Semua orang menghela napas. Wajah Zhan Lan tiba-tiba berubah pucat. Hatinya diliputi rasa bersalah, mungkin karena pernah terpikir jika Luo Li mati maka dia bisa... Meski sebenarnya tidak ada hubungannya, saat Luo Li benar-benar dalam masalah, rasa bersalahnya semakin menjadi. Dia mulai merasa dirinya sangat menjijikkan.
Orang-orang sekitar tidak memperhatikan perubahan ekspresi Zhan Lan. Hanya Xiao Honglü yang memutar-mutar rambutnya sambil berkata: "Kalau begitu... Selagi Alien belum keluar dari kandang, mari culik beberapa peneliti. Suruh mereka mengeluarkan benih Alien dari tubuh Luo Li dan para pendatang baru. Dengan cara ini, kita mungkin bisa mengendalikan pesawat ini, lalu membunuh Alien-Alien yang masih terkurung perlahan-lahan. Ohoho, pernah dengar istilah 'mengumpulkan poin'? Cara yang sering muncul di berbagai game..."
Suara itu belum selesai, tiba-tiba semua orang mendengar suara siulan tajam yang memekakkan telinga, persis seperti sirene serangan udara. Tapi di sini kan di luar angkasa, dan ini adalah pesawat luar angkasa organisasi militer, mana mungkin ada sirene serangan udara di sini? Maka suara siulan yang sangat menusuk itu hanya mungkin satu kemungkinan... Alien telah kabur dari kandangnya!
Zheng Zhuo kali ini perlahan mulai tenang. Ia menghela napas: "Bagaimanapun juga, sepertinya alur cerita film horor ini memang telah diubah, dan tingkat perubahannya cukup besar... Nama kalian berenam, profesi sebelumnya, keahlian khusus masing-masing. Saya kasih waktu tiga puluh detik untuk setiap orang menjelaskan."
Saat itu kelima wajah baru itu mulai bangkit dari tidurnya. Kecuali pemuda berambut dicat yang sudah bangun sejak awal, lima orang lainnya langsung ramai bertanya dan gaduh. Tiga laki-laki dan dua perempuan, semuanya terlihat seperti remaja awal dua puluhan. Kali ini tidak ada karakter paruh baya atau remaja yang muncul.
Pemuda berambut dicat itu menguap: "Cheng Xiao, 21 tahun, belum menikah. Ehm... keturunan dokter tradisional Tiongkok yang sangat melarat, bisa dibilang setengah dokter. Untuk bertahan hidup, terpaksa belajar teknik operasi bedah buat cari makan... Bukankah kalian juga harus menjelaskan di mana tempat ini?"
Zheng Zhuo menatap dalam-dalam ke arah Cheng Xiao, sementara para wajah baru lainnya sama sekali tidak menghiraukan perkataannya. Mereka terus bertanya-tanya di mana tempat ini dan bagaimana mereka bisa sampai di sini. Lima menit kemudian, Zheng Zhuo baru berkata datar: "Xiao Honglü. Jelaskan situasi umum pada mereka, jangan buang waktu. Asal dapat poin reward saja... Begitu saja, tinggalkan lima orang lainnya. Cheng Xiao ikut kami, Zhang Heng sebagai serangan bantuan jarak jauh. Kamu bisa langsung bertindak saat yakin bisa membunuh Alien, selain itu lindungi kami dari serangan mendadak di sekitar. Zhao Yingkong lindungi Xiao Honglü, perempuan miliknya, juga Cheng Xiao dan Zhan Lan... Keamanan kami sepenuhnya bergantung padamu. Apapun yang terjadi, periksa lingkungan sekitar dengan cermat. Dengan kehadiranmu, seharusnya Alien tidak bisa menyergap kami."
Semua orang mengangguk. Xiao Honglü mulai menjelaskan siklus film horor dan film horor yang sedang mereka jalani kepada para wajah baru. Sekitar dua menit kemudian, Xiao Honglü melambaikan tangan dan kembali ke tengah kelompok. Kelima wajah baru masih tertegun menatap bodoh, hanya Cheng Xiao yang bijak berdiri di antara mereka.
Zheng Zhuo menarik napas panjang: "Baik, masih ada waktu lebih dari dua puluh menit. Zhan Lan, pindai kondisi kapal ini. Aku perlu tahu area dengan konsentrasi orang terbanyak. Oh ya, pilih juga lokasi yang agak dekat dari kita."
