Waktu, sedikit mundur ke belakang...
Sekitar setengah menit yang lalu, tepat ketika Takeda Satoshi menerobos masuk ke 【Rasetsu Sekitenchū】, Juanmenghuan yang melihat sekilas kejadian ini dengan sudut pandang tepi segera memiliki pertanyaan yang sama dengan Zhao Ying Wang.
Pertanyaan itu adalah—Ketika skill itu menghilang, hanya menyisakan Takeda Satoshi yang diambang kematian, apakah dia benar-benar tidak akan terbunuh seketika saat harus menghadapi Batu Iblis Putih Keemasan yang juga diambang kematian dengan kemampuan fisik lebih tinggi dan Zhao Ying Wang yang masih darah penuh pada jarak sejauh ini?
Sebagai pemain profesional top-tier, alih-alih berpikir "mungkin lawan bertindak tanpa persiapan taktik", lebih baik mempertimbangkan kemungkinan lain dengan matang.
Dari situasi saat itu, "Takeda Satoshi bersiap menggunakan jurus pamungkas jarak dekat yang mempertaruhkan nyawa saat Pilar Penakluk Langit menghilang" merupakan prediksi yang cukup masuk akal.
Karenanya, meski Juanmenghuan tidak mengetahui keberadaan 【Bloody Rasetsu】, dia memutuskan untuk menyergap lawannya...
Lalu... bagaimana cara menjalankan rencana ini?
Perlu diketahui, alasan Takeda Satoshi mengulur waktu adalah karena keyakinannya bahwa rekan timnya memiliki keunggulan dalam duel satu lawan satu; Secara objektif, pemikirannya memang benar... Tiga puluh detik, bahkan jika tidak cukup untuk Date Makoto membunuh Juanmenghuan, cukup untuk membuatnya kesulitan bertahan.
Dalam kondisi nyawanya sendiri terancam, tindakan Juanmenghuan yang masih berusaha membantu rekan tim ini benar-benar di luar dugaan.
Tapi... dia berhasil, dan caranya sederhana.
Dalam beberapa puluh detik sebelum Pilar Penakluk Langit lenyap, Juanmenghuan bertahan sambil mundur, dengan sengaja membiarkan dirinya berada di ambang "keruntuhan momentum" untuk memancing pengejaran musuh.
Sedangkan Date Makoto, dengan "patuh" mengikuti tarikan lawan... menjauh dari lokasi Pilar Penakluk Langit.
Dalam keadaan normal, meski Date masih kurang pengalaman, tak mungkin terjebak strategi pengalihan perhatian sejelas ini. Namun Date yang telah mengonsumsi Juwang, pola pikirnya sudah di luar kewajaran... sederhananya, dia "terlalu tenggelam dalam euforia pertarungan hingga tak bisa melepaskan diri".
Pikiran seperti "sedikit lagi bisa membabat brengsek menyebalkan ini jadi potongan-potongan" bagi Date saat ini adalah godaan terlalu besar, membuatnya terus mendesak lawan dengan sikap lupa diri... Segala hal selain "pembantaian" telah terlupakan.
Begitulah, tepat sebelum durasi Pilar Penakluk Langit berakhir, Date Makoto telah diarahkan ke lokasi yang jauh dari Takeda Satoshi dan Zhao Ying Wang. Karena Juanmenghuan terus-menerus "mundur" dan "kabur", kerugian yang dideritanya selama periode ini tidak sebesar perkiraan lawan.
Saat Pilar Penakluk Langit akhirnya lenyap, Juanmenghuan langsung mengaktifkan [Phase Shift] yang CD-nya sudah siap, dipadu dengan jurus [Shadow Dash] untuk balik menyerang. Dalam [Phase Space], efisiensi dash-nya meningkat berkali-kali lipat, menempuh jarak lebih dari seratus meter... sekejap mata.
Maka, ketika Takeda Satoshi dalam bentuk【Rasetsu Darah】bertindak untuk membunuh Zhao Ying Wang seketika, tepat pada saat itu Juanmenghuan yang baru keluar dari "ruang fase" menyergapnya dari belakang.
Tentu saja, secara teori... dengan kekuatan seorang anggota Tim 1 Periode Negara Berperang, ditambah dengan skill transformasi, seharusnya masih ada cara untuk menghadapi serangan ini.
Hanya saja Takeda Satoshi tidak menyangka, Zhao Ying Wang itu bahkan sebelum benar-benar tewas, menggunakan kemauan untuk menciptakan "selisih satu detik" bagi rekan timnya...
Dalam Peak Battle, satu detik, cukup untuk mengubah banyak hal...
……
Waktu, kembali ke masa kini.
Ketika Date Makoto menyadari situasi aneh dan berbalik datang... perwujudan【Rasetsu Darah】Takeda Satoshi sudah tersedot hampir habis oleh Chong Lou, tak beberapa detik kemudian, Takeda Satoshi dengan wajah kecewa menghilang dalam cahaya melalui teleportasi.
