Mundurkan waktu sejenak, mari kita lihat awal dari pertarungan lain yang dimulai tepat pada pukul 00.00...
【Loading telah selesai】
【Peak Battle S3, Babak Pertama】
【Lokasi: Lautan Dirac (Palsu)】
Saat suara sistem terdengar di telinga, tim 【Order】 dan 【Para Dewa】, total empat belas pemain, semuanya telah di-teleportasi ke dunia naskah.
Ini adalah daerah berwarna gelap, tak berujung, tanpa kehidupan, seperti gurun yang terbuat dari partikel; "langit" dan "bumi" di sini tidak memiliki batas yang jelas, dan sumber cahaya pun tak jelas letaknya... Namun, baik kejelasan penglihatan maupun persepsi ruang dan jarak visual... semuanya sama dengan dunia luar.
【Pertandingan akan dimulai dalam tiga puluh detik】
Dalam suasana serius dan penuh ketegangan, "calon perintis pertempuran" dari kedua pihak telah muncul di medan perang.
Peserta pertama yang dikirim 【Order】 adalah 【Drunk Lying Melancholy】.
Dalam hal kekuatan pertarungan satu lawan satu, di antara "Mabuk Hidup Mati", Drunk Lying Melancholy setara dengan Meng Jingchan, sedikit lebih unggul dari dua anggota lainnya; Tapi dalam hal karakter... Si Drunk hanya suka bercanda secara verbal, sedangkan Kak Zen memiliki perkataan dan perbuatan yang "santai", sehingga pilihan mengirim Drunk Lying Melancholy untuk pertempuran penting pertama ini terbilang cukup aman.
Beralih ke pihak 【Para Dewa】...
Perintis yang mereka kirimkan adalah mantan "senjata rahasia" - 【Asura】.
Alasan ditambahkannya kata "mantan" karena kini kekuatannya sudah bukan rahasia lagi.
Di S2 dulu, Asura bahkan pernah bekerja sama dengan lima anggota kuat Order untuk melawan Jingmo, dan dari situasi saat itu jelas terlihat bahwa dia masih kalah dari masing-masing dari kelima orang tersebut.
Tapi itu semua sudah menjadi masa lalu...
Setelah pertempuran di "Mirror Dimension", kesombongan dan keangkuhan asli Asura telah diinjak-injak hingga remuk, digantikan oleh semangat juang yang membara.
Mereka yang membenci lawan setelah kekalahan, selamanya akan tetap menjadi pihak yang lemah; Hanya mereka yang membenci kelemahan diri sendiri setelah kekalahan, yang memiliki kemungkinan untuk menjadi yang kuat.
Asura... jelas termasuk dalam kategori yang terakhir.
Saat ia menyadari bahwa bakatnya di dunia profesional hanyalah biasa-biasa saja, dan masih ada tak terhitung orang yang lebih berbakat dan lebih gigih darinya... Ia pun berubah.
Ia menanggalkan sikap kekanak-kanakan yang semula sok tak tertandingi, menempatkan diri pada posisi sebagai pembelajar dan pengejar; Ia juga tak lagi mengandalkan status sebagai sepupu bosnya (yaitu 【Shiva】) untuk menguasai sumber daya studio, beralih mengasah dan meningkatkan diri melalui usaha sendiri.
Singkatnya, kekuatan Asura saat ini sudah jauh berbeda dari masa lalu.
……
【Lima... empat... tiga...】
Hitungan mundur lima detik terakhir telah berbunyi, pada titik ini, kedua orang di kedua sisi penghalang bukannya mundur setengah langkah, malah sama-sama melangkah maju.
Mereka saling berhadapan di jarak kurang dari lima meter, terpisah oleh dinding tak kasat mata itu, saling memandang dengan tatapan penuh arti.
【Dua... satu... Fight!】
Huu——
Seketika penghalang itu lenyap, sebuah tenaga tinju telah melesat dengan tiba-tiba.
Drunk Lying Melancholy yang tak diragukan lagi merupakan pemain Top-Tier profesional aktif, langsung merancang strategi saat melihat Asura bersiap menghadapinya secara frontal——Pada jurus pertama, ia langsung menggunakan Formula Keempat dari Tinju Embun Langit [Salju Berhamburan]; Teknik ini tidak hanya memiliki pukulan memutar yang menusuk hingga ke tulang, tetapi juga memberikan efek perlambatan atribut es... Baik lawan memilih memblokir atau menyerang balik, pasti akan mengalami kerusakan.
