“Beri aku perlindungan!” Ini adalah kalimat terakhir yang diteriakkan Xiao Tan sebelum melompat.
Saat dia meneriakkan kalimat ini, belum ada yang tahu apa yang ingin dilakukannya; tentu saja... selain itu, pertanyaan yang lebih banyak dipikirkan semua orang adalah——bagaimana cara melindungi seseorang yang akan segera terbunuh seketika.
Tapi sekitar sepuluh detik kemudian, termasuk Dewa Iblis, semua orang... akan mengerti maksud perkataannya, dan dalam hati akan berteriak "Gila".
"Serangga menyebalkan..." melihat bayangan manusia yang melompat ke arahnya, Dewa Iblis mendengus dengan acuh sambil melakukan gerakan seperti mengusir nyamuk.
Menurut pengalamannya, untuk membunuh seorang "pengelana antar dimensi", gerakan seperti ini sudah cukup.
Seketika, semburan energi iblis murni berwarna hitam muncul dari punggung tangannya, seperti gelombang api yang menyapu langit, meledakkan benturan energi berbentuk tidak beraturan di udara.
Detik berikutnya, bayangan Xiao Tan sepenuhnya tertutup oleh energi iblis ini, mungkin sudah dihancurkan hingga tak tersisa.
Tapi...
"Hmph?" Belum sampai satu detik, Dewa Iblis sudah menyadari, "Bayangan?"
Benar, yang di udara itu hanyalah bayangan selama tiga detik yang ditinggalkan Xiao Tan menggunakan 【Angin Berhenti Debu Wangi Bunga Habis】.
Jangan remehkan skill Spesialisasi Bertarung level D ini, tapi memang berguna.
Memanfaatkan waktu dari bayangan itu, wujud asli Xiao Tan berhasil mendekati Dewa Iblis dan mengaktifkan sebuah skill.
Untuk menjelaskan skill ini, pertama-tama harus menyebut benda lain——【Boneka Kuda Terbang Basho-san】.
【Nama: Boneka Kuda Terbang Basho-san】
【Jenis: Lainnya】
【Kualitas: Rusak Parah】
【Efek: Pemilik dapat menggunakan skill khusus——Salju Menari di Sembilan Langit (skill ini tidak terpengaruh batas maksimum slot skill)】
【Syarat Kepemilikan: Kaum pria, terikat setelah diambil】
【Dapat Dibawa Keluar dari Quest: Ya】
【Catatan: Boneka yang dianggap sahabat baik oleh Pak Bashō. Setiap kali dimarahi Tuan Soran, Pak Bashō akan memeluk erat Ma Fei untuk mencari hiburan batin.】
Setelah sekian lama, kemungkinan para penonton sudah lupa asal-usul dan efek benda ini, maka akan dijelaskan kembali.
"Boneka Kuda Terbang Basho-san" ini muncul dalam cerita 《Detektif Tiga Puluh Tiga Bab Dipaksa Kembali》, merupakan hadiah yang didapat Xiao Tan setelah menyelesaikan misi sampingan sendirian. Dengan kata lain... ini adalah item yang dibawa dari dunia "Nichijou".
Selama ini, Xiao Tan jarang menggunakan (atau mungkin pernah mencoba beberapa kali) skill bawaan benda ini, karena jurus tersebut benar-benar... menyebalkan.
【Skill Khusus: Salju Menari di Sembilan Langit】
【Efek: Menekan target hingga berlutut, membuatnya tidak bisa bergerak (waktu tunggu 5 jam, membutuhkan panduan terus-menerus, hanya bisa digunakan pada NPC/monster humanoid/berbentuk manusia dengan penglihatan normal)】
【Catatan: Sebuah kemampuan legendaris yang melampaui "Tangan Menjulurkan Anggrek Dua Naga Bermain Mutiara (jurus menyodok mata)", diturunkan oleh Dewa Haiku kepada Matsuo Basho yang sedang terkena efek "Caa Aku Tak Tahan Jamur". Satu-satunya kelemahan skill ini adalah akan terhenti jika pengguna mendapat gangguan eksternal selama proses penggunaan.】
Sekilas deskripsi mungkin terkesan biasa, tapi sebenarnya sama seperti 【Tendangan Bawah Si Bocah Nakal】 yang juga berasal dari dunia "Nichijou", 【Salju Menari di Sembilan Langit】 adalah skill "hukum sebab-akibat".
