Para protagonis belum sepenuhnya sadar dari suara yang mengaku sebagai Zheng Zhuo, helikopter transport sudah mulai terjun cepat ke tanah. Semua orang secara refleks meraih segala sesuatu di sekitar mereka, sementara suara Carlos segera berteriak: "Pesawat tiba-tiba ditarik ke bawah, akan segera jatuh! Semua tetap di posisi!"
Begitu kata-katanya selesai, helikopter transportasi itu telah jatuh dari udara ke sebuah jalan yang sepi. Pesawat itu meluncur tepat di atas permukaan tanah cukup lama hingga akhirnya menabrak dinding luar sebuah toko. Helikopter bersenjata ini akhirnya berhenti perlahan. Namun satu keberuntungan di tengah ketidakberuntungan, helikopter ini tidak meledak seketika meskipun mengalami tabrakan keras - sebuah keajaiban yang sangat langka.
Meski tidak meledak, kondisi para penumpang di dalam pesawat sungguh mengenaskan. Seluruh badan helikopter nyaris berubah bentuk akibat benturan. Beberapa orang di dalamnya berdarah di wajah, sementara Jason bahkan mengalami dislokasi di seluruh lengannya akibat hantaman.
Carlos bereaksi paling cepat. Begitu sadar, dia langsung berteriak: "Cepatan keluar dari pesat! Helikopter ini hampir meledak!" Sambil berkata demikian, dia menarik dua orang di sampingnya dan buru-buru lari ke pintu keluar di ekor pesawat.
Zheng Zhuo dan yang lain baru tersadar. Mereka segera membantu rekan-rekan yang lebih parah lukanya keluar dari pesawat. Dari luar terlihat jelas tangki bahan bakar pesawat telah bocor dan bahan bakar mengalir ke area yang terbakar. Menyadari helikopter transportasi ini akan segera meledak, semua orang berlari sekencang-kungkin menjauh. Belum sampai sepuluh meter, gelombang ledakan dahsyat dari belakang langsung menghantam. Helikopter itu pun berubah menjadi bola api raksasa. Toko yang ditabraknya akhirnya ikut runtuh akibat ledakan tersebut.
Setelah berlari belasan meter lagi, barulah semua orang berhenti sambil terengah-engah. Zheng Zhuo menarik napas beberapa kali lalu berteriak, "Zhan Lan, jarak saat ini!"
Sementara itu, Zheng Zhuo hendak mengambil kotak telepon untuk menghubungi petinggi Perusahaan Payung Pelindung, meminta helikopter bersenjata itu mendarat dan menjemput mereka. Namun sebelum sempat membuka kotak, ia melihat beberapa helikopter bersenjata di langit mulai terjatuh dengan cepat. Beberapa di antaranya menabrak gedung-gedung tinggi di sekitar dan meledak menjadi bola api raksasa. Situasi ini jauh lebih parah dibanding yang dialami kelompok mereka. Setidaknya mereka masih beruntung bisa selamat.
"Tidak bisa maju cepat..." ujar Zheng Zhuo sambil tersenyum getir ke arah orang-orang di sekitarnya.
Zhan Lan membuka matanya, "Masih sekitar tujuh puluh kilometer ke pos pemeriksaan. Jangkauan scan saya baru bisa mencapai sana. Sekitar tiga kilometer ke depan ada parkir bawah tanah, mungkin ada kendaraan yang bisa digunakan di sana."
Zheng Zhuo menghela napas, "Ayo, kita bicara sambil jalan... Zhan Lan, sambungkan peta medan sekitar ke pikiran saya."
Zhan Lan mengangguk, lalu menghubungkan pemindaian kekuatan spiritual dalam radius 70 kilometer ke dalam pikiran Zheng Zhuo. Sesuai petunjuk kesadaran Zheng Zhuo, pemindaian ini bisa memperluas cakupan topografi area tertentu dan menandainya secara detail. Setelah beberapa menit, barulah Zheng Zhuo berkata: "Di sini saja... tempat pertempuran kita tetapkan di lokasi ini."
