Zheng Zhuo duduk diam di tempat tidur dengan mata terpejam, merasakan aliran halus energi dalam di dantiannya.
Sudah dua puluh sembilan hari sejak dia kembali ke dunia nyata. Periode ini adalah masa paling damai yang pernah dijalaninya sejak pertama kali memasuki dimensi Sang Tuan.
Siang hari diisi dengan menemani orang tua mengobrol atau berjalan-jalan, atau menemani Luo Li bermain dan belanja. Platina dipotong-potong kecil dengan pisau belati lalu dijual, sehingga setidaknya dua keluarga bisa hidup makmur selama puluhan tahun ke depan. Hari-hari ini merupakan masa paling bahagia baginya. Jika saja tidak ada beban "dimensi ruang Sang Tuan", kehidupan seperti ini hampir menyamai surga.
Namun pedang Damokles yang menggantung di atas kepalanya begitu nyata. Tiga puluh hari kebahagiaan berakhir, lalu kembali ke "dimensi ruang Sang Tuan" untuk terus bereinkarnasi. Ia akan menghadapi mungkin makhluk mengerikan seperti Xenomorph, atau mayat membusuk di Resident Evil, atau iblis dan hantu. Intinya, begitu kembali ke "dimensi ruang Sang Tuan", ia akan kembali berhadapan dengan kematian!
Karenanya bahkan dalam tiga puluh hari ini, ia tetap harus berlatih energi dalam setiap hari. Setiap malam ia mengeluarkan pisau belati untuk berlatih tusukan. Ini satu-satunya metode latihan yang terpikir olehnya.
Harus diakui, dengan kekuatan empat kali manusia biasa dan refleks super, ditambah amplifikasi energi dalam, kemampuan Zheng Zhuo sudah mencapai level yang tak terbayangkan orang awam. Analoginya: belasan pria kekar tak cukup untuk ditaklukkannya dalam satu menit. Jika diganti belasan prajurit pasukan khusus, pertarungan mungkin lebih lama, tapi pemenang akhir pasti dia! Itupun tanpa luka parah, tentu dalam kondisi kedua pihak tidak menggunakan senjata.
Zheng Zhuo tidak mahir menggunakan senjata api. Dalam jarak lima puluh meter, dia masih bisa mempertahankan akurasi tembakan dasar. Namun begitu jarak bertambah jauh dan kecepatan gerak target meningkat, tingkat akurasinya menjadi sangat menyedihkan. Metode pertempuran terkuatnya tetap pertarungan jarak dekat.
Terutama setelah memperoleh pisau belati pemotong partikel bergetar tinggi, kekuatan tempur jarak dekat Zheng Zhuo telah mencapai tingkat yang mengerikan. Pisau belati ini terlihat sangat biasa, dengan bilah hitam pekat sepanjang sekitar tiga puluh sentimeter. Material pembentuknya pun tidak diketahui. Dengan sekali ayunan ringan, pisau ini langsung bergetar halus. Saat ini, area efektifnya membentang dari ujung belati hingga hampir setengah meter di depannya. Istilah "memotong besi seperti lumpur" menjadi tidak relevan di hadapan belati ini - di sini, besi terpotong bagai udara.
Saat Zheng Zhuo memotong batu bata platina, dia sama sekali tidak merasakan hambatan. Dengan gerakan ringan, belati langsung membelah bata tersebut. Apapun objeknya, bahkan sekuat bata platina sekalipun, hasilnya tetap sama. Satu-satunya kelemahan adalah jika objek terlalu besar sehingga belati tersangkut di dalamnya. Begitu getaran belati menghilang, senjata ini berubah menjadi pisau biasa yang sama sekali tidak istimewa.
Selain semakin terampil menggunakan pisau belati, Zheng Zhuo juga semakin memahami penerapan energi dalam. Selain dapat mengalirkan energi dalam untuk meningkatkan kekuatan dan kecepatan, dia juga belajar memusatkan energi dalam pada bagian tubuh tertentu. Bagian tersebut akan memiliki ketahanan terhadap serangan yang jauh lebih kuat dan daya penghancur yang eksplosif. Misalnya saat dia memusatkan energi dalam di telapak tangan lalu melempar batang besi dengan telapak tangan, kekuatan penghancur batang besi itu jauh melampaui lemparan saat energi dalam mengalir ke seluruh tubuhnya. Hanya saja setiap kali berlatih seperti ini, hatinya selalu teringat akan kapal kargo antariksa itu... dan Alien yang sangat mengerikan di dalamnya.
Selain kemajuan di atas, beberapa hari ini dia juga sedang mencoba penggunaan baru energi dalam, yaitu mencampurkannya dengan Energi Vampir.
Dalam film horor Alien 1, selain menggunakan Energi Vampir dengan metode membuka kunci genetika di saat-saat genting, sebelumnya saat membunuh seekor Alien, dia secara tidak sengaja juga membungkus Energi Vampir dengan energi dalam. Energi dalam yang tercampur Energi Vampir memiliki korosivitas tinggi, daya penghancurnya sungguh luar biasa besar. Namun selain saat itu, dia tidak pernah bisa lagi menggunakan Energi Vampir.
