Selama sepuluh hari ini, selain lima hari pertama dimana semua orang mencoba atribut baru hasil Penguatan atau skill baru yang dikuatkan, sisa waktu diisi dengan istirahat tenang. Mungkin karena film horor sebelumnya terlalu menegangkan. Film horor kali ini hanya berdurasi sekitar sejam lebih, namun setiap detiknya semua orang terus berlari menyelamatkan nyawa. Walau waktunya singkat, tekanan yang dirasakan justru lebih besar dari film horor sebelumnya.
Alasan lain: film horor berikutnya akan menghadapi regu lain. Walau sudah mempersiapkan berbagai hal, "bencana bisa datang kapan saja" - siapa yang bisa menjamin tidak akan mati? Sisa hari-hari ini mungkin tidak cukup untuk latihan berarti. Justru menikmati hidup dengan tenang adalah hari-hari yang diidamkan semua orang.
Menggunakan 50 poin reward, "Sang Tuan" mengganti dimensi ruang ruang bawah tanah menjadi ruang penciptaan nyata dengan matahari terbit-terbenam, angin dan hujan. Di lingkungan ini, kecuali tangga naik yang terlihat agak aneh, sisanya persis sama dengan ruang nyata.
Pada hari keenam, semua orang telah janji pagi-pagi untuk piknik di ruang bawah tanah Zheng Zhuo. Sebelumnya, Zheng Zhuo khusus menonton film dokumenter Pegunungan Alpen hingga larut malam bersama Luo Li untuk mempersiapkan lokasi. Akhirnya tercipta area seluas hampir 100 kilometer persegi - lengkap dengan Gunung Salju mini, padang rumput gunung perkasa hijau dan anak sungai. Dari sudut pandang mereka, ini benar-benar resor alami tanpa polusi. Jika di dunia nyata, daerah seperti ini pasti sudah diinjak-injak ribuan turis, mustahil masih ada padang rumput hijau dan anak sungai.
Keesokan harinya, tepat di pagi hari mereka semua berkumpul di rumah Zheng Zhuo. Empat pria dan lima wanita bercanda sambil menuju ruang bawah tanah, membawa berbagai bahan makanan, bumbu, arang kayu serta peralatan makan kecil. Mereka telah memutuskan untuk mengadakan pesta barbekyu di sana dengan menu utama ikan bakar... Di anak sungai, Zheng Zhuo khusus menambahkan berbagai jenis ikan air tawar. Tujuan mereka memang untuk bersantai, jadi memancing dan memanggang ikan juga bagian dari relaksasi.
Begitu memasuki ruang bawah tanah, semua orang langsung berdecak kagum. Pintu masuk ruang bawah tanah terletak di lereng bukit yang landai, permukaan tanah dipenuhi hamparan rumput setebal lebih dari 10 sentimeter. Saat diinjak, teksturnya lembut dan nyaman. Memandang ke kejauhan, ombak hijau tak henti bergulung-gulung. Nuansa hijau ini membuat suasana hati menjadi riang. Memandang lebih jauh ke puncak gunung putih salju, langit biru, dan sinar keemasan matahari yang menyepuh pemandangan bagai surga.
Setelah keluar dari jalur, semua orang menatap ke bawah. Kaki bukit dipenuhi hutan yang diselimuti kabut, persis seperti negeri dongeng. Sementara ke atas terhampar lautan es dan salju. Tak jauh dari situ, terlihat aliran sungai kecil jernih bak cermin. Sesekali ikan melompat dari permukaan air, memercikkan riak-riak air...
"Betapa indahnya!"
Zhan Lan adalah yang pertama memuji. Wanita cantik dan gadis tetangga berambit kuncir ikut berdecak kagum. Mereka saling tersenyum, lalu menarik Luo Li dan Zhao Yingkong sambil tertawa riang menuju sungai. Lima perempuan dengan pesona berbeda-beda ini semakin bersinar di tengah keindahan alam. Bahkan gadis tetangga yang biasa-biasa saja pun terlihat begitu memesona.
Lima gadis terus tertawa "hehe" di tepi sungai kecil, mereka langsung menciduk air dengan tangan dan meminumnya. Setiap orang tertawa riang, bahkan Zhao Yingkong yang misterius pun tersenyum. Tak lama kemudian, para gadis kembali sambil Zheng Zhuo dan yang lain membawa penyangga besi, karpet, serta peralatan lain merapikan tumpukan rumput. Mereka menggali jalur anti-api terlebih dahulu, lalu memperdalam lubang untuk menaruh arang kayu, di atasnya dipasang penyangga besi. Lubang arang serupa digali lagi di sebelahnya, lalu sebuah kuali besar diletakkan di sana oleh kelompok itu.
