Beberapa menit kemudian, penjaga yang sebelumnya membawa Jue Ge masuk kembali; Masih dengan gaya datarnya, tanpa basa-basi dia langsung membuka belenggu kaki lalu menggenggam lengan Feng Bujue untuk mengembalikannya ke sel.
Namun kali ini, Feng Bujue tidak begitu kooperatif…
“Maaf.” Jue Ge mengucapkan ini sebelum bertindak.
Dan kata "Sorry" ini menjadi kalimat terakhir yang didengar sang penjaga sebelum kehilangan kesadaran... Detik berikutnya, ia langsung dipukul pingsan dengan mudah oleh Feng Bujue menggunakan teknik tangan kosong.
Bagaimanapun ini adalah quest dengan tingkat kesulitan Normal. NPC yang ditemui di awal seperti ini sama sekali tidak memiliki kekuatan tempur; Meski saat ini Jue Ge kehilangan sebagian peralatan dan skill, tapi dengan kemampuan fisik karakter level 56, menangani seorang manusia normal masih lebih dari cukup.
Bung—— Bung——
Baru saja Feng Bujue mulai menggeledah tubuh penjaga itu, suara alarm di dalam gedung sudah berbunyi.
Tentu saja, ini sudah diprediksi oleh Jue Ge.
Dalam perjalanan ke sini, Feng Bujue sudah menghafal posisi setiap kamera di sekitarnya. Jadi dia tahu, sepanjang rute ini sama sekali tidak ada area buta monitor yang bisa dimanfaatkan—— Dimana pun bertindak akan sama saja.
Kalau begitu, lebih baik langsung bertindak di ruangan saat ini saja. Karena secara logika, dibandingkan "sel penjara" yang dia tinggali sebelumnya... "Ruang interogasi" ini seharusnya memiliki jarak yang lebih dekat ke pintu keluar.
"Ternyata..." gumam Feng Bujue sambil membuka borgolnya dengan kunci yang diambil dari penjaga, "Di 'dunia tanpa penjahat super', kewaspadaan pengelola terhadap 'tahanan' jelas kurang. Jika di dunia Batman yang normal, minimal dua penjaga akan dikirim meski hanya mengawal tahanan di dalam rumah sakit jiwa..." Sambil berbicara, dia dengan gesit membuka borgol dan mengambil kartu akses elektronik dari penjaga tersebut, "Tapi bagi orang sini, mustahil seorang tahanan seukuranku bisa mengalahkan penjaga yang lebih besar, berotot, dan bersenjata dalam keadaan terborgol."
Pola pikir Jue Ge cepat, gerakannya pun lincah. Sebelum selesai berpikir, dia sudah menerobos keluar dan berlari kencang di koridor.
"Hei! Berhenti!"
Baru melewati satu sudut, Feng Bujue langsung dihadang dua penjaga yang mengucapkan "Omong kosong klasik" seperti di film.
Sejujurnya, dalam kebanyakan kejar-kejaran, teriakan "berhenti" sering diabaikan meski pengejar membawa senjata. Apalagi penjaga rumah sakit jiwa ini hanya dilengkapi tongkat dan taser (senjata setrum listrik).
"Ha... mudah sekali dikail..." Senyum lega merekah di wajah Feng Bujue melihat penjaga tersebut.
“Bagi Jue Ge, urusan melarikan diri ini juga sudah dikuasainya——Ketika berada di lingkungan tertutup tanpa tahu letak pintu keluar, umumnya ada satu aturan... Larilah ke arah tempat para penjaga berkumpul.”
“Sudah kukatakan! Berhenti!” Salah satu dari dua penjaga yang menghalangi itu mulai panik melihat Jue Ge berlari kencang layaknya atlet sprint ke arahnya. Sambil berteriak keras untuk menyemangati diri, tangannya sudah mengarahkan taser.
Tapi...
“Hematlah tenagamu...” Kata Feng Bujue dengan nada malas, bahkan saat ia sedang berlari kencang.