Zhan Lan segera mengangguk, dia diam-diam menutup matanya. Sekitar satu menit kemudian baru membuka mata dan berkata: "Lingkungan kapal ini sangat kompleks, total terbagi enam lapisan. Setiap lapisan adalah zona yang sangat luas. Kapsul penyelamat berhenti di lapisan tertinggi. Kita berada di lapisan kelima, yaitu lapisan kedua dari bawah. Di luar sudah ada sekelompok besar orang bersenjata sedang menyerbu ke sini. Intinya seperti itu, situasi Alien belum sempat aku pindai..."
Zheng Zhuo berkata: "Situasi Alien nanti dibahas lagi, pertempuran segera dimulai... Biar aku yang bertarung. Kalian berdua sama sekali tidak tahu batas saat bertindak. Li'er, sudah bangun?"
Luo Li saat ini telah membuka mata dan bangkit. Dengan tatapan bingung dia melihat sekeliling. Ketika menyadari sedang berada dalam pelukan Zheng Zhuo sementara semua orang memandangnya, wajahnya langsung memerah sambil buru-buru berdiri. Luo Li tersenyum: "Tadi tertidur ya? Ini sudah masuk dunia film horor?"
Zheng Zhuo merasa sakit di hati. Dia mengusap rambut Luo Li: "Gadis kecil, tunggu di sini sebentar. Ingat, berdiri di tengah tim jangan kabur-kaburan, mengerti?"
Luo Li mengangguk dengan patuh, sementara Zheng Zhuo sudah berbalik dan berdiri di depan sebuah pintu baja. Dia mengaktifkan skill Api Merah, mengendalikan api di telapak tangannya dan membakarnya ke pintu baja tersebut. Hanya lebih dari sepuluh detik, pintu baja itu terpaksa meleleh hingga membentuk lubang yang bisa dimasuki. Zhan Lan buru-buru berkata: "Di luar ada jalan lurus, mereka sedang berlari ke sini dari tikungan di samping jalan lurus itu, kira-kira sepuluh detik lagi akan melewati tikungan..."
Zheng Zhuo mengangguk, lalu menggunakan Qinggong (Ilmu tubuh ringan) untuk menyergap keluar dari pintu. Semua orang mengikutinya keluar. Terlihat kecepatan Zheng Zhuo luar biasa cepat, dalam beberapa detik sudah sampai di sudut tikungan. Diam-diam dia menghitung angka waktu, saat hitungannya sampai sepuluh, matanya langsung menjadi kosong. Sambil mendorong kuat dengan kakinya, dia melesat keluar dari sudut tikungan.
Karena kecepatan lompatannya terlalu tinggi, dia terpaksa terbang menabrak dinding tikungan. Zheng Zhuo berputar di udara dan hampir setengah berdiri di dinding itu, lalu kembali mendorong dengan kaki. Dengan dua dorongan kaki ini, kecepatannya sudah hampir tak terlihat mata. Seketika, dia langsung menerobos masuk ke dalam tim sepuluh prajurit itu.
Sepuluh prajurit ini menerima alarm dari rekaman monitor, lalu membawa senjata berlari ke arah ruang inkubasi di sini. Tak disangka saat masih dalam perjalanan, mereka mendengar suara alarm. Namun karena tidak menerima perintah lain, terpaksa mereka tetap berlari ke sini. Akibatnya, mereka tampak gelisah sampai orang pertama yang berlari di depan kepalanya terbelah. Semua orang masih tertegun melihat leher tanpa kepala itu menyemburkan darah, sampai kepala orang berikutnya terpenggal secara diagonal. Baru kemudian mereka sadar membuka kunci senjata, sayangnya sudah terlambat. Zheng Zhuo yang sudah mengayunkan pedang perang telah menerobos ke tengah mereka. Dengan sekali ayunan, kepala lain pun terpenggal dengan mudah.