"Ayo, nona-nona, mari kita petik jamur sambil menginjak~ Wuahahaha..." Cheng Xiao tertawa jorok, disambut pukulan keras dari para gadis. Serangan Zhao Yingkong paling mematikan - tinjunya menghantam area hati, membuat pelukan nakal pria itu tersapu angin hingga tak berbekas.
Ternyata daya tahan Cheng Xiao luar biasa. Meski terjungkal sambil muntah kering, dia segera berputar bangkit sambil tertawa: "Wanita lembut sejatilah, bahkan memukul pun tetap manis..."
"Tidak merasa..."
Para pria lain mengusap keringat di dahi. Setelah menyelesaikan persiapan, mereka membawa pancing menuju sungai kecil. Zheng Zhuo mengeluarkan kotak kecil dari sakunya: "Haha, umpan super seharga lima poin reward! Katanya bisa memancing ikan jenis apapun, wkwk..."
Begitu kotak kecil itu dibuka, aroma wangi yang unik langsung menyergap hidung. Perut semua orang serentak keroncongan. Saat menoleh, keempat pria itu tertawa terbahak-bahak. Umpan ikan ini memang luar biasa - isinya berupa gumpalan salep kental putih seperti susu kental. Meski disebut kotak kecil yang hanya seukuran telapak tangan manusia, jumlah salep putih di dalamnya terlihat berlebihan untuk memancing.
Xiao Honglü mengoleskan sedikit krim putih pada kail pancingnya sambil melemparkannya ke sungai kecil. "Apa di sini banyak ikan air tawar? Jenis apa saja?" tanyanya.
Zheng Zhuo juga melemparkan kailnya. Duduk di tepi sungai, ia berkata: "Jangan lihat lebar sungai ini hanya 6 meter. Sebenarnya kedalamannya mencapai beberapa meter. Airnya yang jernih membuatnya terlihat dangkal. Kalau tidak bisa berenang, lebih baik jangan duduk terlalu dekat... Di sini ada ikan seperti ayu, belut bunga, ikan sirip besar, ikan pedang, ikan sungai Songjiang, semuanya spesies langka. Lagipula ini tidak perlu pakai poin reward, jadi wajar saja aku sering ke sini. Aliran sungai ini bermuara di danau besar di bawah, bahkan ada buaya air tawar di sana. Katanya daging buaya itu lembut. Kapan-kapan kita coba berburu bersama."
Xiao Honglü menghela napas dan berkata, "Sebenarnya, aku tidak suka makan ikan. Duri-durinya terlalu menyebalkan dan mudah tersangkut di tenggorokan. Dibandingkan ikan yang merepotkan, serangga jauh lebih enak. Kalian harus coba suatu hari nanti, seperti larva lebah, lipan goreng, atau laba-laba panggang. Rasa serangga-serangga ini benar-benar luar biasa!"
Zheng Zhuo dan Zhang Heng secara refleks mengusap perut mereka. Sebaliknya, Cheng Xiao mendekat dengan penuh semangat sambil tertawa, "Makan serangga? Aku sudah lama melakukannya! Dulu ibuku sering menyajikan serangga untukku, katanya semakin beracun semakin enak dan bergizi. Hahaha, kapan-kapan kita tukar resep ya?"
Xiao Honglü mengangguk-angguk. Tiba-tiba pancingnya tersentak kuat dan tali pancing mulai tertarik keluar. Zhang Heng yang refleksnya cepat segera meraih pancing itu dan mulai menariknya dengan sekuat tenaga.
Zheng Zhuo ikut membantu memegang pancing sambil tertawa, "Tali ini terbuat dari serat kaca super kuat. Jangankan ikan, seekor Jing pun belum tentu bisa memutusnya! Hahaha, ayo naikkan!"
“……Semua orang menarik dengan sekuat tenaga, benar-benar berhasil menarik seekor belut kuning besar seperti sidat dari dalam air. Zheng Zhuo sepertinya kemarin sudah mempelajari jenis-jenis ikan ini, dia langsung berteriak: "Hahaha, pembukaan yang sukses! Ini adalah Anguilla marmorata yang disebut sebagai Raja Belut! Dari penjelasannya, rasanya luar biasa lezat dan tidak ada duri kecil seperti yang kamu katakan, sekarang keinginanmu sudah terpenuhi kan?"
Xiao Honglü belum sempat bicara, pancing di tangan Zhang Heng kembali tegang. Dia segera menarik pancing itu dengan kuat, seekor ikan besar berbentuk pipih dan tebal langsung terangkat ke permukaan air...