Selama tiga kata itu diucapkannya, tubuhnya sudah menyelesaikan serangkaian gerakan: melompat miring ke atas, menginjak dinding koridor dengan satu kaki, memutar tubuh di udara dengan posisi miring, lalu melesat melewati kepala kedua penjaga...
Bagi Jue Ge sendiri, manuver lari tingkat ini terasa sangat ringan dan santai.
Tapi dari sudut pandang kedua penjaga, kejadian tadi seperti hewan besar berkecepatan tinggi yang menyambar melewati bahu mereka bagai angin puyuh...
Saat Feng Bujue melintas di samping mereka dan semakin menjauh, kedua penjaga itu... satu masih dalam posisi mengarahkan senjata, satunya lagi masih memegang tongkat di pinggang yang bahkan belum sempat dicabut...
Di mata pemain, gerakan para penjaga ini benar-benar layak disebut "selambat patung diam".
"Demikianlah, Feng Bujue terus berlari kencang. Semua penjaga yang berusaha menghalanginya di sepanjang jalan bagaikan ilusi belaka di matanya. Ada yang dielakkannya dengan gerakan aneh, ada yang langsung dirobohkannya dengan mudah. Senjata seperti tombak listrik dan tongkat polisi bahkan tak bisa menyentuhnya."
Lima menit kemudian, Feng Bujue telah tiba di depan pintu besi berterali. Pintu ini menjadi batas pemisah antara area terbatas dan zona publik Arkham. Melalui jeruji besi di pintu itu, dia sudah bisa melihat ruang luas di luar serta beberapa pintu pemeriksaan keamanan.
Tak perlu dikatakan lagi, pertahanan di sini adalah yang terketat... Saat Jue Ge berbelok ke koridor ini, sudah belasan penjaga berjaga di depan pintu terali besi tersebut.
"Permainan parkourmu cukup sampai di sini, brengsek!" Seorang yang tampak sebagai pemimpin penjaga berdiri di barisan paling belakang kerumunan, bersandar di pintu sambil mengacungkan tombak listrik. "Sekarang! Angkat tanganmu, atau kau akan kusetrum sampai ompol!"
Dia tampak sangat yakin. Bagaimana tidak, ada belasan orang dengan senjata di koridor sempit ini. Hampir mustahil untuk meleset.
"Huu... Benar-benar tak ada jalan lain..." Feng Bujue menghela napas melihat pemandangan di hadapannya, diam-diam merogoh saku bajunya.
Para penjaga mengira reaksinya itu tanda menyerah. Namun sebenarnya... Jue Ge sedang mengaktifkan efek khusus dari 【Pisau Kecil Harian Bell】 secara diam-diam.
Pisau ini memiliki kualitas Legendary, tidak termasuk dalam kategori item "tidak dapat dipulihkan di bawah kelas Bagus"; Dalam situasi saat 【Blade Penembus Pertahanan】 patah dan 【Sekop Militer WJQ-308】 dihapus, pisau kecil yang sebelumnya jarang digunakan ini kini telah menjadi senjata utama Jue Ge.
Dan efek yang dia aktifkan saat ini adalah 【Efek level 4: Ikuti, Kevin~ (Memanggil Kevin untuk bertarung untukmu)】 dari pisau kecil tersebut.
"Apa yang kau lakukan?" Setelah beberapa detik kebuntuan, pemimpin penjaga merasa ada yang aneh, dia segera berteriak ke Jue Ge, "Keluarkan tanganmu dari saku, angkat di atas kepala!"
"Ha..." Feng Bujue tersenyum, "Aku hanya... ingin mengeluarkan 'ini'."
Sambil berkata demikian, dia mengeluarkan kartu akses yang diambil dari penjaga sebelumnya.
"Hah!" Pemimpin penjaga melihat benda di tangan lawannya dan tertawa kering, "Bagaimanapun juga kau tidak akan sempat menggunakannya! Sekarang! Buang kartunya, berlutut, dan tutupi kepala dengan kedua tangan!"
"Membuang?" Feng Bujue menatap kartu di tangannya, senyumnya semakin lebar, "Baiklah..."