Melihat ini, Date Makoto murka membara, energi menggelegar menyambar langit.
Sesaat itu, kakinya mengerahkan tenaga, memanfaatkan momentum serangan, sepasang pedang kembali terhunus!
Pedang hitam membawa kilau dingin yang menusuk, pedang putih menggenggam tenaga tempur yang membara.
Jurus berubah seribu wujud, silang menyilang bagai kilat, tajam menari dalam ribuan variasi, lengkung dan lurus menyatu sempurna.
Nitoryu pamungkas yang memadukan tiga aliran Swordmaster, setiap jurus dan gerakan adalah mahakarya yang memukau.
Sedangkan Juanmenghuan... menghadapi jurus pamungkas ini hanya mundur setengah langkah, mengarahkan tombak secara horizontal, melakukan gerakan blok dasar yang bisa dilakukan siapa saja.
Sebenarnya... bukan berarti dia tidak ingin menggunakan jurus yang lebih kompleks untuk melawan musuh, hanya saja... saat mengayunkan tombak, dia baru menyadari bahwa kekuatannya tidak mencukupi.
【Chong Lou】Memang sudah diketahui Juanmenghuan bahwa berat senjata akan bertambah setelah menghisap darah, bahkan di suatu quest dia sengaja menguji rasio peningkatan berat senjata dengan jumlah darah yang dihisap; namun... bahkan 【Chong Lou】yang telah membunuh hampir seratus orang pun tidak seberat ini.
Meski kekuatan Juanmenghuan sudah mampu menggunakan senjata seberat "ton", tetap saja dia tidak bisa menggerakkan 【Chong Lou】kali ini dengan lincah... Dalam kepanikan, dia hanya bisa melakukan gerakan memblokir satu-satunya yang mungkin.
Tapi siapa sangka...
Huh——
Ujung tombak menyapu udara, mengeluarkan suara seperti bendera raksasa yang dikibarkan.
Tiba-tiba muncul dinding energi yang menyapu bersama tubuh tombak, dengan kekuatan tak berwujud menghentikan Date Makoto yang sedang menyerbu, bahkan memaksanya mundur beberapa langkah...
"Apa?!" Date Makoto sulit percaya, dalam situasi pertarungan ini... "kekuatan" lawan kembali mengunggulinya.
Dia bahkan telah menyuntikkan dosis obat setara lima pil Zhuwan langsung ke vena... Beban dari "penguatan" menyakiti diri sendiri ini membuatnya menderita, hanya "kepuasan dari pertarungan dan pembunuhan" yang bisa meredakannya.
Namun pria di hadapannya justru bisa mengendalikannya dalam kondisi seperti ini... Hal ini membuat emosi Date Makoto nyaris mencapai titik Kegilaan.
“Mana masuk akal!” Detik berikutnya, Date meneriakkan dengan liar, aura tempur di dadanya tumpah secara brutal.
Tiba-tiba, energi yang mengamuk mekar seperti tentakel-tentakel di sekujur tubuhnya... menjadi perpanjangan dari tubuhnya.
Siluet perak, energi keperakan, membawa aura pembunuhan murni yang menjelma menjadi binatang buas ganas.
Bahkan pemandangan sekitar berubah terdistorsi oleh aura pembunuhan yang menyebar; seketika, kedua peserta di arena seolah memasuki neraka merah, dengan jurang darah dan api di bawah kaki.
“Matilah kau!” Teriakan lagi bergema, posisi tubuhnya tiba-tiba bergerak.
Dalam kilatan listrik dan percikan api, jurus pamungkas Date Cheng telah dilancarkan.
Di mana Blade menyapu, ruang kosong terkelupas lapis demi lapis, pecahan merah bertebaran di udara membentuk pemandangan berdarah megah.
Di tengah warna merah ini... muncul dua cahaya hitam-putih yang bertolak belakang, menyatu dalam satu garis.
Sepasang pedang menyatu dalam jurus, mengguncang langit-bumi, menggetarkan bulan-matahari, memicu ketakutan dan gemetar tak tertahankan.
Juanmenghuan tahu, jurus ini... tak bisa dihadang maupun dihindari.
Baik kekuatan, kecepatan, posisi, variasi, maupun daya serang jurusnya sendiri... semuanya tak sebanding dengan lawan.
Saat ini, satu-satunya andalannya hanyalah "batas maksimum" tak diketahui dari [Chong Lou], dan "Kesadaran Jiwa"-nya yang juga "berbatas tak jelas".
“Ha!” Entah untuk memberi diri sendiri keberanian atau sekadar membantu mengerahkan tenaga, saat menghadapi serangan mematikan ini, Juanmenghuan juga berteriak keras.
Dan, mengaktifkan Kesadaran Jiwanya——【Kekuatan Dewa Dipercepat Kembali】.
