Di lorong luar kantor, seorang wanita cantik sedang memegang pistol sambil terus menembak mati zombie-zombie yang membuka mulut ingin menggigit. Setelah selesai membunuh zombie-zombie itu, seorang yang tampak seperti komandannya berlari sambil berteriak: "Kau gila? Sembarangan membunuh orang!"
Wanita itu menjawab dingin: "Apakah mereka masih dianggap manusia?" Sebelum suaranya habis, dia sudah mengarahkan pistol ke zombie wanita di sebelah pria kulit hitam itu, sekaligus membidikkan senjatanya ke arah pria tersebut.
Pria kulit hitam itu langsung ketakutan. Ia menggelengkan kepala berkali-kali: "Jangan, jangan bunuh aku. Aku bukan salah satu dari mereka, kumohon..."
"Braak!"
Wanita itu menembak rantai di sebelah pria kulit hitam - rantai borgol yang mengikatnya ke kursi. Setelah menembak, barulah dia berkata datar: "Aku hanya menembak monster-monster itu!" Setelah berkata demikian, ia berjalan menuju bagian dalam kantor polisi.
Sang polisi segera berteriak: "Kau mau ke mana, sialan?! Di sini sedang kacau balau!"
Tanpa menoleh, wanita itu menjawab: "Ke pos pemeriksaan! Wakil Regu dan yang lain semua sedang menjaga ketertiban di sana. Katanya Perusahaan Payung Pelindung membangun pos militer baru di sana. Aku mau memastikan kebenarannya!"
Tiba-tiba sebuah suara menyela: "Kalau begitu ajak kami ikut, boleh?"
Zheng Zhuo dan yang lain sudah keluar dari kantor, kebetulan mendengar pernyataan polwan cantik itu tentang rencana ke pos pemeriksaan. Zheng Zhuo dan anggota tim lainnya mengangguk serentak. Ia segera mengucapkan kalimat tadi.
Polwan cantik itu memandangi delapan orang dengan aneh, lalu berkata tanpa menengok: "Kalau mau ikut cepatlah... Awalnya bisa sampai sebelum senja pakai mobil polisi, sekarang pasti akan terlambat..."
Mustahil sembilan orang muat di mobil polisi. Akhirnya Gil Wallen - si polwan cantik itu - harus mengemudikan truk tahanan ke pos pemeriksaan. Kedelapan orang terpaksa duduk di ruang tahanan.
"Kalian kejam! Aku seharusnya bisa duduk di kabin depan sama si cewek hot itu! Lihat gaya berpakaian dan gerakan seksi nya... Peluangku ngedeketin dia gede loh! Meski payudaranya nggak sebesar anggota tim kita yang..."
"Prak!"
"Braak!"
Cheng Xiao bangkit cepat dari lantai. Bekas telapak tangan merah dan lingkaran hitam mata panda masih terlihat di wajahnya yang terus menyungging senyum mesum.
Zheng Zhuo sudah malas mengomentarinya. Ia berkata pada semua orang: "Cukup bicara. Periksa lagi senjata masing-masing. Ingat, zombie ini cuma produk virus teknologi, bukan makhluk gaib. Jangan takut - tembak kepala mereka atau hancurkan dengan senjata. Jangan sampai terluka! Meski kita punya antidote kuat, belum tentu bisa netralin Virus-T. Sekarang periksa senjatamu!"
Semua orang segera menurunkan tas punggung masing-masing. Zhang Heng selalu membawa busur kuno "Sasmita Langit"-nya di sampingnya, hanya dibungkus dengan kain tebal. Dengan hati-hati ia membuka kain itu dan mengeluarkan busur melengkung kuno yang berjuluk "Penembak Serigala Langit". Dari penampilan luarnya yang sederhana, mustahil membayangkan busur kuno ini menyimpan kekuatan dahsyat. Zhang Heng merawatnya bak anak sendiri, lalu mengeluarkan panah terkutuk +3 yang tajam nan mematikan, membersihkannya perlahan dengan kain tebal.
Zhao Yingkong masih setia dengan senjatanya: pisau belati berapi-api, belasan pisau terbang perak, dan kawat logam setipis rambut. Selain itu hanya ada perisai standar yang dimiliki semua anggota. Gadis kecil ini justru sedang asyik membaca antologi puisi dengan suara lirih, acuh tak acuh pada aktivitas sekitar. Wajah ayunya yang dingin namun memesona membuat Cheng Xiao tak kuasa menahan air liur.
