Siang hari, cuaca kelabu membuat orang mengantuk.
Ini seharusnya hari yang sempurna untuk tidur siang, tapi sebuah kasus mendadak membuat banyak orang sibuk secara tak terduga.
【Siapa yang Mengganggu Sarang Lebah Arkham?】——Judul utama di koran sore Gotham hari itu.
Tapi itu cerita belakangan, untuk saat ini mari fokus pada orang-orang yang sibuk——polisi dari kantor polisi Gotham.
Tak ada yang menyangka "Si Brutal Kapak Pemadam" dari kemarin malam, dalam waktu kurang dari 24 jam, kembali "melakukan aksi besar" di Arkham Asylum.
Tindakan semena-mena ini tentu saja mengguncang Kepala Polisi Gotham——James Gordon.
Saat kabar "kabur massal narapidana" dari rumah sakit jiwa sampai ke telinga Gordon, ia baru saja keluar dari rumah seorang polisi; polisi itu... adalah salah satu korban yang tewas dibabat kapak si brutal kemarin malam.
Gordon selalu menyimpan tugas buruk seperti "memberi kabar ke keluarga korban" untuk dirinya sendiri, karena sebagai kepala polisi, ia merasa bertanggung jawab atas nyawa setiap bawahannya.
Setelah dihujani air mata dan kesedihan oleh keluarga polisi yang gugur, Gordon yang kembali ke mobil patroli... pastinya dalam suasana hati yang buruk. Persis di saat itulah ia mendengar kabar tentang pelaku kejam kemarin kembali beraksi melalui frekuensi polisi.
Reaksi sang kepala polisi selanjutnya sudah bisa ditebak...
Ia segera mengeluarkan instruksi pengepungan melalui walkie-talkie di dalam mobil, dan menambahkan pernyataan "tindakan apa pun dapat diambil bila diperlukan" di akhir perintahnya.
Para polisi bawahannya memahami maksudnya, artinya... tidak harus menangkap hidup-hidup.
Dalam sepuluh menit setelah perintah ini, lebih dari separuh pasukan polisi kota bergerak menuju pinggiran kota tempat rumah sakit jiwa Arkham berada.
Jelas, tidak hanya kepala polisi, banyak anggota kepolisian juga telah menganggap operasi penangkapan Jue Ge sebagai masalah permusuhan pribadi. Bagaimanapun, dia adalah "penjahat pembunuh polisi" yang pantas mendapat "perlakuan khusus" ini.
Lagipula, Gotham sudah lama tidak menyaksikan kejahatan sebesar ini - menyerang kantor polisi tadi malam, melancarkan kabur massal hari ini... Besok mau menyerang balai kota? Masih bisa ditoleransi?
Selain itu... Narapidana yang dibebaskannya, meski tidak sejahat dirinya, semuanya adalah "orang gila" dengan kecenderungan kekerasan; bahkan jika hanya satu yang berhasil kabur ke kota, kekacauan besar bisa terjadi.
Dengan pertimbangan tersebut, respons polisi yang mengerahkan semua personel tidak berlebihan.
……
Pukul 16.00, lebih dari satu jam telah berlalu sejak Feng Bujue membebaskan semua tahanan di Arkham.
Lingkaran pengepungan polisi kini telah terbentuk dengan radius beberapa kilometer di sekitar Arkham.
Jalan di pinggiran kota memang tidak banyak, memblokir setiap jalannya juga bukan hal sulit, dan polisi memang melakukan hal itu. Tapi... setidaknya sampai pukul empat, tidak ada pos patroli yang melaporkan penemuan "pengacau dengan kapak pemadam kebakaran". Justru banyak narapidana rumah sakit jiwa yang kabur telah ditangkap.
Sementara itu, di lobi utama Gedung Utama Arkham.
"Ini daftar personel terakhir?" Gordon menunduk melihat selembar kertas tulisan tangan yang berantakan, berbicara kepada seorang polisi bawahannya.
"Ya, Komandan, sudah diverifikasi dua kali," jawab polisi dengan cepat. "Enam staf administrasi, 29 penjaga yang bertugas, empat dokter tetap, satu konsultan, ditujuh petugas kebersihan termasuk koki... total 47 orang. Kecuali beberapa penjaga yang mengalami luka ringan, semuanya dalam kondisi aman."
"Baik." Gordon mencerna informasi ini dalam otaknya, sambil berseru singkat dan membuat isyarat tangan.
Melihat isyarat tersebut, polisi itu mengangguk dan segera pergi mengerjakan tugasnya.
Gordon kemudian menoleh kembali ke orang yang sedang berbicara dengannya sebelum laporan tiba——Dr. Quinzel.
"Maaf, sampai mana pembicaraan kita tadi?" Gordon mengumpulkan kembali pikirannya dan bertanya.
"Bagian tentang dia membebaskan tahanan lain," jawab Quinzel.
“Oh… Ya.” Gordon menanggapi, “Kau bilang… Jack dan komplotannya sudah kabur ke halaman, bahkan sudah siap melarikan diri dengan mobil, tapi karena ucapan seorang penjaga, mereka berbalik arah kembali?”