"Hah, masih belum berhasil juga."
“Zheng Zhuo menarik kembali energi dalam ke dantiannya, ia menggelengkan kepala dengan senyum getir. Ini sudah merupakan eksperimennya selama beberapa hari berturut-turut, namun energi vampir di kepalanya tetap sama sekali tidak bergerak. Sebaliknya, energi dalamnya justru mengalami sedikit peningkatan. Benar seperti yang dijelaskan oleh 'Sang Tuan', energi dalam tidak hanya bisa ditukar melalui 'Sang Tuan', tapi juga bisa dilatih dan ditingkatkan sendiri. Jika waktu cukup, mungkin dia benar-benar bisa seperti yang digambarkan dalam novel silat - terbang tinggi, berjalan gesit, jubah ringan dan pedang panjang. Tentu saja, pertama-tama dia harus selamat kembali dari film horor.”
Tiba-tiba terdengar ketukan dari kamar tidurnya, suara gadis kecil manis dan menggoda terdengar: "Serigala Besar, belum bangun juga? Katanya hari ini mau mengajakku ke sekolah~"
Bahkan karakter '~' yang sering muncul dalam obrolan online pun ada. Zheng Zhuo langsung tahu siapa di balik pintu tanpa perlu berpikir - pastilah gadis kecil bernama Luo Li.
Zheng Zhuo turun dari tempat tidur dan membuka pintu besar. Seorang gadis kecil langsung menyelinap masuk dengan tergesa-gesa, lalu mulai melihat-lihat ke sekeliling ruangan. Dengan penuh kasih sayang ia bertanya: "Sedang mencari apa?"
"Cewek." Luo Li mengerutkan hidung mungilnya yang imut: "Di alur film sering ada adegan seperti ini. Kalau pria terlambat membuka pintu dengan ekspresi wajah panik, pasti ada cewek lain di kamarnya, atau ada nomor telepon cewek aneh di HP-nya."
Zheng Zhuo tersenyum getir: "Dari mana kamu nonton begitu banyak film bodoh? Itu hanya imajinasi sutradara belaka. Pria di dunia nyata mana mungkin ceroboh seperti itu?"
Luo Li segera menyilangkan tangan di pinggang dengan manja dan berkata, "Dari nada bicaramu tadi, sepertinya benar-benar menelepon wanita lain? Hanya saja aku tidak tahu?"
Zheng Zhuo segera memeluknya dan berkata, "Mana mungkin, aku sekarang bahkan tidak punya ponsel. Setiap kali kamu datang selalu menggeledah barang-barangku, ada tidaknya ponsel paling kamu tahu... Sudah-sudah, jangan cemburu tanpa alasan, ayo kita sarapan dulu lalu mengunjungi SMA lamamu."
Begitu dipeluk, tubuh Luo Li langsung lunglai. Dia bergantung erat di tubuh Zheng Zhuo sambil tersenyum manis, "Justru karena tahu kamu tidak punya ponsel jadi cemburu. Kalau hanya berkomunikasi dengan siluman rubah seperti dulu masih bisa kumaklumi. Tapi kalau sampai kutemukan kamu menyembunyikan wanita di rumah, hng hng..."
Zheng Zhuo tahu berdebat dengan wanita kecil, apalagi yang masih belia, adalah hal sia-sia. Dia hanya bisa menggendong Luo Li keluar rumah. Beberapa hari ini dia tinggal di rumah orang tua. Begitu keluar kamar, beberapa langkah saja sudah sampai ruang tamu dimana empat orang tua sedang asyik mengobrol. Melihat Zheng Zhuo dan Luo Li keluar, mereka tersenyum ramah.
Luo Li langsung memerah wajahnya mendengar suara tawa itu. Dia menarik Zheng Zhuo dan berlari ke pintu, sementara dari belakang terdengar suara ibu Zheng Zhuo: "Lier, makan dulu baru pergi."
Sambil berlari Luo Li berteriak, "Tidak usah, Bibi! Aku dan Zheng Zhuo mau makan di kantin sekolah. Sekarang jamnya makan siang... Ayah, Ibu, kami akan pulang malam ini..." Suaranya semakin menjauh seiring langkah mereka.
Begitu tiba di jalan, Luo Li segera merajuk, "Salahmu semua! Lihatlah, Paman, Bibi, Ayah, Ibu, mereka semua menertawakanku. Huh, pasti mereka sudah tahu hubungan kita. Aduh, sungguh memalukan! Bagaimana aku menghadapi mereka sekarang?"
Zheng Zhuo tersenyum hendak berbicara, tiba-tiba perasaan cemas aneh menyergap hatinya. Dia sangat familiar dengan sensasi ini - beberapa kali dirasakannya selama film horor Alien pertama. Firasat bahaya ini telah menyelamatkan nyawanya berkali-kali.
