【Lomba akan dimulai dalam tiga puluh detik】
Disertai suara sistem, kedua peserta memasuki area pertandingan.
Seperti yang diprediksi Feng Bujue di ruang penonton, untuk "Pertempuran Inti", 【Jianghu】 mengirimkan kombinasi kakak-beradik 【Cái Bù Pà Ne】 dan 【Bu Tian Ge】.
Namun perlu diperhatikan... "Prediksi" ini dibuat Feng Bujue saat berada di "ruang penonton", bukan prediksi aslinya sebelum pertandingan.
“Aku benar-benar tidak menyangka akan bertemu denganmu dalam 'Pertempuran Perintis' ini” adalah ucapannya yang asli kepada Jian Shao... Artinya, dia sendiri telah mengakui kesalahan penilaian.
Lalu, apa sebenarnya penilaian awal Jue Ge?
Feng Bujue mengira: Pertandingan pertama, lawan akan mengirim Wu Dao Ke; pertandingan kedua, kombinasi Jian Shao dan Bupa...
Dari sudut pandang [Jianghu], jika [Garis Depan Neraka] menyusun formasi dari yang lemah ke kuat, sangat mungkin mereka memimpin 2-0 di awal. Bahkan jika [Garis Depan Neraka] menempatkan pasukan utama di dua pertandingan pertama, [Jianghu] tetap memiliki peluang menang sekitar 40-60%. Selanjutnya, asalkan [Jianghu] bisa menggunakan Bu Tiange untuk menyergap Snow di salah satu pertandingan berikutnya, mereka berpeluang meraih match point dan lolos.
Namun, perhitungan Jue Ge untuk lawan ini akhirnya tidak menjadi kenyataan.
Karena... [Jianghu] memiliki perhitungan yang berbeda.
Hal ini mungkin sulit dipercaya - Setelah daftar kandidat ronde ini diumumkan, [Jianghu] langsung mengadakan rapat internal. Di akhir rapat, mereka memutuskan untuk "menyerah dan tidak melanjutkan pertandingan".
Alasan penyerahan ini sederhana: Setelah diskusi dan analisis bersama antara manajemen, peserta, dan tim data, mereka sepakat... Dengan kedalaman formasi saat ini, sebesar apapun keuntungan penyusunan formasi yang didapat, harapan [Jianghu] untuk meraih tiga kemenangan dari [Garis Depan Neraka] tetap sangat tipis.
Artinya - Jika tidak ada kejadian tak terduga, perjalanan S3 [Jianghu] akan berakhir di babak ini.
Setelah mencapai konklusi ini, algoritma "perhitungan" untuk 【Jianghu】 tentu saja berbeda... Mereka tidak perlu menyusun formasi seperti 【Gunung dan Sungai】 di ronde sebelumnya yang hanya memiliki kemungkinan lolos sangat rendah. Mereka hanya perlu memenuhi dua poin: Pertama, setidaknya meraih satu poin dalam total skor untuk menghindari malu tersapu bersih; Kedua, memanfaatkan platform pertandingan untuk memamerkan peserta dan meningkatkan popularitas.
Oleh karena itu, 【Jianghu】 menurunkan formasi berikut di tiga pertandingan awal... "Pertempuran Perintis" - 【Kuangzong Jianying】; "Pertempuran Inti" - 【Cái Bù Pà Ne】, 【Bu Tian Ge】; "Pertempuran Wakil Jenderal" - 【Wu Dao Ke】.
Susunan formasi ini jelas mengorbankan harapan untuk lolos; Mereka tidak mengejar kemenangan di dua pertandingan terakhir, hanya fokus meraih poin di tiga pertandingan awal dan memastikan keempat jago populer dalam tim bisa tampil.
Meskipun Feng Bujue langsung menyadari hal ini setelah menyelesaikan Pertempuran Perintis... "Daftar Kandidat" sudah diserahkan sepuluh menit sebelum pertandingan; Penilaian manusia bisa diperbaiki, tapi daftar pertandingan tidak bisa diubah.
Maka, di pertandingan ini terjadilah duel antara 【Snow】 dan 【Wang Tanzhi】 melawan 【Cái Bù Pà Ne】 dan 【Bu Tian Ge】.
Awalnya Jue Ge berencana menggunakan kemampuan pengalihan Xiao Tan yang dikombinasikan dengan berbagai serangan persenjataan Snow untuk mengintimidasi dua pemain jarak dekat, namun setelah Jian Shao diganti Xiao Bu... Tanda tanya besar muncul untuk kelayakan taktik ini.
