19 April, senja hari, di rumah Feng Bujue.
Saat itu, Jue Ge yang baru saja selesai mencuci piring sedang duduk di depan komputer membaca halaman web.
Tidak perlu ditebak, sepanjang siang hari ini berbagai forum terkait Taman Horor ramai membahas tentang【Gerbang Surga】yang menyerah. Sedangkan media-game juga mengerahkan segala upaya membuat artikel-artikel dengan judul menyesatkan namun kontennya tanpa fakta konkret.
Terhadap informasi tidak berguna ini, Feng Bujue tentu tidak ambil pusing, paling hanya sekilas melihat; Yang benar-benar dia cari adalah pernyataan resmi Dream Company...
Namun, Dream Company tidak memberikan penjelasan apapun. Mereka hanya mengeluarkan pengumuman baru——Karena【Gerbang Surga】menyerah, pertarungan Empat Besar antara【Garis Depan Neraka】dan【Order】naik tingkat menjadi final S3 yang akan digelar tepat waktu pada 20 April pukul 00.00 dengan aturan senjata legendaris tetap berlaku.
Meski banyak pemain merasa pengumuman ini sama saja tidak jelas, langkah Dream Company tersebut tidak ada yang salah.
"Pengunduran diri memang merupakan keputusan yang dibuat oleh anggota 【Gerbang Surga】, karena urusan ini terlalu tak terduga dan mudah dianggap sebagai manipulasi panitia. Oleh karena itu, anggota tim Surga sengaja melakukan proklamasi melalui siaran langsung video. Mengenai alasan pengunduran diri, itu urusan internal mereka. Mengundurkan diri adalah hak mereka, namun menjelaskan alasan ke publik bukan kewajiban... Kalau pihak terkait tidak mau bicara, apa yang bisa Dream Company katakan?"
"Bagaimanapun, Dream Company tetap melanjutkan kompetisi sesuai aturan. Saat ini hanya tersisa dua tim yang belum tereliminasi, jadi duel antara kedua tim ini sudah pasti menjadi final."
"Bip——"
"Bersamaan dengan Feng Bujue yang sedang memeriksa pengumuman, tiba-tiba aplikasi chat di sudut desktop mengeluarkan jendela permintaan obrolan suara."
"Jendela menampilkan pengguna asing dengan ID 'Mikhael' mengundang Jue Ge untuk chat online. Sumbernya ditandai sebagai 'tidak diketahui' - suatu opsi tampilan sumber yang sebenarnya tidak ada di aplikasi chat tersebut."
"Setelah berpikir dua detik, Feng Bujue mengambil headphone di meja komputer dan mengenakannya, lalu mengklik 'Terima'."
"Detik berikutnya, koneksi obrolan suara terbentuk. Dari headphone langsung terdengar suara seorang pria: 'Kupikir kau tahu siapa aku.'"
"'Ah...' Feng Bujue menjawab, 'Tentu saja aku tahu. Kalian yang pakai nama asli sebagai nama samaran umumnya agen penjual.'"
"'Selera humormu memang mengesankan seperti kabar angin, tapi menurutku obrolan sampah ini tidak membantu komunikasi kita,' kata Mikhael."
"Memang benar juga." Kata Feng Bujue, "Langsung ke inti saja... Ada keperluan apa kau mencariku?"
“Pertama-tama, atas nama pasukan saya, saya ingin meminta maaf atas beberapa kejadian tidak menyenangkan yang menimpamu di masa lalu.” Mikhael berkata, “Dan memberitahukan bahwa… Uriel telah menerima hukuman yang setimpal.”
“Hukuman?” Feng Bujue menyangsikan, “Hukuman macam apa? Cuma beberapa kali Aru Bah terus selesai? Bukankah dia masih ikut bertanding bersamamu? Menurutku dia baik-baik saja.”
“Alasan dia bisa ikut bertanding adalah karena telah membayar mahal atas perbuatannya…” Mikhael menjawab, “Ancaman terhadap beberapa kandidat termasukmu dan Long, intervensi dalam taruhan, ucapan tidak sopan di Dewan, dll… Semua itu dakwaan serius… Untuk ini, Uriel tidak hanya menerima hukuman fisik dari wasit, tapi juga dihukum ‘mematahkan satu sayap’ oleh Dewan. Setelahnya, dia sendiri telah mengakui kesalahan dengan penuh penyesalan… Setidaknya menurutku, ini sudah cukup.”
“Oh.” Feng Bujue merespons dengan nada tenang, “Begitu rupanya…” Ia tersenyum, “Ha… Tapi menurutku, dia masih harus datang sendiri untuk meminta maaf pada kami para pihak terkait, baru bisa disebut ‘cukup’.”