Umpan ikan yang ditukar dari "Dewa Utama" benar-benar luar biasa kuat. Hanya dalam waktu kurang dari sepuluh menit, ember di belakang mereka sudah penuh dengan ikan, sampai-sampai harus melepaskan sebagian. Waktu masih jauh dari siang, para gadis pun belum kembali. Keempat pria itu berbaring di hamparan rumput sambil mengobrol dan merokok sesekali. Angin sepoi-sepoi berhembus, ditambah sinar matahari malas di langit, siapapun di situasi seperti ini pasti ingin tidur, atau setidaknya mengantuk.
“...Kalau begitu, pemerintah tidak melakukan seleksi besar-besaran dari militer, tapi dari pasukan khusus ditambah orang-orang dengan kemampuan khusus?” Zheng Zhuo menghisap rokoknya sambil berbicara santai.
Cheng Xiao juga berbaring di rumput sambil merokok, dia berkata: "Benar, ini adalah instruksi yang ditinggalkan Mayor Chu Xuan saat itu. Sejujurnya, saya sangat terkejut ketika pertama kali masuk ke sini, karena Mayor Chu Xuan ternyata sudah mati... Tahukah kalian? Mayor Chu Xuan adalah orang yang luar biasa, dengan kemampuan yang hebat. Kecuali dalam hal kunci tulang selangka jarak dekat, saya tidak bisa menyainginya di bidang pertempuran lain. Belum lagi kecerdasannya yang tak terlukiskan, atau hal-hal lainnya... Dia adalah orang yang saya kagumi."
Zheng Zhuo terdiam sejenak, lalu bergumam pelan: "Apakah kamu juga dari orang basis itu? Kalau tidak, kenapa kamu mengenal Chu Xuan?"
Cheng Xiao tersenyum menjawab: "Itu paman saya. Dia seorang peneliti di bidang persenjataan, jadi waktu kecil saya pernah menemani paman ke area luar basis. Secara kebetulan saya berkesempatan mengenal Mayor Chu Xuan. Dia benar-benar tipe orang yang sulit didekati. Meski tidak mengucapkan kata-kata kasar, tapi sikap dinginnya telah menolak semua orang untuk masuk ke gaya hidupnya... Singkatnya, dia adalah orang yang saya kagumi."
Zheng Zhuo menghela napas dan tidak berkata-kata lagi. Suara kicauan burung samar-samar terdengar di sekitar. Ketenangan seperti ini... Sudah lama sekali tidak dia rasakan.
### VOLUME 9 KEGILAAN ALIEN BAB IX Istirahat Kebetulan dan... Masuk (II)
Ketika beberapa gadis kembali dengan keranjang penuh jamur berbagai jenis, Cheng Xiao yang malang ditugaskan memilih jamur beracun. Sementara tiga bocah lelaki lain bisa membantu para gadis mempersiapkan ikan panggang. Pria ini langsung penuh dengan keluhan.
“Aku membenci kalian! Berani-beraninya meninggalkan saudara seperjuangan demi wanita, aku salah menilai kalian, kalian ini...”
Cheng Xiao terus bergumam. Baru saja asyik menggerutu, tiba-tiba gadis tetangga itu berlari mendekatinya. Matanya langsung berbinar lembut: "Nona, jangan lari-larian. Pergilah, aku akan segera menyusul setelah memilih jamur."
Gadis itu dengan lembut mengambil beberapa helai rumput dari bajunya. Saat Cheng Xiao hendak bersungut lagi, dia mencium pipinya pelan lalu melompat-lompat bergabung dengan yang lain. Cheng Xiao pun berhenti bergumam, tersenyum sambil menghitung jumlah jamur...
Ikan ditusuk lalu diolesi rempah-rempah dan bumbu secara merata. Perlahan dipanggang di tepi api unggun. Di kuali besar di sebelahnya, sup jamur ikan segar sedang mendidih. Aroma kaldu yang belum matang itu sudah menggugah selera, membuat semua orang refleks menelan air liur.
Setelah perempuan cantik itu mencicipi semangkuk kecil sup, dia mengangguk puas. Sorak gembira pecah. Semua berebut mengisi mangkuk besar dengan daging ikan, jamur, dan sup ikan putih salju seperti susu. Rasa sederhana ini sarat kelezatan alamiah - kemewahan yang tak terjangkau di kota-kota berpolusi.