Selanjutnya adalah Xiao Honglü. Pistol fusi kuatnya dari film horor sebelumnya diambil oleh Cheng Xiao untuk menahan serangan Ratu. Alhasil, pistol itu hancur berkeping-keping. Kali ini dia langsung menukar sebuah tongkat sihir peluru magis. Penjelasannya menyebutkan hanya mereka yang telah mengaktifkan Penguatan Jaringan Sihir yang bisa menggunakannya. Ini cocok untuknya. Sebuah tongkat sihir peluru magis memiliki kapasitas 40 tembakan. Dia langsung menukar dua buah, yang cukup untuk konsumsi pertempuran biasa.
Zhan Lan membawa sebuah tombak otomatis kecil. Bagi pengendali medan kekuatan spiritual seperti dirinya, daya serang justru menjadi faktor sekunder. Peran terbesarnya bukan terletak pada daya serang, melainkan pada pemindaian kekuatan spiritual dan rantai jiwa. Anggota tim lainnya juga akan segera melindunginya, memastikan dia tidak tewas dalam kekacauan pertempuran.
Kapak besar Cheng Xiao tetap tersandar di punggungnya. Seperti Zhang Heng, kapaknya juga dibungkus kain tebal. Meski terlihat sangat besar, sebenarnya beratnya sangat ringan. Jadi dia dengan santai terus membawa kapak itu di punggung, seolah ingin mencerminkan citra pria tangguh seperti kata Zheng Zhuo. Namun nyatanya, penampilan ini justru terlihat lucu.
Senjata yang dibawa Zheng Zhuo cukup banyak: satu pucuk senapan mesin mini, amunisi senapan mesin dalam jumlah besar, satu senapan runduk peralatan jarak jauh, satu tombak otomatis, ditambah belasan bom ledak tinggi, dan satu pedang militer. Peralatan ini membuatnya terlihat seperti robot perkasa dari film futuristik. Untungnya, dia memiliki Cincin Na yang bisa menyimpan banyak barang, setidaknya cukup untuk membawa semua senjata ini, sehingga membuatnya menjadi yang paling santai di antara semua orang.
Setelah semua orang selesai memeriksa senjata mereka, Zheng Zhuo mengetuk jendela kecil kabin pengemudi. Beberapa saat kemudian, Jill membuka jendela kecil itu dan melirik ke arah mereka.
Zheng Zhuo tersenyum dan bertanya, "Kira-kira kapan kita bisa sampai di pos pemeriksaan?"
Jill menjawab sambil terus menyetir, "Tenang saja duduk. Dari sini ke pos pemeriksaan di pinggiran kota masih jauh. Jika terus melaju dengan kecepatan ini, mungkin kita akan sampai sekitar pukul tujuh... Terlalu banyak mobil rusak yang menghalangi jalan, kalau tidak bisa lebih cepat."
Zheng Zhuo melihat ke luar jendela. Benar, banyak mobil rusak yang terparkir di jalan. Untungnya jalan cukup lebar dan jumlah mobil rusaknya tidak terlalu banyak, sehingga untuk sementara tidak menghalangi laju truk tahanan ini. Setelah jendela kecil itu tertutup lagi, dia menoleh dan berkata, "Istirahatlah sebentar... Sepertinya kita harus tinggal lebih lama di film horor ini. Bagaimanapun juga, istirahatlah kapanpun untuk menjaga energi."
Semua orang mengangguk, kecuali suara deklamasi puisi lembut Zhao Yingkong, yang lain menutup mata mereka dan berpura-pura tidur. Hanya Jiang Zhe yang berbicara: "Maaf, bisakah kalian memberikan kami beberapa senjata? Jika dunia ini benar-benar dunia Resident Evil, sepertinya kita akan terus menerus menghadapi bahaya? Bahkan pistol dengan kekuatan penghancur kecil pun boleh, aku tidak ingin sama sekali tidak punya kemampuan bela diri saat menghadapi bahaya."