Pyong——
Seperti diduga, dalam sekejap meski Asura berhasil menahan energi pukulan "pengeboran" itu dengan gerakan tangan bertahan, ia tak bisa menghindari korosi efek es, sehingga sejak awal pertarungan langsung terjebak dalam posisi pasif.
Drunk Lying Melancholy melanjutkan serangan momentum dengan memamerkan keahlian andalannya [Kilat Kecepatan Cahaya]. Seketika, pukulan energi berubah menjadi jaring bintang yang mengepung, memaksa Asura mundur teratur sambil menyilangkan kedua tangan untuk melindungi kepala.
Beberapa detik kemudian, posisi bertahan Asura semakin tertekan, seluruh bagian tubuh atasnya tak mampu lagi tegak.
"Hei... Jangan-jangan ini akan berakhir terlalu cepat..." Celetukan dalam hati Drunk Lying Melancholy ini muncul karena kesempatan menghabisi lawan sudah muncul padahal pertarungan baru saja dimulai.
Menghadapi musuh dengan postur tubuh atas tertekuk yang memiliki pandangan dan ruang gerak terbatas, ada satu cara penetrasi yang sangat tepat——Uppercut.
Seperti pepatah... seluruh ilmu bela diri di kerajaan berasal dari Naga yang Bangkit, satu pukulan di tangan mampu membelah langit asing.
“Drunk Lying Melancholy yang bertarung dengan tinjunya, mana mungkin tidak punya satu dua jurus 'Naga Bangkit'?” Pada detik itu, dia melihat momentum yang tepat, mengumpulkan seluruh energi pertarungannya, dan melancarkan 【Ratus Jurus·Iblis Membakar】... Terlihat tinjunya menyambar api, dari bawah ke atas, menghantam dengan suara boom seiring putaran setengah tubuhnya.
Awalnya kupikir pukulan ini pasti mengenai sasaran... Tapi tak disangka...
Tepat saat tinju itu baru saja meluncur, Asura yang selama ini bertahan sambil memeluk kepala tiba-tiba melangkah mundur dengan kecepatan yang keluar dari penglihatan Drunk Lying Melancholy, menjauh lebih dari 1 meter, dengan santai menghindari skill lawan.
"Oh?" Drunk Lying Melancholy yang gagal memukul tak menunjukkan kepanikan. Dia cepat-cepat menarik kembali jurusnya, menyusun kembali posisi bertarung, lalu bergumam, "Ternyata... Tidak semudah itu ya..."
Meski tak diucapkan, dari gerakan menghindar Asura yang begitu santai, Drunk Lying Melancholy sudah mulai menebak sesuatu di hatinya...
"Pukulan-pukulan yang kuterima tadi..." Satu detik kemudian, Asura yang telah mundur dan berdiri tegak menatap mata lawannya dengan aura mengintimidasi, "Bisa dianggap sebagai balas budi atas bantuan kalian di S2 dulu."
Yang dia maksud tentu peristiwa saat Pertempuran Jingmo dulu, dimana Order Tim 1 berulang kali menyelamatkan dan membantunya.
"Ha..." Drunk Lying Melancholy menyunggingkan senyuman khasnya yang sembrono, "Begitu rupanya... Hanya demi alasan seperti ini, kau sengaja membiarkanku menyerang duluan satu ronde ya?"
"Asura tidak menjawab, ia hanya diam-diam meningkatkan aura tempurnya dan mengambil posisi baru. Subteksnya jelas——"Mulai sekarang aku akan serius."
"Huh... Setan kecil memang tetap setan kecil, cara berpikir dan bertindaknya terlalu naif." Drunk Lying Melancholy berkata sambil mengubah posisinya, "Sepertinya aku harus mengajarmimu arti etos kerja profesional dan cara menghormati lawanmu."
Chiii——
Suaranya belum benar-benar menghilang, jurus tinju sudah muncul.
Kali ini, Asura yang lebih dulu bertindak... Serangannya telah dilengkapi dengan teknik penguat yang terus aktif (mirip Spiritual Awareness Body Convergence Technique), sehingga gerakan dan pukulan yang terlihat biasa itu penuh kekuatan dan kecepatan, sinar tajamnya mengancam.
Setelah lebih dari sepuluh jurus saling serang, Drunk Lying Melancholy menyadari dirinya mulai terdesak. Jika terus menggunakan kemampuan fisik dasar untuk melawan, situasi akan berubah menjadi saling menghabiskan energi dengan lawan yang tidak menguntungkan. Setelah merenung sejenak... Ia memutuskan mengubah strategi, segera mengerahkan jurus kuat dimana kedua tinjunya memancarkan sinar emas membentuk jaring pelindung.
