Kelimanya terus maju. Perlahan, jejak koridor mulai tak terlihat. Lantai hampir sepenuhnya tertutupi lendir seperti dahak, sementara dinding-dinding dipenuhi lubang besar bekas korosi. Sepanjang jalan dari Koridor 3 menuju Gudang 2, lubang-lubang rapat yang membentuk jaringan laba-laba hampir mengubah area ini menjadi labirin.
Zheng Zhuo tiba-tiba berkata saat berjalan: "Aku sudah tidak bisa lagi. Sejak belokan tadi, aku kehilangan arah sama sekali."
Zhang Jie di sampingnya tertawa terbahak: "Iya juga. Semua tempat di sini terlihat sama persis. Ke mana pun kita pergi hanya ada barang-barang menjijikkan ini. Mau cari arah di sini? Itu sama saja dengan..."
"Aku bisa." Chu Xuan berkata datar: "Jika hanya merekonstruksi peta yang pernah dilihat di dalam pikiran, tugas seperti ini bisa kuserjakan. Jalan ini memang mengarah ke Gudang Nomor Dua, tapi aku berpikir apakah tepat jika kita langsung masuk begitu saja..."
Zheng Zhuo langsung memotongnya: "Tepat! Kita berlima di sini masing-masing adalah sisa kekuatan tempur terakhir. Jangan kau rayu mayoritas dengan kata-kata manis untuk menyetujui pendapatmu, lalu paksa minoritas jadi umpan. Tahukah kau ketika mayoritas menganiaya minoritas dengan 'keadilan' legal? Itu namanya Fasis! Brengsek, jika kau yang jadi umpan aku setuju, jangan main-main dengan nyawa orang!"
Chu Xuan tetap tenang: "Aku jadi umpan pun tidak masalah, tapi bisakah kau menjamin akan membunuhnya secepat mungkin setelah Ratu muncul? Karena kau menolak pengintaian pendahuluan, silakan ajukan rencana alternatif. Kupasang telinga baik-baik."
Melihat ketegangan di antara mereka, Zhan Lan menyela dengan senyuman: "Jangan terlalu serius. Sebenarnya penempatan pengintai di depan belum tentu efektif. Alien bukan makhluk bodoh, mereka ahli dalam serangan diam-diam. Jika ada 1-2 orang berjalan bersama, mereka akan menyergap yang terdekat. Tapi jika satu orang di depan diikuti empat bersenjata, Alien tidak akan bodoh muncul begitu saja. Mereka pasti akan menyergap empat orang di belakang lebih dulu. Bagaimana menurut analisisku ini?"
Chu Xuan menggigit-gigit jarinya sambil berkata: "Benar, inferensi ini akurat... Apakah karena horor dan tegang sehingga kesadaranku mulai kacau? Selanjutnya... Aku tidak akan lagi menyampaikan pendapat apapun. Tugas menunjukkan jalan akan tetap kujalankan, cukup sampai di sini." Setelah mengucapkan itu, dia langsung berjalan menuju suatu arah.
Zheng Zhuo melihat punggung Chu Xuan yang menjauh, lalu berkata pada Ling Dian: "Ling Dian, beberapa kali sebelumnya saat bertemu Alien, aku selalu merasakan bahaya. Aku ingat kamu dan Ba Wang sepertinya juga memiliki kemampuan memprediksi bahaya ini. Nanti, siapapun di antara kita yang pertama merasakan bahaya, segera tembak ke arah itu, setuju?"
Ling Dian berkata dengan diam: "Sekarang juga aku sudah merasakan bahaya... Seolah ada pandangan yang terus mengawasi kita, sangat dingin, seperti memperlakukan kita sebagai makanan. Perasaan ini benar-benar mengerikan. Tahukah kenapa Chu Xuan begitu gelisah? Diperkirakan dia juga merasakan bahaya ini. Sejujurnya, sekarang hatiku begitu emosional sampai ingin memegang senjata dan menembak sembarangan, perasaan ini benar-benar tidak tertahankan."
Zheng Zhuo heran kembali memandang Chu Xuan. Ekspresi pria ini masih tetap datar dan tenang, namun bila diamati lebih seksama, matanya menyiratkan kegelisahan dan horor. Emosi seperti ini seharusnya tidak muncul pada seorang strategis bijak seperti Chu Xuan.
Sembari berbicara, kelima orang telah keluar dari jalur. Di depan mereka terbentang tanah datar yang luas, permukaannya masih tertutup lapisan tebal sekresi putih seperti dahak. Selain itu, di ruangan ini puluhan kotak besar tersusun rapi. Tempat ini sepertinya merupakan lokasi Gudang Nomor Dua.
