Tanggal 19 April, pukul 00.00.
Peak Battle S3 babak Empat Besar dimulai tepat waktu.
Karena ini sudah semifinal, demi mempertimbangkan rating dan menghormati pengiklan, kedua pertandingan dijadwalkan terpisah; Tim 【Garis Depan Neraka】 dan 【Order】 bisa istirahat satu hari ekstra, baru bertarung dini hari tanggal 20. Malam ini duel antara 【Aliansi Sampah】 dan 【Gerbang Surga】 akan digelar.
……
【Loading telah selesai】
【Peak Battle S3, Semifinal】
【Lokasi: Gunung Cangyun】
Ketika anggota kedua tim memasuki ruang penonton, suara sistem ini bergema di telinga mereka.
Lalu, terdengar pengumuman 【Lomba akan dimulai dalam tiga puluh detik】.
Di Pertempuran Perintis, dua orang yang dikirim ke medan perang adalah 【Tianma Xingkong】 dan 【Suriel】.
Xiao Ma Ge sudah sangat dikenal, sementara Suriel... Secara penampilan, wajahnya seperti player casual kebanyakan - wajah orang normal yang sedikit dipercantik; ia mengenakan kostum hitam-putih tanpa peralatan tempur yang terlihat, sulit menilai jenis pemain mana dia.
Karena lomba ini menggunakan efek "senjata legendaris", sejak masuk medan perang, efek "Mengubah Batu Menjadi Emas" dari【Batu Filosof】 milik【Aliansi Sampah】... langsung memulai hitungan mundur.
Saat penghalang lenyap tepat tiga puluh detik, artinya saat pertarungan resmi dimulai, seluruh peralatan dan skill Suriel akan mengalami "peningkatan nilai"; ditambah efek【Jimat Pelindung】 dari【Gerbang Surga】，peningkatan ini bisa menjadi begitu kuat hingga lebih dari separuh peralatan skill-nya langsung tak berfungsi.
Tentu saja, menurut analisis Hong Hu, menghadapi counter semacam ini ada taktiknya; pihak lawan hanya perlu menyesuaikan item dan skill mereka sebelum pertandingan, membawa beberapa peralatan/sesuatu dengan Syarat Belajar yang sangat rendah ke medan perang... Meskipun kekuatan tempur akan turun cukup banyak, itu masih lebih baik daripada membawa benda-benda yang tidak bisa digunakan.
【……dua puluh……satu……Fight！】
Hitungan mundur segera berakhir, penghalang lenyap bersamaan.
Dalam Tantangan satu lawan satu seperti ini, Tianma Xingkong biasanya tidak pernah mundur di fase persiapan; begitu pula Sariel, sudah jelas tidak mundur setapak pun.
Begitu pertempuran dimulai, keduanya langsung terlibat dalam pertarungan jarak dekat.
Para penonton mengira akan menyaksikan pertarungan dahsyat yang mengguncang langit-bumi...
Namun realitasnya...
Bung——
Dengan suara aneh dari aliran energi, mata Sariel memancarkan cahaya redup yang aneh.
Tianma Xingkong yang sedang dia tatap, bagai frame diam dalam film——terjebak dalam gerakan serangan setengah jadi, sama sekali tidak bisa bergerak.
……
"Ternyata... perkembangan seperti ini lagi ya..." Di ruang rapat, Guixiao yang sedang menonton pertandingan bergumam dengan ekspresi serius. Dari nada suaranya, adegan di hadapannya tidak terlalu mengejutkannya.
"Masih belum terlihat apa-apa?" tanya Sashimi di sampingnya.
Jelas, ini bukan pertama kalinya mereka membahas topik tentang 【Gerbang Surga】.
"Ah..." Guixiao mengangguk, "Sama sekali tidak bisa diamati, hanya bisa menebak kemampuan mereka secara kasar melalui performa pihak ketiga..." Dia berhenti sejenak, mengangkat pandangannya ke gambar siaran langsung Tianma Xingkong, "Misalnya sekarang, dari data sisi Tianma, aktivitas fisiknya sudah dikendalikan oleh suatu kemampuan, bahkan aktivitas energinya pun dibatasi. Sedangkan Sariel yang mengaktifkan kemampuan ini, biayanya sepertinya hanya 'terus memandang lawan' saja."