Zheng Zhuo dan anggota tim lainnya saling memandang. Kecuali Zhao Yingkong yang tetap cuek, yang lain dengan cepat mengangguk setuju. Kemudian dia mengeluarkan dua Desert Eagle dan empat magazen dari Cincin Na: "Hati-hati dalam penggunaannya. Meski ini senjata untuk kalian, kemungkinan besar kalian tidak akan dipisahkan dari tim. Lagipula kemampuan kalian relatif lemah, dan film horor ini adalah operasi tempur tim... Pokoknya berhati-hatilah, tetap ikuti anggota inti tim kami."
Xiao Honglü memilin rambutnya. Sepertinya dia ingin mengatakan sesuatu, namun setelah berpikir akhirnya tidak mengucapkan sepatah kata pun. Dia hanya menutup mata dan ikut berpura-pura tidur.
Waktu terus bergerak maju tanpa henti. Sepanjang perjalanan relatif tenang tanpa kejadian. Semua orang keluar dari kantor polisi sekitar pukul sembilan pagi. Saat jarum jam menunjuk angka dua belas siang, Jill menghentikan mobil tahanan di samping sebuah supermarket. Lingkungan sekitar tampak sunyi senyap, tidak hanya kendaraan bahkan seorang pejalan kaki pun tak terlihat. Supermarket tersebut telah hancur berantakan, pecahan kaca berserakan di mana-mana, sementara pintu besar sudah terbuka lebar.
Kelompok itu turun dari mobil tahanan. Jill kemudian berkata: "Kita ambil beberapa barang di supermarket untuk dimakan. Ingat, hanya boleh makan makanan kaleng atau kemasan kotak. Untuk air minum, hanya minum dari kaleng atau botol kemasan. Jangan sekali-kali menyentuh makanan yang terbuka. Konon katanya jika memakannya akan berubah menjadi monster pemakan manusia..."
Zheng Zhuo yang berjalan di depan tim tersenyum dan bertanya: "Mengapa pagi tadi kau menembak? Jika mereka masih manusia hidup, bukankah kau mengambil risiko membunuh orang biasa? Saat itu, tidakkah kau merasa takut?"
Jill menggelengkan kepala: "Di jalan aku melihat seseorang yang bagian bawah tubuhnya hancur tertabrak mobil. Dengan tubuh bagian atasnya, dia terus merangkak maju lalu melahap mayat dengan rakus. Sejak saat itu aku tahu mereka bukan makhluk hidup. Setidaknya aku tak tahu ada manusia yang bisa bertahan hidup setelah darahnya membeku... Ayo kita pergi."
Semua orang tidak bertanya lagi, lalu mengikuti Gil masuk ke dalam supermarket. Terlihat jelas bahwa supermarket ini telah dijarah oleh banyak orang. Sebagian besar makanan kaleng dan air tawar kemasan telah dirampas habis, yang tersisa hanya beberapa camilan kemasan atau air botolan dan minuman. Singkatnya, mereka tidak menemukan makanan kaleng yang dicari.
Gil menghela nafas dan berkata: "Sudahlah, lebih baik kita tahan sebentar. Nanti sampai di pos pemeriksaan baru makan bersama mereka. Apa kalian perlu ke toilet? Saya ingatkan, sore ini saya tidak akan berhenti."
Zheng Zhuo tersenyum dan berkata: "Lupakan, lebih baik kita makan ransum kompresi yang kita bawa. Sebagai ucapan terima kasih karena kamu mengantar kami ke pos pemeriksaan."
Gil heran melihat Zheng Zhuo mengeluarkan dua botol kaca kecil dari Cincin Na. Dia menuangkan satu butir dari masing-masing botol: "Telan ini. Satu butir makanan kompresi, satu butir air padat..." Setelah itu, dia mengulurkan kedua benda mirip pil di telapak tangannya.
Gil memegang kedua pil itu dengan tatapan penasaran. Baru setelah melihat Zheng Zhuo menelan satu butir dari masing-masing botol, dia perlahan memasukkan benda itu ke mulut. Namun sebelum sempat bereaksi, suara helikopter berdengung tiba-tiba terdengar dari luar supermarket. Mendengar itu, keenam anggota tim Zheng Zhuo langsung berlarian keluar, menyisakan Gil dan dua wajah baru yang tertegun di tempat.
Di luar supermarket, tiga helikopter tepat terbang melintas di atas kepala semua orang. Sekilas terlihat, helikopter tersebut dipenuhi anggota tentara bayaran. Dan helikopter inilah... harapan mereka untuk menyelesaikan tugas film horor kali ini!
