22 Februari, pukul satu dini hari, di dunia game, ruang rapat Xu Huai Shang.
Karena sudah janji untuk membahas urusan S3 malam ini, para anggota Garis Depan Neraka pada dasarnya sudah datang lebih awal.
Sementara Feng Bujue yang langka "tepat waktu datang", kembali menjadi yang terakhir muncul.
"Tuan-tuan..." Begitu Jue Ge masuk dan melihat semua orang menatap ke arahnya, ia langsung mengangkat tangan menunjuk ke belakangnya sambil berkata, "Izinkan saya memperkenalkan..."
Saat ia melakukan gerakan ini, pintu ruang rapat telah tertutup dan terbuka kembali sekali, lalu seseorang mengikuti Feng Bujue masuk.
"Inilah anggota baru yang pernah saya sebutkan sebelumnya..." Ucap Jue Ge melanjutkan seiring kemunculan orang itu, "Snow."
Penampilan Snow dalam game sama persis dengan penampilan aslinya di dunia nyata, memiliki wajah campuran Eropa-Asia yang khas, meskipun secara keseluruhan ia lebih mendekati ciri keturunan Asia dengan rambut hitam.
"Hi~ Selamat siang semuanya." Snow menyapa para hadirin di ruang rapat dengan senyuman, terlihat sedang dalam suasana hati yang sangat baik.
"Halo, nama saya..." Xiao Tan yang polos langsung bersiap memperkenalkan diri dengan ramah, merespon sapaan hangat tersebut.
Tanpa diduga, Feng Bujue tiba-tiba mengangkat tangan menghentikannya: "Tak perlu. Semua yang hadir di sini adalah peserta babak semifinal S2, meski tanpa perkenalan dia pasti sudah mengenali kalian." Ia berhenti sejenak, "Selain itu, kalian tak perlu terlalu sopan pada Snow..." Sambil berkata demikian, ia mendekat dan mengait bahu Snow, "Anggap saja dia warga kelas dua - biar dia yang jadi kambing hitam, atau yang maju duluan kalau ada risiko..."
"Hē hē..." Kapasitas sang pemuda Snow memang berbeda dengan orang biasa. Ditindas secara terbuka oleh Jue Ge, ia hanya tersenyum ringan: "Benar, benar. Para senior tak perlu sungkan padaku. Cukup suatu kehormatan bagiku bisa bertanding bersama Saudara Feng..." Ia berhenti sejenak seolah menyadari sesuatu, lalu menambahkan, "...serta Tuan-tuan sekalian."
"Sepertinya kalian berdua punya cerita tersendiri ya..." An Yueqin yang menyaksikan adegan ini segera melontarkan komentar dengan pandangan bernuansa fujoshi dan nada suara penuh arti ke arah keduanya.
"Benar... Orang yang bisa ditarik Bujue untuk menjadi 'orang ketujuh' pasti bukan orang sembarangan, sikap seperti selir yang baru masuk ini pasti ada masalah..." Ruo Yu juga berpura-pura serius sambil menggoda.
"Kebetulan kalian sedang membahas topik ini, saya ingin menyampaikan sesuatu..." Saat Feng Bujue berbicara, tangannya sudah melepaskan Snow, "Adik Snow mengaku sebagai biseksual."
Saat mengucapkan kata "biseksual", Jue Ge kembali mengulurkan tangan dan perlahan mendorong Snow menjauh.
"Berdasarkan pengamatanku, dia tidak berbohong." Feng Bujue memiringkan kepalanya, "Jadi kalau dia melakukan tindakan tidak pantas ke kalian, silakan gunakan sistem pelaporan, kalau perlu bisa laporkan ke polisi."
"Woi woi... Benaran nih..." Xiao Tan menyipitkan matanya ragu.
Sebagai pria hetero lain yang hadir selain Jue Ge, wajar saja merasa sedikit tegang mendengar hal seperti ini.
"Heh... Tenang Kak Xiao Tan, aku ini orang yang punya harga diri, tidak tertarik dengan orang sudah menikah." Setelah satu detik, Snow tersenyum pada Xiao Tan dan Xiao Ling di sampingnya, "Selain itu..." sambil memandang Ruo Yu, Nona An dan Dewi Xu, "Jujur saja... Meskipun para senior sangat cantik, tapi bukan seleraku." Saat mengatakan ini, dia malah mengeluarkan beberapa foto dari saku, "Tipe yang kusuka... adalah perempuan seperti ini. Kalau kalian punya kenalan seperti ini, boleh perkenalkan."
Saat ini, para hadirin, termasuk Jue Ge, dengan penasaran mendekat dan melihat beberapa foto tersebut.
Di foto-foto itu, terlihat perempuan-perempuan yang tampak lebih gagah dari pria, berbagai warna kulit dan kebangsaan; yang penting... semua foto tersebut adalah foto berdua, di setiap foto ada Snow, dan tatapan mata serta pose-nya saat berfoto dengan para kakak tersebut terlihat sangat mesra.