Zheng Zhuo sudah mulai kehilangan kendali emosional. Sebuah film horor yang seharusnya tidak terlalu sulit, tapi tak disangka baru masuk ke film ini langsung menghadapi situasi terjepit seperti ini. Hal ini hampir membuatnya gila ingin membunuh... Kebetulan, tim prajurit ini datang. Untuk itu, Zheng Zhuo tak perlu lagi menahan amarahnya. Setelah mengaktifkan energi dalam, kondisi fisik yang melebihi orang biasa berkali-kali lipat, ditambah insting bertarung dari pembukaan kunci genetik tingkat satu - semua ini membuatnya bagai harimau masuk ke kawanan domba. Saat ia menyadari ada yang tidak beres, hanya tersisa dua orang yang melemparkan senjata dan bersujud di tanah. Sisanya sudah tercabik-cabik dan tewas. Seluruh kejadian ini hanya berlangsung puluhan detik saja.
Zheng Zhuo menarik napas dalam beberapa kali, berusaha menekan keinginan membunuh yang menggebu dalam dirinya. Dengan suara dingin ia berkata: "Katakan, di mana para peneliti kalian? Lokasi ruang medis?"
Kedua prajurit itu terlihat sedikit membeku. Zheng Zhuo langsung membabat pedang ke dinding di sampingnya. Bunga api beterbangan, meninggalkan celah besar di dinding logam standar pesawat luar angkasa itu. Bukan tembok lumpur atau batu biasa! Siapa yang bisa membelahnya seperti memotong tahu? Kedua prajurit serentak menjawab: "Mereka di gudang nomor 14 lantai atas. Hari ini ada latihan uji coba sesuatu. Ruang medis juga di lantai atas, gudang nomor 17."
Zheng Zhuo memandang dingin kedua prajurit itu hingga mereka merinding. "Lemparkan senjata kalian," perintahnya. "Larilah menyelamatkan diri. Kapal ini sudah penuh Alien. Jika tak ingin mati, larilah sejauh mungkin..."
Ekspresi dua prajurit itu sangat aneh, pandangan mata mereka seolah berkata, "Bukankah kau ini Alien?" Membawa parang dari bahan tak dikenal, mereka nekat membabat delapan prajurit bersenjata lengkap dalam satu tim. Tak hanya itu, dinding pun terbelah oleh tebasan besar. Mungkinkah ini dilakukan manusia? Tentu saja, mereka tak berani mengatakannya. Keduanya langsung melemparkan senjata dan lari menyusuri jalur. Gerak-gerik mereka sama sekali tak seperti orang ketakutan, malah seperti mengejar harta karun. Makin lama lari mereka makin kencang, hingga akhirnya menghilang di ujung lorong.
Di sudut, Zhao Yingkong dan yang lain diam berdiri. Kecuali Zhao Yingkong, Zhan Lan, Xiao Honglü dan Cheng Xiao yang tetap datar, perempuan cantik itu langsung mencengkeram baju Xiao Honglü. Zhang Heng wajahnya pucat pasi, seluruh tubuhnya berguncang. Sementara Luo Li menitikkan air mata, memandang lembut Zheng Zhuo yang berdiri di genangan darah.
Kelima orang baru itu ikut sampai di sudut. Begitu melihat pemandangan, mereka langsung membeku. Muntah-muntah pun menyusul. Tampaknya mereka memang warga kota/desa biasa, bukan personel militer atau pembunuh bayaran. Reaksi ini semakin menguatkan tekad Zheng Zhuo untuk meninggalkan mereka.
Zheng Zhuo diam-diam menoleh ke dalam lorong itu, ia menarik napas dalam-dalam dan berkata: "Zhan Lan, pindai situasi di lantai atas. Sepertinya hari ini para peneliti akan melihat kondisi Alien yang telah dijinakkan. Temukan posisi mereka, ayo kita pergi sambil terus memindai. Cari juga lokasi pintu masuk ke lantai atas."
Zhan Lan mengangguk pelan. Dengan mata terpejam, ia berjalan di antara kerumunan orang. Karena harus berjalan, Luo Li terus memapahnya. Setelah cukup lama, tiba-tiba ia berkata: "Kita harus mempercepat langkah! Mereka diserbu Alien dan banyak yang tewas. Hanya empat orang yang berhasil kabur dari ruang itu. Cepat... Alien-alien itu sepertinya sedang memindahkan mayat ke jalur Korosi. Tidak tahu berapa lama lagi mereka bisa bertahan..."
Zheng Zhuo menarik napas panjang, lalu menggeram rendah: "Ayo! Ke lantai atas... Waktu pasti masih cukup!"
