Jeritan itu bukan masalah besar. Bersamaan dengan jeritan, terdengar juga suara benturan keras ke pintu. Hanya sekali hantaman, pintu baja itu langsung penyok ke dalam. Zheng Zhuo bahkan bisa melihat sebagian besar tubuh Alien terjepit di luar pintu. Dari tiga spiral thorn tadi, dua mengenai sasaran: satu menusuk dada kiri Alien, satunya lagi menusuk leher bagian bawah. Kedua tusukan ini mengenai titik vital tapi bukan organ mematikan.
Ini adalah pertarungan langsung kedua Zheng Zhuo dengan Alien. Meskipun situasinya sedikit lebih baik dibandingkan sebelumnya, sama sekali tidak boleh dianggap remeh. Alien ini adalah bentuk dewasa sejati, ukurannya 30% lebih besar dari yang pernah dihadapinya sebelumnya. Tubuhnya hitam legam seperti besi hitam yang kokoh. Kenyataannya, Tusukan Spiral hanya menembus sepertiga panjangnya, masih menyisakan bagian yang cukup panjang di luar tubuh Alien.
Zheng Zhuo memandang wujud mengerikan Alien itu. Seluruh tubuhnya gemetar, terutama ketika melihat ekor Alien menyambar dan menusuk, membuat lubang besar seketika di pintu baja. Jika tusukan itu mengenai manusia, pasti akan merobek perut. Seberapapun dia memperkuat diri, Zheng Zhuo tidak yakin fisiknya sekarang lebih keras dari baja.
(Tekanan seperti ini, seolah kesadaran pun hilang, hanya tersisa ketakutan mendalam dan insting yang terus mengalir...)
Sekali lagi Zheng Zhuo merasakan sesuatu dalam tubuhnya seperti terlepas. Berbagai insting bertarung meledak dari otaknya, bahkan termasuk cara menggunakan energi internal dengan lebih efektif.
Dengan kesadaran, dia mengarahkan energi internal dari tulang ekor naik berputar menyusuri tulang punggung, melintasi kulit kepala, lalu mengalir melalui lengan ke tangan kanan. Semua proses ini terjadi dalam sekejap mata. Zheng Zhuo sepenuhnya menyerahkan aliran energi internal pada insting bertarung. Jelas terlihat, energi internal menjadi sangat lincah di bawah kendali insting bertarung.
Hanya saja ketika energi internal melewati kulit kepala, seolah ada sesuatu dari kedalaman pikirannya yang tercampur, keduanya menyatu terkonsentrasi di tangan kanan. Tepat saat alien menabrak pintu dan menerjang masuk, dia berteriak kencang melemparkan Tusukan Spiral. Hampir bersamaan, ekor alien menghantam perutnya dengan keras!
Zhang Jie dan Zhan Lan menjerit pelan. Mereka melihat Zheng Zhuo terlempar seperti rudal. Suara gedebuk terdengar saat tubuhnya menabrak dinding kamar mandi. Tusukan Spiral yang dilemparkannya memiliki kekuatan luar biasa, tidak hanya menembus kepala alien dengan mudah, tapi juga menancap dalam di dinding koridor di belakang alien dengan suara desis. Sepertiga kepala alien terpenggal. Makhluk itu terhuyung beberapa kali sebelum akhirnya jatuh ke lantai dengan suara braak. Di dinding belakang alien, terdapat cekungan spiral sebesar kepalan tangan.
Zhan Lan kini sudah tidak peduli lagi. Dia mengikat payudaranya dengan pakaian lalu berlari ke arah Zheng Zhuo. Payudaranya yang jauh lebih besar dari wanita biasa terlihat sangat menggoda. Kain yang digunakannya untuk menutupi dada justru membuat dua "gunung"-nya hampir sepenuhnya terekspos. Untungnya dari dua pria yang ada, satu tak sadarkan diri di lantai, satunya lagi sudah lebih dulu berlari mendahuluinya. Jika tidak, pemandangan setengah badan atasnya pasti akan membuat banyak pria terdiam membeku.
“Bagaimana? Bagaimana? Zheng Zhuo! Kau tidak apa-apa?” Zhan Lan melihat Zhang Jie berdiri termangu, dia langsung panik menangis sambil mengelilinginya dan berlutut di samping Zheng Zhuo.
Tak disangka saat dia berlutut, dilihatnya Zheng Zhuo terbaring bodoh sambil mengelus kepala, dengan ekspresi idiot di wajahnya. Marahnya memuncak, tanpa pikir panjang dia menghantam perutnya beberapa kali sambil berkata kesal: "Kau membuat kami hampir mati ketakutan! Diam-diam menyerang makhluk asing itu, bagaimana jika kau gagal? Kau bisa... dan akan menyeret kami berdua! Kita bisa sama-sama terbunuh!"