“Sayangnya, selama seribu tahun ke depan dia tidak diizinkan berkomunikasi dengan manusia di dimensi realitas, termasuk percakapan suara seperti ini…” Mikhael menjelaskan, “Jadi, hanya saya sebagai komandan dan kakaknya yang bisa mewakili untuk meminta maaf.”
“Begitu rupanya…” Feng Bujue menatap lawan bicaranya, “Kau sepertinya cukup bijaksana, tidak seperti saudara-saudaramu yang lain.”
“Aku bukan 'manusia', tapi aku menerima bagian konotasi positif dalam ucapanmu.” Mikhael berkata, “Aku harus mengakui, banyak saudara-saudariku yang memiliki tingkat kebencian berbeda terhadap manusia. Sebagian berasal dari perbedaan objektif di tingkat biologis, sebagian lagi berasal dari dekadensi ras kalian dan penghinaan terhadap kami setelah kehilangan keyakinan; Di 'Era Pascakiamat' ini, 'penguasa bumi' telah melupakan kewibawaan kami 'pengikut langit', tapi kami tak bisa melepaskan kehormatan dan kesombongan karena itu. Inilah kontradiksi yang ada...”
“Lalu bagaimana denganmu? Mengapa kau bisa berkomunikasi denganku secara setara seperti ini?” Feng Bujue bertanya.
“Aku tak pernah bilang kita setara. Meminta maaf padamu juga bukan berarti aku merendahkan diri.” Mikhael menjawab, “Kau bisa anggap...sebenarnya aku lebih sombong dari mereka, jadi sikapku pada kalian justru terlihat lebih tenang.”
“Singkatnya, tingkat entitas ketuhananmu lebih kuat dari mereka.” Feng Bujue menyahut, “Langsung saja kau katakan, aku mengerti.”
“Oh?” Nada suara Mikhael berubah halus, “Sepertinya Woody sudah memberitahumu banyak hal...”
“Karena kau menyebut 'Hehehe', sekalian kutanya, bagaimana kabarnya akhir-akhir ini? Sudah lama aku tak bisa menghubunginya.” Feng Bujue membalas.
“Bukankah kau sudah dengar ucapan tadi?” Mikhael berkata, “‘Campur tangan dalam taruhan, berkata tak sopan di Dewan’, dll, semuanya kejahatan berat.”
“Hmph...” Feng Bujue bergumam, “Mengerti... Meski aku tak tahu sejauh apa tindakan Woody, tapi berdasarkan pengalamanku berurusan dengannya dan Uriel... Dosanya mungkin 10 kali lebih berat dari Uriel ya?”
“Maaf, aku tak bisa memberi tahu hukuman untuknya.” Mikhael menjawab, “Yang bisa kukatakan adalah... Aksi mu membantu memulihkan 'Mahkota' itu telah sangat meringankan hukumannya, bahkan mungkin menyelamatkan nyawanya.”
“Mahkota?” Feng Bujue berpikir sejenak, “Yang kudapat dari Snow itu? 'Mahkota Atari'?”
“Benar.” Mikhael mengangguk, “Itu adalah item penting dalam 'Permainan Kandidat'. Meski selama bertahun-tahun hanya menjadi simbol, tradisi mengharuskan penggunaannya... Dewan memutuskan menggunakan benda fisik sebagai dasar untuk menciptakan 'Empat Senjata Legendaris' di Taman Horor. Proses ini seharusnya sangat rumit karena karma yang melekat pada keempat benda itu... Tapi Woody berhasil memulihkannya dengan sumber daya minim... Prestasi inilah yang menjadi jerami penyelamatnya.”
“Ternyata sepenting itu...” Feng Bujue menyeringai, “Sial... Rasanya aku dirugikan lagi. Harus minta ganti rugi saat ketemu dia nanti.”
“Aku sangat meragukan apakah kau akan bertemu lagi dengannya.” Mikhael berkata dingin, “Tapi itu bukan urusanku...”
"Baiklah." Jue Ge menyeringai, lalu melanjutkan, "Kembali ke topik utama... Sepertinya kamu menghubungiku bukan cuma untuk meminta maaf atas nama saudara, masih ada urusan lain?"
"Aku datang untuk memberitahu... sekaligus mengucapkan selamat, kamu telah memenangkan kemenangan dalam Permainan Kandidat." Jawab Mikhael.
"Hah?" Kali ini, Feng Bujue tampak terdiam sejenak.
Namun sebagai orang yang licik dan berpengalaman, dia hanya butuh dua detik untuk bereaksi: "Tunggu... Jangan-jangan ini tipu muslihatmu agar aku lengah atau menyerah di babak final?"
"Percaya atau tidak itu urusanmu, aku hanya menyampaikan hasil." Mikhael menjawab, "Diantara semua kandidat, kamu jelas salah satu yang paling menonjol..."