Kata orang, lambat dalam bicara tapi cepat dalam aksi, Jue Ge mengayunkan lengan dan melemparkan kartu akses itu seperti senjata rahasia.
Feng Bujue sangat mahir bermain kartu, bahkan kertas Poker bisa dia gunakan seperti shuriken, apalagi kartu akses yang lebih keras ini tentu bukan masalah.
Dalam sekejap, kartu akses itu melayang melewati seluruh koridor, menembus formasi lingkaran penjaga, dan dengan presisi luar biasa menembus celah pintu besi berterali di ujung koridor... Akhirnya, mendarap sempurna di tangan seorang pria berotot di sisi lain.
Bip——
Saat Kevin di balik jeruji menggunakan kartu ini untuk membuka pintu, barulah para penjaga menyadari situasi sebenarnya. Mereka serentak menoleh ke arahnya.
Tak seorang pun mengenali pria berotot yang berdiri di hadapan mereka ini...
Tak ada yang tahu dari mana gerangan orang ini muncul, atau mengapa dia bisa berada di luar pintu di belakang barisan penjaga...
Apalagi memahami... alasan pria ini membawa kamera di pundaknya...
"Jangan..." Pemimpin penjaga hendak berteriak "Jangan bergerak!", namun separuh ucapannya tertelan oleh kamera yang menghantam tengkoraknya.
Mungkin inilah satu-satunya kali dalam hidup mereka menyaksikan kamera digunakan sebagai senjata serangan fisik. Bukan karena kekuatannya kurang, tapi lensa yang terlalu mahal membuatnya kalah bersaing dengan batu bata yang murah dan ergonomis sebagai unit serangan.
"Ah——"
Kekagetan berubah menjadi keributan.
Entah siapa penjaga yang pertama berteriak, yang pasti dalam sepersekian detik setelah pekikan itu, beberapa proyektil taser melesat bersamaan.
Diiringi suara "kriiit...kriiit...kriiit——", minimal tiga anak panah taser mengenai tubuh Kevin dan mulai mengalirkan listrik.
Meskipun taser adalah "senjata non-mematikan", efeknya sangat pasti. Faktanya, senjata ini lebih efisien dan andal dibanding kebanyakan senjata api yang bisa digunakan untuk membunuh; bahkan orang yang sangat fokus dan telah mempersiapkan diri sepenuhnya, saat terkena semburan listrik, ototnya akan tak terhindarkan mengalami kontraksi... yaitu kejang otot, lalu kehilangan kemampuan melawan.
Tapi pemandangan berikutnya kembali membuat para penjaga terkejut...
Kevin yang terkena tiga taser sekaligus sama sekali tidak terganggu; alih-alih terjatuh sambil menggelepar karena setrum, dia dengan santai mengibaskan lengan menangkis anak panah listrik dan kabel tembaga itu, lalu menggunakan kamera untuk melancarkan serangan fisik ke penjaga lain di sekitarnya.
"Pantas mati! Apa orang aneh ini Frankenstein?!"
"Tangkap dia! Tahan!"
Menghadapi pengacau tak terduga ini, para penjaga menjadi kacau. Karena taser tidak mempan, mereka hanya bisa mengandalkan keunggulan jumlah dan menyerbu Kevin tanpa strategi.
Reaksi mereka... tepat seperti yang diharapkan Jue Ge.
Alasan Kevin langsung menjatuhkan komandan penjaga tanpa basa-basi sejak awal, adalah karena Jue Ge telah memberinya perintah melalui pikiran (Kevin bisa menerima perintah mental maupun lisan dari pemanggil - lihat catatan tambahan di 【Pisau Kecil Harian Bell】). Begitu penjaga kehilangan pemimpin, situasi seperti ini pasti akan terjadi.
"Ha... Frankenstein tidak ada apa-apanya dibanding dia..." Feng Bujue memandang para penjaga yang sedang bertarung sengit dengan Kevin dengan tatapan penuh belas kasihan.