Zheng Zhuo masih merenungkan perkataan Ling Dian, tiba-tiba desiran aneh di hatinya membuatnya menengadah. Di langit-langit tergantung terbalik empat orang yang tak sadarkan diri. Mereka adalah dua pria paruh baya ditambah sepasang pria-wanita kaum kerah putih. Seluruh tubuh kecuali kepala mereka terbungkus sekresi putih, tergantung terbalik di langit-langit.
Chu Xuan juga mengikuti pandangan Zheng Zhuo ke atas. Segera dia berkata tanpa ragu: "Ling Dian! Tembak semua mereka! Tak masalah jika sampai tewas!"
Usai berkata, dia langsung menatap Zheng Zhuo: "Tugas kita untuk kembali hidup ke dimensi ruang Dewa Utama adalah apa? Membunuh semua alien! Pasti sudah ada alien dalam tubuh mereka! Harus kita bunuh sebelum Ratu muncul! Kalau tidak, meski kita bunuh Ratu tetap akan mati karena masalah darah korosifnya. Kemungkinan besar darah itu akan menggerogoti kapal kargo. Jadi setelah membunuh Ratu, kita harus secepatnya meninggalkan kapal. Tapi bagaimana jika alien dalam tubuh mereka tiba-tiba menetas? Haruskah kita berburu empat alien kecil itu lagi?"
Zheng Zhuo melihat Ling Dian mengangkat senjata dan menembak, ia mengangguk pelan. "Kau melakukan hal yang benar, aku tak punya alasan untuk protes... Kita semua hanya berjuang bertahan. Aku hanya akan menunjukkan belas kasihan pada rekan-rekan di sekitarku. Jangan anggap aku terlalu kolot..."
Chu Xian tersenyum tipis, ia menatap tajam ke arah keempat orang itu. Ling Dian sudah menembak jatuh dua orang, dua sisanya juga hampir terjatuh. Tiba-tiba ekspresinya berubah drastis seolah teringat sesuatu. "Tunggu, tunggu! Ling Dian, semua, cepat lari dari sini! Ini Jebakan!"
Begitu ucapannya meluncur, semua orang merasakan tanah di bawah kaki mereka ambles, seluruh permukaan tanah seolah tiba-tiba runtuh ke bawah.
Chu Xian segera berteriak keras: "Jangan panik! Dengarkan baik-baik! Gudang 1 berada di bawah gudang 2. Keempat orang yang digantung ini mungkin perangkap yang dipasang Ratu untuk membuat kita diam di tempat! Ling Dian, cepat tembak mati mereka! Pasti Ratu ada di bawah kita, baja di sini sudah dikorosi habis olehnya, semua..."
Persis saat Ling Dian menyelesaikan tembakan ke dua orang terakhir, pelat baja di bawah kaki mereka mengeluarkan gesekan keras. Sebelum sempat bereaksi, seluruh lantai tiba-tiba ambruk ke bawah. Seketika, semua orang terhempas jatuh ke dalam kegelapan di bawah!
Entah beruntung atau tidak, lapisan lendir tebal itu justru menyelamatkan mereka saat ini. Jatuh dari ketinggian lebih dari sepuluh |meter, substansi kental itu membuat semua orang |selamat, terutama |Ling Dian dan |Zheng Zhuo. Keduanya langsung melompat bangun dengan kekuatan pinggang.
|Zheng Zhuo langsung menembak gila-gilaan ke atas begitu bangun. Ia sudah merasakan bahaya mendekat, dan sumber ancaman itu persis di atas kepalanya! Sejak awal |film horor ini, beberapa kali ia merasakan firasat berbahaya, tapi tak pernah sesengit ini - ancaman itu terasa seperti pisau bermata tajam yang hendak membelah wajahnya!
Benar saja, bayangan hitam raksasa |menghujam jatuh dari |langit-langit. Dengan dentuman keras, makhluk itu mendarat di depan lima orang. |Zheng Zhuo mengamati: jelas-jelas ini adalah Alien yang ukurannya tiga kali lipat lebih besar dari biasa!
Tubuhnya setinggi 7-8 |meter, ditambah ekor yang membuat panjang totalnya lebih dari 10 |meter. Monster seperti ini adalah personifikasi |Malaikat Maut dari mimpi buruk! Bahkan sebelum |Zheng Zhuo sempat melihat gerakannya, ekor Alien sudah menghantam perutnya. |sakit luar biasa menyergap. Di depan mata semua orang, tubuhnya terlempar lebih dari 10 |meter, |nasibnya tak diketahui...