Zheng Zhuo mengerang kesakitan sambil memeluk perutnya. Zhan Lan baru menyadari tangannya berlumuran darah. Paniknya kembali, sambil terisak dia berkata: "Maaf... maaf... Aku tak tahu perutmu sudah terluka... Hiks, sungguh maaf..."
Dengan gemetar Zheng Zhuo melepaskan pelukannya. Keduanya mengamati lubang seukuran tiga jari di perutnya. Beruntung, lubang itu hanya menembus kulit perut, usus dan organ dalam tampak tidak rusak.
Zhang Jie segera merebahkan diri di posisi tempat Zheng Zhuo berdiri tadi. Dia benar-benar menemukan jejak kaki yang jelas di permukaan besi, kontur jejak kaki itu sudah membenam ke dalam logam. Zhang Jie berdiri dan berteriak kagum: "Luar biasa! Kamu melompat ke belakang tepat di saat ekor Alien menghantammu, sehingga perutmu tidak terkoyak. Jika aku yang berdiri di sini, mungkin ususku akan putus seketika..."
Semakin diucapkan, Zhang Jie semakin bersemangat. Dia berlari beberapa langkah mendekati Zheng Zhuo, menghantam bahunya keras-keras: "Hei, bagaimana caramu melakukannya? Tadi kamu seperti dewa! Jika bukan karena aku melihat langsung kamu membunuh Alien ini, mungkin aku mengira ini ulah ahli bela diri tingkat tinggi. Ya ampun, ajari aku caranya!"
Zheng Zhuo kembali mengerang kesakitan karena tepukan itu. Dengan senyum getir dia berkata: "Kalian berdua, tolong bantu membalut lukaku dulu. Jika terus begini, kehabisan darah saja sudah cukup untuk membunuhku... Dan, seseorang sebaiknya merapikan penampilannya..."
Zhan Lan tertegun sejenak. Baru sekarang gadis ini menyadari penampilannya. Pipinya langsung memerah karena malu. Dia melototi Zheng Zhuo dengan kesal sebelum buru-buru lari ke kamar mandi. Sementara itu, Zheng Zhuo mengeluarkan balut dan semprot hemostatik dari cincinnya. Dengan bantuan Zhang Jie, akhirnya lubang di perutnya berhasil dibalut rapat.
"......Ketika Zhan Lan keluar dari bilik mandi, Zheng Zhuo segera berkata dengan panik kepada mereka: "Sudah tidak ada waktu untuk penjelasan detail! Zhang Jie, bawa aku mendekati Chu Xuan dan yang lain. Apapun yang terjadi padaku, jangan berhenti!... Zhan Lan, tangan kananku patah total. Ambil sisa batang baja spiral ini, pastikan tetap mengikuti langkah kami!... Zhang Jie, cepat pergi!"
Zheng Zhuo telah memastikan teorinya: Rahasia membuka kunci genetik terletak pada krisis dan ketakutan. Namun fisik biasa tidak sanggup menahan kekuatan dahsyat pasca pembukaan kunci genetik. Seperti tubuhnya yang diperkuat ini, setelah serangan maksimal dengan kunci genetik terbuka, tangan kanannya langsung mengalami fraktur komplit. Lalu diikuti rasa sakit seperti kematian yang menyiksa. Bagaimana jika orang biasa mengalaminya?
Ini adalah pedang bermata dua, melukai musuh sekaligus diri sendiri. Hanya dalam situasi bahaya ekstrem, dihadapkan pada ketakutan mematikan, kunci genetik bisa terbuka sesaat. Bisa dikatakan, membuka kunci genetik adalah perjuangan terakhir manusia menghadapi kematian!
"...Hehe, satu-satunya keberuntungan adalah menemukan metode potensial menggunakan Energi Klan Darah tadi, meski belum tahu..."
Zheng Zhuo yang tengkurap di punggung Zhang Jie tersenyum getir sambil berkata, suaranya belum habis, perasaan seperti kematian itu sudah merambat dari organ dalam ke seluruh tubuhnya. Kemudian, dia mulai kejang-kejang gila di punggung Zhang Jie, rasa sakit yang luar biasa membuatnya tak bisa bicara, otot-ototnya seolah ingin merobek tubuhnya sendiri. Di perutnya, darah segar mengalir deras, luka yang sudah mulai mengering itu kembali pecah, darah mengalir di sepanjang pahanya dan terus menetes ke tanah...
