Chu Xuan dan dua rekannya tetap berdiri di atas papan luncur sambil menyaksikan pertarungan Zheng Zhuo melawan Naga Raksasa. Saat Zheng Zhuo menerobos masuk ke dalam tubuh naga untuk mati bersama, Ba Wang dan Wang Xia berseru keras. Ekspresi wajah Chu Xuan yang biasanya dingin kini menunjukkan kecemasan. Jarinya yang mencengkeram dua kitab kuno telah memucat kebiruan.
Begitu kepala naga raksasa itu menghunjam tanah, Chu Xuan sudah meluncurkan papan luncurnya. Dengan suara mengguntur ia berteriak: "Wang Xia periksa bagian yang meledak! Ba Wang... tembak jatuh semua pesawat menyebalkan itu!"
Ba Wang segera menuruti perintah, mengangkat senjata tubular pulse dan menembak ke arah pesawat di langit. Betapa dahsyatnya kekuatan senjata ini? Daya hancurnya yang luar biasa berhasil menembus dua pesawat tempur yang mendekat, meledakkan mereka di udara sebelum sempat jatuh. Dalam kondisi amarah yang sudah tertahan, Ba Wang terus meneriakkan kemarahan sementara senjata di tangannya menunjukkan performa maksimal. Beberapa pesawat jetmeledak akibat tembakannya.
Wang Xia bergegas mendekati tumpukan daging naga yang hancur. Namun potongan daging itu sudah menjadi bubur berdarah, mustahil menemukan jejak manusia. Zheng Zhuo... Benarkah Zheng Zhuo sudah mati?
Chu Xuan terdiam menyaksikan situasi. Area ini terlalu berbahaya untuk ditinggalkan. Armada kapal perang mulai mengepung. Saat hendak menginjak Green Devil Skateboard, matanya tertangkap kepala naga raksasa yang masih relatif utuh di geladak. Hatinya berdesir, "Ba Wang! Tembak kepala naga itu sekarang!" teriaknya.
Ba Wang juga tidak berpikir panjang, mengangkat senjata dan langsung menembaki kepala naga. Dentuman senjata bertubi-tubi terdengar, namun permukaan kepala naga itu memancarkan lapisan pelindung semi-transparan. Lapisan ini semakin memudar, sepertinya akan segera menghilang.
Chu Xuan berteriak keras: "Wang Xia, gunakan pisau belati untuk menggali masuk ke dalam kepala naga! Jika ini naga raksasa legendaris bermagic, pastinya ada kristal naga tersembunyi di dahinya... Aku curiga benda inilah yang memberinya efek pertahanan terhadap senjata jarak jauh berteknologi tinggi!"
Wang Xia terkejut sebentar. Sebagai personel militer, bahkan prajurit pasukan khusus yang disiplin, kebiasaannya mematuhi perintah sudah seperti insting. Tanpa pikir panjang dia menarik pisau tentara, langsung berlari ke mata naga raksasa yang besar itu, lalu mulai menggali masuk. Meski darah naga bersuhu 50-60 derajat, sama sekali tidak dihindarinya. Dengan gagah berani dia menyelusup masuk menuju dahi naga.
Sekitar puluhan detik kemudian, Wang Xia keluar sambil batuk-batuk. Begitu keluar langsung berteriak: "Cepat kalian masuk juga! Sial, coba mandi darah naga ini! 'Sang Tuan' memberi info: Peningkatan aktivitas sel, kecepatan reaksi saraf, kekuatan jaringan otot, dan kekebalan imun - semua naik 100 poin! Tapi seluruh badan gatal-gatal kayak darahnya menyusup lewat kulit!"
Chu Xuan dan Ba Wang terkejut sejenak, mereka bersama-sama berlari ke arah sana. Tentu saja, Ba Wang berlari mundur ke arah itu. Chu Xuan menyerahkan dua buku kuno kepada Wang Xia sambil berkata khidmat: "Simpan baik-baik. Jangan sampai hilang... Untuk menghidupkan kembali Zheng Zhuo, kita harus mengandalkan kedua benda ini!" Setelah berkata demikian, dia langsung terjun masuk ke mata naga raksasa yang telah digali itu.