"Hmm..." Setelah melihatnya, Feng Bujue memandang Snow dengan sorot mata yang kompleks, "Selera Tuan... benar-benar unik ya..."
Baru pada saat inilah Jue Ge memahami beberapa hal yang belum terjawab di Kapal Yage; sebelumnya dia heran mengapa Snow selalu ditemani beberapa pria berotot, bahkan untuk menyajikan teh pun dilakukan oleh para kemeja hitam... Secara logika, sosok seperti Snow yang disebut "Pangeran Dunia Bawah Tanah" seharusnya dikelilingi gadis cantik yang bisa dipeluk kiri-kanan saat muncul di publik. Melihat foto-foto itu, barulah pikiran Jue Ge menjadi "terang benderang".
Tentu saja, ada beberapa hal yang tidak diungkapkan Snow...
Sebenarnya, setidaknya sampai usia 18 tahun, Snow belum menyadari preferensi seksualnya yang berbeda dengan standar kecantikan umum. Tumbuh di lingkungan hedonis, orang-orang di sekitarnya terus menanamkan konsep "perempuan seperti itulah yang cantik". Namun setelah dewasa dan menyadari orientasi berbeda dalam dirinya, Snow pun membebaskan pikirannya dan menemukan preferensi sejati...
"Ah..." Snow tersenyum sambil menyimpan foto, "Lumayanlah..." Dia melangkah setengah langkah mendekati Feng Bujue, "Tapi seleraku terhadap cowok lebih mainstream..."
"Jauh-jauh dariku, nak." Feng Bujue langsung menyela sambil mundur setengah langkah.
"Hahaha, baiklah." Snow mengangkat bahu, "Pokoknya... terima kasih sudah menerimaku di Garis Depan Neraka. Aku pasti akan tampil maksimal di lomba."
"Maksimal?" Jue Ge tiba-tiba menyerang kembali, "Harus MENANG! Kamu rekomendasianku, harus bertarung sampai mati di setiap match. Kalau kita gagal juara, itu tanggung jawabmu. Siap-siap telan tai dan bunuh diri!"
"Hah..." Snow terkejut, "Jadinya aku yang jadi kambing hitam sekaligus tumbal?"
"Diem. Proyeksikan data ke Meja Rapat dulu." Feng Bujue memerintah, "Aku mau latihan pukul tiang kayu dulu."
Usai berkata, dia benar-benar mengeluarkan tongkat nunchaku dan mulai memukul dummy latihan (ornamen sistem di ruang rapat Xu Huai Shang yang dilengkapi berbagai fasilitas latihan).
Snow patuh segera memproyeksikan statistik karakternya ke hadapan para senior di meja.
……
[Snow]: LV50.
Gelar: [Cyber Bettor], Kemampuan Gelar: [Keberuntungan Jahat yang Kuat].
Poin XP: 43760000/50000000, Poin Keterampilan: 124, Koin Game: 999990000.
Spesialisasi: Umum A, Peralatan A, Investigasi D, Bertarung C, Menembak D, Medis D, Ilmu Spiritual D, Memanggil B。
Tas (28/50): Air bersih (botol)*20, Kubus baja*29, Telur kalajengking batu*12, Sekrup serbaguna (termasuk mur)*182, Mutiara ajaib*21, Kristal energi spiritual*43, Tanduk Miros*3, Air mata Ksitigarbha*4, Kelenjar perayap*9, Ekor rakun transformasi*3, Perekat (botol kecil)*76, Perekat super (botol kecil)*26, Paket komponen inti api leleh*5, Serbuk tanduk unicorn*2, Blok tembaga segitiga*41, Buah anyaman*14……(Termasuk suplemen health point "besar", "sedang", "kecil" masing-masing 20 botol. Karena setiap 5 botol hanya menempati 1 slot tas, tidak ditampilkan satu per satu)
Peralatan: Dadu Iblis (Senjata psionik), Sekop Militer WJQ-308 (Tipe Abadi), Palu Penduduk Sandbox, Topeng Android-Telekinetik Penakluk, Tangan Hacker, Sabuk kamuflase optik, Reaktor reaksi Bahtera sekunder, Setelan Penempa Gen (termasuk baju zirah, pelindung kaki, pelindung bahu), Sepatu pilihan。
Slot skill (15/15):【Konstruksi/Teknik Memanggil - Prajurit Cybertron】【Konstruksi/Teknik Memanggil - Makhluk Terformat】【Konstruksi/Teknik Memanggil - Eksperimen yang Tak Terkendali】【Teknik Sintesis - Komponen Serbaguna】【Teknik Sintesis - Komponen Khusus】【Teknik Konstruksi - Mesin Semi-Dewa】【Teknik Konstruksi - Mesin Fantasi】【Teknik Konstruksi - Raja Jalan Gunung】【Teknik Memanggil - Terinfeksi Virus Z】【Teknik Memanggil - Jenderal Dunia Bawah】【VR Vision】【Perisai Energi】【Transformasi Zirah】【Transformasi Energi Iblis】【Semangat Pengrajin】
……
Selain konten yang tercantum di atas, di ruang penyimpanan Snow masih ada banyak skill cadangan, serta beberapa "consumable" yang terkait dengan skill tersebut.