Mereka minum sup ikan lagi. Semua orang makan ikan segar, untuk sementara bercakap dan tertawa riang, seolah setiap orang dalam hati melupakan dunia film horor itu, melupakan perang kelompok yang akan dihadapi berikutnya, melupakan kematian yang mungkin datang. Pada momen ini, semua orang tersenyum bahagia, menikmati keringanan yang langka ini.
Sepanjang sore, semua orang malas bergerak. Jadi mereka tidur di lereng bukit padang rumput ini sepanjang sore. Saat semua orang bangun, langit sudah penuh bintang. Selain bintang di langit, ada kunang-kunang beterbangan di tepi sungai kecil. Kelima gadis itu langsung bersorak gembira, tertawa terbahak sambil berlari ke sana. Bahkan Zhao Yingkong yang selalu dingin pun terlihat penuh minat. Empat pria itu hanya berbaring diam memandangi mereka.
Zhang Heng bergumam pelan: "Dulu saat bersama dia... Dulu saat bersama dia, waktu pulang ke rumah nenek di desa, aku juga mengajaknya ke sana. Dia bilang sangat suka kunang-kunang, titik-titik cahaya kecil itu yang terus berkedip-kedip, bagaikan sorot mata kekasih. Ha ha ha... Tapi aku justru menjadi pendosa yang merusak kilau mata kekasih itu."
Zheng Zhuo menghela napas. Dari beberapa percakapan, ia tak sengaja mengetahui bahwa kekasih Zhang Heng adalah wanita yang tewas dalam Juon (Kutukan). Tak disangka wanita yang terlihat bejat itu menjadi jatuh karena Zhang Heng kabur ketakutan, menyebabkan dirinya diperkosa bergiliran. Tapi siapa yang bisa disalahkan? Sifat asli Zhang Heng sebenarnya baik, hanya kebiasaan pengecutnya yang telah menyengsarakan diri dan orang yang dicintainya. Pantas saja setelah memperkuat Penguatan Jiwa, ia menjadi begitu gembira. Sebenarnya ia membenci diri sendiri sampai ingin mati, bukan?
Zheng Zhuo berkata dengan getir: "Mengapa tidak menciptakan versi dirinya? Yang sama persis..."
Zhang Heng segera menyela: "Tidak, itu berbeda. Itu bukan dia yang sebenarnya. Aku tahu prinsip penciptaan ini. Dibentuk berdasarkan bayangan orang dalam pikiran kita, kan? Bayanganku tentang dia adalah sosok yang sangat membenciku. Jadi jika benar tercipta, aku malah tak berani menatapnya... Biarlah dia hidup tenang di dunia nyata. Semoga bisa melupakan semua ini, juga melupakanku. Semoga ia bahagia..."
"Bahagiakah itu?"
Bahagiakah itu? Atau ketenangan kematian, bagi sepasang kekasih yang menderita ini, mungkin juga merupakan kebahagiaan...
Ketika Zheng Zhuo berpikir demikian dalam hati, tanpa sengaja ia melihat Xiao Honglü menghela napas lalu berputar membelakangi. Dari raut wajahnya terlihat dia sedang murung. Zheng Zhuo pun bertanya heran, “Xiao Honglü, ada apa? Kenapa tiba-tiba jadi murung?”
Xiao Honglü tertawa ringan dan menjawab santai, “Nggak kok, mana mungkin aku tiba-tiba… tiba-tiba murung…”
Zheng Zhuo menepuk kepala Xiao Honglü sambil berkata, “Anak kecil mana mungkin punya beban pikiran. Apa karena hari ini belum makan cacing?”
Xiao Honglü menepis tangannya, “Jangan ngawur! Siapa bilang anak kecil nggak boleh punya beban? Cuma… ngomong pun buat apa? Orang yang hilang sudah nggak bisa kembali. Aku juga tahu orang yang diciptakan itu palsu—eh, bukan palsu sih, cuma sebenarnya mereka bukan sosok asli yang kau kenal. Ini cuma hiburan semu buat diri sendiri… Dasar aku bodoh.”