“Benar, saat itu aku berdiri di dekat jendela lantai dua, menyaksikan seluruh kejadian melalui kaca jendela.” Quinn berkata.
“Hm…” Gordon mengerutkan kening, tenggelam dalam pikiran.
“Aneh ya.” Quinn membaca ekspresi lawan bicaranya, “Aku juga berpikir begitu…” Dia berhenti sejenak, “Dari reaksinya saat itu, sepertinya dia bertindak spontan karena khawatir dikepung polisi, tapi tindakannya kemudian… seolah-olah dia sudah merencanakan segalanya dan melaksanakannya dengan metode paling efisien.”
“Iya…” Gordon berujar penuh pertimbangan, “Jika tujuannya hanya menyusahkan polisi, dia cukup membuka semua pintu besi sel penjara dan pintu masuk/keluar dari ruang kendali utama… lalu kabur. Tentang konsekuensinya… sama sekali tidak perlu dipedulikan.”
“Tapi kenyataannya… dia memilih menyiarkan rencananya untuk membebaskan tahanan melalui pengeras suara sebagai ancaman, lalu dari ruang kendali mengarahkan kalian untuk mengumpulkan semua staf di pusat perlindungan bawah tanah, membantu mengamankan pintu masuk… baru melepas para narapidana.”
“Bahkan lebih dari itu, sebelum pergi dia mengunci pintu utama ruang kendali, seakan-akan…”
"Tak perlu mengatakan 'seolah-olah'..." terbunuh seketika, tiba-tiba suara serak seperti penderita kanker tenggorokan stadium akhir menyela ucapan Gordon, dengan lancang menyela percakapannya dengan Quinn, "Konklusi sudah jelas. Tujuan dia melakukan ini ada dua: pertama, melindungi staf di sini; kedua, melindungi sesuatu di ruang kendali utama."
Begitu suara itu berhenti, Gordon dan Quinn serempak menatapnya dengan ekspresi terkejut.
Bukan hanya mereka berdua, semua orang di lobi ini juga baru menyadari keberadaan orang ini, seolah-olah pria ini baru muncul secara spontan tepat sepersekian detik sebelum mulai berbicara...
Di Gotham, hanya ada satu orang yang mampu dan sering melakukan hal seperti ini... Batman.
"Berapa pun seringnya, aku tetap tidak terbiasa dengan cara munculmu ini." Gordon melirik Batman, lalu berbicara dengan nada seperti menyapa teman lama sambil melontarkan celetukan.
"Kalau begitu..." Quinn menunjukkan sikap tidak terlalu ramah terhadap Batman, namun tetap menjaga kesopanan dasar, "Tuan Detektif Terhebat di Dunia, pastilah kau sudah tahu alasan Jack melakukan ini?"
“Melindungi kalian terlebih dahulu, bertujuan agar tahanan segera meninggalkan rumah sakit jiwa begitu dibebaskan dari sel penjara.” Batman hampir tanpa berpikir mulai menjawab keraguan lawan bicaranya, “Karena dia membutuhkan tahanan-tahanan itu untuk kabur dan mengacaukan penglihatan polisi. Jika para tahanan tetap di rumah sakit jiwa dan menghabiskan waktu untuk 'melakukan kekerasan pada staf', efek rencananya akan berkurang drastis.”
“Adapun motifnya memblokir ruang kendali utama, pada tahap ini aku bisa menyimpulkan dua jenis...”
“Pertama, untuk mencegah tahanan menggunakan perangkat kontrol di dalamnya - jika para tahanan memasuki ruang kendali utama, mereka bisa langsung membuka pintu pusat perlindungan tempat kalian berada di sana. Dengan demikian, aksi Jack melindungi kalian menjadi kehilangan arti.”
“Kedua, dia ingin menyimpan rekaman pengawas di sana - konklusi ini perlu dikaitkan dengan poin sebelumnya... Jika tujuannya hanya mencegah tahanan menggunakan tombol di ruang kendali untuk membuka pintu, dia cukup menghancurkan perangkatnya. Tapi dia tidak melakukannya. Alasan mendasarnya... pasti ada tujuan lain yang membutuhkan perangkat di ruang kendali tetap berfungsi normal tanpa kerusakan.”
“Dengan pertimbangan tersebut... kira-kira 80% tujuannya adalah melindungi harddisk yang menyimpan file rekaman.”
Batman menyampaikan analisis sistematis ini, membuat Gordon si polisi profesional dan Quinn ahli psikologi sama-sama terdiam terpana.
Setelah setengah hari, Gordon baru tersadar, melanjutkan, "Hmm... Lalu mengapa dia menyimpan rekaman pengawas itu? Menurut logika normal, seharusnya dia tidak hanya tidak menyimpan rekaman itu, malah seharusnya menghancurkan barang-barang yang merekam penampilan dan tindakannya, bukan?"
Perkataannya masuk akal, tapi ini tidak membatalkan deduksi yang baru saja dibuat Batman, hanya menunjukkan satu titik pertanyaan saja.
"Setelah kami melihat rekaman itu..." Batman juga berpikir dua detik, baru melanjutkan, "secara alami kita akan tahu trik apa yang sebenarnya dia mainkan."