Sebagai "makhluk" "Memanggil Khusus" yang merupakan "Senjata Kompleks", kekuatan Kevin mendapat bonus ganda dari dua spesialisasi yaitu "Peralatan" dan "Memanggil". Kedua spesialisasi Jue Ge ini... semuanya Level A. Jadi... meski penampilan Kevin hanya seperti manusia berotot biasa yang menggendong kamera, sebenarnya kekuatan tempurnya bahkan bisa menyaingi "Bane".
"Kalau begitu... lebih baik kita berpamitan dulu." Setelah beberapa saat mengamati dari ujung koridor yang lain, Feng Bujue mengangkat kepalanya dan menatap kamera pengawas terdekat.
Dengan santai, dia mengangkat kedua tangannya, menelungkupkan telapak tangan ke arah diri sendiri sambil menyilangkannya, lalu mengaitkan kedua ibu jarinya dan merentangkan jari-jari lainnya seperti sayap.
Sambil melakukan gerakan ini, dia tak lupa menyunggingkan senyum jahat ke arah lensa.
Senyuman itu... bagai candaan, namun juga seperti undangan. Dia tidak berharap semua orang mengerti maksudnya, cukup satu orang saja yang bisa membaca makna di baliknya.
Setelah semua itu, Feng Bujue berbalik badan dan berlari menuju kerumunan penjaga yang sudah babak belur dihajar Kevin.
Bersama Kevin, mengatasi gerombolan yang sudah tercerai-berai ini semudah angin musim gugur menyapu daun; Jue Ge hanya mengandalkan kemampuan fisik dasar, bahkan tanpa menggunakan seni bela diri atau Kalkulasi Tanpa Jeda Waktu, masalah sudah terpecahkan.
Setelah membereskan sisa pasukan penjaga terakhir ini, keduanya dengan percaya diri keluar dari pintu depan Arkham Asylum gedung utama.
Tiba di halaman, Feng Bujue segera lega karena dari sini dia sudah bisa melihat topografi di luar tembok, serta jalan-jalan yang membentang ke kejauhan... artinya "lokasi geografis rumah sakit jiwa telah dikonfirmasi".
Meskipun dalam sebagian besar karya mainstream, Arkham Asylum terletak di "pedalaman Gotham City", tapi terkadang ada juga settingan non-mainstream... misalnya "rumah sakit jiwa dibangun di sebuah pulau".
Jika berada di pinggiran kota, Jue Ge hanya perlu mencari mobil atau bahkan berjalan kaki untuk lolos dari kejaran dan menyusup ke Gotham; Tapi jika di pulau, situasi akan jauh lebih rumit...
Memang, Feng Bujue bisa menggunakan 【Menginjak Kekosongan】 untuk lari langsung di atas permukaan laut menuju Gotham, atau 【Langkah Bulan】 untuk melayang pulang. Namun... di satu sisi ini akan mengonsumsi stamina cukup besar, di sisi lain... akan membuat orang di dunia ini memberikan penilaian yang lebih tinggi terhadap "kemampuan" Jue Ge.
Ini adalah hal yang hingga saat ini selalu dihindari oleh Feng Bujue. Jika tidak, sebelumnya di koridor dia tidak perlu memanggil Kevin. Langsung menggunakan 【Rankyaku】 menembaki... menghancurkan semua penjaga dan pintu pagar besi itu juga bisa membuatnya keluar.
Berdasarkan performa Jue Ge saat ini, informasi yang bisa didapatkan oleh Gotham Police dan Batman setelah kejadian adalah——seorang pria yang menyebut diri Jack, diduga mengalami gangguan jiwa, mengandalkan kemampuan fisik di atas manusia biasa dan komplotan pria berotot yang bahkan taser listrik tak bisa melumpuhkannya, berhasil kabur dari rumah sakit jiwa.
Tapi jika Feng Bujue memilih "Rankyaku menembaki", di dunia tanpa penjahat super ini mungkin akan memberi kesan "orang ini ingin menghancurkan dunia". Perkembangan peristiwa setelahnya... mungkin akan sulit dikendalikan.
Lebih blak-blakan——Jue Ge tidak ingin memancing kemunculan Liga Keadilan.