“Sejak kecil aku yatim piatu. Konon waktu lahir, ada celah di tengah dahiku yang tumbuh seperti bisul menyerupai mata. Orang tua yang entah siapa langsung membuangku di rumah sakit… Hehe, aku tahu kalian kasihan. Ngapain kasihan? Aku nggak merasa kasihan. Justru mereka yang patut dikasihani—tega membuang anak jenius hidup-hidup, tega meninggalkan anak kandung sendiri…”
“Setelah pemeriksaan dokter, ternyata itu bukan bisul, melainkan akibat mutasi saraf otak yang berkembang berlebihan sehingga menyebabkan sebagian jaringan tumbuh keluar tubuh. Seiring bertambahnya usia, jaringan tersebut akan perlahan terserap kembali ke dalam tubuh. Namun karena kasus seperti ini langka di dunia, ditambah dengan kecerdasan luar biasa yang terus saya tunjukkan, akhirnya saya ditahan di institut riset dengan ditemani seorang perawat muda. Saat itu usianya belum 22 tahun, sementara saya baru enam tahun…”
“Keadaan tetap tenang hingga beberapa tahun kemudian, ketika suatu hari terjadi kebakaran di Institut Riset Saraf Otak. Api besar menjalar sampai ke ruangan tempat saya berada. Saat itu, orang pertama yang menerobos masuk ke dalam ruangan adalah dia…”
“Dia tersenyum lembut sambil memegang tabung oksigen. Tiba-tiba dia memukulku hingga pingsan. Ketika aku siuman, sudah berada di rumah sakit…”
"Konon kabarnya saat itu kobaran api sangat besar. Jalur keluar dari kamarku ke luar hampir seluruhnya terhalang kebakaran, kamarku berada di lantai delapan jadi melompat jelas bukan pilihan, bahkan tangga menuju lantai atas juga sudah dipenuhi api. Saat itu dia menemukan tabung oksigen yang sudah terpakai setengah, sedangkan gudang penyimpanan oksigen tidak berada di lantai itu... Dia memukulku hingga pingsan. Meletakkan masker oksigen di hidungku, sementara dirinya sendiri tewas tertekan oleh asap medis beracun. Benar, dia mengorbankan kesempatan bertahan hidupnya sendiri, memberikan oksigen itu padaku! Aku benci, mengapa aku masih anak kecil! Mengapa aku tak mampu menyelamatkannya? Membiarkan wanita terjebak dalam bahaya, pantaskah ini disebut pria! Aduh, waaa..."
Xiao Honglü membungkukkan tubuhnya sambil terus menangis, sementara ketiga pria lainnya bingung harus berkata apa untuk menghiburnya. Tak ada yang menyangka, remaja jenius ini ternyata memiliki masa kecil yang begitu menyedihkan. Dia memang orang yang punya cerita, jauh lebih kuat daripada orang biasa kebanyakan yang menjalani hidup tanpa kisah berarti di hati... Hanya saja, kisah ini begitu membuat hati terasa asam.
Zheng Zhuo menghela napas: "Semua sudah berlalu. Semuanya telah berakhir, di sini... kau adalah keluarga kami, kami semua adalah keluargamu. Kita hidup-mati bersama, saling bergantung! Tak perlu kata-kata lain lagi, bertahan hiduplah dengan baik. Bersama kebahagiaanmu sekarang ini!"
Xiao Honglü perlahan berhenti menangis. Ia juga menatap wanita cantik yang berada di kejauhan. Saat ini, senyumannya begitu indah...
Dalam beberapa hari berikutnya, semua orang sibuk dengan aktivitas masing-masing. Misalnya Zhang Heng yang dulunya sangat menyukai game online, sehingga ia sengaja menukarkan sebuah komputer virtual cerdas dari "Dewa Utama". Semua game online di dalamnya menggunakan kepribadian virtual buatan komputer sendiri. Berinteraksi dengan mereka seperti dengan manusia nyata, bahkan kabarnya Zhang Heng cukup akrab dengan salah satu kepribadian virtual perempuan di dalamnya.
Minat Zhao Yingkong justru terletak pada membaca. Banyak sekali buku. Mulai dari karya sastra dunia, berbagai jenis novel, majalah teknologi, hingga esai sastra murni tanpa konten tertentu - semuanya ia lahap dengan penuh semangat. Tidak hanya itu, ia juga suka duduk sendirian di alun-alun sambil bergumam pelan puisi: yang lembut penuh perasaan, yang heroik penuh semangat, yang menyentuh hati, yang liris. Intinya, banyak syair yang mengalir dari bibir mungilnya. Seorang gadis kecil seperti ini, jika tidak tahu pasti akan mengira dia gadis kalem yang anggun. Siapa sangka dia adalah seorang pembunuh bayaran?
Xiao Honglü dan Cheng Xiao mulai meneliti kuliner ras serangga. Beberapa metode makan serangga benar-benar di luar nalar, seperti legenda makan semut putih mentah, legenda ulat daging dibungkus selada mentah, atau legenda makan ulat hijau mentah... Cara-cara makan seperti ini cukup untuk membuat orang biasa ketakutan. Namun dari ekspresi wajah kedua pria ini, mereka justru seperti menikmatinya.