Asura tahu lawannya menggunakan 【Plasma Light Speed Fist】. Ia juga paham... Dengan bonus kemampuan fisik sebesar ini, tidak hanya tak bisa menembus jaring tinju ini, tapi justru akan tertebal balik oleh energi pukulan tersebut.
Ia tak ingin situasi ini terjadi. Beberapa detik setelah jaring tinju muncul, tubuhnya bergerak gesit berpura-pura mundur setengah langkah, mengambil suatu benda dari tas dan segera menghancurkannya di telapak tangan.
Seketika, energi hitam meletus dari tangannya, menyebar ke seluruh tubuhnya, menyebabkan perubahan drastis pada penampilannya... Dalam hitungan detik, seluruh tubuh Asura tertutupi warna emas gelap, wajahnya kini mengenakan topeng hantu jahat. Di balik topeng dan pakaiannya, kulitnya menjadi gelap gulita, rambut hitam berubah menjadi merah menyala, dan tubuh kurusnya membesar menjadi berotot dan kekar.
……
Pada saat yang sama, di ruang penonton tim Order.
"Ini bakal jadi masalah..." komentar Guixiao dengan nada mencemaskan setelah melihat perubahan situasi di medan perang.
"Transformasi itu... sekuat itu?" tanya Wu Si Can Xuan ragu.
"Ya, pasti," jawab Guixiao. "Transformasi level tertinggi yang pernah kulihat adalah【Kedatangan Dewa Iblis】Feng Bujue, bisa dibilang transformasi Level Super S yang tak tertandingi. Selain itu, transformasi Level S dengan standar【Jiwa Merasuki】Xu Huai Shang memang tidak banyak... Tapi ada beberapa. Kemampuan yang diaktifkan Asura sekarang termasuk kategori ini."
……
Sementara Guixiao berbicara, Asura di medan perang telah melancarkan serangan gila-gilaan.
Item yang dihancurkan Asura sebelumnya bernama【Darah Xiu Luo】, mirip dengan【Ya Kyō Kā Maru】yang pernah digunakan Xu Huai Shang - item sekali pakai unik yang efeknya memungkinkan pengguna memasuki status bernama【Seni Beladiri Ekstrim: Transformasi Asura】.
Mungkin masih ada yang ingat (sebenarnya saya tahu hampir tidak ada yang ingat lagi, kalau semua ingat buat apa saya menulis ini), ini adalah jurus yang pernah digunakan oleh Lu Bu tertinggi dalam "Pertarungan Superdimensi". Saat diaktifkan, pengguna akan berubah menjadi setan manusia Xiu Luo dalam arti sebenarnya, kekuatan tempurnya melonjak berlipat ganda.
Tidak diragukan lagi, Asura dalam kondisi ini jelas lebih kuat daripada Drunk Lying Melancholy. Apalagi... mengingat mereka berdua pada dasarnya adalah pemain tipe sama (sama-sama spesialisasi bertarung berbasis kungfu), begitu ada kesenjangan atribut utama, kontras dalam pertempuran nyata akan terlihat sangat mencolok.
Tak lama kemudian, Asura menerobos jaring tinju yang diciptakan oleh 【Plasma Light Speed Punch】, langsung melancarkan serangan beruntun ke tubuh Drunk Lying Melancholy.
Pukulan Xiu Luo itu menghunjam daging, kekuatan menembus tulang belakang. Di mana aura tempur meledak, keringat dan darah menguap seketika saat terciprat.
Drunk Lying Melancholy terperangkap dalam pusaran aura kabur ini, bertahan sambil mundur tanpa bisa lolos. Tanda-tanda kekalahan sudah jelas terlihat.
Tapi... dia tidak menyerah.
Pemain profesional tidak akan mudah menyerah, apalagi veteran berpengalaman seperti Drunk Lying Melancholy. Kelenturannya benar-benar luar biasa.
Siapa pun tahu, dalam industri "pemain profesional", berapapun lama masa pertumbuhan dan puncak karir mereka, begitu melewati usia dua puluh lima tahun, pasti akan mengalami penurunan... Ini ditentukan oleh fisiologi manusia. Meski beberapa proyek cocok untuk usia yang lebih tua, bahkan semakin tua semakin baik, dan ada sedikit pengecualian individu... Tapi secara umum, di proyek-proyek dengan intensitas operasi tinggi, peserta di bawah 25 tahun memiliki keunggulan jelas.
Drunk Lying Melancholy, tahun ini tepat berusia dua puluh lima. Tanpa perlu orang lain mengingatkan, dia sendiri sudah tahu... Sebagai pemain profesional, setidaknya puncak fisiologisnya telah lewat.
