Zheng Zha tahu, dimensi ruang ini akan menarik berbagai orang dari dunia nyata. Asalkan kamu memilih YES saat dihadapkan pada pilihan awal itu, maka kamu akan datang ke dunia ini. Jadi siapapun bisa dikirim ke sini, bahkan Presiden AS sekalipun muncul di hadapannya tidak akan membuatnya terkejut.
Menghadapi ketiga pemuda berpenampilan norak ini, Zheng Zha sama sekali tidak menghiraukan mereka dan berseru: "Mari kita tenang! Detail masalah akan kami jelaskan nanti. Sekarang mari kita dengarkan penjelasan Chu Xuan tentang detail film horor Alien 1 ini."
Chu Xuan terus mengamati keempat orang termasuk Zheng Zha dengan cermat, sambil juga memperhatikan beberapa orang yang duduk di lantai dan lingkungan sekitarnya. Setelah mendengar ucapan itu, dia mengangguk dan berkata dengan tenang: "Selanjutnya, awak kapal pasti berniat membasmi Alien. Persenjataan mereka tidak terlalu banyak, yang paling memberi kesan padaku adalah penyembur api. Tentu saja, menurut perhitunganku, senjata suhu tinggi jarak dekat ini terhadap Alien yang memiliki kecepatan super dan cangkang berperlindungan sangat tinggi... daya bunuhnya hampir nol, tapi bisa menyobekmu dalam sekejap saat jarak dekat..."
Tiga pemuda itu tampak kaget oleh nada bicara Zheng Zha tadi. Melihat Chu Xuan dan yang lain mengabaikan mereka terus berbicara, mereka marah dan berteriak. Pemuda bertindik logam di wajah itu membentak Zheng Zha: "Bangsat, lu siapa berani suruh-suruh gue? Gue kenal betul lu! Gue tau alamat rumah lu, percaya nggak gue bakal bawa orang membabat seluruh keluargamu!"
Ini benar-benar preman jalanan kelas teri, mulutnya tak berhenti mengancam pembabatan keluarga. Mereka juga berlagak seperti agen intelijen, seolah mengenal semua orang dan tahu alamat setiap orang. Sebelum Zheng Zha sempat bicara, Zhang Jie sudah mengeluarkan Desert Eagle dari dalam bajunya sambil menyeringai dingin. Dia mengarahkan pistol ke arah pemuda bertindik itu: "Diam! Ini saat kritis pengumpulan intelijen. Jangan bikin gue murka."
Tiga pemuda dan beberapa orang di sekitar mereka langsung panik saat melihat pistol. Orang-orang di sekitarnya segera menjauh, dan seketika muncul area kosong di sekitar tiga pemuda itu. Mereka saling memandang lalu tertawa terbahak-bahak. Pemuda berhias cincin logam di wajah itu mengeluarkan pistol dari dalam jubahnya sambil berkata: "Kau nyamar sebagai apa? Brengsek, kalau mau beli palsu mending beli Model 54 lah. Desert Eagle? Dasar konyol, kau pikir Desert Eagle asli bisa didapat sembarangan? Sudah keliatan palsunya dari sini..."
Saat pemuda itu mengeluarkan senjatanya, Zhang Jie tanpa ragu langsung menarik pelatuk. Dentuman keras mengguncang ruangan. Lengan pemuda yang memegang pistol itu terpotong seketika. Kekuatan dahsyat Desert Eagle merobek daging begitu peluru mengenai sasaran. Saat semua orang sadar, lengan itu sudah terbelah menjadi dua bagian.
Awalnya pemuda itu hanya terdiam kaku. Dengan gerakan tak percaya, dia menggerakkan tunggul lengannya. Saat rasa sakit menusuk saraf mencapai otaknya, barulah dia menjerit-jerit histeris. Dia dan dua temannya langsung bersujud di tanah. Mereka akhirnya menyadari Desert Eagle di tangan Zhang Jie bukan mainan. Kesadaran ini membuat mereka gemetar ketakutan. Keangkuhan mereka sebelumnya lenyap tanpa sisa.
Beberapa orang di sekitar pemuda itu berteriak keras, namun Zheng Zha masih menemukan beberapa orang yang sangat tenang. Mereka hanya diam-diam memperhatikan dia, Zhang Jie, dan tiga orang lainnya. Zheng Zha mengangguk pelan dalam hati, berpikir bahwa kualitas pendatang baru kali ini benar-benar bagus, setidaknya ketenangan beberapa orang ini sudah cukup.
Li Xiaoyi yang cerdik segera berlari mengambil pistol yang tergeletak dalam genangan darah kotor itu. Setelah memeriksanya, dia berkata, "Kak Zhang, ini barang palsu, bukan asli."