Di waktu lainnya, Xiao Honglü terus mempelajari berbagai desain senjata. Karena pengetahuannya sendiri masih kurang memadai, dia terpaksa belajar mandiri mulai dari dasar hingga tingkat lanjut. Proses pembelajaran seperti ini tentu tidak bisa diselesaikan hanya dalam satu dua hari.
Terakhir adalah Zheng Zhuo. Selain menemani Luo Li berjalan-jalan di padang rumput setiap hari, dia juga mulai berlatih diam-diam di waktu senggang. Tentu saja, semua dilakukan tanpa kelelahan berlebihan karena dia membutuhkan kekuatan tempur yang mumpuni untuk menghadapi pertempuran mendatang... Anggota lain mungkin bisa bersantai, tetapi sebagai komandan tim, baik untuk tanggung jawab pribadi maupun terhadap anggota tim, dia tidak punya hak untuk terus beristirahat. Bagaimanapun, dialah yang terkuat di Tim Zhongzhou!
Waktu terus bergulir hari demi hari. Hingga tiba saatnya, semua orang berdiri kembali di alun-alun "Sang Tuan", menanti dengan khidmat kemunculan pilar cahaya.
"Masuk ke dalam pilar cahaya dalam 30 detik. Target transmisi terkunci, Resident Evil 2 mulai ditransmisikan..."
### Volume 10 Reuni Biohazard (Bagian 1) Bab 1 Tim Reinkarnasi Iblis! (Bagian 1)
Dalam kondisi setengah sadar itu, Zheng Zhuo merasakan kedamaian di hatinya. Entah sejak kapan, dia tak lagi takut pada pertempuran dan maut. Yang lebih dominan adalah keinginan untuk mengatasi kesulitan. Mungkin, tersembunyi di relung hatinya masih ada desahan kegelisahan yang tak terucap - kegelisahan untuk memperjuangkan nyawa...
Ketika Zheng Zhuo kembali membuka matanya, pandangan pertamanya langsung mengarah ke lantai. Kali ini hanya ada dua wajah baru, seorang pria dan seorang wanita. Dari penampilan dan pakaiannya, mereka terlihat cukup normal. Pria itu berusia sekitar 24-25 tahun, sementara wanita itu sekitar 20-an tahun. Mereka seharusnya adalah talenta biasa.
Ruangan ini adalah kantor yang tidak terlalu luas, hanya ada satu meja dan kursi. Di atas meja selain komputer juga berserakan berbagai dokumen berantakan. Selain Zheng Zhuo dan lima rekannya, hanya ada dua wajah baru di lantai. Tingkat kesulitan film horor kali ini sangat rendah, hanya tingkat delapan orang saja. Dibandingkan dengan kesulitan Resident Evil 1, tingkat kesulitan film horor berikutnya ini tidak meningkat signifikan.
"Sepertinya ini... penjara?" Xiao Honglü melihat keluar melalui jendela kaca di sekeliling kantor, sambil memutar-mutar rambutnya ia bergumam.
Semua orang juga melihat ke luar. Di luar kantor terjadi kekacauan hebat. Terdengar lolongan dan teriakan tak henti-hentinya. Beberapa polisi berusaha menenangkan mereka, namun orang-orang itu justru menggigit siapa saja yang mendekat. Penampilan mereka benar-benar seperti orang gila. Ada juga beberapa orang yang menonton dengan ketakutan di sampingnya. Seluruh area luar penjara berada dalam kekacauan total.
Zheng Zhuo mengamati situasi di luar sambil bertanya tanpa menoleh: "Xiao Honglü, sampai mana perkembangan alur cerita sekarang?"
Xiao Honglü juga sedang melihat ke luar, dia berpikir sejenak lalu berkata: "Aku tidak tahu posisi kita saat ini, kantor polisi yang muncul di film tidak banyak. Seperti kantor polisi yang masih ada polisi bekerja ini, menurutku alur cerita baru saja mulai berkembang. Artinya virus Biohazard baru saja bocor dari laboratorium, sehingga beberapa orang terinfeksi paling awal, tapi kebanyakan orang masih melanjutkan hidup seperti biasa. Perusahaan payung yang tahu situasi berbahaya mengerahkan banyak personel untuk memindahkan peneliti di kota. Jika tebakanku benar, alur cerita saat ini masih dalam fase awal infeksi dan proses pemindahan massal..."
Zheng Zhuo mengangguk: "Kalau begitu, setidaknya untuk sementara kita aman. Ngomong-ngomong Cheng Xiao, sudah beli antidote? Jenis jarum suntik instan yang bereaksi dalam 30 detik itu?"
