"Susah juga..." Bergumam Feng Bujue dengan frustasi sambil menyaksikan tinju yang semakin mendekat. Bersamaan, ia mengaktifkan sebuah skill investigasi yang bisa disebut sebagai skill memalukan——【My Skate Shoes】.
Jurus ini pernah digunakan oleh【Mori Qiangxi】melawan Jue Ge saat babak semifinal S2, ketika Garis Depan Neraka melawan Corpse Blade Tim Pertama. Efeknya:【Setelah diaktifkan, damage jarak dekat berikutnya yang diterima akan berkurang 90%, dan semua efek khusus dari serangan tersebut tidak akan terpicu; Sesaat setelah serangan berakhir, pengguna akan berpindah ke belakang attacker secara otomatis dan mendapatkan bonus kecepatan serangan dua kali lipat selama empat detik】
Meski akhirnya Mori Qiangxi tewas dalam jebakan Feng Bujue saat itu, situasi kali ini jelas berbeda... Liu Xing sama sekali tidak tahu bahwa pemain bisa menggunakan "jurus tangkisan", tinju yang dilayangkannya seharusnya pasti mengenai sasaran.
Namun kenyataannya... Feng Bujue hanya mengangkat tangan dengan santai, menahan serangan Liu Xing yang digerakkan oleh delapan kali lipat ilmu dalam.
Melihat adegan ini, bukan hanya Liu Xing yang terkejut, bahkan Liang Feifan yang terluka di kejauhan pun membelalakkan mata penuh kekagetan, jantungnya berdebar tak karuan.
Syu——
Persis di saat mereka sedang shock, Feng Bujue sudah berpindah ke belakang Liu Xing berkat efek skill.
"Bonus 'Kecepatan Serangan ganda'" itu hanya bertahan empat detik, tidak digunakan juga sia-sia; Feng Bujue memanfaatkan celah empat detik ini dengan mengayunkan nunchaku dalam serangan beruntun, menggunakan teknik... yaitu serangan berganti tangan yang baru saja ia pahami.
Selain itu, karena sebelumnya telah lama bertarung dengan Liang Feifan, pengisian daya【Z kunci pipa】telah melebihi 80%, sehingga efek level 4-nya - kemampuan "Combo", saat ini juga telah aktif; Setidaknya sebelum pertarungan ini berakhir, serangan berulang Feng Bujue dengan nunchaku pada target yang sama akan meningkatkan damage secara bertahap.
Tidak diragukan lagi... efek khusus seperti ini yang meningkatkan damage seiring jumlah serangan dan tidak memiliki batas maksimal, jika digunakan dengan tepat, akan sangat mengerikan.
Frekuensi serangan Feng Bujue yang awalnya tidak lambat, ditambah bonus kecepatan serangan, membuat output damage-nya meledak dalam waktu singkat... Setelah serangan beruntun ini, Liu Xing yang terus menerus terkena serangan dari belakang akhirnya limbung, terlihat ia terhuyung-huyung dan terjatuh berguling ke depan, darah segar menyembur dari mulutnya.
"Hmm... Tidak kusangka..." Liu Xing menahan dadanya sambil menoleh, menatap tajam ke arah Feng Bujue, "...Kau seorang praktisi bela diri dari aliran sesat, bisa memiliki kedalaman ilmu seperti ini, sebenarnya kau..."
Ia tidak tahu lawannya menggunakan skill pengurang damage 90% untuk menahan jurus, juga tidak tahu Feng Bujue memakai perlengkapan pertahanan dengan persentase pengurang damage dan defense stat yang tinggi. Yang ia tahu... orang di hadapannya ini menahan pukulan terkuatnya hanya dengan satu tangan, setelah itu tidak hanya tanpa cedera tapi masih memiliki tenaga cadangan untuk langsung melancarkan serangan balik.
Adegan seperti ini sudah cukup untuk membuat Liu Xing, serta Liang Feifan yang sudah terluka di sampingnya... kehilangan semangat juang.
【Pembaruan Progres Misi Sampingan】
"Sepertinya kalian berdua menyerah..." Setelah mendengar suara sistem, Feng Bujue diam-diam melirik daftar quest dan menemukan progres misi telah berubah menjadi 2/7; Ia segera paham bahwa ketika kedua NPC ini menyerah, definisi "mengalahkan" dalam misi otomatis terpenuhi. Artinya... tidak harus melukai atau membunuh lawan untuk menyelesaikan quest, cukup dengan menentukan "pemenang".
"Kalau begitu... aku pamit." Karena tujuannya sudah tercapai, tidak ada alasan untuk berlama-lama. Setelah berkata demikian, Feng Bujue berbalik menuju lift.
"Tunggu!" Dibanding Liang Feifan, Liu Xing jelas lebih berdedikasi. Meski tahu diri tak sebanding, dengan gemetar ia berdiri dan membentak siluet punggung Jue Ge, "Mau ke mana kau?"
"Tentu saja mengambil data rahasia kalian." Jawab Jue Ge dengan nada seolah itu hal wajar.
"Kau... tahu letak ruang arsip?" Liu Xing bertanya curiga.
"Tidak." Feng Bujue mengangkat bahu, "Dan... aku juga yakin tak bisa mengoreknya dari mulut kalian berdua, jadi..." Ia berhenti sebentar, "Aku akan mencari sendiri. Pasti ada di suatu tempat di gedung ini. Aku akan periksa satu per satu lantai sampai ketemu."
