"'Apa itu?'"
"'Sinar matahari?'"
"'Apa? Sinar matahari? Haruskah kita memperingatkan para vampir untuk mundur?'"
"'Bodoh! Itu bukan sinar matahari, itu cahaya dari arwah.'"
"Apa mungkin? Seberapa kuat sinar energi itu? Sebesar itu?"
Cahaya yang tiba-tiba muncul di udara membuat para monster di berbagai area medan perang berbisik-bisik. Di momen putus asa ini, perubahan situasi aneh apapun cukup membangkitkan rasa penasaran orang.
Memang benar, itu bukan sinar matahari, melainkan... Xushan.
Tepatnya——【Wangxu zhi Shanguang】.
Tiga bab sebelumnya, saat kalian melihat jurus aneh yang tiba-tiba muncul ini, mungkin masih bertanya-tanya... Siapa yang mengeluarkannya?
Tapi sekarang, pasti kalian semua sudah paham... Kedepannya jika melihat jurus banyak tingkah yang muncul tiba-tiba seperti ini, kemungkinan besar itu dikeluarkan Feng Bujue.
"Para penghuni Kerajaan Monster..." Setelah sinar itu menguapkan ratusan Rong Bing, sebuah suara bergema seantero langit berseru, "...Entah kalian mengenaliku dan para mitra yang menyertaiku ini atau tidak..."
"Gila! Suara ini..." Sebelum Jue Ge menyelesaikan ucapannya, Freddy Krueger yang berada di atas tembok kota langsung mengenali pembicara tersebut.
Saat itu juga, CEO Perusahaan Listrik Hantu Ganas ini langsung bereaksi dengan berlari ke sisi Sang Raja untuk memberi tahu... Mungkin mereka bisa diselamatkan.
"Hanya satu kalimat yang ingin kusampaikan..." Di udara, suara Jue Ge terus bergema, "...Kami akan membantu kalian MEMENANGKAN pertempuran ini."
Saat dia berbicara, Xiao Tan, Xu Huai Shang, Lao Wang, Zun Ge, dan Billy bersaudara juga muncul dari langit di belakangnya dan bergabung dalam pertempuran.
"Meski jumlah mereka hanya lima setengah orang plus seekor burung, tapi kecepatan membasmi monster itu bagai memotong rumput. Terutama Xiao Tan dan Xu Huai Shang... Dibandingkan dengan NPC level Dewa yang sudah 'kemampuannya tidak lengkap', kekuatan tempur keduanya jelas lebih unggul."
"Dengan tidak mengejar 'terbunuh seketika', dibandingkan kemampuan Xiao Tan dan Dewi Xu yang sudah meningkat sejak periode S2, menghadapi pasukan rendahan 'versi upgrade' yang kekuatannya di bawah Rong Bing asli, bertarung santai pun bisa menggilas tanpa cedera."
"Bersamaan dengan mereka menerobos masuk medan perang, banyak prajurit Kerajaan Monster juga sudah mulai ramai berdiskusi..."
"Hei... Orang-orang macam apa ini? Kelihatannya sangat hebat."
"Jelas-jelas pengelana antar dimensi."
"Aneh juga, pengelana antar dimensi malah mau membantu kita?"
"Tunggu... Si tinggi besar itu penjaga Klub Deduksi bukan? Sepertinya aku pernah melihatnya."
"Aku merasakan energi iblis yang sangat kuat. Di antara mereka setidaknya ada dua pengguna sihir level master..."
"Eh! Bayangan manusia berwarna ungu itu kok mirip ya, kayaknya aku pernah lihat fotonya."
"Setelah kau bilang begitu..."
"Feng... Feng Bujue! Itu Feng Bujue!"
"Apa? Feng Bujue? Feng Bujue yang itu?"
"Masih ada yang lain?"
"Yang itu loh... Yang 'Menertawakan samudra biru seribu pasukan'..."
"'Penentu takdir mengkalkulasi sebab-akibat'?"
"'Tak gentar akan hidup-mati'..."
"'Bukan iblis bukan dewa, bagai kegilaan berwujud'..."
Di tengah kerumunan, satu per satu orang mulai mengenali Jue Ge. Beberapa monster entah kenapa... seperti menyanyikan sandi, satu kalimat demi satu kalimat... berhasil melantunkan syair karakternya secara lengkap.
Tampaknya... upaya propaganda diri Feng Bujue selama bertahun-tahun (dalam hitungan waktu game) di Alam Semesta Utama cukup sukses. Tak hanya penduduk di beberapa zona utama yang mengenalnya, bahkan di wilayah terpencil seperti Kerajaan Monster hingga bajak laut di lautan kekacauan... bisa menghafal nama dan syairnya.
