Sebagai pemimpin suku, kemampuan kepemimpinan kurcaci berjanggut hitam terhadap pasukan besar jelas jauh lebih hebat dibanding Zheng Zhuo. Bukan karena kemampuannya jauh lebih unggul, tapi karena bidang keahlian mereka berbeda. Jika memimpin tim tempur kurang dari 20 orang, Zheng Zhuo justru lebih unggul.
Karena itu, Zheng Zhuo senang bisa melepas tanggung jawab memimpin kepada kurcaci berjanggut hitam. Dalam sepuluh hari ini, sambil menunggu kedatangan O'Connell cs, ia berlatih energi dalam dan energi vampir. Sejak pertarungannya dengan replika Tim Reinkarnasi Iblis, ia menyadari betul kekurangannya: bukan hanya kekuatan absolut, tapi juga karakter, kemauan, dan teknik bertarung yang sama sekali tak sebanding dengan replika.
Hanya tekad untuk bertahan hidup tidak cukup! Ia harus memiliki tekad yang lebih kuat: tekad untuk menang, tekad melindungi orang-orang penting, tekad untuk tak kehilangan mereka lagi!
Energi dalam dapat dilatih untuk menjadi kuat, energi vampir dapat digunakan dengan lebih fleksibel, bahkan Api Darah tidak hanya bisa digunakan untuk membakar musuh. Ketika energi vampir dikeluarkan dalam jumlah lebih besar dan lebih cepat dalam waktu tertentu, warna api seperti darah akan menjadi semakin gelap. Dengan kekuatan Zheng Zhuo saat ini, ia bisa mengubah Api Merah berwarna darah menjadi tingkat merah tua. Jadi jika dipikir-pikir, replika yang saat itu digunakan sebenarnya menggunakan skill Api Merah paling dasar, hanya saja dia meningkatkan energi vampir berkali-kali lipat dalam sekejap mata, sehingga mengubah skill Api Merah menjadi api kegelapan. Betapa mengerikannya kekuatan seperti itu!
Oleh karena itu, skill atau atribut Penguatan yang ditukar dari "Sang Tuan" hanyalah prototipe. Perubahan dan penerapan mandiri berdasarkan atribut diri sendiri inilah yang menjadi dasar kekuatan sejati. Jika hanya menukar berbagai skill dan atribut Penguatan dari "Sang Tuan", mustahil bisa mengalahkan mereka yang telah melakukan perubahan.
Zheng Zhuo tidak memiliki energi vampir sekuat itu, jadi dia hanya bisa menyertakan energi dalam saat menggunakan Api Merah, seolah-olah energi dalam tersebut juga membawa sifat korosif energi vampir. Dua energi ini saling terjerat dan menyatu, akhirnya menghasilkan Api Merah yang mengandung semburan api emas. Meski belum diuji secara spesifik, api emas ini seharusnya memiliki kekuatan penghancur yang lebih dahsyat daripada api darah.
Kedua, mencoba menanamkan energi dalam ke dalam senjata, seperti film silat kungfu yang pernah ditontonnya sebelumnya. Meskipun tidak ada penguatan kemampuan bela diri khusus, prinsip dasar yang sama berlaku - penggunaan energi dalam seharusnya memiliki mekanisme serupa.
Namun setelah beberapa kali percobaan, hanya Kapak Sinar Menyala Zaku di tangannya yang bisa menahan energi dalam korosif. Senjata atau alat besi lainnya langsung terkikis atau patah oleh energi tersebut. Yang paling krusial, metode ini menyebabkan energi dalam cepat terkuras melalui udara. Bahkan dengan tingkat energi dalam tingkat tinggi yang dimilikinya sekarang, kecepatan pengurasannya tetap mengkhawatirkan. Jadi sebaiknya teknik ini dihindari semaksimal mungkin.
Tapi daya hancurnya sungguh luar biasa...
Sepuluh hari lebih berlalu dengan cepat. Hari ini ia masih duduk bersila di tenda melatih energi dalam. Tiba-tiba kurcaci berjanggut hitam masuk sembari membawa elang kecil di lengannya, "O'Connell dan yang lain sudah tiba. Sekarang mereka sedang mempersiapkan di Kota Kairo untuk bergabung dengan tim logistik berikutnya. Perkiraan sampai di sini beberapa hari lagi."