Cheng Xiao bergumam kesal: "Sudah kubilang jarum emas kekuatan dewa cukup untuk netralisir kebanyakan virus. Kalian tetap tidak percaya. Aku peringatkan..."
"Sudah beli?!" Zheng Zhuo dan Xiao Honglü berserempak bertanya keras. Cheng Xiao terkejut, lalu mengangguk cepat seperti mesin jahit: "Beli! Beli!"
Zheng Zhuo menghela napas, memalingkan pandangan dari jendela lalu duduk di antara kelompok: "Lebih baik kita lihat dulu misi utamanya. Mungkin kita harus..."
Ucapan Zheng Zhuo terhenti mendadak. Di permukaan jam tangan muncul tulisan yang membuatnya kehilangan mood untuk melanjutkan kalimat.
"Temukan putri doktor, bawa keluar dari pos pemeriksaan kota Layken. Hadiah: 1 D alur cabang untuk seluruh tim..."
"Setelah menemukan putri Doktor, Tim Reinkarnasi Iblis akan memasuki dunia Resident Evil 2 dengan posisi acak... Membunuh anggota tim lawan yang belum membuka kunci genetik akan memberikan 2.000 poin reward dan Plot Cabang Level C satu kali. Membunuh anggota yang telah membuka kunci genetik akan memberikan 7.000 poin reward dan Alur Sampingan Level B satu kali. Setiap anggota tim kita yang terbunuh akan memberi skor minus satu. Membunuh anggota lawan memberi skor plus satu. Jumlah akhir dikalikan 2.000 akan menjadi poin reward yang diterima anggota tim yang tersisa."
Semua orang menatap informasi ini dengan bodoh. Dalam hati masing-masing bergumam pilu. Sejak mengetahui dari Zheng Zhuo tentang keberadaan dua tim ini, tak seorang pun mengira akan bertemu langsung. Namun nyatanya mereka benar-benar menghadapi salah satu tim tersebut. Probabilitas dan keberuntungan semacam ini benar-benar sial tingkat dewa.
Xiao Honglü mencabut beberapa helai rambutnya sendiri. Dia berkata dengan agak kesal: "Bagaimana mungkin? Bagaimana mungkin dua tim ini ikut dalam pertarungan tim biasa? Ini sama sekali tidak masuk akal!"
Semua diam seribu bahasa memandang Zheng Zhuo. Dengan helaan napas, Zheng Zhuo berkata: "Ini semua salahku... Tim Reinkarnasi Iblis dan Tim Reinkarnasi Dewa memang akan bertabrakan dengan tim reinkarnasi lain. Meski 'Sang Tuan' tidak menyebutkan, tapi melihat mereka disebut sebagai tim juga, kurasa memang begini aturannya... Xiao Honglü, analisis kemampuan mereka."
"Xiao Honglü perlahan mulai tenang kembali, ia berkata dengan getir: 'Sebenarnya sejak kamu menyebutkan tentang dua tim ini, aku juga sudah berpikir mereka pasti akan bentrok dengan tim lain. Hanya saja tak menyangka akan bertemu mereka secepat ini. Dibandingkan dengan Tim Reinkarnasi Dewa... kurasa Tim Reinkarnasi Iblis jauh lebih mengerikan.'"
"'Kalian pikirkan sendiri. Dasar Tim Reinkarnasi Dewa adalah setiap anggotanya telah membuka kunci genetik level dua. Ini keunggulan mereka, tak bisa diragukan lagi. Bisa dikatakan, jika Tim Reinkarnasi Dewa yang baru dibentuk bertarung melawan Tim Reinkarnasi Iblis yang juga baru dibentuk, pemenangnya pasti Tim Reinkarnasi Dewa... Tapi tingkat pertumbuhan Tim Reinkarnasi Iblis jauh lebih tinggi.'"
"'Dari informasi yang diberikan Sang Tuan, semua anggota Tim Reinkarnasi Iblis sebenarnya adalah karakter dengan potensi tersembunyi dan kekuatan berkembang dari tim lain. Misalnya komandan kita Zheng Zhuo, kamu adalah orang yang gennya sudah direplikasi. Potensimu sampai sekarang masih belum kupahami sepenuhnya. Sebenarnya ini tak perlu kujelaskan lagi, kamu pikirkan sendiri. Seorang biasa, dalam beberapa film horor saja bisa berkembang sampai level sekarang, bahkan dalam situasi pemandu bermasalah, tidak hanya bertahan tapi juga membentuk tim secara perlahan. Bisa dikatakan potensimu sepenuhnya melampaui kami semua.'"
"Zheng Zhuo tidak bicara. Ia hanya menunduk dan bertanya lagi: 'Masalahku，seberapa kuat Tim Reinkarnasi Iblis? Ini yang ingin kuketahui.'"