Berdasarkan rencana yang telah disepakati dengan Xiao Honglü sebelumnya, begitu jarak dari pos pemeriksaan kurang dari seratus kilometer, semua orang harus membagi diri menjadi tim untuk melarikan diri. Zheng Zhuo memimpin Tim 1 sebagai penahan utama, sekaligus bisa meniru kesadaran Ling Dian untuk melakukan serangan sniper jarak jauh. Tim 2 dipimpin Zhao Yingkong yang bersembunyi di sekitar posisi Zheng Zhuo - begitu musuh berusaha menyerang Zheng Zhuo untuk melumpuhkan titik sniper ini, saat itulah sang pembunuh bayaran akan bertindak.
Zhang Heng berdiri di posisi yang lebih jauh. Tugasnya adalah melindungi Zhao Yingkong dan Zheng Zhuo. Dengan kombinasi Panah Angin dan konsentrasi jiwa, daya hancurnya tak tertandingi. Asalkan musuh berani menghadapinya langsung, panah pertamanya pasti akan membunuh satu musuh dalam hitungan detik! Bahkan jika tidak langsung membunuh, setidaknya bisa melumpuhkan kekuatan tempur musuh dalam sekejap!
Meski ketiganya berada dalam tim terpisah, di medan kompleks serangan mereka bisa saling mendukung. Hampir bisa dipastikan, ketiganya mampu menahan Tim Reinkarnasi Iblis selama puluhan menit atau lebih - setidaknya memperlambat upaya Tim Reinkarnasi Iblis untuk menyusul Tim 4 dalam waktu singkat.
Tim keempat, Xiao Honglü, Cheng Xiao, Zhan Lan, dua wajah baru, ditambah enam karakter dari plot asli. Kelompok ini akan bekerja sama menuju pintu masuk pos pemeriksaan. Selain Zhan Lan yang menyediakan rantai jiwa dan pemindaian kekuatan spiritual untuk tiga anggota lainnya, Xiao Honglü akan menyesuaikan diri sesuai situasi untuk membantu memikirkan cara melarikan diri atau taktik serangan. Sedangkan Cheng Xiao bertindak sebagai perlindungan terakhir karena selain dirinya dan beberapa karakter plot yang masih memiliki sedikit kekuatan tempur, anggota lainnya praktis menjadi beban yang hampir tidak memiliki kemampuan bertempur...
"Situasi dasarnya seperti yang telah dijelaskan. Tim dibagi menjadi empat kelompok. Kami bertiga lebih mudah melarikan diri di medan kompleks. Bahkan jika gagal, setelah membunuh satu orang, kematian kami masih memastikan kelangsungan Tim Zhongzhou... Sedangkan kalian harus mencapai pos pemeriksaan secepat mungkin. Jika kalian mati, kami akan terkena nilai negatif yang berakibat kematian seluruh tim..." Zheng Zhuo berkata datar kepada yang lain.
Ia terus mengamati peta pemindaian kekuatan spiritual dalam kesadarannya. Setelah cukup lama, ia bergumam pelan: "Posisi penghadangannya... di sini..."
"Di sana adalah wilayah kompleks terakhir sebelum keluar dari area pemeriksaan. Lebih ke luar lagi terdapat jalan lurus seperti jalan tol. Dengan kata lain, jika Tim Reinkarnasi Iblis ingin menggunakan kendaraan untuk mengejar Zhan Lan dan yang lain dengan kecepatan tinggi, mereka harus melewati serangan tiga orang ini - Busur Kuning 'Sasmita Langit' dan senapan runduk peralatan. Kedua senjata ini bisa melakukan tembakan jarak jauh terhadap Tim Reinkarnasi Iblis. Ini cara terbaik sekaligus satu-satunya metode mereka untuk mengulur waktu..."
"Lanjutkan... Serahkan pada takdir langit."
Mereka berlari menuju tempat parkir bawah tanah. Sebelum sempat mendekat, beberapa anjing zombie sudah berlarian keluar sambil menggeram. Anjing-anjing ini tampak jauh lebih kuat dibanding yang pernah dihadapi sebelumnya, dengan tentakel menjijikkan di seluruh tubuh. Tubuh mereka tidak lagi seperti daging busuk, melainkan lebih mirip diparasiti oleh cacing tertentu, membuatnya semakin mengerikan.
