Semuanya berjalan sesuai prediksi Chu Xuan. Dua alien di monitor segera bergerak ke arah mereka, diikuti oleh alien yang membawa pria paruh baya tadi. Semua mata tertancap pada layar besar, tak terkecuali Zheng Zhuo.
Meski sudah memastikan akan berpisah jalan dengan trio Chu Xuan, namun karena mengisolasi Alien menyangkut masalah kelangsungan hidup semua orang, Zheng Zhuo juga menatap tak berkedip ke layar pengawasan.
"Tinggal satu ekor terakhir... Di mana posisi yang terakhir? Yang terakhir..."
Chu Xuan bergumam pelan, wajahnya semakin pucat bahkan keringat mulai mengucur di dahinya. Saat itu, Zhan Lan tiba-tiba memegang dahinya: "Dalam plot asli ada tujuh anggota, satu robot dan enam manusia. Saat menghitung jumlah Alien, apa kau memasukkan karakter utama? Film horor ini hanya Alien 1..."
Chu Xuan langsung tersadar. Ia segera menekan beberapa tombol. Di layar besar muncul beberapa dinding isolasi yang terus menghalangi jalan Alien yang sedang bergerak cepat. Terpaksa, mereka mengubah arah. Perlahan, tiga Alien terdesak ke koridor terpencil oleh dinding isolasi. Akhirnya, tiga ekor Alien terhalang dinding paduan logam tebal di koridor tersebut. Dari peta di layar, jalur menuju gudang senjata akhirnya bersih.
Keenam orang di ruangan itu menarik napas lega. Zheng Zhuo bertanya diam-diam ke Zhan Lan: "Apa yang kalian bicarakan tadi? Bukankah masih ada satu Alien yang belum muncul? Kenapa setelah kau sebut 'Alien 1', dia langsung menurunkan dinding isolasi?"
Zhan Lan tertawa kecil sambil berkata: "Karena hubungan protagonis. Coba pikir, di Alien 1 kan ada satu protagonis yang selamat? Bagaimana jika dia juga dibunuh Alien? Bagaimana kelanjutan film horor Alien 2, 3, dan 4? Mereka akan lenyap. Jadi kemungkinan besar kita hanya menghadapi lima ekor Alien - satu Ratu, satu yang sudah kamu bunuh, dan tiga yang sedang dikarantina. Jadi tidak mungkin ada yang keempat."
Zheng Zhuo merenung sejenak: "Bagaimana jika protagonis di setiap film horor adalah entitas baru? Bukankah akan ada satu Alien lagi di belakang ruang nomor 15?"
Suara Chu Xuan menyela dari samping: "Ini masalah probabilitas. Dalam situasi apapun, aku akan memilih opsi dengan kemungkinan tertinggi. Selama probabilitasnya melebihi lima puluh persen, itu layak dicoba."
Zheng Zhuo menyeringai dingin: "Bahkan dengan mengorbankan nyawamu? Diserang diam-diam oleh Alien yang sedang menyamar, apakah kamu tetap tidak peduli meski nyawamu jadi taruhan?"
Chu Xuan berkata dengan suara datar: "Ya. Bahkan nyawaku hanyalah probabilitas yang lebih besar untuk bertahan... Aku akan selalu memilih opsi dengan probabilitas tertinggi. Barusan kau menyebut nyawaku? Jadi kau berniat berpisah dari kelompok kami?"
Zheng Zhuo mengangguk keras: "Benar! Aku tidak tahan bersama kalian! Bisa saja saat aku terluka, kalian akan membuangku seperti beban. Daripada begitu, lebih baik bertahan hidup dengan kekuatanku sendiri! Aku tidak bisa mempercayaimu, seperti kata Ba Wang, aku tidak bisa mempercayakan punggungku padamu!"
"Benarkah?" Chu Xuan memalingkan wajah dengan dingin, suaranya masih terdengar: "Sangat disayangkan, aku sudah bilang, aku hanya akan meninggalkan orang yang tidak berguna bagi tim ini. Seperti masalah probabilitas, dia individu dengan probabilitas terlalu rendah, dan ujian untuknya tidak lolos. Bagi Li Shuaixi, aku sudah melakukan kewajibannya. Tapi untuk rekan tim yang kakuakui, aku akan berusaha maksimal menyelamatkan mereka, mencari cara agar mayoritas bisa bertahan."
Zheng Zhuo berkata pelan: "Bagaimana jika aku terjebak dalam situasi kritis, probabilitas menyelamatkanku sangat kecil tapi masih ada kesempatan? Apa yang akan kamu lakukan?"