Melalui percakapan dengan Dr. Quinzel, Feng Bujue telah mengetahui beberapa informasi tentang para pahlawan di alam semesta ini. Meskipun tidak ada penjahat super, dan jumlah pahlawan super tidak sebanyak di alam semesta DC yang dia ketahui, "Liga Keadilan" tetap ada.
"Liga Keadilan" di alam semesta ini terdiri dari Batman, Flash, Wonder Woman, Cyborg, Martian Manhunter, Aquaman, Green Arrow, dan lain-lain. Pasti kalian menyadari satu masalah——tidak ada Superman dan Green Lantern.
Faktanya, bukan hanya mereka...
Termasuk orang Krypton seperti Superboy-Prime, Supergirl, Power Girl (rekan sejawat Supergirl dari Bumi-2 di dimensi berbeda) yang melibatkan konsep perjalanan multiverse atau tidak; semua "Prajurit Lentera" dengan berbagai warna termasuk Hal Jordan, Kyle Rayner, Sinestro; serta semua pahlawan, anti-pahlawan, atau alien level alam semesta dengan "kecenderungan terkontaminasi" yang parah dll... Semua karakter jenis ini tidak ada di alam semesta ini; bahkan jika ada, mereka belum masuk dalam pengetahuan manusia di Bumi ini.
Berdasarkan analisis Feng Bujue... Dari sisa pahlawan yang ada, selompok makhluk yang "bukan dewa tingkat tinggi tapi bisa membunuhnya seketika", yang mungkin bisa membantunya hanyalah Wonder Woman sebagai "semi-dewa" dan Flash yang bisa menggunakan "kekuatan kilat". Yang pertama memiliki "Lasso Kebenaran", salah satu objek yang paling tidak ingin disentuh fisik oleh Feng Bujue di dunia ini, prioritasnya lebih tinggi dari BAB; sedangkan yang kedua... dia punya hati nurani...
Setelah merenung, Jue Ge jelas tidak mau berurusan dengan anggota Liga Keadilan. Jadi setidaknya... di awal quest ini, dia akan meminimalkan penggunaan kemampuan ekstrem.
"Kau tidak bisa kabur!"
Satu menit kemudian, ketika Feng Bujue dan Kevin hendak mencuri mobil yang diparkir di halaman, auman penjaga kepala tiba-tiba kembali menggema dari belakang mereka.
“Orang ini benar-benar nekat. Setelah dipukul oleh Kevin sampai kepala pecah berdarah dan pingsan, dalam beberapa menit dia sudah bangkit lagi, lalu oleng-oleng mengejar sampai ke halaman, bersandar di kusen pintu gedung utama sambil mengancam buronan.”
“Polisi sudah datang! Jalanan akan segera diblokir. Dalam waktu satu jam kalian akan ditangkap kembali atau langsung ditembak!”
Ucapan ini bukan sekadar gertakan. Dari walkie-talkie yang masih berkedip di tangannya, bisa disimpulkan bahwa selama perjalanan ke halaman tadi, dia sudah berkomunikasi dengan petugas di ruang monitor. Dia mengatakan ini karena yakin.
“Hmm... Begitu ya...” Feng Bujue langsung menghentikan aktivitasnya, menatap lawan bicara sambil berkata, “Perkataanmu masuk akal juga...”
“Hah?” Pemimpin penjaga tertegun, dalam hati bergumam, “Apa yang terjadi? Apakah dia merasa situasi tidak menguntungkan dan memutuskan menyerah?”
Di sisi lain, Feng Bujue diam-diam berpikir: “Jika aku kabur dengan mobil, kemungkinan besar akan dicegat sebelum masuk kota, mudah terjebak dalam kepungan polisi... Berurusan dengan polisi bersenjata lengkap jauh lebih sulit daripada penjaga. Bertarung tangan kosong tanpa menggunakan kekuatan super yang mencolok... seperti tadi mungkin tidak akan berhasil.”
Memikirkan hal ini, Jue Ge kembali merancang rencana baru.