Zheng Zhuo terkesiap, lalu berseru girang: "Benarkah? Luar biasa! Aku akan menjemput mereka... Ngomong-ngomong, sejauh apa penggalian Hamunaptra sudah dilakukan?"
Kurcaci berjanggut hitam mendengar Zheng Zhuo mengatakan akan menjemput O'Connell dan yang lain, dia segera bersiap mencegah. Namun dia terlebih dahulu menjawab: "Hamunaptra telah menggali sampai bagian tengah lapisan pertama. Karena banyak batu di luar yang perlu ditata, penggalian selanjutnya akan lebih mudah. Saat ini banyak ditemukan produk emas..."
Zheng Zhuo melambaikan tangan memotong pembicaraannya, tersenyum: "Sudah kukatakan, semua emas di Kota Orang Mati adalah milik kalian. Gunakan untuk memperbaiki kondisi kehidupan suku. Sekalian sekolahkan anak-anak. Tidak bisa hanya mengandalkan warisan, berikan pendidikan agar suku bisa tumbuh lebih kuat dan sempurna... Baik, aku akan menjemput mereka." Setelah berkata demikian, Zheng Zhuo mengeluarkan papan seluncur hijau dari tas dimensi ruang.
Kurcaci berjanggut hitam dan kerumunan orang di sekitarnya tertegun melihat Zheng Zhuo menginjak papan seluncur dan terbang di udara. Kecepatannya jauh melampaui pesawat yang pernah mereka lihat (kecepatan pesawat antara Perang Dunia I dan II), hampir tak lama sudah menghilang di ujung langit. Banyak orang menghela nafas takjub.
"Lihatlah, teknologi luar negeri memang hebat, bahkan lempengan besi bisa terbang..."
"Omong kosong! Itu papan seluncur, aku pernah lihat orang mainin. Katanya setiap anak di luar negeri punya satu..."
“……”
Mendengar bisikan terus-menerus orang sekitar, kurcaci berjanggut hitam tiba-tiba tertawa terbahak-bahak. Dia berbalik dan melanjutkan langkah menuju Kota Kematian Hamunaptra...
Zheng Zhuo menginjak papan luncur dan terbang cepat. Perasaan seolah-olah terbang sendiri di udara ini benar-benar menyegarkan hati. Untuk sesaat, kegelapan dalam hatinya pun menghilang. Dia melayang-layang di antara debu kuning dan langit biru, hampir ingin berteriak kegirangan. Kecepatan terbang papan luncur ini sungguh mencengangkan. Hanya dalam waktu lebih dari satu jam, siluet Kota Kairo sudah terlihat di depan mata.
Saat Zheng Zhuo mendarat di depan pintu besar Museum Kairo, bahkan dari luar dia bisa mendengar suara debat dari dalam museum. Sepertinya Jonathan sedang berdebat sengit dengan seseorang.
"Jangan bercanda! Ini barang antik mahal yang kubeli dengan seribu pound. Mana mungkin langsung kukeluarkan? Baiklah, bukankah kita teman? Aku jual barang ini ke museummu. Harganya seribu lima ratus pound... Eh, seribu pound saja. Kau tak mau membuatku rugi, kan?"
Jonathan sedang berdebat keras di ruang tamu museum. Lawan debatnya tak lain adalah sang kurator museum.
Saat Zheng Zhuo masuk ke ruang tamu, pandangannya langsung tertangkap sosok Jonathan yang mengayunkan tongkat emas pendek. Dengan refleks kilat, dia menyergap dan merebut tongkat itu. Matanya menyoroti detail tongkat emas sambil memutar gagangnya sesuai ingatan adegan di film.
"Sssst!" Tongkat pendek itu tiba-tiba memanjang di ujungnya, berubah menjadi sebuah tombak emas. Suara khidmat Sang Dewa Utama bergema di benak Zheng Zhuo.
"Memperoleh barang alur cerita... Tombak Pengadilan. Kekuatan lemparan ditentukan oleh jumlah energi tubuh pengguna. Pengguna harus memiliki energi dalam, energi vampir, kekuatan magis, psikokinesis, kekuatan kultivasi, kekuatan immortal... untuk dapat menggunakannya."
Zheng Zhuo tertegun oleh suara itu. Baru ketika Jonathan menarik lengannya: "Bagus! Akhirnya ketemu. Masih hutang 3 batang emas kan? Sekarang bisa bayar? Ngomong-ngomong harga emas naik, jadi totalnya jadi 5 batang..."