Serangan senjata api mereka juga tidak main-main. Anjing-anjing zombie itu sudah hancur berkeping-keping oleh tembakan sebelum sempat menerkam. Setelah melalui beberapa pertempuran melawan zombie, mental mereka semakin terkondisi. Bahkan wanita dengan DV atau Jason si kulit hitam tetap tenang. Peluru Desert Eagle dari tangan Miao Ruoling-lah yang menghancurkan kepala salah satu anjing zombie.
“Tim kami sangat kuat, dan masih memiliki alasan serta potensi untuk terus berkembang. Jadi... kumohon, Dewa, jangan biarkan sahabat-sahabatku mati di sini, kumohon!”
Zheng Zhuo berpikir dalam hati sambil memimpin jalan menuju parkir bawah tanah. Namun belum beberapa langkah, sensasi aneh menyentak dari atas kepalanya. Saat menengadah, terlihat beberapa zombie bertentakel bergelantungan di dinding langit-langit. Di antara mereka, mayat-mayat sedang diserap oleh tentakelnya. Bukan hanya mayat, semua orang bahkan melihat seekor Crawler yang separuh tubuhnya sudah terkikis oleh tentakel itu.
"Wah!" Carlos yang pertama berteriak panik. Dengan refleks ia mengarahkan tombaknya ke atas dan mulai menembak. Suara tembakan itu membangunkan zombie-zombie bertentakel yang perlahan mulai bergerak. Salah satu zombie bahkan terjatuh dari langit-langit.
Zheng Zhuo segera mengeluarkan bom ledak tinggi dari Cincin Na. Setelah menarik pin granat, ia tidak langsung melempar namun menghitung waktu dalam hati. Saat waktu tepat, ia melemparkan bom itu ke atap parkir sambil menjatuhkan beberapa orang di belakangnya. Tiba-tiba gelombang semangat menyambar dari belakang diikuti suara menggelegar bom yang dahsyat, seperti puluhan mobil meledak bersamaan.
Seluruh area parkir seolah berguncang, saat semua orang mulai meragukan apakah bangunan ini akan runtuh, getaran itu tiba-tiba berhenti. Barulah mereka sempat melihat ke dalam area parkir. Bom ledak tinggi tadi meledak sebelum menyentuh tanah, sehingga kerusakan pada kendaraan di permukaan tidak terlalu parah - paling-paling beberapa kaca jendela mobil hancur berkeping-keping. Namun di sisi lain, beberapa mobil besar di dalam area parkir justru diledakkan hingga hancur lebur. Setidaknya dari penampakannya, mobil-mobil itu sudah pasti tidak bisa dioperasikan lagi.
Zheng Zhuo tersenyum getir. Ia memimpin kelompoknya menuju sebuah Mercedes sambil berkata, "Empat orang per mobil. Jangan pilih-pilih lagi, ambil mobil sport terbaik yang ada lalu langsung meluncur. Saya, Zhang Heng, Zhao Yingkong - kami bertiga satu mobil... Jika tidak ada masalah, segera pilih kendaraan dan mulai berkendara. Ingat, terus maju ke arah pos pemeriksaan. Jangan sampai ada yang tertinggal atau hal lain... Cheng Xiao, mereka saya percayakan padamu."
Cheng Xiao yang sedang mencoba membuka pintu BMW merah tertegun sejenak mendengar suara Zheng Zhuo. Ia menoleh dengan ekspresi serius, "Untuk para pria mungkin saya tidak berani jamin, tapi... para gadis pasti akan saya lindungi. Jika sampai ada perempuan terluka sementara darah pria masih mengalir, bukankah itu aib terbesar? Tenang, janji padamu pasti saya tepati!"
Zheng Zhuo menghela napas diam-diam, ia menatap dalam-dalam anggota tim lainnya. Baik Zhan Lan maupun Xiao Honglü, dua wajah baru maupun karakter dari plot asli, semua adalah sahabat-sahabat yang saling mendukung selama ini. Mulai saat ini, ia akan bertaruh nyawa untuk mereka...
Pertempuran ini hanya kematian yang mengakhiri!