Ba Wang menembak beberapa kali ke langit. Kemudian dengan tombak teracung, dia juga menerobos masuk. Tak lama kemudian, terlihat dua boneka darah berlumuran sedang menarik napas berat keluar dari dalam. Ba Wang tertawa terbahak: "Sialan! Kita baru saja mandi darah naga! Ini benar-benar barang bagus sialan!"
Chu Xuan mengerutkan alis: "Sangat disayangkan. Jika Zheng Zhuo masih ada, dengan Cincin Na atau kantong dimensinya, kita bisa menyimpan berapa banyak darah naga ini... Dan jika benar ini naga legenda dan sihir, selain darah naga, daging naga, tulang naga, urat naga - semuanya barang berharga. Benar-benar disayangkan..."
Sebelum suaranya habis, Wang Xia mengeluarkan potongan giok tak beraturan yang memancarkan cahaya aneh dari tangannya. Giok sebesar setengah telapak tangan ini terus memancarkan cahaya putih lembut. Chu Xuan refleks menerimanya saat suara khidmat Sang Dewa Utama bergema.
"Memperoleh kristal naga kategori legenda dan sihir, input energi dapat memberikan perlindungan dari senjata teknologi tinggi jarak jauh, mampu mendeteksi fluktuasi energi. Fluktuasi energi yang mengancam nyawa pemegang akan membuat kristal naga menjadi panas menyala. Energi yang digunakan meliputi: energi dalam, energi vampir, energi mental, kekuatan magis, psikokinesis, kekuatan yuan zhen, kekuatan immortal..."
Chu Xuan mengulangi setiap kata yang didengarnya secara perlahan. Reaksi Ba Wang dan Wang Xia terlihat sangat terkejut, namun mereka tidak punya waktu untuk berpikir lebih lanjut. Mereka segera mengikuti Chu Xuan menuju Green Devil Skateboard.
Saat ketiganya tiba di lokasi Green Devil Skateboard, Chu Xuan dan yang lain langsung melompat ke papan luncur dan melesat ke udara. Bersamaan dengan itu, belasan helikopter kapal mulai mendekat. Chu Xuan melirik dingin ke arah mereka, lalu berkata pada Ba Wang: "Ba Wang, berikan dukungan tembakan! Prioritas utamalah semua misil yang menuju ke kita harus dihancurkan. Nah... Pegang erat!" Begitu ucapannya selesai, papan luncur yang dikendarainya telah melesat membelah angkasa.
Kecepatan terbang papan luncur memang tidak bisa menyaingi pesawat jet. Namun pesawat-pesawat itu tidak berani mendekat karena daya penghancur senjata Ba Wang sungguh mengerikan. Sedikit saja mendekat, mereka akan dihujani tembakan hingga meledak. Bahkan misil yang ditembakkan ke mereka pun dihancurkan oleh rentetan peluru. Kekuatan ini benar-benar membuat bulu kuduk merinding. Yang paling penting, ketiganya bisa menyelam di bawah laut. Setelah beberapa kali manuver di sekitar pulau kecil, akhirnya pesawat-pesawat jet kehilangan jejak mereka. Dengan gigit jari, mereka terpaksa kembali ke kapal induk... entah masih bisa mendarat atau tidak di kapal yang sudah rusak parah itu.
Setelah melepaskan diri dari pesawat-pesawat itu, Chu Xuan dan kedua rekannya terdiam cukup lama. Akhirnya Ba Wang menggeram: "Sial! Chu Xuan, bicaralah! Urusan lain masih bisa dimaklumi, para wajah baru itu toh bukan anggota tim kita. Tapi bagaimana dengan Zheng Zhuo? Aku tidak akan pernah mengakuimu sebagai komandan tim! Bagiku hanya dia satu-satunya komandan! Jika harus, lebih baik aku bertindak sendiri! Lebih baik mati daripada terus begini! Jika bahkan pahlawan yang berkorban untuk tim tidak kita hidupkan kembali, hati nuraniku tidak akan tenang!"