Tapi... Dia tetap salah satu peserta paling top-tier, stabil, dan sulit ditangani saat ini.
Mungkin dia tak lagi memiliki kecepatan reaksi dan potensi pertumbuhan seperti remaja belasan tahun, tapi dia punya keunggulan yang tak dimiliki para pemuda itu - EXP.
Orang yang berpengalaman ratusan pertempuran, dalam penilaian situasi, indra penciuman terhadap momen kritis, kegigihan terakhir untuk menang... semuanya tak bisa dibandingkan dengan pemula; Belum lagi mental yang ditempa ribuan kali, telah mencapai tingkat dimana wajah tidak berubah meski Gunung Tai runtuh di depannya.
Peserta yang Agung, keagungannya bukan hanya karena reaksi cepat, operasi luar biasa, dan kesadaran yang mengungguli... Orang dengan kemampuan ini bisa disebut "kuat", tapi untuk menjadi "Agung", dibutuhkan semangat pantang menyerah dan kemauan sekuat baja.
"Drunk Lying Melancholy adalah seorang pemain profesional yang layak menyandang gelar 'Yang Agung'. Di awal karirnya saat bermain proyek lain, bahkan dalam situasi pertempuran yang menurut orang lain cukup menyerah setelah sepuluh menit dan menunggu AFK, ia tetap bertarung dengan serius hingga empat puluh menit, lima puluh menit... Meski dihajar dengan sangat parah, selama lomba belum berakhir, ia terus berpikir tentang metode serangan balik, mengerahkan segala upaya demi meraih peluang 1% untuk membalikkan keadaan."
"Logikanya sederhana: Jika dalam seratus pertandingan terdesak yang tampak putus asa hanya ada satu kesempatan membalikkan keadaan, maka aku bisa merebut kemenangan itu. Sedangkan mereka yang cepat menyerah, takkan pernah mendapat kesempatan itu."
"Rasio ini tetap berlaku bahkan dalam seribu atau sepuluh ribu pertandingan... Teori inilah yang menjadi titik awal Drunk Lying Melancholy sebagai peserta profesional."
"Kali ini, dengan kekuatan mentahnya yang sepenuhnya dikendalikan lawan, Drunk Lying Melancholy jelas telah mencapai tahap 'putus asa' itu."
"Tapi ia tak kehilangan ketenangan dan tekad untuk menang. Sambil meminimalisir kerusakan sistemnya sendiri, ia merenung..."
"'Kesenjangan kemampuan fisik sudah terlalu besar. Bertahan seperti ini sudah mencapai batas maksimal. Jika serangan ini terus berlanjut, nilai kelangsungan hidup akan habis...'"
"'Tidak ada item atau peralatan yang bisa mengubah situasi atau mengulur waktu...'"
"'Kecuali bisa keluar sementara dari tekanan beruntun ini, bahkan jurus serangan pamungkas untuk mati bersama lawan pun tak mungkin dilakukan...'"
Saat pikiran-pikiran ini satu per satu melintas di otak, nilai kelangsungan hidup Drunk Lying Melancholy telah mencapai ambang batas 20% Garis Bahaya. Dia tidak punya waktu lagi untuk menunggu.
Sementara Asura sepertinya juga menyadari situasi lawannya, seketika itu juga dia mengumpulkan sisa tenaga, meningkatkan kekuatan serangan beruntunnya beberapa tingkat lagi.
Sebenarnya, bagi Asura, situasi pertempuran saat ini juga tidak bisa dibilang sudah sepenuhnya di bawah kendalinya...
【Seni Beladiri Ekstrim: Transformasi Asura】adalah transformasi yang memberikan beban berat pada tubuh, bahkan Lu Bu dari Dataran Wushuang pun tidak bisa mengaktifkannya terlalu lama, kalau tidak nyawanya sendiri akan terancam; Sebagai pemain, waktu yang dimiliki Asura untuk menggunakan jurus ini jauh lebih terbatas, jadi dia sama sekali tidak berani mengendurkan serangannya, berusaha mengalahkan lawan dalam satu rangkaian serangan berturut-turut.
"Hah!"
Di tengah momen genting ini, tiba-tiba Drunk Lying Melancholy berteriak keras, melakukan gerakan yang mengejutkan... Terlihat dia mengeratkan gigi, menahan pukulan di dada dengan kekuatan fisik, lalu menggunakan gerakan "Zhan" dari untuk mencengkeram pergelangan tangan Asura.
Gerakan ini... Secara teori tidak terlalu berguna, karena kekuatan Asura lebih unggul, meskipun pergelangan tangannya dicengkeram, tinjunya tetap bisa ditarik kembali.