"Feng Bujue?" Tak lama kemudian, Tuan Hanky di atas tembok kota telah menerima laporan dari Freddy. Sebagai raja, mana mungkin dia tak mendengar nama Jue Ge? "Howdy-ho!" Dia segera melontarkan kata seru khas karakter Natal kotoran (bagian dari settingan karakter), lalu melanjutkan, "Yang 'meninju Pengadilan Kebenaran, menendang Time Lord, tujuh kali menyusup ke kerajaan kita, tiga kali mempermainkan Gereja Huanmo, menyapu bersih Pulau Jumo, berani menerobos Foundation, membuat Zhuan Jiezun ngompol, hingga membuat Dianhu Wang limbung' itu?"
Freddy mengangguk: "Hmph... Ya."
"Wow~ Dengan begitu pertempuran ini masih ada harapan!" Tuan Hanky melompat gembira dua kali, meninggalkan dua titik bekas kotoran di benteng kecil. "Bisa tolong antarkan dia ke pos komando?"
"Ah... Sudah kusuruh Sadako menghubunginya..." jawab Freddy.
Di saat yang sama, di udara...
"Halo, Tuan Billy." Di balik kaca di hadapan Billy, tiba-tiba muncul wajah hantu wanita yang menyapanya.
Billy terlihat cukup tenang: "Sadako?"
"Ya," jawab Sadako, "walau aku ingin keluar dari kaca ini untuk berbicara, tapi sepertinya area mu terlalu sempit. Aku akan bicara dari sini saja."
"Lebih baik begitu..." sambung Billy.
"Lihatlah ke arah kiri bawahmu, bagian tengah tembok kota sisi selatan, tepat di belakang pasukan Naga Lima Warna..." Sadako melanjutkan.
"Kulihat," kata Billy, "Ada masalah apa di sana?"
"Sang Raja berada di sana, ingin bertemu dengan kalian semua," jawab Sadako.
"Mengerti," balas Billy, "Kami akan segera ke sana."
"Baik, aku pamit dulu." Setelah berkata demikian, bayangan Sadako menghilang dari permukaan kaca.
"Kau dengar semuanya?" Begitu Sadako pergi, Billy langsung meninggikan suaranya kepada Jue Ge yang berada puluhan meter jauhnya.
"Ah... Jelas sekali," sahut Feng Bujue, "Aku juga sedang menunggu panggilan dari mereka..."
Memang mereka perlu ada yang memberi tanda dulu sebelum bisa turun.
Pertama, di bawah sana terlalu banyak data intensitas tinggi yang fluktuatif selama pertempuran. Meski punya Perspektif Data, tetap sulit menentukan posisi pasti Sang Raja. Kedua, walau Jue Ge sudah menyatakan posisinya lewat 【Arloji Penipuan】, para monster belum memberi respon jelas sehingga ia tak bisa sembarangan mendekat.
Dan sekarang, karena pihak lawan sudah mengirim orang untuk menjemput mereka, Feng Bujue langsung mengajak teman-temannya dan terbang cepat menuju lokasi Tuan Hanky.
Sepanjang perjalanan, karena Tuan Hanky juga sudah memberikan perintah, tidak ada yang berusaha menghalangi mereka.
Beberapa puluh detik kemudian, seluruh kelompok telah mendarat dan berdiri di hadapan Tuan Hanky.
"Howdy-ho~" Tuan Hanky mengangkat tangannya yang mungil dengan gerakan "membentuk pelangi", menyapa Jue Ge dan kawan-kawan, "Selamat datang, tamu dari jauh. Aku adalah Raja yang sedang menjabat, Tuan Hanky."
Saat melihatnya, ekspresi Xiao Tan dan Xu Huai Shang langsung menjadi aneh, dan tanpa sadar keduanya mundur setengah langkah.
"Halo, Tuan Hanky." Feng Bujue tetap tenang karena memang sudah mengenal karakter ini, "Saya Feng Bujue." Setelah memperkenalkan diri, Jue Ge juga memperkenalkan satu per satu rekan-rekannya.
Sebenarnya Tuan Hanky juga pernah mendengar reputasi beberapa dari mereka, hanya saja belum pernah bertemu langsung.
Setelah percakapan singkat pembuka, Tuan Hanky langsung ke inti persoalan: "Anak-anak, melihat prospek saat ini, kurasa kita tidak punya waktu untuk berbelit-belit lagi. Aku sangat berterima kasih atas bantuan kalian, tapi aku ingin mendengar rencana konkret apa yang kalian miliki untuk mengubah keadaan sekarang?"
“Hmph……” Feng Bujue mengangguk, tanpa basa-basi langsung menjawab, “Sebenarnya, selama perjalanan kami ke sini, kami sudah menyelesaikan langkah pertama rencana. Sekarang yang perlu kita lakukan adalah melalui mulut Anda... yaitu 'Raja', untuk memproklamasikan hal itu, membangkitkan kembali harapan kemenangan di hati para prajurit.”
“Oh? Apa yang kalian lakukan?” Tuan Hanky bertanya dengan nada penuh antisipasi.
Senyum mengembang di wajah Feng Bujue, “Kami sudah memutus tiga perempat jalur suplai pasukan mereka...”