Chu Xuan berkata dengan tenang: "Apakah ini masih perlu didiskusikan atau diputuskan? Tentu... tentu kita harus menghidupkannya kembali! Tim Zhongzhou yang ada dirinyalah yang pantas disebut Tim Zhongzhou... Menurutmu kenapa dia memberikan dua buku kuno ini sebelum bertaruh nyawa? Karena inilah satu-satunya harapan untuk menghidupkannya kembali. Baru saja 'Dewa Utama' memberi tahu kita telah mendapatkan 1 Plot Cabang Level C dan 4.000 poin reward. Jika digabung, kita sudah punya 1 Plot Sampingan Level B dan 6.000 poin reward. Ditambah plot cabang ketiga ini, peluang kita untuk menghidupkannya kembali sangat besar."
Ba Wang dan Wang Xia membeku sejenak. Wang Xia bergumam: "Tapi bukankah Zheng Zhuo bilang plot cabang ketiga ini harus diberikan kepada Luo Gendao? Jika kau melakukan ini..."
Chu Xuan menyeringai dingin: "Itu hanya belas kasihan yang lemah. Jika kita menyelesaikan plot cabang kedua tanpa korban, memberi plot ketiga ke Luo Gendao tidak masalah. Bakatnya cukup baik, mungkin bisa menjadi anggota penting tim. Tapi setelah dia mati, masihkah mempertahankan belas kasihan seperti itu? Menurutmu aku akan melakukannya? Prioritas kita sekarang adalah segera menghidupkan kembali Zheng Zhuo, setidaknya sebelum film horor berikutnya dimulai... Jadi aku harus mendapatkan minimal 2.500 poin reward dan 1 Plot Sampingan Level D untuk memastikan kebangkitannya."
Ba Wang berpikir sejenak lalu bertanya: "Apa pengorbanan untuk menghidupkan seseorang kembali?"
Chu Xuan menjawab: "Jika dilakukan di ruang 'Dewa Utama', maka dibutuhkan dua kali lipat dari semua poin reward dan jumlah alur cabang yang pernah dia dapatkan sebelumnya. Ini jelas mustahil untuk menghidupkannya kembali. Poin reward dan alur cabang yang pernah dia peroleh sebenarnya sangat banyak, hampir melebihi batas maksimal yang bisa kami tanggung. Tapi saat menghidupkan kembali di ruang 'Dewa Utama', biaya bisa dibagi rata ke tiga orang kami. Dengan kata lain, masing-masing dari kami tiga orang cukup menyumbang satu Alur Sampingan Level C untuk menyediakan satu Alur Sampingan Level B. Tapi untuk menghidupkan kembali Zheng Zhuo, kita harus pergi ke altar di dunia The Mummy, di sana menghabiskan satu Alur Sampingan Level B dan 8.000 poin reward."
"Untuk membuka dunia itu, harus menggunakan satu Alur Sampingan Level D. Dari Kota Kairo ke altar, lalu kembali dari altar ke Kota Kairo, dengan mempertimbangkan semua kemungkinan kecelakaan, sepuluh hari adalah waktu aman. Saat ini poin reward saya 6.000, jumlah alur cabang adalah satu Level B. Jadi saya minimal butuh 2.500 poin reward, satu Alur Sampingan Level D, karena saya tidak bisa menjamin di alam liar tanpa 'Dewa Utama' apakah konsumsi poin reward dan alur cabang bisa dibagi ke banyak orang. Jika tidak bisa, maka harus salah satu dari kita yang menghidupkannya kembali."
Chu Xuan berhenti sejenak di sini, dia menggigit jarinya, lalu berkata dengan datar: "Jadi para wajah baru itu tak masalah meski mati, karena mereka belum melewati satu pun film horor, jadi menghidupkan mereka kembali tak perlu mengonsumsi poin reward atau alur cabang, hanya akan terkikis satu kali kesempatan menghidupkan itu saja. Tak perlu terlalu dipikirkan, ini sudah setara dengan satu kesempatan bagi mereka... Sebelum Zheng Zhuo dihidupkan kembali, para wajah baru itu hanya bisa dihapuskan. Alur cabang ketiga ini akan kuselesaikan sendiri!"