Xiao Honglü menggelengkan kepala sambil tersenyum getir dan berkata: "Jika tim reinkarnasi iblis memiliki sepuluh anggota, tiga di antaranya memiliki potensi sekuat dirimu, tiga lainnya minimal 80% kekuatanmu, tiga lagi 50% kekuatanmu, dan satu melebihi kekuatanmu. Tim seperti ini telah melewati lima film horor... Kita pasti mati! Mereka sama sekali tidak akan memberi kesempatan berdamai pada tim lemah. Mereka hanya akan berusaha membunuh kita untuk mendapatkan banyak poin reward dan jumlah alur cabang. Itulah jawabanku!"
Zheng Zhuo menarik napas panjang, lalu berpikir sejenak: "Sebenarnya, fakta bahwa kita masuk lebih dulu ke film horor sudah membuktikan kemampuan kita lebih lemah dari mereka. Ini tidak diragukan lagi. Bisakah kita langsung kabur dari kota ini setelah menemukan gadis kecil itu? Selama bisa menyelesaikan misi, sekalipun tim reinkarnasi iblis kuat, mereka tak bisa berbuat apa-apa... Zhan Lan, scan peta topografi kota dan posisi pos pemeriksaan. Sekalian scan lokasi gadis itu."
Zhan Lan segera menjawab: "Untuk yang itu tidak bisa. Aku belum melihat gadis kecil itu, jadi tidak bisa menscan lokasinya. Soalnya aku tidak tahu tubuh mental itu miliknya. Untuk peta kota dan posisi pos pemeriksaan..." Setelah berkata demikian, Zhan Lan menutup matanya. Sekitar sepuluh detik kemudian, dia membuka mata kembali dengan ekspresi aneh.
"Peta medan kota sudah muncul, tapi... posisi pos pemeriksaan tidak ditemukan. Kota ini terlalu besar, jangkauan pemindaianku hanya 70 kilometer, tapi bahkan tepinya tidak terdeteksi. Kota ini lebih besar dari yang kita bayangkan. Perlukah aku melakukan pemindaian jarak jauh satu arah?" Zhan Lan bergumam.
Zheng Zhuo menggelengkan kepala: "Tak perlu. Kota ini memang sangat besar... Alur cerita pasti sudah berubah. Seharusnya ini adalah kota kecil yang tidak terlalu luas. Dengan kendaraan biasa, beberapa jam saja bisa mencapai pos pemeriksaan... Tapi sekarang menjadi sebesar ini? Zhan Lan, lakukan pemindaian kekuatan spiritual satu arah untuk mengukur seberapa besar kota ini sebenarnya."
Zhan Lan mengangguk. Ia menutup mata dan melanjutkan pemindaian. Beberapa detik kemudian ia membuka mata: "Tepian di arah itu berjarak 300 kilometer dari sini. Jika kita berada di pusat kota, diameter kota ini sekitar 600 kilometer..."
Xiao Honglü terus mendengarkan ucapan Zhan Lan dalam diam. Baru pada saat ini dia menghela napas dan berkata, "Alur cerita memang sudah berubah. Beberapa kota besar luasnya hanya sekitar satu dua ratus kilometer persegi, tapi kota ini mencapai ratusan kilometer secara berlebihan. Dengan kata lain, maksud 'Sang Tuan' sangat jelas. Setelah kita menemukan putri doktor, Dia tidak mengizinkan kita mencapai pos pemeriksaan dengan kecepatan ekstra tinggi. Dengan demikian tim reinkarnasi iblis dan kita sama sekali tidak akan bertubrukan. Maka Dia memperluas area kota. Jika kita punya kemampuan untuk tidak bertemu tim reinkarnasi iblis, Dia tentu tetap menganggap kita menyelesaikan misi. Tapi melihat situasi sekarang, saat kita menemukan putri doktor, tim reinkarnasi iblis akan muncul secara acak di suatu tempat. Dan saat kita melarikan diri ke pos pemeriksaan, mereka punya cukup waktu untuk mengejar dan bertempur dengan kita... Inilah yang diharapkan 'Sang Tuan', agar dua tim kita saling bertubrukan dan bertarung!"
"Atau...biarkan tim reinkarnasi iblis membunuh kita, untuk lebih menyempurnakan evolusi tim terpilih itu, membuat mereka semakin kuat..."
Semua orang terdiam. Seluruh kantor kembali sunyi senyap. Meskipun di luar kantor riuh rendah bagai langit runtuh, hati enam orang ini tetap terasa dingin menggigit...