"Hmm..." Sashimi bergumam, "Dari catatan pertandingan sejauh ini, ketujuh anggota tim mereka sudah menunjukkan skill 'tidak masuk akal' seperti ini; Tidak diragukan lagi, kemampuan mereka ini semuanya adalah skill permanen yang bisa digunakan berulang kali..."
"Fokusnya... bukan pada seberapa kuat kemampuan mereka." Meng Jingchan menyela, "Tapi 'dari mana gerombolan ini muncul'."
Dia berhenti beberapa detik, menghisap rokoknya, lalu melanjutkan: "Mengenai hal memblokir 'Perspektif Data' Guixiao, sebenarnya masih bisa dipahami... Mengingat basis pemain Taman Horor sangat besar, bahkan ada karakter seperti Feng Bujue yang bisa menyalin skill orang lain, kemunculan beberapa pemain dengan 'anti-Perspektif Data' juga cukup normal."
"Hanya saja... dalam satu tim, tujuh pemain dengan ID yang saling berhubungan, semuanya memiliki kemampuan seperti ini, ditambah mereka sendiri memiliki kekuatan tempur tingkat top-tier, probabilitas situasi seperti ini terjadi sangatlah kecil."
"Yang lebih aneh, tujuh jago ini seolah-olah BOSS yang muncul secara spontan. Dengan koneksi kami di 【Order】, kami tidak bisa menemukan satu pun pemain yang pernah kontak dengan mereka dalam quest... Di forum game pun tidak ada catatan posting atau balasan dari ID mereka... Ini fenomena yang hampir mustahil terjadi di kalangan pemain non-profesional."
"Maksudmu..." Ye Zhi menangkap nuansa tersirat dalam ucapannya, hingga bertanya.
"Huu——" Meng Jingchan menghembuskan asap rokok, "Rombongan ini kira-kira 80% ada hubungannya dengan Dream Company."
"Kau bilang mereka punya koneksi dengan orang dalam Dream Company?" Ye Zhi melanjutkan, "Menggunakan cheat yang dikembangkan sendiri oleh perusahaan game? Atau langsung memodifikasi data?"
"Tidak, bukan itu maksudku." Kak Zen memperbaiki, "Selama setahun, gaya khas dan tingkat eksekusi Dream Company sudah terbukti... Jika ada karyawan mereka yang bekerja sama dengan orang luar untuk curang, tim ini pasti sudah ketahuan dan diskors, para karyawan yang jadi koneksi internal juga tidak akan luput; Kali ini, karena tim ini bisa lolos sampai semifinal tanpa ketahuan, artinya Dream Company menganggap mereka bersih, bahkan mungkin... Tim ini sebenarnya didukung oleh perusahaan game dari balik layar."
Mendengar ini, Wu Si Can Xuan menoleh penuh keraguan: "Penjelasanmu masuk akal berdasarkan hasil yang ada, tapi apa 'motif' di balik ini? Mengapa Dream Company menyusupkan tim seperti ini dalam lomba? Apa suap yang mereka dapat?"
"Ini juga bagian yang tidak pernah bisa kupahami." Kak Zen menjawab, "Kau bilang mereka sedang 'membuat bintang'... Tapi ketujuh anggota Tim Surga ini semuanya rendah hati seperti buronan, sama sekali tidak terlihat ingin terkenal. Kalau bilang mereka dibayar untuk 'menjual gelar juara'... Berapa banyak uang yang dibutuhkan untuk membuat Dream Company melakukan hal seperti ini? Sejujurnya, menurut perasaanku... Dream Company bukan perusahaan yang memperlakukan pemain seperti anak, mereka perusahaan yang memperlakukan pemain seperti cucu, dan modal seperti cicit..." Ia mengangkat bahu, melanjutkan, "Satu-satunya hipotesis yang bisa kupikirkan sekarang adalah... Dream Company menempatkan tim dengan kekuatan sekuat cheat ini dalam kompetisi, untuk menggunakan tangan mereka mengeliminasi tim atau pemain tertentu..."