"Hmph! Ha ha ha ha..." Mendengar itu, Liang Feifan tertawa terbahak-bahak. Setelah beberapa detik, dia menatap Jue Ge dan melanjutkan, "Nak, apa kau pikir... setelah mengalahkan kami berdua, kau sudah tak terkalahkan? Kuberi tahu..."
"Sudah, sudah..." Feng Bujue sama sekali tidak ingin mendengar kelanjutannya, langsung menyela, "Apa kau ingin bilang... kalian berdua adalah yang terlemah di antara Empat Raja... eh, salah... maksudku di antara manajemen perusahaan? Lalu kau akan spoiler tentang berapa banyak musuh yang lebih kuat darimu, julukan dan ilmu bela diri mereka, lalu mengakhiri dengan kalimat - meski aku bisa mengalahkan si Anu dan si Itu, tetap ada beberapa 'eksistensi' yang tak mungkin kulewati..."
Tebakannya... nyaris 80-90% akurat, seolah dia sudah melihat kerangka dialog Liang Feifan.
Feifan Ge terdiam sejenak, bingung menjawab: "Eh... Bagaimana kau bisa..."
"Cukup." Jue Ge memiringkan kepala, melewatinya dengan cepat, "Simpan saja omongan itu, aku tidak tertarik."
Usai berkata, dia sudah masuk ke lift dan menekan tombol lantai dua.
Bukan karena sombong, tapi Jue Ge merasa tak perlu mendengar ancaman Liang Feifan. Kalaupun ada musuh kuat... lebih baik analisis intensitas melalui Perspektif Data ketimbang mendengar cerita orang.
Ding——
Jarak satu lantai terasa sekejap. Saat pintu lift terbuka, seseorang yang berdiri sepuluh meter jauhnya sudah menatap tajam ke arah Feng Bujue.
“Seorang pria berkulit putih berusia sekitar tiga puluh tahun, dengan wajah biasa-biasa saja, rambut pendek coklat bergaya standar, mengenakan kemeja putih, celana hitam, dan dasi gelap; penampilannya... sama sekali terlihat seperti karyawan biasa.”
“Tapi... Feng Bujue bisa 'mengamati' bahwa kekuatan pria ini jelas melebihi Liu Xing dan Liang Feifan.”
“Ini menarik...” Jue Ge mengamati pria di hadapannya, berkata, “Bagaimana kau tahu aku akan datang ke lantai dua?”
“Aku tidak tahu.” Pria kulit putih itu menjawab, “Jangan salah paham, aku tidak sengaja menunggumu di sini. Kebetulan... kantorku ada di lantai dua. Aku berdiri di sini hanya ingin melihat sampai lantai berapa lift yang ditumpangi penyusup ini akan berhenti. Tak kusangka... kau malah berhenti di lantai ini.”
“Kalau begitu, Tuan juga tidak berniat menghalangiku?” tanya Feng Bujue sambil melangkah keluar dari lift.
“Ha...” Pria kulit putih itu tersenyum, “Jika kau tidak muncul di hadapanku, mungkin aku bisa pura-pura tidak tahu... Tapi sekarang kau sudah sampai di sini, sebagai bagian dari manajemen perusahaan, mana mungkin aku mengabaikanmu?”
“Begitu ya...” Feng Bujue mengangguk, “Hamba Feng Bujue, boleh tahu nama...”
“Bisa saja.” Pria kulit putih itu menjawab dengan logat Mandarin yang terdengar sedikit asing, “Saya berasal dari Inggris, nama asli Joseph David, nama Tionghoa Chen Shaolong. Tapi orang-orang biasa memanggilku 'Kakak Amerika'. Mengenai jabatan... bisa dibilang sebagai Manajer Umum perusahaan.”
“Hmph...” Terlalu banyak bahan kritikan dalam perkataan lawan, Feng Bujue hanya bisa menyoroti yang utama, “Lupakan saja kenapa kamu yang orang Inggris disebut Ge Amerika... Gedung perusahaan kalian puluhan lantai, tapi kantor manajer umum malah ada di lantai dua?”
“Tidak boleh?” Ge Amerika membalas bertanya, “Apa ada aturan... orang dengan jabatan tinggi harus punya kantor di lantai atas?”
“Hmm...” Jue Ge mengusap dagunya, berkata dalam bahasa Inggris, “Good point...”
“Sudah, perkenalan dan obrolan sampah cukup sampai di sini. Untuk orang yang sebentar lagi mati, aku malas tahu banyak.” Kata Ge Amerika sambil melangkah setengah maju.
Kemudian, terlihat kedua tangannya terkulai ke bawah dengan punggung tangan menghadap keluar, jari-jari sedikit terbuka, kedua kaki terbuka sejajar. Lengan perlahan diangkat hingga ke dada, lengan kiri membentuk setengah lingkaran dengan telapak tangan membentuk Yin Zhang, telapak tangan kanan membalik menjadi Yang Zhang... Setelah serangkaian gerakan mengalir bak air terjun ini, posisi awal yang anggun dan indah telah terbentuk.
“Ini kamu...” Feng Bujue melihat aliran data di tubuh lawan, langsung tahu ilmu beladirinya melebihi dua orang di lantai bawah setingkat domain. Segera berdiri tegap siaga.
“Tak berakar tak berbatas, segala metode mengalir alami...” Ge Amerika merotasikan kedua tangannya, berdiri kokoh sambil berseru lantang, “...Taiji!”