Zheng Zhuo memutar Tombak Pengadilan hingga kembali ke bentuk tongkat emas. Sambil tertawa terbahak, ia mengeluarkan kantong dimensi dan mengguyurkan bertumpuk batang emas sampai Kurator Museum berteriak ketakutan. Ia memeluk Jonathan: "Bangsat, gue suka banget sama lo, saudara! Wkwkwk..."
Jonathan sendiri terpaku melihat tumpukan emas. Ia mengambil satu batang dan menghantamkan ke kepalanya sendiri sampai pingsan. Ekspresi bahagia terpancar di wajaknya... Sepertinya di hatinya, mati tertimpa emas adalah kebahagiaan tertinggi.
"Ya Tuhan," O'Connell menghela napas sambil menatap tanah. "Apa kau baru merampok Bank Kerajaan Inggris? Begitu royalnya kau membagi-bagikan emas. Dan kantong kecil macam apa ini? Bagaimana mungkin bisa memuat begitu banyak emas?"
Zheng Zhuo tertawa lebar, dia meletakkan Tombak Pengadilan ke dalam Cincin Na, lalu duduk di sofa dan berkata pada O'Connell dan Evelyn: "Ingin ikut aku mengambil risiko? Ingin mencari harta karun Raja Kalajengking? Mari kita berdua, ikut aku mencari harta karun Raja Kalajengking!"
Evelyn langsung berseru dengan gembira: "Bagus! Kamu benar-benar tahu harta karun bumi Raja Kalajengking ada di mana? Aku selalu mengira itu hanya kebohongan yang dibuat-buat orang dulu, ternyata dalam sejarah Mesir benar-benar ada Raja Kalajengking itu? Ya langitku, ini benar-benar membuat orang bersemangat!"
Namun O'Connell mengerutkan wajahnya dan berkata: "Maaf, Zheng Zhuo. Mungkin kami tidak bisa menemanimu mengambil risiko. Sebenarnya melihatmu bisa mengeluarkan begitu banyak emas, bisa dibayangkan kamu pasti tidak kekurangan uang. Tapi mengapa masih perlu berpetualang? Tidakkah kita bisa hidup dengan tenang? Ingatlah bahwa petualangan harus menanggung bahaya besar. Evelyn juga sudah hamil, menurutku sekarang bukan timing yang baik untuk petualangan. Maaf..."
Evelyn membentuk mulutnya dan berteriak: "Apa maksudmu, O'Connell? Jangan memutuskan untukku! Aku baru hamil belum genap dua bulan, dokter sama sekali tidak menyebut perlu istirahat total atau sejenisnya. Aku peringatkan dengan serius, ini melanggar hak kebebasanku!"
O'Connell menoleh ke arahnya dengan tatapan penuh kebencian: "Karena wanita lain tidak akan melakukan tindakan berbahaya seperti yang kamu lakukan saat hamil! Siapa sangka aku harus menyetujui bulan madu ke Afrika bersamamu, tidak hanya membiarkan Jonathan mencuri tongkat emas milik orang, bahkan kamu juga berteriak ingin petualangan di Ngarai Buaya Raksasa yang legendaris itu, saat itu aku benar-benar ingin membunuh diriku sendiri!"
Zheng Zhuo tersenyum getir, ia menghela napas: "Sepertinya tidak ada cara lain, kalau begitu aku akan mencari harta karun Raja Kalajengking sendirian... O'Connell, aku tidak kekurangan emas, tapi aku kehilangan sesuatu yang lebih berharga dari emas. Rekan-rekanku tewas dalam misi sebelumnya, rencanaku menggali Kitab Matahari Emas adalah untuk menghidupkan mereka kembali, sekaligus aku harus mencari harta karun Raja Kalajengking..."
O'Connell justru tertawa terbahak: "Meskipun dia tidak boleh pergi, tapi aku pasti akan menemanimu! Hahaha, akhirnya hutang budiku padamu bisa terlunasi, bukan? Sahabat seperjuangan, hahaha..."
Zheng Zhuo tertegun sejenak, lalu ikut tertawa keras: "Benar! Sahabat seperjuangan, mari kita cari harta karun Raja Kalajengking bersama..."
Namun keduanya tidak melihat bola mata Evelyn yang terus berputar-putar, dan senyum licik di sudut bibirnya...