……
Sementara mereka berbincang, di medan perang, "Pertempuran Perintis" telah berakhir.
Tianma Xingkong yang terbeku sejak detik pertama pertandingan, meski terus berusaha melepaskan belenggu, akhirnya tetap gagal.
Beberapa saat kemudian, Sariel yang merasa sudah "cukup mengamati" pun menghela napas pelan: "Memang kau memiliki daya tarik kepribadian yang unik, juga potensi dan bakat tertentu di beberapa aspek. Tapi dalam seleksi akhir ini, itu semua tidak cukup untuk membuatmu lolos... Ketidakmampuanmu melepaskan diri dari kurungan 'Mata Jahat' membuktikan bahwa di jalur 'kekuatan' dan 'kesadaran spiritual', kau belum menemukan cara untuk melampaui tingkat 'makhluk'. Jadi, hasilnya sudah jelas..."
Dia berbicara sambil perlahan mengangkat kepalanya, menatap langit, entah kepada siapa dia berkata: "Maaf, tidak memenuhi syarat."
Setelah itu, kilatan aneh di kedua matanya muncul kembali. Hanya dengan "memandang" Tianma Xingkong, sosok itu seketika berubah menjadi cahaya putih.
Hasil pertandingan ini berakhir dalam situasi penyanderaan yang mirip AFK dan dialog-dialog membingungkan.
Penonton, komentator, bahkan peserta yang sudah tereliminasi di lebih dari sepuluh ronde sebelumnya... hampir semua terlihat bingung; hanya segelintir orang, serta entitas non-manusia yang lebih tinggi, yang memahami perkataan Sandalphon.
Bagaimanapun, skor berubah menjadi satu banding nol.
Selanjutnya, adalah "Pertempuran Inti".
Setelah masa istirahat singkat, 【Gerbang Surga】 dengan 【Raphael】 dan 【Gabriel】, serta 【Aliansi Sampah】 dengan 【Hong Hu】 dan 【Qisha】 muncul di arena.
Jika eliminasi Tianma Xingkong terkesan aneh dan memalukan, maka kedua karakter ini bisa dibilang "tersungkur dengan patuhnya".
Di bawah kondisi kelemahan senjata legendaris, Raphael dan Gabriel bertahan dari serangan kedua lawan selama satu menit penuh. Selama itu, Hong Hu dan Qisha bahkan sudah menggunakan jurus pamungkas dan Kesadaran Jiwa, tapi tetap gagal membunuh satu pun musuh.
Hal ini membuat Hong Hu bertanya-tanya: "Apa aku memilih senjata legendaris palsu? Memakai peralatan aspal? Menggunakan skill gadungan?"
Tentu saja, bukan hanya dia. Qisha dan para penonton juga berpikir demikian...
Satu menit penuh kemudian, kedua orang tersebut masing-masing mendapat penilaian "teknik hanya sampai di sini" dan "ambisi hanya untuk memperbaiki diri", lalu langsung terbunuh seketika oleh dua jurus dari tim 【Gerbang Surga】.
Pada titik ini, setidaknya para penonton telah sepakat pada satu hal——anggota 【Gerbang Surga】 kemungkinan besar adalah monster setingkat Guixiao.
Melihat semua pertandingan sejak S3 hingga sekarang, memang hanya pertarungan Guixiao melawan Shiva yang menampilkan adegan "membiarkan top player menyerang bebas selama satu menit lalu membalas dengan mudah".
Sebelumnya, karena lawan 【Gerbang Surga】 kebanyakan kekuatan tempur kelas dua, yang paling hebat hanyalah saat menghadapi 【Hongying】 tanpa Xu Huai Shang, pemain masih merasa ambigu tentang "batas maksimum" kekuatan mereka.
Tapi kini, saat berhadapan dengan 【Aliansi Sampah】, mereka tetap menunjukkan ketenangan yang membuat sesak dan kekuatan tempur yang memicu keputusasaan——ini...tidak bisa dijelaskan sekadar "kuat" biasa.
Jika bukan karena sikap tegas Dream Company dan sikap rendah hati tim ini yang sama sekali tidak bisa dihujat, 90% pemain pasti akan percaya mereka menggunakan cheat meski tanpa bukti.