"Dari segi perbandingan kemampuan... Sejak 'permainan' dimulai, kamu sudah mengandalkan kecerdikan dan kekuatan fisik untuk mengalahkan setiap kandidat setingkatmu yang bersaing, dengan berbagai cara dan waktu yang berbeda."
"Sementara dari karisma pribadi dan bakat sosial, melalui sudut pandang 'politisi'... Popularitasmu di Alam Semesta Utama Taman Horor dan dunia dalam juga tak tertandingi, jauh melampaui pemain lain bahkan makhluk virtual manapun..."
"Adapun kandidat-kandidat 'ambigu' yang 'masih perlu dikaji', dalam pertandingan S3 kali ini, aku dan beberapa saudara telah melakukan seleksi satu per satu, memastikan tidak ada satupun pesaing potensial yang mungkin bisa mengancammu terlewatkan."
"Dari penjelasan di atas, permainan kandidat sampai di sini... Meskipun Woody masih 'menerima hukuman', dia memang MENANG, dia berhasil membuktikan kebenaran konsepnya kepada Dewan."
"Mulai sekarang, setidaknya hingga era berikutnya tiba, 'permainan kandidat' akan disamarkan sebagai 'produk hiburan interaktif paling populer di masyarakat manusia kontemporer'. Umat manusia tak perlu lagi mengorbankan darah..."
"Era menukar kehormatan dengan darah dan nyawa telah berakhir. Apakah itu akan kembali... itu bukan urusan kalian lagi."
Feng Bujue mendengar narasinya dan hampir mempercayainya, karena memang tak menemukan alasan kebohongan dari lawan bicaranya.
Lalu, insting jahat Jue Ge mulai muncul: "Baik, baiklah... bisa juga." Setelah mengangguk beberapa kali, dia melanjutkan dengan nada mengejek, "Lalu pertanyaannya... sebagai pemenang, harusnya aku dapat keuntungan dong? Misalnya gunung emas-perak, kolam anggur-harem, tujuh puluh perawan atau apa gitu?"
"Kau..." Mikhael seketika tertekan oleh kekuatan jahanam Jue Ge, "...bukankah kau tinggal bersama pacar? Berani-beraninya mengatakan hal seperti ini dengan suara keras..."
"Jangan banyak omong, dia pergi belanja ke supermarket." Feng Bujue langsung memotong sebelum lawannya selesai bicara, "Cepat bilang, mana suapannya!"
"Hmm..." Mikhael bergumam, "Tak ada suapan."
"Bangsat lu! Mulut lo itu kelainan kloaka ya?" Di dunia nyata, Jue Ge bebas menggunakan berbagai kata kotor yang membuat kemampuan ekspresinya naik level, "Game yang siklusnya panjang dan terkait takdir seluruh umat manusia, katanya pemenang gak dapet hadiah? Ngaku! Elu yang korupsi jatah 'hadiah' dari Taijun buat gue ya?"
Mikhael terdiam lama setelah mendengar itu, tapi tetap gagal memahami seberapa kotor dan banyaknya sindiran dalam ucapan Jue Ge. Akhirnya dia menyerah dan menjelaskan, "Menurut tradisi, pemenang terpilih... akan mendapat perlindungan Dewan, menjadi entitas unik yang tidak menghasilkan 'karma', serta memiliki konstitusi fisik khusus yang bisa mengendalikan kekuatan suci dan magis sekaligus." Dia berhenti sejenak, "Tapi... kamu bukan makhluk dari alam semesta ini. Kamu berasal dari alam semesta lain... Artinya, kamu memang tidak terpengaruh 'karma' alam semesta ini. Ini juga salah satu alasan Woody meminta bantuanmu untuk mengambil kembali 'Mahkota'." Dia diam dua detik, "...Sekarang kamu paham?"
"Paham." Tiba-tiba Feng Bujue menjawab dengan nada datar.
"Kalau begitu..." Mikhael mulai ragu melanjutkan, "Ada lagi yang ingin kamu katakan tentang ini?"
"B*JINGAN." Jawaban Jue Ge singkat namun penuh kekuatan.
“Hmph...” Mikhael kembali bergumam, "Jika tidak ada hal lain..."
Tepat saat dia hendak memutus sambungan, Feng Bujue buru-buru bertanya: "Ngomong-ngomong, kalau aku menang di final, bisa minta syarat tambahan nggak?"
Mikhael tidak bisa berbohong, dia menjawab terus terang: "Tidak... Pertandingan tersisa hanyalah permainan biasa antar manusia yang tidak terkait dengan permainan kandidat, kami tidak mungkin..."
Didi——
Sebelum kalimatnya selesai, Jue Ge sudah aktif memutus sambungan suara.
Dengan tindakan ini, Feng Bujue menunjukkan——Kalau begitu, kami manusia juga tak perlu bertele-tele dengan kalian.