Tapi, Drunk Lying Melancholy jelas punya maksud lain; Dari awal dia tidak berniat menghentikan gerakan tarik tinju lawannya, melainkan...
Huu——
Detik berikutnya, Drunk Lying Melancholy tiba-tiba menarik dan melilitkan tubuhnya, seluruh badannya bergerak seperti ular yang berenang, menggunakan tenaga dari gerakan "Zhan" untuk melilit lengan Asura.
"Ternyata, solusi yang dipikirkan Drunk Lying Melancholy dalam Situasi Genting adalah - menggunakan teknik kunci."
Jika teknik kunci Feng Bujue setara tingkat profesional, maka teknik kunci Drunk Lying Melancholy mencapai tingkat VAN... Termasuk dia, pemain seperti Qisha, Xiao Wen Cang Tian, Brahma dll yang sangat ahli dalam pertarungan jarak dekat tangan kosong, semuanya secara khusus berlatih teknik kunci.
Tentu saja, umumnya sangat jarang pemain level ini yang aktif menggunakan teknik tersebut, karena dalam pertarungan fase akhir permainan, teknik ini hanya bisa mengulur waktu tanpa bisa menentukan hasil akhir; Selain itu, dari segi tontonan, dibandingkan pertarungan saling serang dengan tinju atau tembakan energy wave... pertarungan sengit dengan teknik kunci justru melelahkan dan tidak menarik.
"Apakah kamu begitu ingin MENANG..." Asura yang bagian tubuhnya terlilit oleh lawan tetap bisa berdiri, ini menunjukkan kekuatannya saat ini sudah cukup untuk sekaligus menahan berat badan Drunk Lying Melancholy sambil beradu kekuatan dengan teknik kunci.
“Bukan aku ‘begini ingin menang’, tapi aku punya kewajiban ‘begini ingin menang’...” Ucapan Drunk Lying Melancholy ini terdengar sangat membingungkan saat pertama kali didengar, “Kemauan untuk menang adalah etos profesional dasar dalam bidang ini, aku sama sekali tidak akan merenungkan atau mengukur seberapa ‘ingin menang’ diriku... Karena mengerahkan seluruh tenaga untuk merebut kemenangan memang sudah seharusnya...” Sambil berkata demikian, dia menggunakan satu tangannya yang bebas untuk mengambil sebotol cairan tak dikenal dari tas dan meneguknya, “Dalam pertarungan tidak ada waktu untuk merenungkan hasrat akan kemenangan, yang harus dipikirkan adalah bagaimana menggunakan teknik paling efektif... Pada jarak paling efektif, momentum paling tepat, dengan kecepatan tertinggi... MELANCARKAN SERANGAN!”
Entah apa yang diminum Drunk Lying Melancholy, setelah mengucapkan ini, kekuatannya tiba-tiba melonjak drastis... Dengan seluruh kekuatan tubuhnya dia melawan kekuatan satu lengan Asura, berhasil mematahkan lengan tersebut.
“Kkhh——” Saat rasa sakit luar biasa menyergap, Asura menggertakkan giginya tanpa berteriak, hanya mendengus dari tenggorokannya. Dua detik kemudian, dia mengaum, “Bagus! Terima kasih atas bimbingannya!”
Setelah meneguk, dia tiba-tiba menghempaskan bahunya.
Bagi Asura, patahnya lengan kiri justru menguntungkan dalam beberapa hal, karena membuatnya secara alami terbebas dari teknik kuncian.
Dengan hempasan kuat itu, seluruh tubuh Drunk Lying Melancholy terlempar ke udara.
“Ini saatnya!”
Pada detik ini, pikiran yang sama melintas di benak kedua orang itu.
"Drunk Lying Melancholy sudah dalam kondisi sekarat, dengan susah payah mendapatkan kesempatan sekali ini untuk saling bertukar jurus dari jarak jauh, tentu tidak akan menyia-nyiakannya."
"Sementara Asura dalam status transformasi juga sudah mencapai batas maksimal bebannya, ditambah lagi lengannya yang sudah cacat, jika tidak menentukan hasil lewat jurus ini, mungkin dialah yang akan berada dalam situasi sembilan mati satu hidup selanjutnya."
"Long Quan..."
"Asura..."
"Di saat-saat genting, kedua pihak secara spontan mengeluarkan jurus pamungkas terkuat dan seluruh energi mereka, dan... sama-sama meneriakkan nama jurus saat mengeluarkannya."
【Long Quan · Erupsi】VS【Jurus Phoenix Dominasi Asura】!
"Pejuang ekstrim, jurus pamungkas ekstrim."
"Bentrok langsung, menentukan pemenang."
