Setelah resmi bergabung dengan Garis Depan Neraka, Xu Huai Shang langsung memperbarui informasi ini di media sosial.
Keesokan harinya, di bawah "bimbingan" Feng Bujue sang "Sastrawan besar", dia menulis artikel panjang yang merefleksikan perjalanan emosionalnya sebagai pemain profesional selama bertahun-tahun, meninjau kembali catatan pertandingan di era Hongying, serta menyampaikan rencana untuk enam bulan ke depan; Poin utamanya……juga menyebutkan atmosfer tim yang sekarang sangat baik, berharap para fansnya bisa terus mendukungnya dan percaya bahwa dia tetap bisa meraih prestasi bagus di lingkungan nonkomersial.
Setelah artikel ini diterbitkan, tak perlu dikatakan lagi Dewi Xu bertambah banyak fansnya. Di sisi lain……lima anggota lain Garis Depan Neraka, selain Jue Ge, semua mulai menerima berbagai email tak dikenal.
Namun, sebagian besar email ini bukanlah yang bermaksud jahat. Kali ini, mayoritas pengirim hanya ingin menanyakan tentang guild mereka... Seperti "Berapa total anggota guild kalian?", "Apakah Feng Bujue yang memutuskan segalanya sendiri di guild?", "Apakah Xu Huai Shang merasa nyaman bermain di sini?", "Apakah Garis Depan Neraka masih merekrut anggota?", dan banyak lagi yang sekadar mengirimkan dukungan untuk idol mereka.
Singkatnya, melalui artikel itu, Jue Ge berhasil mengarahkan opini publik; Menurut celetukan Nona An - "Sebagai penulis profesional, akhirnya kau menggunakan kemampuanmu untuk melakukan hal yang bermanfaat."
……
27 Januari, ketika berita kepergian Xu Huai Shang dari studio masih hangat, Dream Company seakan tak mau ketinggalan dengan membuat kejutan.
Pagi itu, dua kabar bom muncul di situs resmi Dream Company.
Yang pertama cukup mengejutkan - Menjelang Tahun Baru, untuk memastikan para pemain dan seluruh staf perusahaan dapat merayakan tahun baru dengan baik, Dream Company akan libur selama seminggu dari pukul 00.00 di malam Tahun Baru hingga pukul 23.59 pada hari keenam Tahun Baru. Selama periode ini, semua layanan termasuk Taman Horor, Pemikiran Gila, toko game online, dll akan ditutup sepenuhnya.
Ini... sudah ke-N kalinya Dream Company melakukan langkah kontroversial semacam ini. Ketika perusahaan game dan e-commerce lain sibuk promosi gila-gilaan selama liburan, mereka malah libur selama seminggu penuh... Jelas-jelas mengabaikan hari libur nasional.
Bisa dibilang, saat membaca kabar ini, banyak penulis lelucon sudah mulai menambahkan kalimat ke dokumen... Ungkapan seperti "Aku akan mati jika tidak bisa main Taman Horor lagi", "Bagaimana pemain bisa merayakan tahun baru kalau server ditutup?", atau "Dewa menciptakan dunia hanya perlu enam hari, kenapa kalian libur tujuh hari?" langsung keluar begitu saja.
Tapi mereka juga tahu... Ngomong gini juga percuma.
Taman Horor sudah hampir setahun sejak peluncurannya, masa para pemain belum paham karakteristik khas Dream Company?
Pernah ke stasiun pengisian bahan bakar? Urus administrasi di lembaga pemerintah? Badai besar saja sudah kamu lewati, masalah kecil begini bukan apa-apa; Setidaknya berurusan dengan Dream Company, sebagian besar waktu kita mendapat pengalaman layanan sepadan, lebih baik daripada habis uang malah jadi jongos.
Bagaimanapun, sejak pengumuman resmi keluar, penghentian layanan tujuh hari itu sudah jelas. Mencela boleh-boleh saja, tapi kalau benar-benar mau cari masalah... Selain tidak mengubah hasil, bisa-bisa malah kena getahnya. Ingat contoh Studio Mayat Pedang yang sudah bangkrut itu.
Selanjutnya, kabar kedua—Aturan kualifikasi "Peak Battle S3" Taman Horor akan diumumkan setelah tahun baru. Kompetisi kali ini menggunakan format pertarungan campuran individu dan tim jangka panjang. Untuk detailnya, pantau terus informasi di situs resmi.