Tanpa pikir panjang, dia memeluk Luo Li lalu berlari beberapa langkah ke pinggir jalan sambil menghentikan taksi. Setelah taksi mulai melaju, barulah dia menghela napas lega. Baru sekarang disadarinya keringat dingin telah membasahi punggungnya.
Luo Li yang cerdik segera menggenggam tangan Zheng Zhuo erat-erat, "Apa yang terjadi? Ada apa tadi?"
Zheng Zhuo menggelengkan kepala, "Tak tahu. Tadi seolah ada sesuatu yang mengintai kita. Sensasi mengerikan... seperti sedang dibidik... ya! Persis seperti dibidik senapan runduk!"
Saat ini, di sebuah gedung tinggi tidak jauh dari Zheng Zhuo dan rekannya, beberapa orang yang membawa senapan runduk mengangkat senjata dan menggelengkan kepala. Salah satu dari mereka mengambil komunikator dan berkata dingin, "Target sudah masuk ke mobil, nomor platnya adalah... Dia memiliki indra yang sangat tajam. Saya curiga dia mungkin agen spesialis elit dari negara lain. Begitu senjata kami mengarah padanya, dia langsung merasakan keanehan. Kemampuan orang ini sangat kuat, lebih baik kita jalankan rencana kedua."
Duduk di kursi belakang taksi, Zheng Zhuo perlahan mulai tenang. Pikirannya mulai mengingat-ingat semua musuh potensial. Kemungkinan terbesar adalah geng kriminal di kota ini, karena beberapa waktu terakhir ini dia menjual platinum senilai sekitar satu juta yuan melalui kenalan. Meskipun sudah melalui beberapa perantara, tidak menutup kemungkinan geng kriminal yang memiliki jaringan luas bisa melacaknya. Tapi ada satu kejanggalan di sini - mengapa geng kriminal punya senapan runduk? Ini kan Tiongkok!
Hal ini patut dipuji. Tiongkok memiliki regulasi senjata api yang sangat ketat, termasuk yang terbaik di dunia. Imbasnya, geng kriminal di Tiongkok hampir tidak mungkin memiliki senjata canggih, apalagi senjata jarak jauh seperti ini yang bisa membunuh musuh dari jarak ultra jauh. Pemerintah tidak akan mentolerir geng kriminal memiliki ini. Jadi kemungkinan diserang geng kriminal sangat kecil.
Lalu siapa lagi yang mungkin? Mungkin kekuatan negara? Mengapa? Apakah karena jumlah platinum yang dia jual sampai menarik perhatian negara? Masak sih! Platinum senilai satu juta yuan bisa mengganggu negara? Kecuali negara ini cuma punya populasi beberapa puluh ribu orang!
Zheng Zhuo menghantam kursi depan taksi dengan pukulan keras, suara gedebuk "braak" terdengar, kursi depan bahkan tertembus oleh pukulannya. Sopir taksi langsung membelalakkan mata, memandang ngeri ke arah kepalan tangan yang tiba-tiba mencuat dari samping kursi, insiden ini membuat sang sopir hampir pingsan ketakutan.
Luo Li segera merangkul lengan Zheng Zhuo, berteriak: "Apa yang terjadi? Serigala Besar, sebenarnya ada masalah apa? Jangan sembunyikan apapun dariku!"
Zheng Zhuo mencoba tersenyum palsu untuk menenangkannya: "Tenang, Li'er. Aku di sini. Hanya saja kita mungkin tak sempat berpamitan pada orang tua. Begitu jam dua belas malam ini lewat, tiga puluh hari kita sudah habis... Li'er, percayakah padaku?"
Air mata Luo Li sudah berkaca-kaca, tapi dia masih mengangguk penuh keyakinan.
"Maka apapun yang terjadi, yakinlah aku takkan pernah meninggalkanmu. Apapun yang terjadi!"
Situasi musuh tersembunyi sementara kita terbuka. Zheng Zhuo bahkan tidak tahu siapa sebenarnya lawannya? Untuk alasan apa mereka menyerang? Ilusi atau nyata? Menyerang dirinya... atau menyerang Luo Li?
Hari ini adalah hari terakhir sebelum kembali ke dimensi ruang "Dewa Utama". Zheng Zhuo memforsir otaknya merancang strategi: Cari tempat persembunyian sampai jam dua belas malam lalu langsung ke kantor, atau sembunyi di bawah gedung kantor sekarang juga? Yang pasti, sebelum jam dua belas malam, mereka harus kembali ke sana. Jika tidak, waktu habis dan mereka akan terhapus selamanya!
Saat Zheng Zhuo sedang cemas berpikir, tiba-tiba kemacetan terjadi di depan. Awalnya dia tidak menghiraukan karena lokasi ini memang jalur sibuk yang sering macet. Namun saat taksi mulai merayap maju, dia baru menyadari keanehan: sekitar puluhan meter di depan terdapat pos pemeriksaan darurat, dan beberapa polisi kriminal telah mendekati jendela mobil.