"Tergantung situasi. Jika nyawamu sangat krusial, akan kuselamatkan dengan segala pengorbanan. Jika menyelamatkanmu malah membawa seluruh tim ke tempat berbahaya, maka akan kubuangmu tanpa ragu."
"Begitu ya?"
Zheng Zhuo terdiam cukup lama, akhirnya berkata dingin: "Ya, aku paham caramu mungkin benar menurutmu. Tapi sikapmu membuatku merinding. Kita tidak mungkin lagi bersama... Dan jangan sok menggantikan posisi seluruh tim dengan keamananmu sendiri! Bukankah menukar konsep seperti ini terlihat hina? Mulutmu selalu bicara 'seluruh tim', tapi jika yang harus dikorbankan adalah dirimu? Pasti kau akan cari cara mengalihkan peranmu ke orang lain! Brengsek!"
Chu Xuan tersenyum tipis: "Jika itu terjadi padamu, apa rencanamu?"
Zheng Zhuo sedang mengumpulkan semua kursi di ruang kendali, tanpa menoleh dia berkata: "Aku akui argumenmu di awal cukup masuk akal, setiap anggota harus memberikan kontribusi bagi tim. Misalnya, mustahil bagiku melindungi tiga preman itu. Sudah cukup baik aku tidak membunuh sampah-sampah itu sendiri. Jadi ke depannya aku akan sangat berhati-hati memilih rekan, tapi begitu kukakui sebagai partner, takkan kutinggalkan. Begitulah tim bisa saling percaya... Sikapmu yang memperlakukan orang sebagai alat, meski bisa bertahan, mungkin hanya kamu yang benar-benar aman? Jadi aku sama sekali tidak mau tinggal bersamamu."
Kedua belah pihak tidak berbicara lebih lanjut. Setengah jam kemudian, Chu Xuan, Ling Dian, dan Ba Wang bertiga meninggalkan ruang kendali lebih dulu. Zhang Jie dan Zhan Lan menyaksikan Zheng Zhuo mulai melempar-lemparkan kursi dengan gila.
Zhang Jie segera menariknya: "Jangan marah, tidak layak marah pada orang seperti itu..."
Zheng Zhuo tersenyum getir: "Aku tidak marah. Aku hanya sedang mempersiapkan senjata. Katamu benar, tak pantas marah pada tipe orang seperti itu. Jadi aku punya cara bertarungku sendiri."
Zhang Jie dan Zhan Lan saling pandang. Mereka melihat Zheng Zhuo membongkar kursi dan mengambil batang baja panjang penyangga kursi. Dengan kedua tangan, dia mulai memelintirnya hingga baja itu berubah menjadi senjata tusuk berbentuk spiral yang mengerikan.
"Tahu kenapa aku menjauhi mereka bertiga?"
Zheng Zhuo tiba-tiba menatap kedua orang itu sambil tersenyum: "Karena aku punya firasat buruk, merasa pasti ada sesuatu yang menyamar di jalur nomor 15 menunggu kita mendekat. Tapi aku tidak akan memberitahu mereka, biarkan mereka yang memancing keluar benda itu! Kalau mereka begitu percaya pada teori superioritas kemampuan, maka sebagai pihak yang lemah, mereka harus punya kesadaran untuk dikorbankan!"
"Dulu aku manajer perusahaan, jadi aku tahu pentingnya persatuan dalam tim. Tak ada satu pun orang yang benar-benar lemah mutlak. Tahu kenapa aku terus menghibur Li Shuai Xi? Karena aku ingin menariknya masuk ke tim kita, membuatnya mengakui tim kita. Bahkan jika sampai harus mengorbankan diri untuk menyelamatkan tim, dia hanya akan menyelamatkan tim yang dipercayainya..."
Usai berkata, Zheng Zhuo melemparkan batang baja berbentuk spiral seperti tusukan. Suara desisan keras terdengar saat logam itu hampir seluruhnya menembus dinding baja, hanya menyisakan ujung sepanjang jari. Kekuatan ini membuat Zhang Jie dan yang lain menghela nafas takjub.
Zheng Zhuo mengerahkan tenaga menarik batang baja itu keluar dari dinding. Dia menimbang-nimbang beratnya lalu berkata datar: "Aku tahu caranya mungkin benar... Kalian percaya padaku? Mari kita hadapi teror ini bersama! Dia punya metodenya... aku punya cara bertempurku! Bagaimanapun juga, kita harus bertahan hidup!"
Desisan kembali terdengar saat tusukan spiral itu dilempar seperti kilat, meninggalkan lubang spiral kecil di permukaan dinding.