Mungkin masih ada yang ingat, di S1, Wang Tanzhi dan Bu Tiange pernah bertarung sekali (Bab 380 - Pembunuhan di Formasi Batu). Saat itu meskipun Xiao Tan menang, bahkan dia sendiri harus mengakui bahwa kemenangan itu murni karena keberuntungan.
Dalam "Perang Serangga" itu, baik faktor waktu (malam yang gelap gulita) maupun lokasi (di antara hutan batu yang menjulang) sama-sama merugikan Bu Tiange yang memiliki Spesialisasi Menembak. Ditambah lagi, karena level para pemain di periode S1 masih rendah dengan kemampuan terbatas, keuntungan dan kerugian dari lingkungan akan semakin menonjol.
Jika kita mengesampingkan faktor pihak ketiga dan melihat duel ini, tidak sulit untuk melihat... bahwa Bu Tiange sebenarnya adalah lawan yang sangat mengcounter Xiao Tan.
Faktanya, bukan hanya Xiao Tan, 【Bumerang Halilintar】 milik Bu Tiange bisa dibilang adalah musuh alami semua pemain yang mengambil rute "penyusupan dan pembunuhan". Di hadapannya, tidak ada ruang untuk melakukan pengalihan dengan kecepatan. Hanya karakter bertipe kekuatan seperti 【Brahma】 atau Long Aomin yang bisa mengcounter-nya. Sayangnya... Snow dan Xiao Tan bukan tipe tersebut.
……
"Rekaman pertandinganku melawan Bu Tiange sudah kamu tonton kan?" kata Xiao Tan kepada Snow yang sedang sibuk membuat konstruksi mekanis.
Saat ini, waktu persiapan belum berakhir. Karena ada pemain dengan Spesialisasi Menembak di pihak lawan dan medannya berupa gurun, alih-alih menjauh sesuai rencana awal, mereka memulai persiapan di tempat.
"Sudah dong," jawab Snow sambil tetap menunduk bekerja. "Aku juga sudah melihat rekaman pertandingannya di S2 dan S3. Bisa dilihat, dibandingkan saat di 【Bintang】, sekarang dia jauh lebih kuat." Dia berhenti sejenak, mengangkat pandangan. "Dan... sangat mengcounter-mu."
“Hmm...” Xiao Tan bergumam, terdiam selama beberapa detik. Pada saat itu, sepertinya dia telah mengambil keputusan penting, lalu melanjutkan, “Snow, aku punya ide...”
“Apa?” Snow membalas.
“Bisakah kau menahan mereka sebentar untukku.” Xiao Tan berkata, “Cobalah bertahan... sekitar dua menit.”
“Hah?” Tangan Snow tidak berhenti bergerak, tapi kepalanya menoleh. Ia menatap Xiao Tan, lalu melontarkan kalimat dalam bahasa Inggris, “Dude……Are you kidding me？”
Reaksinya wajar. Seharusnya Xiao Tan yang membantunya mengulur waktu, tapi sekarang malah meminta dirinya yang hampir tidak bisa bertarung langsung ini untuk membantu mengulur waktu bagi rekan setim.
Ini bukan sekadar memaksa orang melakukan hal mustahil, tapi jelas menyuruhnya mencari kematian...
“Kumohon, hanya dua menit. Carilah akal.” Begitu kata Xiao Tan, tanpa memberi kesempatan membantah, tubuhnya melesat menghilang bagai bayangan.
“Ma~der~fa【——】er!” Snow menatap pasir kosong di depannya, mengutuk dalam versi Inggris-MMP; Terkejut, dalam hati ia mencela, “Kukira hanya Feng Bujue yang tega mengkhianati rekan di saat genting, ternyata kau Wang Tanzhi si alis tebal dan mata besar ini juga mengkhianati persahabatan revolusioner yang susah payah kami bangun! Apakah ada orang baik di Garis Depan Neraka kalian? Di dunia seperti ini, siapa lagi yang bisa kupercaya?”
Mencela tetap mencela, tapi akal tetap harus dicari...
Snow sama sekali bukan tipe orang yang pasrah menunggu ajal, dan sebenarnya dia juga tidak benar-benar merasa dirinya "dikhianati"; Dia sangat paham... Xiao Tan pasti punya alasan kuat melakukan hal ini. Jadi, dalam dua menit ini, meski harus mempertaruhkan nyawa, dia harus berjuang untuk rekan timnya.