Setelah melihat situasi Snow, Xiao Ling yang pertama kali berbicara: "Hmm... Sepertinya kamu menghabiskan banyak uang untuk game ini..."
Xiao Ling yang sering mengunjungi rumah lelang dan toko, serta memiliki ingatan fotografis, cukup memahami nilai item di inventory Snow. Pada dasarnya, tas Snow penuh dengan item buatan Spesialisasi Peralatan atau "consumable" untuk memanggil makhluk Spesialisasi Memanggil, banyak di antaranya adalah "komponen serbaguna untuk skill tingkat tinggi" yang tentu sangat berharga.
Selain itu, jumlah koin game Snow, batas maksimum tas dan slot skill... semuanya menunjukkan kebiasaan belanjanya yang tidak tanggung-tanggung dalam hal isi ulang.
"Iya…" Snow agak malu mendengar komentar Xiao Ling, "Aku malu mengakuinya... Sejak awal, aku membawa pengalaman bermain game lain ke Taman Horor dan mengacaukan beberapa hal…"
"Selanjutnya," dia mulai menceritakan bagaimana sebelum mencapai level 40 selalu mencari orang lain untuk membantunya meningkatkan level. "Saat aku sadar, diriku sudah level 40. Meski peralatan skill terkumpul banyak, tapi mayoritas tidak bisa digunakan karena Level Spesialisasi rendah. Dalam pertarungan langsung... kekuatan tempurku jauh di bawah pemain selevel. Bahkan bertahan sendiri saja sulit... di tim aku jadi beban."
Xu Huai Shang menyela: "Makanya kau memilih Spesialisasi Peralatan yang bisa ditingkatkan di luar skenario dengan mengandalkan uang sebagai fokus utama."
"Benar." Snow mengangguk, melanjutkan, "Aku membeli 【Sekop Militer WJQ-308】 yang dijuluki 'wajib dimiliki spesialis peralatan' dengan harga mahal. Lalu membeli desain berbagai level dari rumah lelang, mengumpulkan bahan dari toko dan rumah lelang. Beberapa hari berturut-turut memproduksi di ruang rapat..."
"Saat Spesialisasi-ku naik ke level B, aku sudah bisa membuat kreator pertempuran yang cukup kuat untuk perlindungan. Baru saat itu aku mulai masuk skenario solo."
"Setelah naik dua level sendiri... semua spesialisasiku meningkat, poin keterampilan juga banyak terkumpul. Aku membeli skill dan peralatan yang cocok di Kotak Kejutan. Setelah meningkatkan diri sepenuhnya, saat masuk mode tim jadi banyak diminati. Tak ada yang bilang aku beban lagi, malah ingin berteman."
“Aku cuma ingin menggendong paha orang kaya.” Dari kejauhan, Feng Bujue yang sedang memukul tiang tak lupa menyelipkan satu dua celetukan tajam lidah.
“Ha...” Snow tertawa kecut, "Tentu saja aku mengerti. Orang macam itu... setelah berteman, berpura-pura ramah mengobrol, mengumbar kata manis. Begitu merasa sudah akrab, langsung lancang meminta ini-itu, mengajukan berbagai tuntutan. Jika ditolak, diam-diam akan memfitnah dan mendendam... Logika 'dia kaya tapi tak mau memberiku' semacam ini, seolah semua yang lebih sukses darinya berhutang padanya... Aku sudah terlalu sering melihat tipe seperti ini."
Selama bicara, meski wajahnya tersenyum, aliran energi gelap khas "penyelenggara" mulai merambat di antara alisnya.
Dalam hal "membaca karakter", selain Feng Bujue, Snow mungkin lebih unggul dari yang lain. Dalam berbagai "game" yang diorganisirnya, terlalu banyak kehancuran moral dan keburukan manusia telah disaksikannya. Di antara kerumunan manusia... yang bisa mempertahankan posisi mulia hingga detik terakhir, langka seperti bulu phoenix. Justru karena inilah Snow sangat menghargai Feng Bujue.
"Inikah alasanmu menjadi warga kelas dua di sini?" Tak lama setelah Snow selesai bicara, Ruo Yu tiba-tiba menyela dengan celaan bergaya Feng Bujue.
"Hmm..." Snow benar-benar merenungkan pertanyaan ini sebelum menjawab, "Ya..."
Ruo Yu mendengar jawaban itu, menyapu rekan-rekannya dengan pandangan. Ekspresi setengah tertawa terpancar dari tatapan semua yang hadir.
"Baiklah, selamat datang di Garis Depan Neraka."
