Ruang dalam yang diciptakan Zhang Jie sangat luas. Ia membawa ketiga orang menuju ke arah ruang bawah tanah, meninggalkan tiga perempuan yang terus mengobrol di luar. Setelah melewati beberapa anak tangga, sebuah alun-alun sebesar lapangan sepak bola muncul di hadapan mereka. Zheng Zha dan dua lainnya berdecak kagum. Zhang Jie tersenyum bangga: "Awalnya aku tidak tahu kamarku bisa diubah sendiri. Perlahan aku belajar cara menggunakannya. Cukup fokuskan imajinasi pada area yang ingin diubah sambil memegang gagang pintu. 'Dewa Utama' akan merekonstruksi berdasarkan imajinasimu. Tentu saja, Dia akan memperbaiki bagian yang tidak sempurna dalam imajinasi itu. Seperti basis latihan ini."
Ketiganya semakin takjub. Alun-alun itu terbagi menjadi beberapa zona: lapangan latihan menembak, lintasan lari jarak jauh berbentuk lingkaran, area lari rintangan, serta platform gulat. Bisa dikatakan Zhang Jie telah menciptakan hampir semua jenis program pelatihan fisik.
“Mulai hari ini, setiap pagi dari jam 8 sampai 12 siang, siang jam 1 sampai jam 6 sore, malam jam 7 sampai jam 12 malam, kita harus terus berlatih tanpa henti. Untuk aspek fisik sebenarnya tidak akan ada kemajuan berarti dalam beberapa hari ini. Jadi, kalian harus mulai berlatih menembak dan pertarungan, juga terus berlari untuk menguji batas maksimal energi kalian. Setelah mengetahui batas energi kalian, baru bisa merencanakan penghematan energi dalam film horor. Singkatnya, masih banyak sekali hal yang perlu dilatih.”
Zhang Jie menjelaskan secara detail tujuan masing-masing latihan: lari dan area rintangan untuk adaptasi dengan lari jarak jauh dalam film horor, latihan bela diri yang wajib dilakukan, sedangkan tembak senjata adalah keterampilan paling krusial dalam film horor bergenre fiksi ilmiah. Semua orang menyetujui rencana latihan Zhang Jie.
Zheng Zha tiba-tiba bertanya setelah berpikir: "Bagaimana dengan persenjataan? Apakah kita menukarkan poin untuk latihan? Atau hanya menggunakan Desert Eagle milikmu? Keduanya sepertinya kurang tepat?"
Zhang Jie tertawa terkekeh: "Bukankah sudah kukatakan kamar pribadi bisa menciptakan barang? Hanya saja banyak benda tidak bisa dibawa keluar. Lihat gudang di sana! Aku sengaja menukarkan majalah panduan semua senjata dari 'Dewa Utama', lalu menciptakan banyak senjata sesuai petunjuknya. Sekalian kalian bisa mencoba kekuatan senjata super-teknologi itu. Meski mahal, kalau punya cukup poin hadiah, memang seharusnya menukar satu untuk perlindungan diri."
Li Xiaoyi bersorak gembira dan langsung berlari ke lapangan latihan tembak, hanya Zhan Lan yang menghela napas dan berkata: "Senjata jenis legenda sihir mungkin tidak bisa diciptakan di dalam ruangan, ya?"
Zhang Jie tersenyum getir sambil mengangguk: "Ya, aku terus mencoba menciptakannya tapi gagal. Diperkirakan aspek ini sudah dibatasi oleh 'Dewa Utama'."
Zhan Lan mengusap dahinya: "Tentu saja. Diperkirakan film horor dengan tingkat kesulitan tertinggi adalah jenis dewa dan hantu. Agar meningkatkan kesulitan, 'Dewa Utama' tidak akan membiarkan kita familiar dengan senjata semacam ini. Singkatnya, jika aku punya poin reward ekstra, senjata teknologi modern cukup ditukar satu yang nyaman digunakan. Poin reward sisa harus disimpan untuk senjata legenda sihir. Begitu rencanaku."
Zheng Zha dan Zhang Jie mengangguk diam-diam, terutama Zheng Zha yang dalam hati berdecak kagum atas pilihannya mengambil Cincin Na. 1500 poin reward itu benar-benar tidak sia-sia.
Sepanjang sore, Zhang Jie menjelaskan metode penggunaan senjata api kepada semua orang. Tentu saja, selain mencoba senjata super-teknologi karena penasaran di awal, sisa waktu digunakan untuk mempelajari senjata biasa dengan serius. Terutama mengenai akurasi tembakan, Zhan Lan dan Li Xiaoyi berlatih menembak target sepanjang sore.