Meski pengumuman ini minim "informasi substantif"—hanya seperti trailer promosi awal film—respon yang ditimbulkannya justru jauh lebih besar dibanding kabar sebelumnya.
Hanya dua belas kata "format pertarungan campuran individu-tim jangka panjang" ini, sudah bisa membuat tak terhitung studio game tidak bisa merayakan tahun baru dengan tenang.
……
28 Januari, jam dua subuh, di dalam ruang rapat Wang Tanzhi.
Karena Jue Ge dan Xiao Tan sama-sama terlambat login sebentar, mereka hanya bisa menonton film sambil menunggu empat rekan tim lainnya keluar dari quest.
"Sepertinya kamu sangat sibuk belakangan ini, selain hari makan hotpot itu, sudah berhari-hari tidak melihatmu di dunia nyata." Feng Bujue masih berbaring dengan posisi duduk santai favoritnya di sofa nyaman, mengobrol dengan Xiao Tan di sebelahnya.
"Ah... jangan dibahas..." Xiao Tan tampak lelah secara fisik dan mental, menarik suara panjang sambil berkata, "Tahun ini malam Tahun Baru Imlek kebetulan jatuh pada 14 Februari (tahun 2056), sekaligus Hari Valentine dan malam tahun baru. Kebetulan aku dan Xiao Ling berencana menikah tahun ini, jadi semuanya berbarengan... Para senior dari kedua keluarga kami berdiskusi dan memutuskan untuk menggabungkan pernikahan dengan makan malam tahun baru dua keluarga." Dia berhenti sejenak, "Makna pernikahan dan tahun baru bagi orang Tionghoa tidak perlu kujelaskan lagi... Dua urusan besar ini digabungkan, benar-benar mematikan... Sebulan yang lalu aku sudah mengundurkan diri dari pekerjaan, setiap hari menemani Xiao Ling ke sana kemari mengurus berbagai macam urusan sepele... Tapi tetap saja merasa tidak bisa mengejar semua."
“Hmph……” Feng Bujue mengangguk, “Dilihat dari sisi positif… setelah pernikahan, kalian berdua pengangguran kaya raya bisa menghabiskan waktu dengan pesta pora sepanjang hari, Mabuk Hidup Mati.”
“Ah… Tentang itu…” Ekspresi Xiao Tan mendadak muram, “Belakangan ini kemampuanku dalam energi spiritual berkembang pesat. Mertuaku… yaitu Kepala Departemen Gu, sepertinya ingin membuatku bergabung dengan Jiu Ke sebagai anggota kehormatan untuk menjadi dewa.”
“Hah!” Feng Bujue tertawa kering, “Berarti lima tahun kuliah kedokteranmu sia-sia dong.”
“Aku juga bilang begitu padanya.” Xiao Tan mengernyitkan matanya, “Dia menjawab…‘Ilmu kedokteran tak berguna. Dulu kakekmu juga pernah jadi bintang rock di dunia bedah, tapi demi menjaga perdamaian dunia, bukankah akhirnya harus menusuk-nusuk orang dengan pisau bedah?’”
“Hehe… Selain fakta bahwa Lao Gu memanggilmu cucu yang absurd… Aku percaya dia menusuk orang, tapi motifnya untuk perdamaian dunia masih perlu dipertanyakan.” Ekspresi Feng Bujue terlihat ambigu.
“Oh… Ngomong-ngomong.” Xiao Tan mengalihkan topik, “Lokasi pernikahannya di Italia, kan kamu sudah tahu?”
“Hah?!” Feng Bujue langsung terduduk, “Tentu saja tidak!” Dia berhenti setengah detik, “Kenapa kamu mengatakannya dengan santai begitu? Alamat di undangan jelas tertulis pinggiran Kota S kan?”
"Adalah pergi ke pinggiran kota... Tapi kalian bukan ke sana untuk menghadiri pernikahan, melainkan untuk naik pesawat..." Xiao Tan menyambung, "Terbang langsung ke Italia."
"Hei, hei... Apakah di sekitar alamat itu ada bandara?" Feng Bujue bertanya, "Pesawat punya keluargamu?"
Jue Ge hanya sedang mencela, tapi tak disangka...
"Hmm, pesawat itu... memang punya keluarga kami." Xiao Tan menjawab.
"Sial! Kalau begitu tidak usah ditanya lagi, bandaranya pasti milik keluarga Xiao Ling ya?" Feng Bujue menyambung dengan nada frustasi.