Keunggulan utamanya ada empat: Pertama, tidak memakan slot skill; Kedua, tidak ada konsumsi energi; Ketiga, 100% berhasil mengendalikan jika mengenai; Keempat, durasi efek tanpa batas waktu.
Dari empat poin ini, yang paling krusial adalah "durasi tanpa batas". Dalam deskripsi skill, tidak ada batasan waktu untuk aksi "panduan berkelanjutan". Artinya... selama pengguna tidak ingin berhenti dan tidak ada yang menginterupsi, jurus ini bisa terus dipertahankan... Bahkan sampai lima jam kemudian ketika skill sudah cooldown (waktu cooldown dihitung sejak detik pertama penggunaan), tetap tidak masalah.
Inilah... metode yang dipikirkan Xiao Tan.
Dewa Iblis pun tidak menyangka, serangan acak yang baru saja dilancarkannya ternyata sangat menentukan. Sikap overconfiden Dewa Iblis, kelalaian dan meremehkan lawannya... membuatnya kehilangan satu-satunya kesempatan untuk mencegah lawan mengeluarkan jurus sebelum mendekat.
“Dalam sekejap mata, Xiao Tan telah mengaktifkan skill khusus yang melekat pada item ini... Terlihat dia menekan dan menopang wajah Dewa Iblis dengan satu tangan, seluruh tubuhnya berdiri terbalik di atas kepala Dewa Iblis. Setelah posisi ini stabil, tangan satunya mulai menggaruk-garuk rambutnya sendiri, menebarkan ketombe...”
“Tentu saja ini bukan ‘ketombe’ asli, hanya efek yang dihasilkan skill. Bahkan jika pengguna botak, saat menggunakan skill ini, material putih mirip ketombe akan terus berjatuhan seperti salju...”
“Apa... ini...” Saat terkena serangan, ekspresi tak percaya muncul di wajah Dewa Iblis yang segera membeku.
Di bawah efek skill, Dewa Iblis tak bisa menahan diri membuka kaki dan berlutut di tanah; kedua lengannya terbuka lemas terkulai; matanya terpaksa menatap ke atas melalui celah jari tangan yang menekan wajahnya, memandang ‘pemandangan salju’ buatan... Tak bisa mengalihkan pandangan maupun memejamkan mata.
Yang paling mengerikan, sekuat apapun tenaga yang dikeluarkan, tubuhnya tetap lumpuh. Bahkan membuka mulut untuk bicara pun tak bisa... Semua indra berfungsi normal, kekuatan diri juga tak berkurang, tapi tetap tak bisa bergerak atau menggunakan cara apapun seperti telekinetik atau astral projection untuk mengubah situasi.
“Cepat... Segera lindungi dia!” Beberapa saat kemudian, orang pertama yang sadar adalah... Billy.
Barang ini memang pantas disebut "tipe otak", setelah mengamati sebentar, dia langsung paham situasinya. Dengan sigap dia menggunakan kemampuannya untuk menyebarkan suaranya ke telinga setiap prajurit di medan perang.
Xu Huai Shang, Dianhu Wang, dan pasukan kerajaan yang mendengar kata-kata ini hampir serentak bereaksi... Mengepung lokasi tempat Doumo berada.
Mereka tidak tahu persis apa yang dilakukan Xiao Tan, tapi apapun itu, jelas-jelas... itu berhasil.
Di sisi lain... Pasukan redundan sama sekali tidak bereaksi terhadap serangkaian perubahan mendadak ini.
Karena kecerdasan makhluk-makhluk ini relatif rendah, tidak bisa menganalisis masalah yang terlalu kompleks; Dengan adanya penyapu di lokasi, mereka harus bertindak sesuai sistem kendali taktis yang terpasang pada penyapu.
Umpan balik dari sistem kendali taktis saat ini menunjukkan: Data kekuatan tempur Doumo tidak menurun, meski sedang dikepung, probabilitas kematiannya tetap sama - Tak Terbatas mendekati nol.
Maka hasil kalkulasi penyapu adalah... Tidak perlu membantu Doumo; Mengingat pasukan kerajaan sekarang tidak mengejar, sebaiknya tetap mengikuti rencana awal... Menunggu pasukan terkumpul sebelum melancarkan serangan berikutnya.
Demikianlah, Doumo yang dalam kondisi nyaris konyol itu berhasil dikendalikan sendirian oleh Xiao Tan, sementara situasi pertempuran... memasuki fase menunggu dan kebuntuan yang.