Sedangkan Zhang Jie menyeret Zheng Zha ke platform pertarungan. Zhang Jie telah melewati empat film horor. Selain menukar 100 poin reward untuk Desert Eagle berpeluru tak terbatas, poin lainnya sebagian besar diubahnya menjadi peningkatan kondisi fisik, terutama pada kecepatan reaksi saraf dan kekuatan jaringan otot yang diperkuat secara maksimal. Ditambah latar belakang militernya dulu, kemampuan bertarungnya jauh melebihi Zheng Zha yang masih tingkat pemula. Setelah beberapa kali serangan, Zheng Zha hanya merasakan sakit di perut sebelum terjatuh.
Zhang Jie menggelengkan kepala. "Masih belum. Kecepatan dan kekuatanmu sudah cukup, tapi kamu tidak tenang. Jangan sembarangan mengeluarkan tenaga. Kekuatanmu sekarang sudah berlipat-lipat dari sebelumnya, setiap pukulan membuatmu kehilangan kendali... Pelajari dulu cara menguasai tenaga dan kecepatanmu dalam beberapa hari ini. Latih juga skill-mu. Di film horor berikutnya, kita benar-benar akan bergantung padamu."
Zheng Zha mengangguk. Ia memang merasa kesulitan mengendalikan kekuatannya. Ia juga penasaran dengan energi dalam tubuhnya, apakah benar sehebat yang dikatakan buku-buku. Pukulan Zhang Jie tadi sangat mematikan - orang biasa pasti langsung pingsan. Tapi dirinya hanya merasakan sakit sesaat sebelum aliran hangat dalam tubuhnya bergerak cepat menghilangkan rasa sakit. Kelihatannya khasiat energi dalam ini bukan sekadar omong kosong.
Sepanjang siang, keempat orang itu berlatih mati-matian di lapangan latihan. Menjelang sore, mereka sekalian makan minum di rumah Zhang Jie. Barulah Zheng Zha dan Luo Li pergi bersama. Sepanjang perjalanan, pikirannya masih terpaku pada latihan siang tadi. Ia sudah hampir sepenuhnya memahami fungsi energi internal. Selain bisa meredakan rasa sakit dengan cepat, ketika energi internal disebarkan ke seluruh tubuh, kecepatan dan kekuatannya setidaknya meningkat dua kali lipat seketika. Saat itulah satu-satunya kali ia berhasil mengalahkan Zhang Jie. Di hadapan kekuatan yang luar biasa ini, Zhang Jie hampir tidak sempat melawan. Semua teknik bertarung menjadi tak berguna. Sayangnya, setelah menggunakan kondisi ini sekali, selama lebih dari sepuluh menit berikutnya seluruh tubuhnya terasa lemas tak bertenaga. Tampaknya teknik ini hanya bisa digunakan dalam situasi kritis.
"Hmph!"
Zheng Zha diam-diam berpikir bahwa ia belum menemukan cara menggunakan energi klan darah. Mengingat ini adalah skill setara dengan energi internal, seharusnya tidak terlalu buruk...
"Hmph! Hmph! Hmph!"
Tiga kali dengus berturut-turut terdengar. Zheng Zha akhirnya tersadar dari lamunannya. Yang menghadang di depannya adalah Luo Li dengan wajah merah padam. Dari ekspresinya, gadis ini tampak sangat marah. Melihat Zheng Zha akhirnya menatapnya, perempuan muda ini menyilangkan tangan di pinggang: "Berkumpul denganku tapi malah melamun? Pasti menyesal belum menciptakan wanita lain sebelumnya ya? Jantung berdebar melihat kedua kakak itu? Lihatlah, aku hanyalah buah mentah yang belum matang. Wanita dewasa memang lebih mempesona. Begitu kan pikiranmu?"
melihat ekspresi manja Luo Li, sebenarnya wanita kecil ini sama sekali tidak kalah dengan kedua kecantikan luar biasa itu, hanya saja pesonanya belum matang, lebih terasa seperti kecerobohan gadis kecil. Dia tersenyum menggenggam tangan gadis itu: "Aku sedang memikirkan hal saat latihan siang tadi. Jika kamu ingin tahu, aku akan ceritakan secara detail dan jujur. Kamu harus percaya diri, ingat di sekolah dulu ada puluhan hingga ratusan bocah lelaki yang ingin mendekatimu. Lagipula kamu tahu aku selalu menyukaimu, mana mungkin memikirkan yang lain?"
Luo Li menatap Zheng Zhuo lama-lema, akhirnya tersenyum: "Baiklah, nanti kamu harus ceritakan padaku bagaimana kehidupanmu selama tahun-tahun ini. Kamu sendiri yang bilang harus jujur dan detail, kan?"
Zheng Zhuo terkejut, lalu tersenyum getir. Saat ini dia benar-benar ingin menyobek mulutnya sendiri. Inilah makna peribahasa "bencana datang dari ucapan".