"Bukan." Xiao Tan menjawab, "Tapi seharusnya dikelola oleh anggota keluarga mereka... Hmm... Aku juga tidak bisa bicara banyak, yang jelas di sana ada landasan pacu dan fasilitas untuk perangkat terbang pribadi atau militer."
"Kalian para sampah masyarakat yang memperalat kepentingan publik untuk keuntungan pribadi..." Feng Bujue melanjutkan celaannya dengan sorot mata penuh kesan heroik, "Benar-benar berani melakukannya... Dan lagi, kalian berdua orang Tionghoa, mengadakan pernikahan di luar negeri sudah keterlaluan, apalagi mengajak dua keluarga besar makan malam tahun baru di Eropa? Mental seperti apa ini?"
"Pada malam Tahun Baru..." Xiao Tan menjawab dengan nada tulus namun menyebalkan, "Di dalam negeri... tidak bisa dapat reservasi." Dia berhenti dua detik, lalu menambahkan, "Dan... ini bukan urusan yang bisa diselesaikan dengan uang..."
"Hmph..." Feng Bujue tidak bisa membantah, "Baiklah..." Dia berpikir lagi, "Kalau begitu... setelah kita terbang ke Yidaili (ya, aku tidak salah ketik), di bandara kota mana kita akan mendarat? Aku harus tegaskan dulu, paspor dan visa untuk negara mana pun... aku sama sekali tidak bisa mengurusnya (ada ceritanya, tapi terlalu panjang untuk dijelaskan di sini). Kalau setelah mendarat aku langsung dideportasi, kamu harus siap mental."
"Tenang, situasimu sudah diketahui Kepala Departemen Gu. Dia sudah menyiapkan 'dokumen lengkap tanpa celah' untuk jaga-jaga. Lagipula, kita tidak akan mendarat di bandara sipil..." Xiao Tan menyambung.
"Berarti... kedua organisasi kalian juga punya pengaruh di negara Axis ya?" Jue Ge menatap sinis.
"Ini jangan tanya aku..." Xiao Tan berkata, "Secara teknis sekarang aku sudah menjadi staf resmi Jiu Ke yang masih dalam 'masa percobaan'. Seharusnya aku tidak boleh memberitahumu banyak hal."
"Hah..." Feng Bujue menghela napas iba, "Satu lagi pemuda berbakat yang kehilangan prinsip karena wanita dan pekerjaan."
Sebelum suaranya menghilang, pintu ruang rapat terbuka. Ruo Yu dan An Yueqin masuk secara berurutan.
Belum dua detik mereka masuk, Feng Bujue langsung melompat dari sofa: "Kedua Nona Pendekar pasti lelah! Silakan duduk! Aku sudah menghangatkan sofa untuk kalian!"
"Kamu mencampur pakaianku dengan punyamu lagi ya saat mencuci?"
"Kamu berencana menunda naskah lagi bulan ini ya?"
Keduanya duduk dengan tenang, berbicara dengan nada datar tanpa fluktuasi emosi.
"Aku benar-benar akan lebih hati-hati lain kali! Akan kuberikan naskah dalam beberapa hari!" Feng Bujue merangkapkan kedua tangan, menundukkan kepala sambil berseru.
"Hah... Baiklah."
"Baiklah, kami akan memberimu beberapa hari lagi."
Tak lama kemudian, dia mendapat respons yang diinginkannya.
Feng Bujue yang sudah lega berpindah tempat, duduk di sisi lain Xiao Tan.
Wang Tanzhi melirik Feng Bujue dengan tatapan penuh keterkejutan yang mengandung subteks "Apa kamu tidak punya malu sama sekali?", lalu akhirnya berkata setelah lama terdiam: "Jue Ge..."
"Diam." Tapi Feng Bujue tak berniat mendengar komentar apapun darinya.
……
Beberapa menit kemudian, Xu Huai Shang dan Xiao Ling juga selesai mempersiapkan hasil quest, masuk ke ruang rapat.
Dengan demikian, seluruh enam anggota Garis Depan Neraka telah berkumpul.
Setelah Xu Huai Shang bergabung, mereka sudah sering menjalani quest dalam formasi enam orang; tapi malam ini, sesuai rencana, mereka akan pertama kalinya mencoba... Mode Bertahan Tim dengan kesulitan Nightmare untuk enam pemain.