Zhang Jie mengangguk dan mengembalikan Desert Eagle ke dalam saku dalam jaketnya. Dengan suara datar dia berkata, "Semprotkan antiseptik untuk menghentikan pendarahannya, lalu perban lukanya... Dan untuk semua pendatang baru, ingat baik-baik: Jangan pernah mengarahkan senjata ke saya! Saya bisa gugup dan mungkin melakukan tindakan gegabah!"
Zheng Zha menoleh ke belakang sambil mengeluarkan sebungkus rokok dari sakunya. Dia menyodorkan sebatang ke Chu Xuan, "Tidak takut? Tadi itu senjata sungguhan."
Chu Xuan menolak rokok itu sambil tersenyum, "Tidak merokok. Itu akan membunuh sel otakku. Bagaimana? Masih perlu aku lanjutkan detail plot film horor Alien 1?"
Zheng Zha tersenyum dan menyalakan rokoknya sendiri, "Kalau begitu, mohon bantuannya."
"Kengerian alien melampaui semua imajinasi, jumlah orang di dalam kapal dagang semakin berkurang. Pada saat ini muncul sebuah BUG dalam film horor ini, yaitu kontradiksi logika alur cerita. Plot filmnya adalah: protagonis dan kawan-kawan menemukan bahwa salah satu dari mereka adalah robot yang dikirim pemerintah untuk memantau mereka. Tugas robot ini adalah membawa alien kembali ke Bumi untuk diserahkan kepada pemerintah, dan diperbolehkan mengorbankan nyawa awak kapal dagang sesuai situasi."
"Inilah BUG yang saya maksud. Menurut pernyataan robot dalam film, pemerintah sudah tahu keberadaan alien di reruntuhan alien sebelum kapal dagang tiba. Rencana pemerintah adalah mengorbankan awak kapal dagang untuk menukar alien hidup. Tapi mungkinkah ini? Pemerintah tidak mengirim ilmuwan atau personel militer untuk mengambil alien, malah menyusupkan robot ke dalam awak kapal. Robot ini juga bukan pemimpin awak kapal. Dengan kata lain, kemungkinan besar awak kapal tidak akan membawa pulang alien - mereka hanya perlu melihat-lihat reruntuhan lalu kembali. Jadi pemerintah mengandalkan probabilitas 'mungkin' untuk mendapatkan alien? Ini mustahil! Tidak ada pemerintah yang melakukan tindakan idiot seperti ini - mengabaikan pasukan yang patuh mutlak pada perintah, memilih kafilah dagang yang mungkin membawa atau tidak membawa pulang alien. Ini benar-benar tidak mungkin!"
Chu Xuan sambil menyesuaikan kacamatanya melanjutkan: "Saya akan membuat analogi kecil. Jika suatu negara mengetahui ada bom nuklir terkubur di gurun wilayahnya, apakah mereka akan mengirim militer untuk memantau ketat dan membawa pulang bom itu, atau menempatkan seorang personel militer dalam kelompok dagang, lalu mengandalkan keberuntungan untuk 'secara kebetulan' menemukannya saat melintas? Bisa dikatakan, sutradara Alien Pertama gagal memberikan penjelasan logis di bagian ini, sehingga menciptakan BUG yang begitu mencolok."
Zheng Zha dan tiga orang lainnya saling bertukar pandangan. Mereka akhirnya memahami mengapa "Dewa Utama" menambahkan begitu banyak wajah baru. Karena adanya BUG alur cerita dalam film horor Alien Pertama, "Dewa Utama" pasti meningkatkan tingkat kesulitan, bahkan mungkin mengubah alur cerita secara total. Sandaran utama mereka dalam film horor telah lenyap, sehingga ke depan mereka tak bisa lagi memprediksi perkembangan alur cerita.
Chu Xuan terus mengamati ekspresi keempat orang itu dengan cermat. "Setelah itu, sisa kru kapal dagang berencana meledakkan kapal. Mereka akan mengungsi ke modul penyelamat luar angkasa, namun dua orang lagi terbunuh selama proses evakuasi. Saat hanya tersisa sang protagonis, dia akhirnya berhasil masuk ke modul penyelamat. Alien yang menyusup ikut tertarik keluar oleh gaya hisap vakum luar angkasa ketika pintu modul dibuka. Dialah satu-satunya yang selamat dari seluruh kru."
“Saya sudah selesai menjelaskan alur cerita, sekarang bisakah kalian berempat memberi tahu saya beberapa hal? Misalnya, di mana tempat ini? Jika tebakan saya benar... apakah ini kapal kargo antariksa yang ada Xenomorph itu?”
